Anda di halaman 1dari 51

128

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
POKOK BAHASAN KONSEP MOL
MATERI STOIKIOMETRI
KELAS X MIPA II SEMESTER GENAP

PROBLEM SOLVING TIPE SSCS


(SEARCH, SOLVE CREATE AND SHARE)

DISUSUN OLEH :
NAMA : ALFIYAN WAHYUDIANTO SARJONO
NIM : K3312005
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

SMA NEGERI 3 SURAKARTA


TAHUN AJARAN
2015/2016
129

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


( PROBLEM SOLVING TIPE SSCS )

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Surakarta


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X MIPA II / Genap ( II )
Pokok Bahasan : Konsep Mol – (Stoikiometri)
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (4 kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
130

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


KI Kompetensi Dasar Indikator
1 1.1 Menyadari adanya struktur 1.1.1 Menerima perbedaan ciri-ciri
partikel materi sebagai wujud fisik teman di kelasnya sebagai
kebesaran Tuhan YME dan makhluk ciptaan Tuhan.
pengetahuan tentang struktur 1.1.2 Menerima dengan ikhlas ciri-ciri
partikel materi sebagai hasil fisik yang dimiliki sebagai
pemikiran kreatif manusia yang karunia Tuhan.
kebenarannya bersifat tentatif.

2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Dapat menunjukkan jujur dalam


(memiliki rasa ingin tahu, melakukan semua tindakan.
disiplin, jujur, objektif, terbuka, 2.1.2 Dapat menunjukkan kedisiplinan
mampu membedakan fakta dan yang tinggi dalam setiap
opini, ulet, teliti, bertanggung tindakan.
jawab, kritis, kreatif, inovatif, 2.1.3 Dapat menunjukkan
demokratis, komunikatif ) dan tanggungjawab yang besar
melakukan diskusi yang dalam menjalankan
diwujudkan dalam sikap sehari- kewajibannya.
hari. 2.1.4 Dapat menunjukkan rasa
percaya diri pada kemampuan
yang dimiliki.
3 3.11 Menerapkan konsep massa 3.11.1 Siswa dapat menghitung massa
molekul relatif, persamaan reaksi, atom.
hukum-hukum dasar kimia, dan 3.11.2 Siswa dapat menghitung mol
konsep mol untuk menyelesaikan suatu zat.
perhitungan kimia. 3.11.3 Siswa dapat menghitung massa
molar.
3.11.4 Siswa dapat menghitung
volume molar.
131

3.11.5 Siswa dapat menerapkan


Hipotesis Avogadro dalam
perhitungan kimia.
3.11.6 Siswa dapat menerapkan
Hukum Gas Ideal dalam
perhitungan kimia.
3.11.7 Siswa mampu melakukan
perhitungan interkonversi mol –
gram – volume.
3.11.8 Siswa mampu menghitung
konsentrasi suatu larutan.
3.11.9 Siswa mampu membuat larutan
dengan konsentrasi tertentu.
4. 4.11 Mengolah dan menganalisis 4.11.1 Siswa dapat mengolah data
data terkait massa molekul terkait konsep mol saat
relatif, persamaan reaksi, membuat larutan dari zat padat
hukum-hukum dasar kimia, (kristal) dengan konsentrasi
dan konsep mol untuk tertentu.
menyelesaikan perhitungan 4.11.2 Siswa dapat menganalisis data
kimia. terkait konsep mol saat
membuat larutan dari larutan
pekat dengan konsentrasi
tertentu.

C. Materi Pembelajaran
Stoikiometri
Materi stokiometri yang dipelajari dalam penelitian ini dibatasi pada
konsep mol saja yang meliputi massa atom, mol, massa molar, volume molar,
hukum-hukum tentang gas (Hipotesis Avogadro, Hukum Gas Ideal), dan
interkonversi mol – gram – volume, dan perhitungan kimia (kadar zat).
Pertemuan Pertama
132

a. Massa Atom
Massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton dan neutron
yang dimiliki oleh atom tersebut. Pengetahuan tentang massa atom merupakan hasil
penelitian di laboratorium. Langkah pertama ialah memberikan nilai pada massa
dari suatu atom unsur tertentu agar kemudian dapat digunakan sebagai standar.
Berdasarkan perjanjian internasional, satu atom dari isotop karbon (disebut karbon-
12/ C-12) yang mempunyai 6 proton dan 6 neutron memiliki massa tepat 12 satuan
massa atom (sma). Atom karbon-12 (C-12) ini dipakai sebagai standar, sehingga
satu satuan massa atom didefinisikan suatu massa yang besarnya tepat sama dengan
seperduabelas massa dari suatu atom karbon-12 (C-12) (Chang, 2005: 58).
b. Massa Atom Rata-rata
Massa atom rata-rata merupakan massa rata-rata dari berbagai jenis isotop
unsur yang ada di alam. Hal ini didasarkan karena setiap unsur yang ada di alam
memiliki lebih dari satu isotop. Sebagai contoh, kelimpahan alami dari karbon-12
dan karbon-13 di alam masing-masing adalah 98,90% dan 1,10%. Massa atom
karbon-12 adalah 12,00 sma dan massa atom karbon-13 adalah 13,00335 sma. Jadi
massa atom rata-rata dari karbon adalah sebesar 12,01 sma (Chang, 2005: 58)
c. Massa Atom Relatif
Massa atom relatif merupakan perbandingan dari massa satu atom suatu
unsur dengan 1/12 kali massa satu atom C-12. Massa atom relatif diberi lambang
Ar dan dirumuskan sebagai berikut:
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑋
Ar X = 1
𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
12

dengan:
Ar X = massa atom relatif X
Massa 1 atom C-12 = 12 sma
Massa atom relatif tidak mempunyai satuan (Sudarmo, 2013: 223).
d. Massa Molekul Relatif
Massa molekul ditentukan oleh massa atom-atom penyusunnya, yaitu
merupakan jumlah dari massa seluruh atom yang menyusun molekul tersebut
(Chang, 2005: 62). Massa molekul merupakan perbandingan massa rata-rata satu
133

molekul atau satuan rumus suatu zat relatif (dibandingkan) terhadap 1/12 massa
satu atom C-12. Massa molekul relatif diberi lambang Mr dan dirumuskan:
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 (𝑥 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐴+ 𝑦 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐵)
Mr AxBy = 1
𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝐶−12
12

Sehingga dapat disederhanakan menjadi:


Mr AxBy = (x . Ar A + y . Ar B)
dimana:
AxBy = senyawa dengan rumus molekul maupun rumus empiris tertentu
x = angka ideks pada unsur A
y = angka indeks pada unsur B
Ar A = massa atom relatif unsur A
Ar B = massa atom relatif unsur B
Jadi, massa molekul relatif suatu senyawa molekul merupakan jumlah
massa atom relatif dari seluruh atom penyusun molekul, sedangkan massa rumus
relatif suatu senyawa ion merupakan jumlah massa atom relatif dari seluruh atom
penyusun satu satuan rumus kimia senyawa tersebut (Sudarmo, 2013: 225).
e. Mol
Dalam kehidupan sehari-hari dikenal adanya beberapa satuan jumlah zat
sebagai alat transaksi, misalnya 1 kodi untuk 20 lembar, 1 lusin untuk 12 buah
benda, 1 rim untuk 500 lembar kertas dan sebagainya. Seperti halnya beras, gula,
minyak, dan kacang tanah, atom merupakan partikel yang sangat kecil. Jadi, tidak
mungkin untuk mengambil atom dalam bilangan butir, tetapi juga tidak mungkin
menimbang beberapa butir atom. Untuk alasan kepraktisan, maka dalam
menentukan ukuran jumlah partikel, para ahli kimia sepakat mencari satuan yang
mudah digunakan yaitu satuan jumlah partikel yang disebut mol. Satu mol adalah
sejumlah partikel yang terkandung di dalam suatu zat kyang jumlahnya sama
dengan banyaknya atom yang terdapat di dalam 12,00 gram C-12.
Menurut konvensi IUPAC bilangan sebesar 6,02 x 1023 dinamakan tetapan
Avogadro diberi lambang L. lambang ini diambil dari huruf pertama nama
Loschmidt, seorang pakar fisika Austria yang berhasil menentukan tetapan
134

Avogadro pertama kali di laboratorium, yaitu pada tahun 1965. Jadi tetapan
Avogadro, L = 6,02 x 1023.
Dengan menggunakan massa atom dan massa molar, kita dapat menghitung massa
(dalam gram) dari satu atom karbon-12. 1 mol atom karbon-12 beratnya tepat 12
gram. Persamaannya:
12,00 gram karbon-12 = 1 mol karbon-12
Karena itu, kita dapat menulis faktor satuannya sebagai
12,00 𝑔𝑟 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 − 12
=1
1 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛 − 12
Sama halnya, karena ada 6,022 x 1023 atom dalam 1 atom karbon-12, kita dapatkan
1 mol atom karbon-12 = 6,022 x 1023 atom karbon-12
Sekarang kita dapat menghitung massa (dalam gram) satu atom karbon-12 sebagai
berikut:
1 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛−12 12,00 𝑔𝑟 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛−12
1 atom karbon-12 x 6,022 x 1023 1 atom karbon−12 𝑥 1 𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛−12

= 1,993 x 10-23 gr karbon-12


Selanjutnya menentukan hubungan antara satuan massa atom dan gram. Karena tiap
atom karbon-12 adalah tepat 12 sma, jumlah dalam gram yang setara dengan 1 sma
adalah
𝑔𝑟𝑎𝑚 1,993 𝑥 10−23 𝑔𝑟 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛−12
𝑥1 𝑥
𝑠𝑚𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑘𝑎𝑟𝑏𝑜𝑛−12 12 𝑠𝑚𝑎
-24
Jadi, 1 sma = 1,661 x 10 gr dan 1 gr = 6,022 x 1023 sma
(Chang, 2003: 59-61)
f. Massa Molar
Hubungan massa dengan jumlah partikel dinyatakan dalam massa molar,
yaitu massa zat yang mengandung 6,02 x 1023 partikel zat tersebut. Berdasarkan
pada standar mol yang menyatakan bahwa di dalam 12 gram C-12 terdapat 6,022 x
1023 atom C-12, maka dapat dihitung hubungan antara massa molar dan massa atom
relatif.
Massa molar adalah massa zat itu yang sama dengan massa atom atau massa
rumus zat tersebut dinyatakan dalam gram. Satuan massa molar adalah gram/mol.
Massa Molar (M) = Massa 1 mol zat X = (Ar X) gram
135

Karena Mr dari suatu molekul atau satuan rumus kimia senyawa adalah
jumlah Ar dari atom-atom penyusunnya, maka:
Massa Molar (M) = Massa 1 mol zat AxBy = (Mr AxBy) gram
Dengan menggunakan pengertian massa molar (M), maka jumlah mol suatu zat
dapat dihitung dengan cara:
𝒂 (𝒈𝒓𝒂𝒎)
Jumlah mol suatu zat = 𝒈𝒓𝒂𝒎
𝑴( )
𝒎𝒐𝒍

𝒂 (𝒈𝒓𝒂𝒎)
n= 𝒈𝒓𝒂𝒎 dan Massa = n (mol) x M (gram/mol)
𝑴( )
𝒎𝒐𝒍

dengan, n = jumlah mol zat


a = massa zat dalam satuan gram
M = massa molar = Mr dalam satuan gram/mol
Contoh:
Hitung berapa mol molekul yang terdapat dalam 6 gram glukosa (C6H12O6) jika
diketahui Ar C=12, O=16, dan H=1!
Mr glukosa = (6x12) + (12x1) + (6x16)
= 180
M glukosa = 180 gram/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 6 𝑔𝑟𝑎𝑚
n = = 180 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,033 mol
𝑀

g. Volume Molar gas


Volume molar gas adalah volume 1 mol gas pada suhu dan tekanan
tertentu. Jika pengukuran dilakukan pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm, volume
molar gas disebut sebagai volume molar standar, sebab dalam keadaan 0oC dan
tekanan 1 atm adalah keadaan standar gas dan disingkat STP (Standard
Temperature and Pressure). Untuk menentukan volume molar gas pada keadaan
standar dilakukan penimbangan sejumlah volume gas tertentu dalam tabung yang
sudah diketahui massa kosongnya pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm. Dari hasil
percobaan ltersebut dapat disimpulkan bahwa pada keadaan standar (0 oC, 1 atm)
volume 1 mol gas adalah 22,4 liter.
V = n mol x 22,4 liter/mol
dengan, n = jumlah mol gas dan V = Volume gas pada 0oC, 1 atm
136

Contoh:
Hitunglah volume 4 gram gas SO3 jika diketahui Ar S = 32, O = 16!
Mr SO3 = 80
M SO3 = 80 gram/mol
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 4 𝑔𝑟𝑎𝑚
n= = 80 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 0,05 mol
𝑀

V = n x 22,4 liter/mol = 1,12 liter


Pertemuan Kedua
Hukum-hukum Tentang Gas
1) Hipotesis Avogadro
Hipotesis Avogadro menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan
yang sama, sejumlah volume yang sama suatu gas (sembarang gas)
mengandung jumlah molekul yang sama.
V1 : V2 = n1 : n2
Untuk menentukan volume gas yang suhu dan tekanannya tidak
diketahui tetapi berdasarkan keadaan tertentu dibandingkan dengan gas lain,
maka dapat digunakan konsep volume molar. Atau dapat juga menggunakan
rumus hipotesis Avogadro dan volume di atas.
Contoh:
Berapa volume 3 gram gas NO yang diukur pada suhu dan tekanan yang
sama dimana 1 gram gas CH4 volumenya 1,5 liter (Ar N=14, O=16, C=12,
dan H=1)?
3 𝑔𝑟𝑎𝑚 1
n NO = 30 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 10 = 0,1 mol
1 𝑔𝑟𝑎𝑚 1
n CH4 = 16 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙 = 16 mol

V CH4 = 1,5 liter


V NO = ….?
Menurut Hipotesis Avogadro,
V CH4 : V NO = n CH4 : n NO
𝑛 𝑁𝑂
V NO = 𝑛 𝐶𝐻4 x V CH4
0,1 𝑚𝑜𝑙
V NO = 1 x 1,5 liter = 2,4 liter
𝑚𝑜𝑙
16
137

2) Hukum Gas Ideal


Jika suatu gas dipanaskan, maka akan terjadi pemuaian volume.
Adanya pemuaian volume menyebabkan terjadinya penyimpangan-
penyimpangan pada hukum-hukum yang berlaku untuk gas. Untuk gas
ideal, dianggap bahwa tidak ada penyimpangan-penyimpangan tersebut.
Beberapa hukum tentang gas ideal adalah:
a) Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu tetap, tekanan dari
sejumlah mol gas yang sama berbanding terbalik dengan volumenya,
atau P = 1/V pada T yang tetap.
b) Hukum Charles menyatakan bahwa volume sejumlah mol gas yang
sama pada tekanan yang tetap berbanding lurus dengan suhu
mutlaknya, atau V = T pada P tetap.
c) Hukum Avogadro menyatakan bahwa pada tekanan dan suhu yang
tetap, volume suatu gas berbanding lurus dengan jumlah mol gas, atau
V = n, pada P dan T tetap.
Dari semua hukum tentang gas tersebut, jika digabung maka akan
didapatkan suatu persamaan tunggal untuk perilaku gas:
𝑛𝑇
V = 𝑃
𝑛𝑇
atau V =𝑅
𝑃

atau PV =nRT
dengan,
P = tekanan (atmosfer)
T = suhu mutlak (Kelvin), K = oC + 273
V = volume (liter)
n = jumlah mol (mol)
R = tetapan gas ideal yang nilainya 0,082 L.atm.mol-1 K-1
Persamaan di atas dikenal dengan persamaan gas ideal
Contoh:
Berapa volume 1 gram gas hidrogen yang diukur pada suhu 25 oC dan
tekanan 1 atm?
138

Mr H2 = 2, jadi massa molar H2 = 2 gram/mol


1 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jumlah mol dari 1 gram gas H2 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,5 mol
2
𝑚𝑜𝑙

Dengan rumus gas ideal,


PV = n R T
𝑛𝑅𝑇 0,5 𝑚𝑜𝑙 𝑥 0,082 𝐿.𝑎𝑡𝑚.𝑚𝑜𝑙 −1 .𝐾−1 𝑥 298 𝐾
V= = = 12,218 liter
𝑃 1 𝑎𝑡𝑚

Interkonversi Mol-Gram-Volume
Mol dapat difungsikan sebagai sentral (pusat), dalam arti untuk mengubah dari
satuan yang satu ke dalam satuan yang lain dapat melewati satuan mol. Gambar
2.2 dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengubah massa menjadi mol dan
menjadi volume, atau sebaliknya.

Gambar 1. Skema Pengubahan Satuan Jumlah

Pertemuan Ketiga
Konsentrasi Larutan
1) Persen massa
Persen massa menyatakan jumlah massa (gram) yang terlarut dalam tiap
100 gram larutan. Rumus persen massa yaitu:
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒛𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕
% massa = (𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕𝒂𝒏)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%
139

Contoh:
Ke dalam 100 gram air dilarutkan sebanyak 10 gram gula. Tentukan
persen massa larutan gula tersebut!
10 𝑔𝑟𝑎𝑚
% massa = (100+10 𝑔𝑟𝑎𝑚) 𝑥 100% = 9%

2) Persen volume
Persen volume menyatakan jumlah volume zat terlarut dalam tiap 100 ml
larutan, sehingga dapat dirumuskan:
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒛𝒂𝒕 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕
% volume = (𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒍𝒂𝒓𝒖𝒕𝒂𝒏)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Contoh:
Sebanyak 90 ml alkohol dilarutkan dalam 10 ml air. Tentukan persen
volume larutan alkohol!
90 𝑔𝑟𝑎𝑚
% volume = (90+10 𝑔𝑟𝑎𝑚) 𝑥 100% = 90%

3) Bagian per juta (bpj) atau part per million (ppm)


Bagian per juta merupakan kadar zat yang sangat kecil dalam campuran.
Sering digunakan untuk menunjukkan suatu senyawa dalam suatu larutan
misalnya garam dalam air laut. Ppm dapat dirumuskan:
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒛𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏
ppm = (𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒄𝒂𝒎𝒑𝒖𝒓𝒂𝒏 ) 𝒙 𝟏. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎

Contoh:
Di dalam suatu sungai mengandung 20 ppm Pb. Hal ini dapat diartikan di
dalam 1 liter air sungai mengandung 20 mg Pb
4) Molaritas
Molaritas atau kemolaran suatu larutan menyatakan banyaknya mol zat
terlarut yang terlarut di dalam satu liter larutan.
𝒏
𝑴=
𝑽
dengan,
M = molaritas (mol/L)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (L)
140

Contoh:
Berapa konsentrasi 40 gram NaOH yang dilarutkan dalam 1000 ml air?
(Ar Na=23, O=16, H=1)
Mr NaOH = 40
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑛=
𝑀𝑟
40 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑛=
40 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑚𝑜𝑙
= 1 mol
𝑛 1𝑚𝑜𝑙
𝑀= = = 1𝑀
𝑉 1𝐿
5) Molalitas
Molalitas atau kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam
setiap 1.000 gram pelarut.
𝟏. 𝟎𝟎𝟎
𝒎=𝒏𝒙
𝒑
dengan,
m = molalitas larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Contoh:
Hitunglah molalitas larutan yang terjadi bila 24 gram kristal MgSO4
dilarutkan dalam 400 gram air (Mr MgSO4 = 120)!
24 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑛= 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,2 𝑚𝑜𝑙
120
𝑚𝑜𝑙
1.000 1000
𝑚=𝑛𝑥 = 0,2 𝑥 ( ) = 0,5 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑙
𝑝 400
6) Fraksi Mol
Fraksi mol menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut
terhadap jumlah mol larutan.
𝒏𝑨 𝒏𝑩
𝑿𝑨 = 𝒏 dan 𝑿𝑩 = 𝒏
𝑨 +𝒏𝑩 𝑨 +𝒏𝑩

𝑿𝑨 + 𝑿𝑩 = 𝟏
141

dengan,
nA = mol zat terlarut XA = fraksi mol zat terlarut
nB = mol pelarut XB = fraksi mol pelarut
Contoh:
Hitunglah fraksi mol urea dalam larutan 64%!
Dalam 100 gram larutan urea terdapat 64 gram urea dan 36 gram air,
64𝑔𝑟𝑎𝑚 32𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑛𝑢𝑟𝑒𝑎 = 60𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,06 𝑚𝑜𝑙 𝑛𝑎𝑖𝑟 = 18 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 2 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙

1,06
Maka, 𝑋𝑢𝑟𝑒𝑎 = 1,06+2 = 0,346

Pertemuan Keempat
1) Membuat larutan dari zat padat (kristal)
Menggunakan rumus molaritas
𝒏
𝑴= dimana M = molaritas/konsentrasi (M)
𝑽

n = jumlah mol zat terlarut (mol)


V = volume larutan (liter)
2) Membuat larutan dari larutan pekat
Menggunakan rumus pengenceran
𝑽𝟏 𝒙 𝑴𝟏 = 𝑽𝟐 𝒙 𝑴𝟐 dengan
V1 = volume sebelum pengenceran (liter)
M1 = molaritas sebelum pengenceran (M)
V2 = volume setelah pengenceran (liter)
M2 = molaritas setelah pengenceran (M)

D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Ceramah dan Presentasi
Model : Problem Solving tipe Search, Solve, Create and Share
(SSCS)
142

E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media
Lembar Kerja Diskusi, Power Point Konsep Mol dan Perhitungan Kimia
(kadar zat), Lembar kerja Praktikum
2. Alat dan Bahan
Whiteboard, boardmarker, LCD, laptop
Alat Praktikum Bahan Praktikum
1. Timbangan Digital 1. NaCl (garam dapur)
2. Labu Ukur 50 mL 2. C12H22O11 (sukrosa)
3. Labu Ukur 100 mL 3. Alkohol 70%
4. Kaca Arloji 4. Asam Cuka 25%
5. Gelas Beker
6. Pipet Tetes
7. Spatula
3. Sumber Pembelajaran
Sudarmo, unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Surakarta :
Erlangga.
Purba, Michael. 2006. Kimia SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga
Lembar Kerja Siswa. 2014. Kimia. Intan Pariwara
Internet

F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama (2 jp)
No Kegiatan Waktu Karakter
1 Kegiatan Awal :
 Guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa. 10 menit Percaya diri
 Guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya
yaitu hukum-hukum dasar Ilmu Kimia.
1. Memberikan Apersepsi
143

Dalam kehidupan sehari-hari dikenal adanya beberapa


satuan jumlah zat sebagai alat transaksi, misalnya 1
kodi untuk 20 lembar, 1 lusin untuk 12 buah benda, 1
rim untuk 500 lembar kertas dan sebagainya.
2. Memberikan motivasi yaitu mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari.
a. Untuk benda-benda yang berukuran sangat kecil,
misalnya sebesar partikel satuan jumlah apa yang
dapat digunakan untuk menyatakan banyaknya zat
tersebut?
b. Bagaimana mengukur massa dan volume benda
yang ukurannya sangat kecil misalnya sebesar
partikel tersebut?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti :
a. Mengamati (Observing) 10 menit Percaya diri
[Tahap Search]
Penyajian Masalah (langkah ke-1 Problem Solving tipe
SSCS)
 Guru meminta siswa untuk mengamati reaksi
terbentuknya molekul air untuk mengenal jumlah
partikel dan massa atom.
 Siswa diarahkan untuk menanyakan hal-hal yang sulit
dipahami mengenai massa atom relatif, massa molekul
relatif, massa atom dan mol
 Siswa diberikan beberapa permasalahan yang akan
dipecahkan.
144

b. Menanya (Questioning) 10 menit Percaya diri


 Memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dengan teman sebangkunya untuk membuat hipotesis
guna menjawab permasalahan dengan mengkaji teori.
 Memfasilitasi siswa berinteraksi dengan sumber
belajarnya secara aktif dengan mengkaji literatur buku
atau LKS yang diberikan guna memperoleh jawaban
mengenai masalah yang akan disajikan atau untuk
menguji hipotesis.
 Siswa diarahkan untuk menanyakan mengenai massa
atom dan mol yang belum jelas
c. Mengumpulkan Data (Experimenting) 10 menit Percaya
[Tahap Solve] diri,
Mendiagnosis Masalah (langkah ke-2 Problem Solving disiplin
tipe SSCS)
 Siswa mendiagnosis masalah dengan cara
mengumpulkan data yang diperlukan, seperti massa
atom relatif, dan massa molekul relatif, dll.
d. Mengasosiasi (Associating) 20 menit Percaya
[Tahap Create] diri,
Menentukan strategi pilihan (langkah ke-3 Problem disiplin
Solving tipe SSCS)
 Siswa mendiskusikan cara yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut
secara mandiri.
 Siswa menganalisis dan menginterpretasikan hasil
diskusi di lembar hasil kerja sebagai persiapan bahan
untuk presentasi di depan kelas.
145

e. Mengkomunikasikan (Communicating) 15 menit Tanggung-


Tahap Share jawab,
Mengkomunikasikan (langkah ke-4 Problem Solving jujur,
tipe SSCS) percaya diri
 Beberapa siswa mempresentasikan hasil kerjanya terkait
permasalahan yang diberikan guru, sedangkan siswa
yang lain memberikan tanggapan
 Guru memberikan penguatan untuk hasil kerja yang
benar
3. Kegiatan Penutup :
 Guru memberikan post test kepada siswa sebagai bahan 15 menit Jujur,
refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan. disiplin
 Guru memberikan PR untuk mengerjakan LKS terkait
soal-soal latihan tentang massa atom dan mol.
 Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya mengenai hukum-hukum tentang gas.
 Guru menutup proses pembelajaran.
Pertemuan kedua (1 jp)
No Kegiatan Waktu Karakter
1 Kegiatan Awal :
 Guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa. 5 menit Percaya diri
 Guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya
yaitu konsep mol.
1. Memberikan Apersepsi
Gas dan elemen lain yang berukuran sangat kecil
(ukuran partikel) dalam kehidupan sehari-hari
mengikuti kaidah atau hukum-hukum tentang gas yang
dinyakan dalam satuan mol. Mol dapat difungsikan
sebagai sentral (pusat), untuk mengubah suatu satuan
ke dalam satuan lain, melewati mol itu sendiri.
146

2. Memberikan motivasi yaitu menyampaikan manfaat


mempelajari materi hukum-hukum tentang gas.
a. Berguna dalam teknik pengisian gas
b. Menghitung besar tekanan yang dipakai untuk
mengisi tabung gas
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti :
a. Mengamati (Observing) 5 menit Percaya diri
[Tahap Search]
Penyajian Masalah (langkah ke-1 Problem Solving tipe
SSCS)
 Siswa mengamati ilustrasi berupa gas-gas yang ada di
alam kemudian mengaitkan dengan konsep mol yang
telah dipelajari
b. Menanya (Questioning) 5 menit Percaya diri
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dengan teman sebangkunya untuk membuat hipotesis
guna menjawab permasalahan dengan mengkaji teori.
 Siswa diarahkan untuk menanyakan hal-hal yang sulit
dipahami mengenai hukum-hukum gas dan
interkonversi mol
c. Mengumpulkan Data (Experimenting) 5 menit Percaya
[Tahap Solve] diri,
Mendiagnosis Masalah (langkah ke-2 Problem Solving disiplin
tipe SSCS)
 Siswa berinteraksi dengan sumber belajarnya secara
aktif dengan mengkaji literatur buku atau LKS yang
diberikan guna memperoleh jawaban mengenai masalah
yang akan disajikan atau untuk menguji hipotesis
147

 Siswa mendiagnosis masalah dengan cara


mengumpulkan data yang diperlukan, seperti Ar, Mr,
dan tetapan lainnya.
d. Mengasosiasi (Associating) 10 menit Percaya
[Tahap Create] diri,
Menentukan strategi pilihan (langkah ke-3 Problem disiplin
Solving tipe SSCS)
 Siswa mendiskusikan cara yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut
secara mandiri bersama kelompoknya.
 Siswa menganalisis dan menginterpretasikan hasil
diskusi di lembar hasil kerja sebagai persiapan bahan
untuk presentasi di depan kelas.

e. Mengkomunikasikan (Communicating) 8 menit Tanggung-


[Tahap Share] jawab,
Mengkomunikasikan (langkah ke-4 Problem Solving jujur,
tipe SSCS) percaya diri
 Beberapa siswa mempresentasikan hasil kerja nya terkait
permasalahan yang diberikan guru, sedangkan siswa
yang lain memberikan tanggapan
 Guru memberikan penguatan untuk hasil kerja yang
benar
3. Kegiatan Penutup :
 Guru memberikan post test kepada siswa sebagai bahan 7 menit Jujur,
refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan. disiplin
 Guru memberikan PR untuk mengerjakan LKS terkait
soal-soal latihan tentang hukum-hukum gas dan
interkonversi mol.
148

 Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi


selanjutnya mengenai konsentrasi larutan (persen, ppm,
molaritas, molalitas, dan fraksi mol).
 Guru menutup proses pembelajaran.
Pertemuan ketiga (2 jp)
No Kegiatan Waktu Karakter
1 Kegiatan Awal :
 Guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa. 10 menit Percaya diri
 Guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya
yaitu hukum-hukum gas dan interkonversi mol
1. Memberikan Apersepsi
Dalam kehidupan sehari-hari zat-zat kimia yang
digunakan untuk berbagai proses reaksi sering ditulis
dalam bentuk nama dan konsentrasi maupun kadar
zatnya. Maka dari itu kita perlu mengetahui cara
pembacaan kadar maupun konsentrasi agar dapat
menggunakan larutan tersebut dengan benar.
2. Memberikan motivasi yaitu menyampaikan manfaat
mempelajari materi konsentrasi larutan. Misalnya
untuk mengetahui cara pembacaan kadar maupun
konsentrasi agar dapat menggunakan larutan tersebut
dengan benar.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti :
a. Mengamati (Observing) 10 menit Percaya diri
[Tahap Search]
Penyajian Masalah (langkah ke-1 Problem Solving tipe
SSCS)
149

 Siswa diberikan beberapa permasalahan yang akan


dipecahkan mengenai kadar zat dan jumlah mol dalam
suatu senyawa.
 Siswa diarahkan untuk menemukan hubungan antara
persen massa, persen volume, dan bagian per juta
 Siswa diarahkan untuk menemukan hubungan molaritas,
molalitas dan fraksi mol dari senyawa tersebut.
b. Menanya (Questioning) 10 menit Percaya diri
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dengan teman sebangkunya untuk membuat hipotesis
guna menjawab permasalahan dengan mengkaji teori.
 Memfasilitasi siswa berinteraksi dengan sumber
belajarnya secara aktif dengan mengkaji literatur buku
atau LKS yang diberikan guna memperoleh jawaban
mengenai masalah yang akan disajikan atau untuk
menguji hipotesis.
 Siswa diarahkan untuk menanyakan hal-hal yang sulit
mengenai konsentrasi larutan (persen, ppm, molaritas,
molalitas, dan fraksi mol).
c. Mengumpulkan Data (Experimenting) 10 menit Percaya
[Tahap Solve] diri,
Mendiagnosis Masalah (langkah ke-2 Problem Solving disiplin
tipe SSCS)
 Siswa mendiagnosis masalah dengan cara
mengumpulkan data yang diperlukan, seperti massa
atom relatif, dan massa molekul relatif, dll.
d. Mengasosiasi (Associating) 20 menit Percaya
[Tahap Create] diri,
Menentukan strategi pilihan (langkah ke-3 Problem disiplin
Solving tipe SSCS)
150

 Siswa mendiskusikan cara yang tepat untuk


menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut
secara mandiri bersama kelompoknya.
 Siswa menganalisis dan menginterpretasikan hasil
diskusi di lembar hasil kerja sebagai persiapan bahan
untuk presentasi di depan kelas.
e. Mengkomunikasikan (Communicating) 15 menit Tanggung-
[Tahap Share] jawab,
Mengkomunikasikan (langkah ke-4 Problem Solving jujur,
tipe SSCS) percaya diri
 Beberapa siswa mempresentasikan hasil kerjanya terkait
permasalahan yang diberikan guru, sedangkan siswa
yang lain memberikan tanggapan
 Guru memberikan penguatan untuk hasil kerja yang
benar
3. Kegiatan Penutup :
 Guru memberikan post test kepada siswa sebagai bahan 15 menit Jujur,
refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan. disiplin
 Guru memberikan PR untuk mengerjakan LKS terkait
soal-soal latihan tentang konsentrasi larutan dan kadar
zat dalam campuran.
 Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya mengenai pembuatan larutan.
 Guru menutup proses pembelajaran.
Pertemuan keempat (1 jp)
No Kegiatan Waktu Karakter
1 Kegiatan Awal :
 Guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa. 5 menit Percaya diri
151

 Guru mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya


yaitu konsentrasi larutan (persen, ppm, molaritas,
molalitas, dan fraksi mol).
1. Memberikan Apersepsi
Bahan-bahan atau zat kimia yang diperdagangkan
dikemas dalam berbagai macam bentuk, misalnya
serbuk, kristal, padatan, lempengan, maupun cairan.
Untuk zat yang khususnya dalam bentuk cairan, yang
ada di pasaran umumnya dijual dalam bentuk larutan
pekat.
2. Memberikan motivasi yaitu menyampaikan manfaat
mempelajari materi pembuatan larutan, antara lain
untuk membantu siswa dalam membuat larutan kimia,
sehingga akan bermanfaat dalam menjalankan
praktikum materi selanjutnya yang terkait dengan
konsentrasi larutan, dan sebagainya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2. Kegiatan Inti :
a. Mengamati (Observing) 5 menit Percaya diri
[Tahap Search]
Penyajian Masalah (langkah ke-1 Problem Solving tipe
SSCS)
 Siswa mengamati ilustrasi yang diberikan guru untuk
mengenal cara pembuatan larutan kimia.
b. Menanya (Questioning) 5 menit Percaya diri
 Memberi kesempatan kepada siswa berdiskusi dengan
teman sebangkunya untuk mengkaji dan menggali
informasi melalui literatur mengenai cara pembuatan
larutan kimia.
152

 Siswa berinteraksi dengan sumber belajarnya secara


aktif dengan mengkaji literatur buku atau LKS yang
diberikan guna memperoleh data-data yang diperlukan
dalam pembuatan larutan.
 Siswa diarahkan untuk menanyakan hal-hal yang sulit
dipahami mengenai cara pembuatan larutan kimia.

c. Mengumpulkan Data (Experimenting) 5 menit Percaya


[Tahap Solve] diri,
Mendiagnosis Masalah (langkah ke-2 Problem Solving disiplin
tipe SSCS)
 Siswa mendiagnosis masalah dengan cara
mengumpulkan data yang diperlukan, seperti Ar, Mr,
dan lain-lain.
d. Mengasosiasi (Associating) 10 menit Percaya
[Tahap Create] diri,
Menentukan strategi pilihan (langkah ke-3 Problem disiplin
Solving tipe SSCS)
 Siswa mendiskusikan cara yang tepat untuk membuat
larutan tersebut secara mandiri bersama teman
sebangkunya.
 Siswa mengerjakan soal perhitungan konsentrasi larutan
yang diberikan oleh guru.
 Siswa menganalisis dan menginterpretasikan hasil
diskusi di lembar hasil kerja bersama dengan kelompok
kerjanya sebagai persiapan bahan untuk presentasi di
depan kelas.
e. Mengkomunikasikan (Communicating) 8 menit Tanggung-
[Tahap Share] jawab,
Mengkomunikasikan (langkah ke-4 Problem Solving jujur,
tipe SSCS) percaya diri
153

 Siswa yang diambil secara acak mempresentasikan hasil


kerja nya terkait permasalahan yang diberikan guru,
sedangkan siswa lain memberikan tanggapan.
 Guru memberikan penguatan untuk hasil kerja yang
benar.
3. Kegiatan Penutup :
 Guru memberikan PR untuk mengerjakan LKS terkait 7 menit Jujur,
soal-soal uji kompetensi materi konsep mol dan kadar disiplin
zat.
 Guru menutup proses pembelajaran.

G. Penilaian
No. Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Penilaian
1. Sikap Pengamatan Form observasi  Angket Penilaian sikap
(LP1)
 Lembar observasi sikap
(dilakukan apabila hasil
data angket penilaian
diri dan teman sebaya
terdapat perbedaan)
2. Pengetahuan
a. Diskusi Tes Lembar Kerja Soal-soal diskusi terlampir
Siswa (LP2)
b. Postest Tes Tes tertulis (LP3) Soal-soal postest terlampir

3. Keterampilan Pengamatan Form observasi Lembar penilaian keteram-


(LP4) pilan

Surakarta, April 2016


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa

Sunarsasi Murti, S.Pd Alfiyan Wahyudianto Sarjono


NIP. 19670806 200701 2 015 NIM K3312005
154

LAMPIRAN
PERTEMUAN PERTAMA
155

Lampiran 2
ASPEK PENGETAHUAN
DISKUSI
KISI-KISI SOAL DISKUSI
Jenjang Soal
Indikator Kompetensi Indikator Soal
Nomor Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.11.1 Dapat menghitung massa Pertemuan Ke-1
atom. Siswa dapat mengenal massa atom 1 √
3.11.2 Dapat menghitung mol Siswa dapat menentukan massa atom rata- 2 √
suatu zat. rata jika diketahui kelimpahan isotop suatu
3.11.3 Dapat menghitung massa unsurnya
molar.
Siswa dapat menentukan mol suatu gas jika 3 √
3.11.4 Dapat menghitung
diketahui massa gas dan massa atom
volume molar.
relatifnya
Siswa dapat menentukan jumlah partikel 4 √
dari suatu gas jika diketahui massa gas
tersebut
Siswa dapat menentukan volume molar 5 √
suatu gas dalam keadaan STP
Persentase 20% 40% 40% 0% 0% 0%
156

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Soal Kunci Jawaban Skor


Permasalahan 1 Permasalahan 1
Taukah Anda? Untuk Diket :
menghasilkan 1 mL air  1 mL air diperlukan molekul hidrogen
diperlukan molekul hidrogen sebanyak 33.500.000.000.000.000.000.000
sebanyak dan 16.750.000.000.000.000.000.000
33.500.000.000.000.000.000.000 molekul oksigen
dan  Debu yang terkecil ternyata terdiri dari
16.750.000.000.000.000.000.000 10.000.000.000.000.000 butir atom.
molekul oksigen. Sedangkan Ditanya:
debu yang terkecil ternyata 1. Hal apa saja yang kamu dapat mengenai
terdiri dari atom?
10.000.000.000.000.000 butir 2. Mungkin tidak kita menimbang sebutir atom?
atom. Bagaimana cara mengukur massa atom?
Dari ilustrasi diatas, Jawab:
1. Hal apa saja yang kamu dapat 1. Atom ukurannya sangat kecil 1
mengenai atom? 2. Mungkin, 1
2. Untuk mengetahui massa Dengan menggunakan alat spektrometer 1
atom, mungkin tidak kita untuk mengukur atom yang sangat kecil
menimbang sebutir atom?
Bagaimana cara mengukur
massa atom?

Permasalahan 2 Permasalahan 2
Berapa massa rata-rata atom Cl Diket: Isotop Cl-35 = 75%, Cl-37 = 25% 1
yang ada di alam, jika diketahui Ditanya: Massa rata-rata atom Cl
kelimpahan Cl-35 sebanyak 75% Jawab:
dan Cl-37 sebanyak 25% ? (((%𝐶𝑙35)𝑥35) + (%𝐶𝑙37 𝑥 37)) 1
𝐴𝑟 𝐶𝑙 =
100%
75% .35 + 25% .37
=
100%

2625% + 925%
=
100%
= 35,5 1
Permasalahan 3 Permasalahan 3
1. Mol gas oksigen yang Diket: 1
dibutuhkan Rudi saat Kebutuhan O2 normal = 600 gram/hari
beraktivitas normal dalam 3 Kebutuhan O2 saat olahraga = 6 kali lipat
hari Ditanya:
2. Jumlah molekul gas oksigen 1. Jumlah mol O2 untuk beraktivitas selama 3
yang dibutuhkan Rudi ketika hari
berolahraga 2. Jumlah molekul O2 untuk berolahraga
157

Jawab:
massa 1
1. Mol O2 dalam 1 hari =
M
600 g
=
(2 × 16) g/mol
600 g
=
32 g/mol
= 18,75 mol 1
Mol O2 dalam 3 hari = mol O2 dalam 1 hari
× 3 hari
= 18,75 mol × 3
= 56,25 mol 1

2. Mol O2 normal = 18,75 mol


Mol O2 olahraga = 6 × mol O2 normal
= 6 × 18,75 mol
= 112,5 mol 1
Jumlah molekul O2 olahraga
= n × 6,02 × 1023 molekul 1
= 112,5 × 6,02 × 1023 molekul
= 677,25 × 1023 molekul
= 6,7725 × 1025 molekul 1

Permasalahan 4 Permasalahan 4
1. Volume gas oksigen dalam Diket:
500 mL air oksigen yang 500 mL air mengandung gas oksigen sebanyak 1
diukur pada suhu 0oC dan 40 gram
tekanan 1 atm Ditanya:
2. Berapa volume air oksigen 1. Volume gas oksigen dalam 500 mL air
yang harus dikonsumsi untuk 2. Volume air oksigen yang dibutuhkan per
memenuhi kebutuhan gas hari
oksigen dalam satu hari Jawab:
(diukur pada suhu 0oC dan massa 1
tekanan 1 atm) 1. n O2 =
M
40 g
=
(2 × 16) g/mol
40 g 1
=
32 g/mol
= 1,25 mol 1
V O2 STP = n × 22,4 L/mol
= 1,25 mol × 22,4 L/mol 1
= 28 L
2. Mol O2 dalam 1 hari = 18,75 mol 1
V O2 dalam 1 hari = n × 22,4 L/mol
= 18,75 mol × 22,4 L/mol 1
= 420 L
V O2 dalam 1 L air oksigen = 56 L
158

V air oksigen yang dikonsumsi 1


𝑉 O2 dalam 1 hari
= ×1L
𝑉 O2 dalam 1 L air oksigen
420 L 1
= ×1L
56 L
= 7,5 L
Skor Maksimal 22

𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑲𝑶𝑹
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 = 𝒙𝟒
𝟐𝟐
159

POSTTEST
KISI-KISI SOAL POSTTEST
Jenjang Soal
Indikator Kompetensi Indikator Soal
Nomor Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.11.1 Dapat menghitung massa Pertemuan Ke-1
atom. Siswa dapat menentukan kelimpahan isotop 1 √
3.11.2 Dapat menghitung mol suatu unsur jika diketahui massa atom relatif
suatu zat. unsur tersebut
3.11.3 Dapat menghitung massa Siswa dapat menentukan jumlah partikel 2 √
molar. dari suatu molekul jika diketahui massa
3.11.4 Dapat menghitung molekul tersebut
volume molar.
Siswa dapat menentukan volume molar 3 √
suatu gas dalam keadaan STP
Siswa dapat menentukan massa molar suatu 4 √
gas jika diketahui massa atom relatif unsur
penyusunnya
Persentase 25% 50% 25% 0% 0% 0%
160

SOAL POSTTEST

Nama :
No :
Kelas :

Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah soal dibawah ini dengan teliti.
2. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ( X ) pada lembar jawaban yang telah
disediakan untuk pilihan : a, b, c, d, atau e.
3. Jika anda ingin mengganti jawaban, maka anda bisa memberikan tanda ( = ) diatas tanda
silang. Contoh pilihan jawaban A diganti dengan pilihan E : A B C D E

Pertemuan Pertama
1. Boron di alam terdapat dalam dua isotop, yaitu B-10 dan B-11. Jika Ar B =
10,81. Kelimpahan isotop B-11 adalah ….
a. 19% c. 35% e. 85%
b. 20% d. 81%
2. Jumlah partikel dari 5,85 gram NaCl adalah …. (Ar Na=23, Cl=35,5)
0,1
a. 6 𝑥 1023 c. 1 x 6 x 1023 e. 0,1 x 6x10-23

b. 0,1 x 1023 d. 0,1 x 6x1023


3. Volume molar 33 gram gas CO2 yang diukur pada 0oC dan tekanan 1 atm (Ar
C=12, O=16) adalah ….
a. 5,6 L c. 16,8 L e. 44,8 L
b. 11,2 L d. 22,4 L
4. Massa molar dari gas SO3 adalah …. (Ar S=32, O=16)
a. 80 gram/mol c. 48 gram/mol e. 20 gram/mol
b. 60 gram/mol d. 40 gram/mol
161

RUBRIK PENILAIAN POSTTEST

KUNCI JAWABAN POSTTEST


1. D
2. D
3. C
4. A

PENILAIAN
𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑲𝑶𝑹 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 = 𝒙𝟒
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏
162

LAMPIRAN
PERTEMUAN KEDUA
163

Lampiran 2
ASPEK PENGETAHUAN

DISKUSI
KISI-KISI SOAL DISKUSI
Jenjang Soal
Indikator Kompetensi Indikator Soal
Nomor Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.11.5 Dapat menerapkan Pertemuan Ke-2
Hipotesis Avogadro Siswa dapat menggunakan rumus Hipotesis 1 √
dalam perhitungan Avogadro untuk menyelesaikan soal
kimia. perhitungan kimia
3.11.6 Dapat menerapkan Siswa dapat menggunakan rumus Gas Ideal 2 √
Hukum Gas Ideal dalam untuk menyelesaikan soal perhitungan kimia
perhitungan kimia.
Siswa dapat mengonversikan mol – gram – 3 √
3.11.7 Dapat melakukan
dan volume
perhitungan
interkonversi mol – gram
– volume.
Persentase 0% 33,3% 66,7% 0% 0% 0%
164

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Soal Kunci Jawaban Skor


Permasalahan 1 Permasalahan 1
Sebanyak 10,8 gram suatu Diket:
unsur logam (L) bervalensi 3 Massa logam L = 10,8 g 1
dilarutkan dalam asam sulfat Volume gas hidrogen = 12 L
berlebih menurut reaksi Volume gas karbondioksida = 10L
belum setara : Massa gas karbondioksida = 22 g
L(s) + H2SO4(aq) Jawab:
mol CO2 = massa CO2 1
L2(SO4)3(aq) + H2(g)
M CO2
Jika volum gas hidrogen = 22 g = 0,5 mol 1
terbentuk adalah 12 liter 44 g/ mol
(P,T), sedangkan pada P,T
sama 10 liter karbon dioksida 𝑛 𝐻2 = 𝑣 𝐻2 1
memiliki massa 22 gram, 𝑛𝑛𝐶𝑂𝐻22 𝑣 𝐶𝑂2
12 𝐿
maka tentukan masaa atom 0,5 𝑚𝑜𝑙 = 10 𝐿 1
relatif (Ar) logam L tersebut. 𝑛𝐻2 = 0,6 mol 1

Reaksi :
2 L(s) + 3 H2SO4(aq) L2(SO4)3(aq) + 3 H2(g) 1

0,4 mol 0,6 mol 1

1
mol L = massa L
ML
0,4 mol = 10,8 g 1
ML
M L = 27 g/ mol 1
Ar L = 27 1

Permasalahan 2 Permasalahan 2
Ibu Sofi bekerja di depot massa 1
Mol CH4 =
pengisian LPG, dia diminta M
3000 g
untuk mengisi LPG yang = 1
((1 × 12)+(4 × 1)) g/mol
volumenya 7,5 liter, agar 3000 g
pada suhu 27oC di dalamnya =
16 g/mol
berisi gas CH4 sebanyak 3 = 187,5 mol 1
kg, maka berapa tekanan Persamaan Gas Ideal
yang harus diberikan pada PV=nRT 1
tabung ? (Catatan: gas CH4 P×7,5 L = 187,5 mol ×0,082 L atm mol-1 K-1×300 K
dianggap sebagai gas ideal) 1
165

4612,5 atm
P=
7,5
P = 615 atm 1
Skor Maksimal 18

𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑲𝑶𝑹
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 = 𝒙𝟒
𝟏𝟖
166

POSTTEST
KISI-KISI SOAL POSTTEST
Jenjang Soal
Indikator Kompetensi Indikator Soal
Nomor Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.11.5 Dapat menerapkan Pertemuan Ke-2
Hipotesis Avogadro Siswa dapat menggunakan rumus Hipotesis 1 √
dalam perhitungan Avogadro untuk menyelesaikan soal
kimia. perhitungan kimia
3.11.6 Dapat menerapkan Siswa dapat menggunakan rumus Gas Ideal 2 √
Hukum Gas Ideal dalam untuk menyelesaikan soal perhitungan kimia
perhitungan kimia.
3.11.7 Dapat melakukan
perhitungan
interkonversi mol – gram
– volume.
Persentase 0% 50% 50% 0% 0% 0%
167

SOAL POSTTEST

Nama :
No :
Kelas :

Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah soal dibawah ini dengan teliti.
2. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ( X ) pada lembar jawaban yang telah
disediakan untuk pilihan : a, b, c, d, atau e.
3. Jika anda ingin mengganti jawaban, maka anda bisa memberikan tanda ( = ) diatas
tanda silang. Contoh pilihan jawaban A diganti dengan pilihan E : A B C D
E

Pertemuan Kedua
1. Pada suhu dan tekanan tertentu, 1 L gas X2 bermassa 1,75 g dan 10 L gas
nitrogen monoksida (Mr = 30) bermassa 7,5 g. Maka massa atom relatif X
adalah ….
a. 32 d. 132
b. 35,5 e. 180
c. 70
2. Berapakah volume dari 2 mol gas N2 yang diukur pada suhu 27°C dan tekanan
2 atm? (R = 0,082 L atm mol-1 K-1)
a. 5,6 L d. 24,6 L
b. 8,96 L e. 36,9 L
c. 11,2 L
168

RUBRIK PENILAIAN POSTTEST

KUNCI JAWABAN
1. C
2. D

PENILAIAN

𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑲𝑶𝑹 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏


𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 = 𝒙𝟒
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏
169

LAMPIRAN
PERTEMUAN KETIGA
170

Lampiran 2
ASPEK PENGETAHUAN
DISKUSI
KISI-KISI SOAL DISKUSI
Jenjang Soal
Indikator Kompetensi Indikator Soal Nomor C1 C2 C3 C4 C5 C6
Soal
3.11.8 Siswa mampu Pertemuan Ke-3
menghitung konsentrasi Siswa dapat menentukan massa suatu zat jika 1 √
suatu larutan. diketahui persen massa suatu zat dan volumenya
Siswa dapat menentukan volume suatu zat jika 2 √
diketahui persen volume suatu zat dan
volumenya
Siswa dapat menentukan massa suatu zat dalam 3 √
campuran jika diketahui kandungan zatnya
dalam ppm
Siswa dapat menentukan molaritas dan molalitas 4 √
dari suatu larutan
Siswa dapat menentukan fraksi mol dari suatu 5 √
larutan
Persentase 0% 40% 60% 0% 0% 0%
171

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI

Soal Kunci Jawaban Skor


Permasalahan 1 Permasalahan 1
Hesti akan membuat larutan Diketahui:
ammonium klorida dengan Larutan ammonium klorida dengan kadar 5%
kadar 5% sebanyak 250 mL. sebanyak 250 mL
Maka tentukan: Jawab:
1. Massa larutan 1. Massa larutan = ρ × V 1
ammonium klorida jika = 1 g/mL × 250 mL
diketahui massa jenis = 250 g 1
larutan = 1 gram/mL 2. Massa NH4Cl terlarut = % massa × m. larutan
2. Massa garam 5 1
= × 250 g
ammonium klorida yang 100
terlarut = 12,5 g 1

Permasalahan 2 Permasalahan 2
Akan dibuat larutan alkohol Diket:
dengan kadar 50% sebanyak larutan alkohol dengan kadar 50% sebanyak 50 mL
50 mL dari pengenceran Jawab:
larutan pekatnya. Maka 50 1
1. V alkohol terlarut = × 50 mL
bantulah laboran tersebut 100
untuk menentukan : = 25 mL 1
1. Volume alkohol yang
terlarut dalam 50 mL 2. V akhir = (50 + x) mL
𝑉 alkohol
larutan alkohol 50% % volume = × 100% 1
2. Volume air yang harus 𝑉 larutan
25 mL
ditambahkan agar 20% = × 100% 1
(50+𝑥) mL
didapatkan larutan (1000+20x) = 2500 mL 1
alkohol 20% 20x = 2500 – 1000
20x = 1500
x = 75 mL 1
Jadi air yang harus ditambahkan adalah 75 mL.
Permasalahan 3 Permasalahan 3
Terdapat logam timbal Massa air = ρ × V 1
dengan kadar 70 ppm. Jika = 1 g/mL × 1000 mL
massa jenis air = 1 gram/mL, = 1000 gr 1
maka massa logam timbal massa zat dalam campuran 1
ppm = × 1.000.000
yang terkandung dalam massa seluruh campuran
setiap 1 liter air. massa zat 1
70 = × 1.000.000
1000 gram
70
Massa zat = gram
1000
Massa zat = 0,07 gram
Massa zat = 70 mg
1
1
172

Permasalahan 4 Permasalahan 4
7,4 gram kalsium hidroksida 1. Mol Ca(OH)2 = massa 1
dalam 50 mL air. Jika 𝑀
7,4 g
diketahui Ar Ca = 40, O = 16, =
((1×40)+(2×16)+(2×1)) g/mol
H = 1, maka tentukan: 7,4 g
1. Molaritas larutan = 1
74 g/mol
setelah dicampur = 0,1 mol 1
dengan 100 mL 𝑛
kalsium hidroksida 3 M M= 1
𝑉
2. Molalitas larutan jika 0,1 mol
=
diketahui massa jenis 0,05 L 1
air = 1 gram/mL = 2 M 1
3. Fraksi mol kalsium (M1 × V1) + (M2 × V2) = Mc × Vc 1
hidroksida dalam (2 M × 50 mL) + (3 M × 100 mL) = Mc × 150 mL 1
larutan (100 + 300) M mL = Mc × 150 mL
400 M = Mc × 150
400
Mc =
150 1
Mc = 2,67 M

2. Massa air = ρ × V 1
= 1 g/mL × 50 mL
= 50 g
1000 1000
m larutan = n × = 0,1 mol × 1
𝑝 50
1
= 2 molal

3. n Ca(OH)2 = 0,1 mol


massa
n H2O = 1
𝑀
50 g
=
((2×1)+(1×16)) g/mol
50 g
=
18 g/mol
= 2,78 mol 1
n Ca(OH)2 1
X Ca(OH)2 =
n Ca(OH)2 + n H2 O
0,1 mol 1
=
0,1 mol + 2,78 mol
0,1 mol
=
2,88 mol
= 0,035
1
X H2O = 1 – X Ca(OH)2 = 1 – 0,035
1
= 0,965
1
Skor Maksimal 35
𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑲𝑶𝑹
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 = 𝒙𝟒
𝟑𝟓
173

POSTTEST
KISI-KISI SOAL POSTTEST
Jenjang Soal
Indikator Kompetensi Indikator Soal
Nomor Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.11.8 Siswa mampu Pertemuan Ke-3
menghitung konsentrasi Siswa dapat menentukan volume suatu zat 1 √
suatu larutan. jika diketahui persen volume suatu zat dan
volumenya
Siswa dapat menentukan molaritas suatu 2 √
larutan
Siswa dapat menentukan fraksi mol zat 3 √
terlarut dari suatu larutan
Persentase 0% 33,3% 66,7% 0% 0% 0%
174

SOAL POSTTEST

Nama :
No :
Kelas :

Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah soal dibawah ini dengan teliti.
2. Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda ( X ) pada lembar jawaban yang telah
disediakan untuk pilihan : a, b, c, d, atau e.
3. Jika anda ingin mengganti jawaban, maka anda bisa memberikan tanda ( = ) diatas tanda
silang. Contoh pilihan jawaban A diganti dengan pilihan E : A B C D E

Pertemuan Ketiga
1. Volume alkohol yang terlarut di dalam 500 mL larutan alkohol yang kadarnya 30%
adalah ….
a. 200 mL d. 50 mL
b. 150 mL e. 25 ml
c. 100 mL
2. Kristal BaSO4 sebanyak 2,33 gram dilarutkan dalam 100 mL air. Maka konsentrasi
larutan BaSO4 yang terbentuk adalah …. (Mr BaSO4 = 233)
a. 0,001 M d. 1 M
b. 0,01 M e. 10 M
c. 0,1 M
3. Fraksi mol urea di dalam larutan urea (CO(NH2)2) 10% adalah …. (Mr urea = 60
dan Mr air = 18)
a. 0,25 d. 0,67
b. 0,36 e. 0,90
c. 0,50
175

RUBRIK PENILAIAN POSTTEST

KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. A

PENILAIAN
𝑱𝑼𝑴𝑳𝑨𝑯 𝑺𝑲𝑶𝑹 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 = 𝒙𝟒
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 𝒕𝒊𝒂𝒑 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏
176

LAMPIRAN
PERTEMUAN KEEMPAT
177

Lampiran 2
ASPEK PENGETAHUAN

DISKUSI
KISI-KISI SOAL DISKUSI

Jenjang Soal
Indikator Kompetensi Indikator Soal Nomor C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.11.8 Siswa mampu Soal
Pertemuan Ke-4
menghitung konsentrasi Siswa dapat menentukan massa suatu zat jika 1 √
suatu larutan. diketahui konsentrasi suatu zat dan volumenya
Siswa dapat menentukan volume suatu zat jika 2 √
diketahui persen suatu zat dan volumenya
Siswa dapat menjelaskan pengaruh pengenceran 3 √
larutan terhadap jumlah mol zat terlarut
Siswa dapat menjelaskan pengaruh pengenceran 4 √
larutan terhadap molaritas larutan
Siswa dapat menentukan fraksi mol suatu zat jika 5 √
diketahui massa dan massa atom relatif suatu zat
Persentase 40% 20% 40% 0% 0% 0%
178

RUBRIK PENILAIAN DISKUSI


Soal Kunci Jawaban Skor
Pertemuan Keempat Pertemuan Keempat
Berapakah massa NaCl Larutan NaCl
yang dibutuhkan untuk 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝐶𝑙 = 𝑀 𝑥 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 1 𝑀 𝑥 0,1 𝐿 1
membuat larutan garam = 0,1 𝑚𝑜𝑙 1
dapur 1 M sebanyak 100 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁𝑎𝐶𝑙 = 𝑚𝑜𝑙 𝑥 𝑀𝑟 = 0,1 𝑥 58,5 1
mL? = 5,85 𝑔𝑟𝑎𝑚 1

Berapakah volume alkohol Larutan Alkohol


pekat yang dibutuhkan 𝑀1 𝑥 𝑉1 = 𝑀2 𝑥 𝑉2 1
untuk membuat larutan 70% 𝑥 𝑉1 = 4,2% 𝑥 50 𝑚𝐿 1
alkohol 4,2% sebanyak 50 4,2% 𝑥 50 𝑚𝐿
𝑉1 =
mL? 70% 1
𝑉1 = 3 𝑚𝐿 1

Bagaimana pengaruh Jumlah mol zat terlarut sebelum dan setelah 1


pengenceran larutan mengalami pengenceran tetap (n1 = n2).
terhadap jumlah mol zat
terlarut?
Bagaimana pengaruh Harga molaritas larutan akan menjadi lebih 1
pengenceran larutan kecil setelah mengalami pengenceran sebab
terhadap molaritas larutan? jumlah zat terlarut tetap (n tetap) sedangkan 1
volume larutannya menjadi lebih besar. 1

Tentukan fraksi mol zat Larutan NaCl


terlarut dan fraksi mol 5,85 𝑔𝑟 1
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝐶𝑙 = = 0,1 𝑚𝑜𝑙
pelarutnya (air) 58,5𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
100 𝑔𝑟
𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑖𝑟 = = 5,56 𝑚𝑜𝑙
18 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 1

𝑛 𝑎𝑖𝑟 5,56 1
𝑋 𝑎𝑖𝑟 = =
𝑛 𝑎𝑖𝑟 + 𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑙 5,56 + 0,1
𝑋 𝑎𝑖𝑟 = 0,982 1
𝑋 𝑁𝑎𝐶𝑙 = 1 − 𝑋 𝑎𝑖𝑟 = 0,018 1

Skor Maksimal 17
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉
𝑵𝑰𝑳𝑨𝑰 = 𝒙
𝑺𝑲𝑶𝑹 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 (𝟏𝟕)

Anda mungkin juga menyukai