OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya semua sehingga kami bisa menyelesaikan modul pembelajaran ini tepat
pada waktunya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd
dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Kimia yang telah memberikan ilmu dan
bimbingannya terhadap kami.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami yang masih dalam keterbatasan. Untuk itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam modul ini yang
akan datang. Semoga modul ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan terutama bagi pembaca
umumnya dan bagi penulis khususnya. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
PETUNJUK UMUM
Proses pembelajaran dilakukan dengan penyampaian materi secara komunikasi dua arah,
sehingga ketika guru yang bertanya siswa akan menjawab secara response pada saat
penyampaian materi, melibatkan partisipasi siswa selama proses belajar berlangsung. Hal ini
dapat juga tercapai dengan bantuan media dan model pembelajaran yang mendukung selama
proses pembelajaran.
1.6 Evaluasi
1) QUIZ
2) LATIHAN SOAL
3) UJIAN TENGAH SEMESTER
4) UJIAN AKHIR SEKOLAH
Dengan menggunakan modul ini siswa akan belajar konsep Kimia, yaitu tentang stoikometri.
Untuk mampu menjawab soal evaluasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1) Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan materi Stoikometri
dengan membaca secara teliti
2) Tandai materi atau point penting yang menurut anda menjadi kata kunci (keyword)
dalam materi tersebut
3) Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru
pada saat kegiatan tatap muka
4) Bacalah referensi yang lain yang berhubungan dengan materi, sehingga penguasaan
materi akan lebih luas lagi
5) Kerjakan tugas atau soal-soal dalam LKS yang sudah dibagikan kepada siswa tersebut
dengan baik dan jika perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur
BAB II
Stoikometri adalah kajian spesi kimia pada suatu reaksi kimia secara kuantitatif atau
perhitungan berbagai spesi dalam reaksi kimia. Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari
beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, konsep mol, dan
perhitungan kimia.
Penyetaraan Reaksi
Persamaan
Kimia
STOIKIOMETRI
Hukum Lavoiser
Hukum Proust
Hukum-hukum Dasar
Hukum Dalton
Kimia
Konsep Mol
Konsep
Kadar Zat
Mol
Pereaksi Pembatas
Pehitungan
Kimia
A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
Ada 4 hukum dasar kimia yang kita pelajari, yaitu :
Contoh Soal:
Sebanyak 2,3 L gas X bereaksi dengan 1,5 L gas Y menghasilkan 3,45 L gas Z. Jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sama, apakah reaksi tersebut sesuai dengan hukum perbandingan volume?
Penyelesaian:
Perbandingan volume gas X:Y:Z merupakan perbandingan bulat sederhana pada reaksi diatas
sesuai dengan hukum perbandingan volume.
Stoikometri terdiri atas 3 hukum kimia, yaitu:
1) Hukum kekekalan massa (Hukum lavoiser): Massa zat sebelum bereaksi sama dengan
massa zat sesudah bereaksi.
2) Hukum perbandingan tetap(Hukum Proust): Pada suatu senyawa kimia, perbandingan
massa setiap unsur pembentuk senyawa tersebut tetap.
3) Hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton): Jika unsur membentuk dua
senyawa, maka perbandingan massa setiap unsur pembentuk senyawa tersebut
merupakan angka sederhana.
Dalton menyatakan setiap materi dibentuk dari partikel kecil yang disebut ATOM.Atom
tidak dapat diuraikan ke bagian kecil lainnya, pada reaksi kimia susunan atom berubah
tetapi tidak membuat atom mengurai menjadi partikel lain.Partikel penyusun atom adalah
proton, neutron, dan electron, massa dan muatan partikel penyusun atom.
UNSUR KIMIA
Semua atom memiliki nomor atom (Z) dan massa relative atom( A) sehingga ada tiga
jenis penamaan komposisi atom yang memiliki komponen yang sama, yaitu:
ISOTOP
Yaitu Jumlah atom yang sama tetapi massa atomnya berbeda, contohnya: hydrogen
mempunyai tiga isotop.
Yaitu Atom yang memiliki nomor atom yang berbeda tapi nomor massa nya sama
Contoh: 11Na24 dan 12Mg24
Menyatakan bahwa : “pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi
dan volume gas –gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana”.Atau
dapat dikatakan perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing
gas yang dirumuskan dengan :
Contoh soal :
Pada suhu tertentu 6 L gas Nitrogen direaksikan dengan gas Hidrogen menghasilkan gas
Amonia. Jika pengukuran dilakukan pada suhu dan tekanan yang sama maka
Tentukan :
Jawab :
2. Hukum Avogadro
Contoh soal :
Diketahui 0,5 L gas hidrokarbon CxHy tepat bereaksi dengan 1,75 L gas oksigen
menghasilkan 1 liter gas karbondioksida dan 1,5 L uap air. Semuanya diukur pada
suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus gas hidrokarbon tersebut!
Jawab :
=2 : 7 : 4 : 6
Maka :
2x = 4
x=2
2y = 12
y=6
PERCOBAAN GAY LUSSAC: untuk menentukan pembentukan Uap air dari gas
hidrogen dan oksigen.
VOLUM MOLAR GAS
P = tekanan (atm)
V = volume (liter)
N = mol gas
T = suhu (Kelvin)
1 : 5 : 3 : 4
1 mol C3H8 bereaksi dengan 5 mol O2 menghasilkan 3 mol CO2 dan 4 mol H2O
Jika ditanya volume gas CO2 pada keadaan di mana 1 mol gas N2 volumenya 5 liter,maka:
1 mol = 5 liter
1. Serbuk besi direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan Besi(II)
Klorida dan gas Hidrogen.
Jawab:
Jumlah Atom
Atom
Ruas Kanan Ruas Kiri
Fe 1 1
H 1 2
Cl 1 2
Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa jumlah H dan Cl belum setara. Oleh karena itu,
karena jumlah H dan Cl di sebelah kanan = 2 maka di sebelah kiri harus dikalikan 2
sehingga persamaan reaksinya menjadi:
Fe(s) + 2HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)
Rumus Cepat :
2. Tentukanlah koefisien reaksi dari asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitorgen
oksida, sulfur, dan air. Persamaan reaksinya dapat ditulis:
(pers 2) a = c → c = a (pers 1) a + 2b = 2e
(pers 3) 3a = c + e a + 2b =
2(2a)
3a = a + e a + 2b = 4a
3a –a = e 2b = 4a – a
2a = e 2b = 3a
e = 2a b = 3/2 a
(pers 4) b=d
d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan diambil sembarang harga misalnya a = 2 sehingga :
c=a→c=2
e = 2a → e = 2(2) → e = 4
b = 3/2 a → b =3/2(2) → b = 3
d = 3/2 a → b = 3/2(2)→b = 3
sehingga persamaannya menjadi:
2 HNO3 + 3 H2S → 2 NO + 3 S + 4 H2O
Persamaan reaksi di atas dapat dibaca: dua senyawa asam nitrat dan tiga senyawa
hidrogen sulfida akan menghasilkan dua senyawa nitrogen oksida, tiga atom sulfur, dan
empat molekul air.
B. KONSEP MOL
1. Konsep Mol
Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya
sejumlah massa / sejumlah kecil massa , hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 1023
jumlah partikel/molekul/atom.
Ada beberapa rumus yang kita pelajari dalam konsep mol, yaitu:
a. Jumlah Mol (n)
Mol merupakan satuan jumlah partikel.
Massa
Rumusnya = n = Ar
M
b. Jumlah molekul (N)
Rumusnya = 𝑁 = 𝑛 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑣𝑜𝑔𝑎𝑑𝑟𝑜 (6,02𝑥10−23)
c. Volume gas (V)
Jika pada keadaan STP rumusnya adalah 𝑉 = 𝑛 𝑥 22,4
Jika tidak rumusnya adalah 𝑃 𝑉 = 𝑛 𝑅 𝑇
2. Molaritas dan Molalitas
a. Molaritas
Molaritas adalah suatu besaran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam
1000 mL (1L) larutan. Satuan molaritas adalah molar (M) yang dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :
n W 1000
M= dan M = x
V (liter) Ar / Mr V (mL)
Keterangan:
M = molaritas
n = jumlah mol
w = massa zat terlarut (gr)
V = volume
Ar/Mr = Massa Atom/Molekul Relatif
Soal:
Sebanyak 15 gr urea (Mr = 60 g/mol) dilarutkan sampai volumenya menjadi 500 mL air.
Hitunglah molaritas larutan!
3. Kadar Zat
Kadar suatu zat dalam suatu campuran dinyatakan sebagai banyaknya zat tersebut
dibandingkan dengan banyak seluruh campuran itu. Perbandingan dapat dinyatakan
dalam (%) atau ppm (part per million), bpj (bagian per juta).
Ar zat
Kadar zat dalam senyawa ( % )= x 100 %
Mr Senyawa
Soal :
Berapakah kadar C dan N dalam urea (CO(NH2)2)? (Ar : C = 12 ; N = 4 ; O = 16 ; dan H
= 1).
4. Senyawa Hidrat
Senyawa Hidrat adalah senyawa yang dalam rumusnya mengandung air kristal.
Contoh senyawa hidrat adalah CuSO4-5H2O, CaSO4.2H2O, MgSO4.7H2O
Soal:
Bagaimanakah rumus kimia garam barium klorida berhidrat (BaCl2 . xH2O) apabila 12,2
g garam tersebut dipanaskan menghasilkan zat yang tersisa sebanyak 10,4 g? (Ar: Ba =
137 ; Cl = 35,5 ; O = 16 ; H = 1).
Soal:
1. Berapa massa air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi pembakaran 4 g H2 dengan O2?
(Ar : H = 1 ; O = 16)
2. Satu mol logam aluminium direaksikan dengan asam klorida secukupnya menurut
reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g).
a. Berapa massa AlCl3 yang terbentuk?
b. Berapa volume gas H2 (STP)?
c. Berapa partikel H2 yang terjadi? (Ar : Al = 27 ; Cl = 35,5)
3. Sebanyak 13 g seng tepat habis bereaksi dengan sejumlah HCl menurut reaksi: Zn(s)
+ HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g).
Apabila 1 mol gas oksigen pada tekanan dan suhu tersebut bervolume 20 L, berapa
literkah volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut? (Ar Zn = 65)
4. Pembakaran gas etana (C2H6) memerlukan oksigen 4,48 L (STP), menurut reaksi:
C2H6(g) + O2(g) → CO(g) + H2O(g)
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan
tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa
ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut
pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di
akhir reaksi.
Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi
semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang mempunyai nilai hasil
bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.
Soal:
Diketahui reaksi sebagai berikut S(s) + 3F2(g) → SF6(g). Jika direaksikan 2 mol S dengan
10 mol F2, tentukan:
a. Berapa mol SF6 yang terbentuk?
b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?
5. Kadar air kristal dalam suatu hidrat dari Na2CO3 sebesar 14,5 %. Tentukan rumus
hidratnya ! (Ar : Na = 23; C = 12; O = 16 : H = 1)
1. Tentukan jumlah atom/molekul/partikel dari ;
a. 0,5 mol aluminium
b. 0,3 mol gas oksigen
c. 0,4 mol air
2. Tentukan jumlah mol dari :
a. 3,01 x 1024 atom hidrogen
b. 12,04 x 1018 karbon dioksida
c. 18,06 x 1023 molekul hidrogen
3. Hitung massa dari :
a. 0,2 mol atom natrium
b. 0,5 mol asam sulfat ( H2SO4 )
c. 12,04 x 1023 molekul air ( H2O )
6. Diketahui massa atom relative ( Ar ) C = 12 , O = 16. Berapakah volume dari 10 gram
karbon dioksida ( CO2 ) diukur pada :
a. keadaan STP ( 0oC, 1 atm )
b. Keadaan kamar ( 25oC, 1 atm )
c. 100oC, 152 atm
7. Pada suhu dan tekanan tertentu, massa dari 10 liter CO2 adalah 22 gram.Pada suhu dan
tekanan yang sama, berapakah massa dari 50 liter gas oksigen. ( Ar C = 12, O = 16 )
a) Berapa massa dari 10 liter karbon dioksida pada keadaan RTP
b) Berapakah massa dari 10 liter gas nitrogen pada 27oC, 2 atm ( Ar N = 14 )
c) Pada suhu dan tekanan tertentu, massa dari 10 liter CO2 adalah 22 gram.Pada
suhu dan tekanan yang sama, berapakah volume dari 8 gram gas oksigen.
8.Tentukan kemolaran larutan berikut :
a. 0,5 mol urea dalam 2 liter larutan
b. 0,2 mol NaOH dalam 400 ml larutan
c. 12 gram urea ( CO(NH2)2 ) dalam 2 liter larutan ( Ar C = 12, O = 16, N = 14 ,H = 1 )
9. Hitung massa zat terlarut yang terdapat dalam 200 ml larutan asam sulfat 0,5 M.
10. Hitunglah jumlah atom perak dalam sebuah mata uang koin yang massanya 65 gram dan
mengandung 92,5% perak ( Ar Ag = 108 )
11. Massa dari 5,6 liter suatu gas pada keadaan standar adalah 11 gram. Berapakah massa
molekul relatif ( Mr ) gas itu ?
12. Pada suhu dan tekanan tertentu, massa dari 5 liter gas nitrogen adalah 7 gram. Pada suhu
dan tekanan sama, 1 liter gas X bermassa 2,2 gram. Berapakah massa molekul relatif .
13. Dalam 7,5 gram suatu hidrokarbon ( unsur C dan H ) , terdapat 6 gram karbon.Massa
molekul relatif ( Mr ) senyawa itu 30.tentukanlah rumus empiris dan rumus molekul
senyawa tersebut.
14. Berapa gram asam fosfat ( H3PO4 ) dapat di buat dari 6,2 gram fosforus ( Ar H = 1, O =
16, P = 31)
15. Pupuk ZA mengandung nitrogen sebagai ( NH4)2SO4. Berapa gram pupuk ZA
diperlukan untuk memperoleh 100 gram amonium sulfat.