2021
4/1/2021
STOIKIMETRI
KIMIA KELAS X
PENYUSUN
1901060011
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………………………………………………i
PENYUSUN ……………………………………………………………………………………………………………………….ii
GLOSARIUM ……………………………………………………………………………………………………………………iv
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………………….……1
B. Kompetensi Dasar……………………………………………………………………………………………..…..…….. 1
A.Tujuan Pembelajaran………………………………………………………..…………………………………....……..6
B.Uraian Materi……………………………………………………………………………………….……………….……….6
C.Rangkuman……………………………………………………………………………………………………….….….…. 18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Konsep mol rumus dan penegrtian dalam perhitungan kimia
C.Rangkuman………………………………………………………………………………………………………….…….25
D.Evaluasi …………………………………………………………………………….………………………………………27
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………………………….……..…29
KUNCI JAWABAN……………………………………………………………………………….……………………….30
G L O S A R I U M
HUKUM PROUST
HUKUM DALTON
STOIKIOMETRI
AVOGADRO
PERSAMAAN KIMIA
GAS IDEAL
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS MODUL
B. KOMPETENSI DASAR
1
D. Petunjuk pemakaian
Tujuan Pembelajaran
Berisi tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari
bahan ajar
Kata Kunci
Berisi istilah-istilah penting yang dibicarakan dalam bahan
ajar
2
Contoh
Berisi soal-soal dan cara menyelesaikannya.
Contoh ini diberikan untuk membantu
menyelesaikan soal-soal latihan.
Tokoh Kimia
Mengulas tentang tokoh-
tokoh yang memiliki andil
dalam kemajuan ilmu Kimia
yang dapat diteladani
semangatkerja dan pola pikir
ilmiahnya.
Info Kimia
Berisi tentang ilmu Kimia dalam
berbagai bidang teknologi dan
kehidupan.
3
Link
Berisi alamat website (internet)
yang dapat diakses untuk
menambah wawasan seputar
materi yang dibahas atau seputar
ilmu kimia
Soal Latihan
Berisi soal-soal untuk menguji
pemahaman terhadap materi atau
konsep yang telah dipelajari
E. MATERI PEMBELAJARAN
4
Point 1
Hukum-hukum dasar kimia
5
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh Antonie Lavoisier pada tahun 1789. Oleh karena
hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia modern. Sebelumnya, Mikhail Lomonosov (1748)
juga telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen. Sebelumnya,
kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya buoyan atmosfer bumi. Setelah gaya ini dapat
dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci penting dalam merubah alkemi menjadi kimia
modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka
mulai melakukan studi kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide bahwa
semua proses dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap
6
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti
kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas
spesial, kekekalan massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang
tetap dalam suatu sistem ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa
peristiwa radiasi, dikatakan bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi.
Hal ini terjadi ketika suatu benda berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan
sebaliknya. Karena massa dan energi berhubungan, dalam suatu sistem yang
mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah yang sangat sedikit akan
tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh peristiwa yang
melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena massa
yang berubah sangatlah sedikit.
7
b. Hukum Perbandingan tetap (Proust)
Salah satu sifat sifat yang membedakan senyawa dengan campuran yaitu senyawa memiliki
susunan yang tetap. Hal ini diungkapkan oleh Joseph Louis Proust seorang ahli kimia Perancis
yang kini dikenal sebagai hukum perbandingan tetap atau Hukum Proust,Berbunyi
Misalnya besi (Fe) direaksikan dengan belerang (S) membentuk besi(III) sulfida dan
massa reaktan, produk dan sisa reaktan seperti yang tertera pada tabel berikut.
Fe (g) S (g) Fe2S3 Sisa (g)
(g)
7 4 11 -
8 4 21 S=1
14 9 22 S=1
22 14 33 S = 2, Fe =
1
Dari data-data di atas dapat diketahui setiap 7 g besi bereaksi dengan 4 g belerang. Hal
ini menunjukan massa besi dan belerang yang ada dalam Fe2S3 selalu tetap yaitu 7 : 4.
Perbandingan massa unsur dalam senyawa dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah
atom dengan atom relatif masing-masing unsur. Misalnya H2O perbandingan massa hidrogen
dengan oksigen = 1 : 8. Perbandingan ini dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.
8
Contoh: Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa
gram air yang terbentuk?
Penyelesaian
“Jika dua unsur dapat membentuk satu atau lebih senyawa, maka perbandingan
massa dari unsur yang satu yang bersenyawa dengan jumlah unsur lain yang
tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah dan tetap.”
9
Contoh: MnO : Mn2O7 (Mr Mn = 55, O = 16)
Berat O = 8 gram
55
Mn = × 8 = 6,19 𝑔𝑟𝑎𝑚 (dalam MnO)
55+16
2×55
Mn = = 3,96𝑔𝑟𝑎𝑚 (dalam Mn2O7)
16×7+2×55
a. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas klorin menghasilkan
dua volume gas hidrogen klorida:
“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi
dengan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana”
10
Dapat juga dikatan:
“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama
dengan perbandingan koefisien dalam reaksi yang sama”
Volume Gas
Volume Gas Oksigen yang Volume Uap Air
Percobaan Hidrogen yang
Direaksikan (L) yang Dihasilkan (L)
Direaksikan (L)
1 1 2 2
2 2 4 4
3 3 6 6
T= suhu (K)
“Sehingga perbandingan koefisien dalam reaksi kimia = perbandingan volume pada keadaan suhu dan tekanan yang
tetap.”
INFO PENTING
11
Contoh Soal
Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli
termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay
Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal
(monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro,
partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih
(poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.
Gay Lussac:
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air
Avogadro:
2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen -> 2 molekul uap air
Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi:
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
KATA KUNCI
KEKELALAN MASSA
PERBANDINGAN TETAP
PERBANDINGAN VOLUME
BOYLE
12
Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi.
Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S. Silberberg,
2000). Mari kita lihat bagaimana hipotesis Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volume dan sekaligus dapat
menentukan rumus molekul berbagai unsur dan senyawa.
f. Hukum Boyle.
Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila dipanaskan. Akhirya ia
menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum Boyle yang berbunyi :
bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan
tekananya
Dalam sejarah ilmu kimia terdapat beberapa tahap, antara lain tahap alkemi, tahap ilmu kimia. dan tahap ilmu kimia
modern Boyle adalah bapak ilmu kimia, sedangkan Lavoisier adalah bapak ilmu kimia modern. Mengapa Boyle disebut
bapak ilmu kimia? Karena ia mengadakan eksperimen secara ilmiah. Karena ia menemukan konsep atom. Karena ia dapat
membedakan unsur senyawa dan campuran. Ia dapat membedakan asam, basa dan alkali. Para ahli sebelumnya tidak dapat.
Misalnya Aristoteles, ahli filsafat Yunani yang terbesar, mengira air, tanah, api, dan udara, adalah unsur.
Demokritos, ahli filsafat Yunani, mengutarakan bahwa semua benda terdiri dari atom. Tapi selama hampir 2000
tahun pendapat itu dilupakan orang, karena para ahli lebih suka mengikuti ajaran Aristoteles yang teryata keliru Menurut
Aristoteles semua benda terdiri dari air, tanah, udara, dan api. Paracelcus, ahli fisika Swiss berpendapat bahwa semua
benda terdiri dari merkuri, belerang dan garam. Van Helmont, ahli kimia Belgia mengira bahwa semua benda terdiri dari
udara dan air.
13
benda terdiri dari udara dan air.
Pada tahun 1661 Boyle menghidupkan kembali ajaran Demokritos. Ia mengungkapkan dalam bukunya yang berjudul
The Sceptical Chymist (Ahli Kimia Yang Sangsi). Dalam bukunya itu Boyle menyerang ajaran Aristoteles dan Paracelsus. Ia
mencela Aristoteles yang memandang benda dari segi forma dan kualitas. Boyle menyatakan bahwa semua benda terdiri dari
atom, Adanya zat yang beraneka ragam disebabkan karena jumlah atom, kedudukan atom, gerak atom, dan susunan atom.
Karena jasa Boyle, ilmu fisika dan kimia diluruskan ke jalur yang benar.
P1.V1 = P2.V2
Contoh : 1 mol gas CO2 dengan volume 10 liter dan tekanan 1,5 atm 1 mol gas H2 dengan volume 30 liter. Pada
temperatur yang sama dengan gas CO2, berapa tekanannya?
14
Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut.
Dari berbagai sifat di atas, yang paling penting adalah tekanan gas. Misalkan suatu
cairan memenuhi wadah. Bila cairan didinginkan dan volumenya berkurang, cairan itu tidak
akan memenuhi wadah lagi. Namun, gas selalu akan memenuhi ruang tidak
peduliberapapun suhunya. Yang akan berubah adalah tekanannya.
Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas adalah manometer, sedangkan
alat pengukur tekanan atmosfer adalah barometer yang diciptakan oleh Torricelli. Tekanan
didefinisikan gaya per satuan luas, jadi tekanan = gaya/luas. Dalam SI, satuan gaya adalah
Newton (N), satuan luas m2, dan satuan tekanan adalah Pascal (Pa). 1 atm kira-kira sama
dengan tekanan 1013 hPa.
Jadi, V sebanding dengan T dan n, dan berbanding terbalik pada P. Hubungan ini dapat
digabungkan menjadi satu persamaan:
V = RTn/P
atau
PV = nRT
R = Konstanta (0,082)
T = Temperatur
Contoh:
Hitung volume 1 mol gas pada keadaan standar
(0oC pada tekanan 1 atm = 273K).
Jawab : PV = n. RT
1xV = 1 x 0,082 x 273
16
V = 22,4
17
Hukum- hukum dasar kimia seperti yang dibahas di atas mempunyai peranan yang penting
dalam ilmu kimia yaitu sebagai pondasi atau dasar dari segala penghitungan rumus kimia yang kita
gunakan sehari-hari. Hukum – Hukum tersebut antara lain; Hukum kekekalan massa, hukum
perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume, hukum kesamaan
gas, hukum boyle dan hukum gas ideal
Hukum kekalan massa dikemukakan oleh Antonie Lavoiser pada tahun 1789 menyatakan bahwa Massa
sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Dengan kata lain, hukum ini menyatakan bahwa dalam reaksi kimia, suatu
materi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Hukum perbandingan tetap dikemukan oleh Joseph Proust pada tahun 1799, (Joseph Louis Proust, 1754-1826)
menyatakan bahwa Perbandingan massa unsur – unsur dalam senyawa adalah selalu tetap walaupun berasal dari daerah
yang berbeda dan dibentuk dengan cara yang berbeda. Dengan kata lain setiap sampel suatu senyawa memiliki
komposisi unsur-unsur yang tetap.
Hukum perbandingan berganda dikemukakan oleh John Dalton (1766 – 1844) menyatakan bahwa “Jika dua
unsur dapat membentuk satu atau lebih senyawa, maka perbandingan massa dari unsur yang satu yang bersenyawa
dengan jumlah unsur lain yang tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah dan tetap.”
Hukum Perbandingan Volume yang dikemukakan oleh Gay Lussac menyatakan bahwa “Pada
kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas pereaksi dengan gas-gas
hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana”. Dengan kata lain “Pada kondisi temperatur dan
tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien dalam reaksi
yang sama”
Hukum kesamaan gas yang dikemukakan oleh Amedeo Avogrado menyatakan bahwa “Pada
suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul
yang sama pula”. Pernyataan ini dapat dirumuskan dengan P1V1=P2V2
Hukum Boyle adalah hukum gas yang dikemukakan oleh Boyle menyatakan bahwa bila suhu tetap, volume gas
dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan tekananya. Pernyataan diatas dapat dirumuskan dengan P = 1⁄𝑉
sedangkan V = 1⁄𝑃
Hukum gas ideal (1834) merupakan penggabungan antara hukum boyle dan hukum Gay Lussac. Sehingga
kedua hukum tersebut dapat dirumuskan V = 𝑅𝑇𝑛⁄𝑃 atau PV = nRT dengan keterangan V menyatakan Volume,
P menyatakan Tekanan, n menyatakan mol, R menyatakan Konstanta (0,082),dan T menyatakan Temperatur.
Konsep Mol pada Ar dan Mr
1418
SOAL LATIHAN
Hukum Kekekalan Massa dikemukakan oleh …. Pada percobaan reaksi antara logam besi dan
belerang, didapatkan data sebagai berikut :
A. Avogadro
B. Proust
C. Dalton
D. Berzelius
E. Lavoisier
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan
Jika 4 gram karbon dibakar dengan
bahwa nilai X dan Y berturut – turut adalah . . .
oksigen dalam wadah yang tertutup rapat, .
maka massa zat yang terbentuk adalah …. A. 0,2 dan 0,6
B. 0,2 dan 0,8
A. 2 C. 0,3 dan 0,6
D. 0,3 dan 0,8
B. 4
E. 0,6 dan 0,8
C. 6
D.8
E.10
Diketahui Ar Fe = 56 dan O = 16, maka perbandingan
massa unsur besi dengan massa unsur oksigen dalam
Fe2O3 adalah . . . .
A. 2 : 3
B. 3 : 2
C. 4 : 3
D. 3 : 4
E. 7 : 3
19
POINT
2
20
KONSEP MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)
Massa molekul relative suatu senyawa adalah massa suatu molekul senyawa dibandingkan dengan 1/12 massa suatu atom
isotop karbon 12 (C-12)
Mr senyawa AnBm = n . Ar A + m . Ar B
21
Konsep Mol – Rumus dan Pengertian dalam Perhitungan Kimia
Dalam kimia serat sekali kaitannya dengan konsep mol. Hampir semua persoalan kimia menggunakan konsep mol. Jika mungkin
dalam matematika bisa ditemukan satuan meter, kilometer, dll atau dalam fisika ditemukan satuan joule, m/s, dll. Maka pada kimia
ditemukan satuan mol.
Mol (n) adalah satuan pengukuran pada Sistem Satuan Internasional (SI) untuk jumlah zat. Satuan mol didefinisikan sebagai jumlah
zat kimia mengandung jumlah partikel representatif, misalnya pada atom, molekul, ion, elektron, ataupun foton. Jumlah mol ini
setara dengan jumlah 12 gram karbon-12 (12C).
atau
Keterangan:
n: mol
6,02×1023 : bilangan Avogadro
Mr : massa molekul relatif
Ar: massa atom relatif
22
Untuk mengetahui jumlah mol suatu molekul, maka bisa menggunakan rumus:
Konsep Mol pada Gas Ideal
Pada kondisi gas ideal, maka didapat rumus:
Keterangan:
P: tekanan (atm)
V: volume (liter)
n: mol
R: tetapan gas ideal 0,08205 atm.L/mol.K
T: suhu (kelvin)
Pada suatu reaksi kimia, maka akan muncul perbandingan koefisien. Pada konsep reaksi:
23
Misalkan pada reaksi kimia:
Diketahui jumlah mol A sama dengan 1 mol. Maka jumlah mol B dan AB sebagai berikut:
Mol B:
mol AB:
Keterangan:
M: molaritas (mol/L)
n: jumlah mol (mol)
V*: volume larutan (L)
V**: volume larutan (mL)
Mr: massa molekul relatif (gram/mol)
massa: massa (gram)
24
RANGKUMAN
Mol (n) dirumuskan dengan:
Untuk mengetahui jumlah mol suatu molekul, maka bisa menggunakan rumus:
25
Konsep Mol pada Suhu dan Tekanan Sama
Pada kondisi suhu dan tekanan sama, maka mol dapat menggunakan rumus:
26
EVALUASI
1. Tidak ada zat yang hilang akibat terjadinya reaksi 3. Mengapa zat cair dan zat padat yang memiliki volume tetap,
kimia, yang ada hanya berubah menjadi bentuk zat zat yang terbentuk gas memiliki volume yang berubah-ubah…
lain. Pernyataan ini ditemukan pertama kali oleh….
a) Volume suatu gas berbanding terbalik pada suhu,
a) Antoine Lavoiser
tekanan dan jumlah zatnya
b) Joseph Proust
b) b.volume suatu gas bergantung pada suhu, tekanan
c) John Dalton
dan jumlah zat
d) Joseph Louis Gay-Lussac
e) Amadeo Avogadro c) valume suatu zat berbanding lurus dengan suhu
tekanan dan jumlah zatnya
2. Menurut hukum Proust, berapa perbandingan d) valume suatu gas pada suhu tekanan dan jumlah
hidrogen dan oksigen dalam pembentukan air zatnya sama
adalah…. e) salah semua
a) 1 : 16 Apa hubungan hukum Gay-Lussac dan jumlah mol….
b) 1 : 14
c) 1 : 12
d) 1 : 10
e) 1:8
27
5. Didalam hukum perbandingan berganda, John Dalton 9. Berapa gram massa 10 L gas N2 yang memiliki tekanan 110
tertarik mempelajari unsur-unsur yang dapat cmHg dengan 25°C…
membentuk lebih dari 1 senyawa kecuali…
a. 5 gr
a. Karbon dan oksigen
b. 4 gr
b. Oksigen dan fosfor
c. 3 gr
c. Nitrogen dan oksigen
d. 2 gr
d. Belerang dan oksigen
e. 1 gr
e. Fosfor dan klorin
10. Jika 2 mol HNO3 ( Mr = 63 ) HNO Berapakah gram massa
6. Manakah reaksi berikut yang termasuk reaksi hukum dari HNO3….
Lavoiser, kecuali…
a. 150 gram
a. Merkuri + oksigen → merkuri oksida + air
b. 146 gram
b. NH3(g) + H2O(l) → NH4OH (aq)
c. 136 gram
c. Ca ( HCO3)2 (aq) → CaO(s) + H2O(l) + 2CO2 (g)
d. 126 gram
d. Glukosa + O2 → CO2 + H2O(l)
e. 116 gram
e. N2 (g) + H2 (g) →NH3 (g)
II SOAL ESEY
7. Berapa gram massa Ca dari 6 mol
Melalui persamaan reaksi, maka massa mol, volume gas dan
(Ar Ca = 40 ) ? jumlah partikel setiap zat yang terlibat dalam reaksi kimia
dapat dihitung. Pendekatan ini disebut…
a. 260 gram
Dalam reaksi kimia, ada kalanya tidak semua pereaksi habis.
b. 250 gram Artinya…
c. 240 gram
Tidak semua pereaksi yang bersedia bereaksi sesuai dengan
d. 230 gram perbandingan koefisien atau stoikiometri reaksi. Pernyataan
ini disebut…
e. 220 gram
Berapa gram massa 10 L gas N2 yang memiliki tekanan 110
8. Diketahui Vstp = 22.4 L dan 5 mol gas CO2, cmHg dengan 25°C…
berapakah volume gas dari CO2…
Berapa gram massa Ca dari 6 mol
a. 112 L
(Ar Ca = 40 ) ?
b. 114 L
c. 116 L
d. 118 L
e. 120 L
28
DAFTAR PUSTAKA
Alfian, Zul. 2009. Kimia Dasar. Medan : Penerbit dan percetakan Universitas Sumatra Utara
Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar dan Konsep – Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta :
Erlanga
Urip, Kalteng.2012.”Ringkasan Hukum – Hukum Dasar dalam Kimia” diunduh 20 September 2013, dari
http://urip.wordpress.com/2012/10/22/ringkasan-hukum-hukum-dasar-dalam-kimia/
Utami, Budi. 2011. “Hukum-hukum Dasar Kimia (Hipotesis Avogadro) dan Konsep Mol”.
29
Kunci jawaban
Pilihn ganda
1. A
2. E
3. A
4. A
5. B
6. E
7. C
8. A
9. D
10. D
Esei
1. Metode mol
2. Tidak semua pereaksi yang yang tersedia sesuai dengan perbandingan koefisien atau stoikimetri reaksinya
3. Reaksi nonstoikiometris
4. 0,2 gr
5. 240 gr
30