1
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
PETUNJUK PENGGUNAAN
Bagi Guru
• Guru harus memahami isi Bahan Ajar
• Guru menjelaskan tujuan dan penggunaan
Bahan Ajar dengan benar dan jelas
• Guru berperan sebagai fasilitator apabila
dibutuhkan
4
DISCOVERY LEARNING
5
PENDAHULUAN
I. IDENTITAS MODUL
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percayadiri, peduli,
(toleransi, gotong royong), snatun,dan percaya diri, dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, procedural, dan
metakognitif) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomenal dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (
menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
6
C. PETA KONSEP
STOIKIOMETRI
7
KEGIATAN PEMBELAJARAN
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN I
A. TUJUAN KEGIATAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menganalisis hukum dasar kimia (Hukum Lavoisier, hukum Proust,
hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro) dengan benar
2. Menerapkan hukum hukum dasar kimia dalam kehidupan sehari hari
dengan benar
B. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
FASE 1. STIMULASI
8
(Dalton), hukum perbandingan volum (Gay-Lussac), dan hipotesis Avogadro.
Namun pada makalah ini hanya membahas tentang hukum kekekalan
massa (hukum Lavoisier). ”Pada reaksi kimia, massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama”
Selanjutnya bunyi hukum ini disebut dengan hukum kekekalan massa atau
hukum Lavoiser. (syukri s.1999:23)
Dalam mempelajari hukum dasar dan perhitungan kimia, terdapat suatu
konsep yang menghubungkan suatu satuan dengan satuan kimia yang lain,
yang disebut dengan konsep mol. Mol adalah satuan yang digunakan untuk
menyatakan jumlah partikel suatu zat. Konsep mol membantu dan
mempermudah kita dalam melakukan perhitungan kimia dan penentuan
rumus kimia zat. Konsep mol, perhitungan kimia, dan penentuan rumus
kimia didasari oleh hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan
massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum
penggabungan volume, dan hipotesis Avogadro.
Beberapa gambar reaksi kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
yang disajikankan lewat gambar. Contoh bahan pengamatan:
9
Perkaratan adalah reaksi logam dengan zat-zat yang ada di
lingkungannya sehingga menyebabkan kerusakan logam tersebut. Dengan
memperhatikan peristiwa tersebut peserta didik diharapkan dapat
memprediksi apa yang terjadi. Karena Reaksi kimia baik dilaboratorium
ataupun di Industri memerlukan perhitungan yang akurat. Dalam
perhitungan ini perlu acuan sehingga hasil reaksi dapat diproduksi. Acuan
yang digunakan dalam perhitungan kimia dinamakan hukum dasar kimia
Hukum-Hukum dasar kimia terdiri dari :
1. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) berpendapat bahwa massa zat-
zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap .Misalkan, jika kita
mencampurkan atau mereaksikan hidrogen (dengan massa 4g) dan oksigen
(dengan massa 32 g) menghasilkan hidrogen oksida (dengan massa = massa
hidrogen + massa oksigen | 4 g +32 g = 36 g). Namun, dalam beberapa
kasus seperti membakar kertas dan telah menjadi abu. Bisa jadi abu lebih
ringan daripada kertas karena hasil reaksi lainnya seperti abu dan gas CO 2
yang hilang dibawa angin.
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Joseph Louist Proust (1754-1826) berpendapat bahwa
perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.
Misalnya perbandingan massa hidrogen denganoksigen adalah 1 : 8. Jika
misalkan massa hidrogen adalah 4 gram. Maka massa oksigennya adalah 4
x 8 = 32 gram.
3. Hukum Perbandingan Berganda
Dalton menyelidiki perbandingan massa unsur-unsur tersebut pada setiap
senyawa dan memdapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut
dinyatakan sebagai hukum perbandingan berganda yang menegaskan
bahwa dua unsur yang dapat membentuk dua senyawa atau lebih memiliki
perbandingan komponen yang mudah dan sederhana.
4. Hukum Perbandingan Volume (Penggabungan Volume)
Pada tahun 1808, ilmuwan Prancis, Joseph Louis Gay Lussac berhasil
melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai
reaksi dengan menggunakan berbagai macam gas.Dia menyimpulkan
bahwa Pada suhu dan tekanan yang sama,volume gas-gas yang bereaksi
dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding sebagai bilanganbulai
sederhana. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑔𝑎𝑠 𝐴 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝐴
=
𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑔𝑎𝑠 𝐵 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑔𝑎𝑠 𝐵
5. Hukum Avogadro
Hukum Avogadro dicetuskan oleh seorang ahli fisika Italia
yang bernama Amedeo Avogadro pada tahun 1811. Hukum tersebut
menyatakan bahwa gas gas yang volumenya sama, jika diukur pada suhu
dan tekanan yang sama, akan memiliki jumlah molekul yang sama pula
10
untuk memahami lebih lanjut, siswa diminta mengerjakan LKPD yang telah
dibagikan dengan membaca modul secara mandiri serta bahan ajar yang
telah diberikan.
FASE 4. MENGOLAH DATA
Peserta didik mengamati video dan membaca modul secara mandiri dan
teliti dalam proses mengolah data. Serta menuliskan hasil ke dalam
LKPD
11
II. KEGIATAN PEMBELAJARAN II
A. TUJUAN KEGIATAN
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menentukan massa atom relative dan massa molekul relative dengan
benar
2. menyelesaikan soal perhitungan kimia berkaitan dengan massa atom
relatif dan massa molekul relatif
3. Menentukan hubungan antara mol, jumlah partikel, massa molar, dan
volume molar dengan benar
B. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN II
FASE 1 STIMULASI
Setiap benda memiliki massa, tak terkecuali atom. Lihatlah gambar di
bawah ini
Gambar 5. Beras
12
Bagaimana kita menyebutkan jumlah dari benda benda tersebut? Lalu
bagaimana jika kita menyebutkan jumlah dari senyawa kimia?
FASE 2 PROBLEM STATEMENT ( MENGIDENTIFIKASI MASALAH)
Dari peristiwa yang diamati, peserta didik diminta meniliskan rumusan
masalah yang ada pada LKPD yang telah dibagikan
FASE 3 PENGUMPULAN DATA
IUPAC telah menetapkan 1 sma = 1/12 massa satu atom C-12 isotop
Atom H mempunyai kerapatan 8,4000% dari kerapatan C-12. Jadi
massa atom H = 0,08400 x 12,00 sma=1,008 sma.
Contoh Soal :
Suatu atom X memiliki massa rata-rata 12 x 10-23 gr . jika 1 atom C-12
memiliki massa sebesar 2 x 10-23 , maka tentukan Ar dari atom X
tersebut!
Pembahasan:
13
2. Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul reatif merupakan massa rata-rata molekul dibagi dengan
masa atom acuan, yaitu atom C-12.
Rumus untuk mencari massa molekul relatif suatu molekul adalah
sebagai berikut.
Contoh:
Suatu molekul X memiliki massa rata-rata 14 x 10.-23 gr . jika 1 atom C-
12memiliki massa sebesar 2 x 10-23 , maka tentukan Mr dari molekul X
tersebut!
Pembahasan:
3. Konsep Mol
14
Bilangan massa karbon tersebut (12) merupakan massa atom relative
(Ar) karbon. Dengan demikian massa satu mol karbon sesuai dengan
harga Ar-nya, hal ini berlaku juga untuk zat-zat lainnya.
Contohnya:
a. massa atom dari natrium (Na) adalah 22,99 sma, maka massa
mollarnya adalah 22,99gram;
b. massa atom dari fospor adalah 30,97 sma, maka massa molarnya
adalah 30,97 gram.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Massa 1 mol zat atau disebut massa
molar zat adalah Ar atau Mr zat itu yang dinyatakan dalam gram/mol
Contoh:
Tentukan jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) yang terdapat dalam
:
a. 3 mol Au
b. 0,5 mol NaOH
c. ¼ mol
Penyelesaian:
15
= 0,5 x 6,02 x 1023
= 3,01 x 1023 molekul NaOH
https://www.youtube.com/watch?v=Jz75FY0n0vM&list=PLrM7igfsJ_Hyp
ZY4AdmFB7xBttBgbra1x&index=2
(Link video konsep mol)
Saat kita berbelanja satu lusin jeruk bali dengan 1 lusin jeruk nipis,
jumlahnya sama sebanyak 12 buah, namun apakah massanya sama?
Ternyata tidak, massa jeruk bali akan lebih besar dari pada jeruk nipis.
Begitu juga dengan atom atau molekul 1 mol atom atau molekul
apapun jenisnya akan memiliki jumlah partikel yang sama sebesar 6,02
x 1023, namun massa nya belum tentu sama. Tergantung pada jenis
atom atau molekulnya dalam hal ini Ar atau Mr nya.
Massa 1 mol zat sama dengan Ar atau Mr dari zat tersebut. Massa 1
mol zat disebut sebagai massa molar zat, jadi dapat disimpulkan bahwa
massa molar zat = Ar atau Mr zat tersebut dalam satuan gram/mol.
Contoh:
Massa molar Al = 27 garam/mol
Massa molar H2O = 18 gram/mol
Dengan demikian dapat dirumuskan hubungan antara jumlah mol dan
massa zat sebagai berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=6i0e0ox7XFU&list=PLrM7igfsJ_Hyp
ZY4AdmFB7xBttBgbra1x&index=3
Volume molar gas dipengaruhi oleh kondisi suhu dan tekanan gas.
berikut ini kita akan bahas volume gas dalam berbagai keadaan
16
a. Keadaan Standar (STP)
Kondisi standar atau kondisi STP (Standard Temperature Pressure
adalah kondisi dimana keadaan suhu 0○C (273K) dan Tekanan 1 atm.
Volume gas dalam keadaan STP dapat ditentukan dengan rumus :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 (𝑆𝑇𝑃)
𝑚𝑜𝑙 =
22,4
𝒏𝑹𝑻
𝑽=
𝑷
Keterangan:
V = volume gas (Liter)
P = Tekanan gas (atmosfer/atm)
n = mol
R = konstanta gas ideal (0,082 L atm/mol K)
T = suhu (Kelvin/K)
Contoh Soal:
Tentukan Volume dari 5 mol gas NH3 pada :
a. STP
b. Tekanan 1 atm dan suhu 270C
Penyelesaian:
a. Volume dari 5 mol gas NH3 (STP)
= mol x 22,4 L/mol
= 5 mol x 22,4 L/mol
= 112 Liter
b. Volume dari 5 mol gas NH3 pada tekanan 1
atm dan suhu 270C (300K)
𝑛𝑅𝑇
𝑉=
𝑃
5𝑚𝑜𝑙 . 0,082 𝐿. 𝑎𝑡𝑚⁄𝑚𝑜𝑙 𝐾 . 300𝐾
𝑉=
1 𝑎𝑡𝑚
𝑉 = 123 𝐿𝑖𝑡𝑒𝑟
17