Anda di halaman 1dari 23

COVER MODUL

OLEH :

Muhammad Amri Aulia S (4183331030)

Melly Sintia (4183131037)

Meli Sartika Silaban (4181131030)

Nerliana Sihombing (4183131031)

Putri Carolin Barus (4183331029)

Rhadita Ismi Azzara (4181131019)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya semua sehingga kami bisa menyelesaikan modul pembelajaran ini tepat
pada waktunya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dewi Syafriani, S.Pd, M.Pd
dosen pengampu mata kuliah Kapita Selekta Kimia yang telah memberikan ilmu dan
bimbingannya terhadap kami.

Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami yang masih dalam keterbatasan. Untuk itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam modul ini yang
akan datang. Semoga modul ini bermanfaat sebagai sumber pengetahuan terutama bagi pembaca
umumnya dan bagi penulis khususnya. Akhir kata kami sampaikan terima kasih.

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PETUNJUK UMUM........................................................................................................... 1

1.1 Kompetensi Dasar ................................................................................................................. 1

1.2 Materi Pelajaran .................................................................................................................... 1

1.3 Indikator Pencapaian............................................................................................................. 1

1.4 Strategi Pembelajaran............................................................................................................ 1

1.5 Lembar Kegiatan Pembelajaran ............................................................................................ 1

1.6 Evaluasi ................................................................................................................................. 2

BAB II MATERI PEMBELAJARAN...........................................................................................3

2.1 Konsep Stoikometri.............................................................................................. 3

2.3 Rumus Molekul dan rumus empiris


senyawa ............................................................................................ 8

2.4 Hukum dasar Stoikometri ........................................................................................................ 9

BAB III SOAL EVALUASI......................................................................................................... 12


BAB I

PETUNJUK UMUM

1.1 Kompetensi Dasar

1) Siswa memahami konsep massa molekul relative


2) Siswa dapat membuat persamaan reaksi suatu senyawa yang bereaksi
3) Siswa memahami hukum-hukum dasar kimia
4) Siswa memahami konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
5) Siswa dapat menentukan rumus molekul suatu senyawa
6) Siswa dapat menghitung Molaritas dan molalitas suatu senyawa.
1.3 Indikator Pencapaian
1) Siswa mampu memahami konsep massa molekul relative
2) Siswa mampu membuat persamaan reaksi suatu senyawa yang bereaksi
3) Siswa mampu memahami hukum-hukum dasar kimia
4) Siswa mampu menyelesaikan perhitungan kimia dengan konsep mol
5) Siswa mampu menentukan rumus molekul suatu senyawa
6) Siswa mampu menghitung Molaritas dan molalitas suatu senyawa.

1.4 Strategi Pembelajaran

Proses pembelajaran dilakukan dengan penyampaian materi secara komunikasi dua arah,
sehingga ketika guru yang bertanya siswa akan menjawab secara response pada saat
penyampaian materi, melibatkan partisipasi siswa selama proses belajar berlangsung. Hal ini
dapat juga tercapai dengan bantuan media dan model pembelajaran yang mendukung selama
proses pembelajaran.

1.5 Lembar Kegiatan Pembelajaran

1) Berusaha mempelajari materi sebelum pembelajaran dimulai

2) Memahami materi setelah mengikuti pembelajaran

3) Melakukan kegiatan belajar mandiri melalui tugas latihan soal

1.6 Evaluasi

1) QUIZ
2) LATIHAN SOAL
3) UJIAN TENGAH SEMESTER
4) UJIAN AKHIR SEKOLAH

Dengan menggunakan modul ini siswa akan belajar konsep Kimia, yaitu tentang stoikometri.
Untuk mampu menjawab soal evaluasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1) Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang penguasaan materi Stoikometri
dengan membaca secara teliti
2) Tandai materi atau point penting yang menurut anda menjadi kata kunci (keyword)
dalam materi tersebut
3) Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru
pada saat kegiatan tatap muka
4) Bacalah referensi yang lain yang berhubungan dengan materi, sehingga penguasaan
materi akan lebih luas lagi
5) Kerjakan tugas atau soal-soal dalam LKS yang sudah dibagikan kepada siswa tersebut
dengan baik dan jika perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur
BAB II

MATERI BAHAN AJAR

MODUL PEMBELAJARAN STOIKIOMETRI

Stoikometri adalah kajian spesi kimia pada suatu reaksi kimia secara kuantitatif atau
perhitungan berbagai spesi dalam reaksi kimia. Pada materi stokiometri, kita akan mempelajari
beberapa hal seperti persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, konsep mol, dan
perhitungan kimia.

Penyetaraan Reaksi
Persamaan
Kimia
STOIKIOMETRI

Hukum Lavoiser

Hukum Proust

Hukum-hukum Dasar
Hukum Dalton
Kimia

Hukum Gay Lussac

Konsep Mol

Molaritas dan Molalitas

Konsep
Kadar Zat
Mol

Rumus Empiris dan Rumus Molekul

Pereaksi Pembatas
Pehitungan
Kimia
A. HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
Ada 4 hukum dasar kimia yang kita pelajari, yaitu :

1. Hukum Lavoiser (Hukum Kekekalan Massa)


"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
Contoh:
hidrogen + oksigen → air (4g) (32g) (36g)
2. Hukum Proust (Hukum Perbandingan Tetap)
Contoh Soal:
Jika kita mereaksikan 4 g hidrogen dengan 40 g oksigen, berapa g air yang terbentuk
(perbandingan hidrogen : oksigen = 1:8) ?
Jawab:
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8.
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40. Oleh karena
perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8 maka 4 gr hidrogen memerlukan 4 x 8 g oksigen
yaitu 32 g. Sehingga ada 4 gr air yang terbentuk dengan sisa zat yang tersisa adalah oksigen
sebanyak 8 gr.
3. Hukum Dalton (Hukum Kelipatan Perbandingan)
Agar lebih memahami hukum Dalton, perhatikan soal berikut:
Tembaga (Cu) dapat membentuk dua oksida. Salah satu oksida mengandung 1,26 gr oksigen
yang bergabung dengan 10 gr Cu. Oksida yang lain mengandung 2,52 gr oksigen yang
bergabug dengan 10 gr Cu. Tunjukkan bahwa data tersebut menggambarkan Hukum Kelipatan
Perbandingan !
4. Hukum Dalton (Hukum Kelipatan Perbandingan)
Agar lebih memahami hukum Dalton, perhatikan soal berikut:
Tembaga (Cu) dapat membentuk dua oksida. Salah satu oksida mengandung 1,26 gr oksigen
yang bergabung dengan 10 gr Cu. Oksida yang lain mengandung 2,52 gr oksigen yang
bergabug dengan 10 gr Cu. Tunjukkan bahwa data tersebut menggambarkan Hukum
Kelipatan Perbandingan!
Penyelesaian:

Massa yang bereaksi (gr)


Jenis Senyawa
Oksige Tembaga
n
Oksida 1,26 10
I
Oksida 2,52 10
Dari data tersebut diketahui
II
bahwa massa Cu pada Oksida I
dan Oksida II adalah : sama, sedangkan perbandingan massa Oksida adalah 1,26 : 2,52 = 1 :

Contoh Soal:

Sebanyak 2,3 L gas X bereaksi dengan 1,5 L gas Y menghasilkan 3,45 L gas Z. Jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sama, apakah reaksi tersebut sesuai dengan hukum perbandingan volume?

Penyelesaian:

Perbandingan gas X : Y : Y = 2,3 : 1,5 : 3,45 = 2 : 1 : 3

Perbandingan volume gas X:Y:Z merupakan perbandingan bulat sederhana pada reaksi diatas
sesuai dengan hukum perbandingan volume.
Stoikometri terdiri atas 3 hukum kimia, yaitu:

1) Hukum kekekalan massa (Hukum lavoiser): Massa zat sebelum bereaksi sama dengan
massa zat sesudah bereaksi.
2) Hukum perbandingan tetap(Hukum Proust): Pada suatu senyawa kimia, perbandingan
massa setiap unsur pembentuk senyawa tersebut tetap.
3) Hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton): Jika unsur membentuk dua
senyawa, maka perbandingan massa setiap unsur pembentuk senyawa tersebut
merupakan angka sederhana.

Dalton menyatakan setiap materi dibentuk dari partikel kecil yang disebut ATOM.Atom
tidak dapat diuraikan ke bagian kecil lainnya, pada reaksi kimia susunan atom berubah
tetapi tidak membuat atom mengurai menjadi partikel lain.Partikel penyusun atom adalah
proton, neutron, dan electron, massa dan muatan partikel penyusun atom.

Partikel Symbol Massa(sma) Lokasi Muatan


Electron e 5,4857.10-4 Orbita -1
l
Proton p 1,00727647 Inti +1
Neutron n 1,008664904 inti 0

UNSUR KIMIA

Semua atom memiliki nomor atom (Z) dan massa relative atom( A) sehingga ada tiga
jenis penamaan komposisi atom yang memiliki komponen yang sama, yaitu:

 ISOTOP

Yaitu Jumlah atom yang sama tetapi massa atomnya berbeda, contohnya: hydrogen
mempunyai tiga isotop.

1H1 ,1D2 , 1T3


 ISOTON
Yaitu jumlah neutron nya yang sama, contohnya: 19K39 dan 20Ca40 ,7N14 dan 6C7
 ISOBAR

Yaitu Atom yang memiliki nomor atom yang berbeda tapi nomor massa nya sama
Contoh: 11Na24 dan 12Mg24

B.HUKUM ILMU KIMIA UNTUK GAS

1.Hukum Gay lussac (Hukum perbandingan volume)

Menyatakan bahwa : “pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang bereaksi
dan volume gas –gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana”.Atau
dapat dikatakan perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing
gas yang dirumuskan dengan :

Koefisien gas A Volume gas A


=
Koefisien gas B Volume gas B

Contoh soal :

Pada suhu tertentu 6 L gas Nitrogen direaksikan dengan gas Hidrogen menghasilkan gas
Amonia. Jika pengukuran dilakukan pada suhu dan tekanan yang sama maka
Tentukan :

a.Persamaan Reaski setara

b.Volume Gas Hidrogen

c.Volume gas Amonia yang terbentuk

Jawab :

a. Persamaan reaksi nya adalah : N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(G)


Koefisien H 2 3
b. Volume H2 = × Volume N2 = × 6 = 18 L
Koefiesien N 2 1
Koefisien NH 3 2
c. Volume NH3 = × Volume N2 = × 6 = 12 L
Koefiesien N 2 1
Perbandingan gas N2 : H2 : NH3 = 6 : 8 : 12 = 1 : 3 : 2
Perbandingan volume gas gas N2 : H2 : NH3 merupakan bilangan bulat dan sederhana
maka sesuai Hukum Perbandingan Volume.

2. Hukum Avogadro

Avogadro menyatakan bahwa : “Gas-gas yang mempunyai volume sama pada


suhu dan tekanan yang sama mempunyai jumlah molekul sama”. Dalam 1 mol zat
mengandung 6,02 × 1023 partikel, yang disebut dengan bilangan Avogadro.
Perbandingan rumusnya adalah :

n gas A Volume gas A


=
n gas B Volume gas B

Contoh soal :

Diketahui 0,5 L gas hidrokarbon CxHy tepat bereaksi dengan 1,75 L gas oksigen
menghasilkan 1 liter gas karbondioksida dan 1,5 L uap air. Semuanya diukur pada
suhu dan tekanan yang sama. Tentukan rumus gas hidrokarbon tersebut!

Jawab :

CxHy(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)

Perbandingan Volume = CxHy : O2(g) : CO2(g) : H2O(g)

= 0,5 L : 1,75 L : 1 L : 1,5 L

=2 : 7 : 4 : 6

Maka :

2CxHy(g) + 7O2(g) → 4CO2(g) + 6H2O(g)

Jumlah atom C di kiri = Jumlah atom C di kanan

2x = 4

x=2

Jumlah atom H di kiri = Jumlah atom H di kanan

2y = 12

y=6

Jadi, rumus gasa hidrokarbon tersebut adalah C2H6.

PERCOBAAN GAY LUSSAC: untuk menentukan pembentukan Uap air dari gas
hidrogen dan oksigen.
VOLUM MOLAR GAS

 Untuk kondisi tidak standar:

P = tekanan (atm)

V = volume (liter)

N = mol gas

R = tetapan gas ( 0,082 L.atm/mol.K)

T = suhu (Kelvin)

 Volume satu mol suatu gas pada kondisi tertentu

 KONDISI standar: suhu 0oC dan tekanan 76 cmHg (1 atmosfer)

 1 mol gas mempunyai volume 1 L pada kondisi standar

VOLUME GAS X= MOL GAS X (22,4)


PENERAPAN KONSEP MOL DALAM HUKUM GAY LUSSAC

Kesetaraan jumlah volume, jumlah molekul dengan jumlah mol

SKEMA SEDERHANA PENGGUNAAN KONSEP MOL

Jika ditanya volume gas CO2 dalam keadaan standar, maka:

C3H8 + 5 O2 → 3 CO2 + 4 H2O

1 : 5 : 3 : 4

 1 mol C3H8 bereaksi dengan 5 mol O2 menghasilkan 3 mol CO2 dan 4 mol H2O

 Untuk setiap 1mol C3H8 dihasilkan 3 mol CO2,


 diketahui C3H8 yang tersedia 0.25 mol,

 CO2 yang terjadi 3 x 0.25 = 0.75 mol

1 mol = 22.4 liter

Sehingga volume CO2 = 0.75 x 22.4 = 16.8 liter

Jika ditanya volume gas CO2 pada keadaan di mana 1 mol gas N2 volumenya 5 liter,maka:

1 mol = 5 liter

Sehingga volume CO2 = 0.75 x 5 = 3.75 liter

MASSA ATOM RELATIF (Ar) DAN MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)


A. PERSAMAAN KIMIA
Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia
pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisiennya masing-masing. Persamaan reaksi yang
sempurna disebut juga persamaan reaksi yang telah setara. Syarat-syarat persamaan
reaksi setara sebagai berikut.
5. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
6. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama (memenuhi
hukum kekekalan massa).
7. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus yang berwujud
gas perbandingan koefisien juga menyatakan perbandingan volume asalkan suhu dan
tekanannya sama).
8. Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar.
9. Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus
kimia.
10. Untuk membuat persamaan reaksi menjadi setara diperbolehkan mengubah jumlah
rumus kimia (jumlah molekul atau satuan rumus), tetapi tidak boleh mengubah rumus
kimia zat-zat yang terlibat persamaan reaksi. Jumlah satuan rumus kimia disebut
koefisien.
Ada 2 cara dalam menyetarakan reaksi, yaitu cara langsung dan menggunakan rumus abc.
Perhatikan contoh berikut:
Cara Langsung:

1. Serbuk besi direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan Besi(II)
Klorida dan gas Hidrogen.
Jawab:

Reaksi yang berlangsung dapat ditulis:

Fe(s) + HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)

Jumlah Atom
Atom
Ruas Kanan Ruas Kiri
Fe 1 1
H 1 2
Cl 1 2
Dari reaksi di atas dapat dilihat bahwa jumlah H dan Cl belum setara. Oleh karena itu,
karena jumlah H dan Cl di sebelah kanan = 2 maka di sebelah kiri harus dikalikan 2
sehingga persamaan reaksinya menjadi:
Fe(s) + 2HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g)

Rumus Cepat :
2. Tentukanlah koefisien reaksi dari asam nitrat dan hidrogen sulfida menghasilkan nitorgen
oksida, sulfur, dan air. Persamaan reaksinya dapat ditulis:

HNO3(aq) + H2S(g) → NO(g) + S(s) + H2O(l)


Jawab:
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan memisalkan
koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a HNO3 + b H2S → c NO + d S + e H2O

Berdasarkan reaksi di atas:


Atom H : a + 2b = 2e ...
(pers 1) Atom N : a = c ...
(pers 2)
Atom O : 3a = c + e ... (pers
3) Atom S : b = d ... (pers 4)
Berdasarkan persamaan tersebut kita pilih satu sebagai pembanding (pilih yang terdapat di
banyak persamaan). Untuk persamaan ini, kita pilih a sebagai pembanding, sehingga:

(pers 2) a = c → c = a (pers 1) a + 2b = 2e
(pers 3) 3a = c + e a + 2b =
2(2a)
3a = a + e a + 2b = 4a
3a –a = e 2b = 4a – a
2a = e 2b = 3a
e = 2a b = 3/2 a
(pers 4) b=d
d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan diambil sembarang harga misalnya a = 2 sehingga :

c=a→c=2
e = 2a → e = 2(2) → e = 4
b = 3/2 a → b =3/2(2) → b = 3
d = 3/2 a → b = 3/2(2)→b = 3
sehingga persamaannya menjadi:
2 HNO3 + 3 H2S → 2 NO + 3 S + 4 H2O
Persamaan reaksi di atas dapat dibaca: dua senyawa asam nitrat dan tiga senyawa
hidrogen sulfida akan menghasilkan dua senyawa nitrogen oksida, tiga atom sulfur, dan
empat molekul air.
B. KONSEP MOL
1. Konsep Mol
Mol merupakan suatu satuan jumlah, yang berasal dari kata moles yang artinya
sejumlah massa / sejumlah kecil massa , hampir sama dengan lusin. 1 mol = 6,02 X 1023
jumlah partikel/molekul/atom.
Ada beberapa rumus yang kita pelajari dalam konsep mol, yaitu:
a. Jumlah Mol (n)
Mol merupakan satuan jumlah partikel.
Massa
Rumusnya = n = Ar
M
b. Jumlah molekul (N)
Rumusnya = 𝑁 = 𝑛 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑣𝑜𝑔𝑎𝑑𝑟𝑜 (6,02𝑥10−23)
c. Volume gas (V)
Jika pada keadaan STP rumusnya adalah 𝑉 = 𝑛 𝑥 22,4
Jika tidak rumusnya adalah 𝑃 𝑉 = 𝑛 𝑅 𝑇
2. Molaritas dan Molalitas
a. Molaritas
Molaritas adalah suatu besaran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam
1000 mL (1L) larutan. Satuan molaritas adalah molar (M) yang dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut :
n W 1000
M= dan M = x
V (liter) Ar / Mr V (mL)

Keterangan:
M = molaritas
n = jumlah mol
w = massa zat terlarut (gr)
V = volume
Ar/Mr = Massa Atom/Molekul Relatif
Soal:
Sebanyak 15 gr urea (Mr = 60 g/mol) dilarutkan sampai volumenya menjadi 500 mL air.
Hitunglah molaritas larutan!
3. Kadar Zat
Kadar suatu zat dalam suatu campuran dinyatakan sebagai banyaknya zat tersebut
dibandingkan dengan banyak seluruh campuran itu. Perbandingan dapat dinyatakan
dalam (%) atau ppm (part per million), bpj (bagian per juta).
Ar zat
Kadar zat dalam senyawa ( % )= x 100 %
Mr Senyawa

Soal :
Berapakah kadar C dan N dalam urea (CO(NH2)2)? (Ar : C = 12 ; N = 4 ; O = 16 ; dan H
= 1).
4. Senyawa Hidrat
Senyawa Hidrat adalah senyawa yang dalam rumusnya mengandung air kristal.
Contoh senyawa hidrat adalah CuSO4-5H2O, CaSO4.2H2O, MgSO4.7H2O
Soal:
Bagaimanakah rumus kimia garam barium klorida berhidrat (BaCl2 . xH2O) apabila 12,2
g garam tersebut dipanaskan menghasilkan zat yang tersisa sebanyak 10,4 g? (Ar: Ba =
137 ; Cl = 35,5 ; O = 16 ; H = 1).

5. Rumus Empiris dan Rumus Molekul


Rumus kimia menunjukkan jenis atom unsur dan jumlah relatif masing-masing unsur
yang terdapat dalam zat. Banyaknya unsur yang terdapat dalam zat ditunjukkan dengan
angka indeks. Rumus kimia dapat berupa rumus empiris dan rumus molekul.

Perhatikan tabel berikut:


Senyaw Rumus Rumus
a Molekul Empiris
Benzen C6H6 CH
a
Etana C2H4 CH2
Glukosa C6H12O6 CH2O
Penentuan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa dapat ditempuh dengan
langkah berikut.
 Cari massa (persentase) tiap unsur penyusun senyawa,
 Ubah ke satuan mol,
 Perbandingan mol tiap unsur merupakan rumus empiris,
 Cari rumus molekul dengan cara: (Mr rumus empiris)n = Mr rumus molekul, n dapat
dihitung,
 Kalikan n yang diperoleh dari hitungan dengan rumus empiris
RM = n(RE)
Contoh Soal:
1. Suatu senyawa terdiri dari 43,7% P dan 56,3% O. Tentukan rumus molekul!
2. Suatu senyawa terdiri dari 60% karbon, 5% hidrogen, dan sisanya nitrogen. Mr senyawa
itu = 80 (Ar : C = 12 ; H = 1 ; N = 14). Tentukan rumus empiris dan rumus molekul
senyawa itu!
C. PERHITUNGAN KIMIA
Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi harus
diperhitungkan dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang diketahui harus diubah ke
dalam bentuk mol. Metode ini disebut metode pendekatan mol. Adapun langkah- langkah
metode pendekatan mol tersebut dapat Anda simak dalam bagan berikut.

Soal:
1. Berapa massa air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi pembakaran 4 g H2 dengan O2?
(Ar : H = 1 ; O = 16)
2. Satu mol logam aluminium direaksikan dengan asam klorida secukupnya menurut
reaksi Al(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2(g).
a. Berapa massa AlCl3 yang terbentuk?
b. Berapa volume gas H2 (STP)?
c. Berapa partikel H2 yang terjadi? (Ar : Al = 27 ; Cl = 35,5)
3. Sebanyak 13 g seng tepat habis bereaksi dengan sejumlah HCl menurut reaksi: Zn(s)
+ HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g).
Apabila 1 mol gas oksigen pada tekanan dan suhu tersebut bervolume 20 L, berapa
literkah volume gas hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut? (Ar Zn = 65)
4. Pembakaran gas etana (C2H6) memerlukan oksigen 4,48 L (STP), menurut reaksi:
C2H6(g) + O2(g) → CO(g) + H2O(g)
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan
tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa
ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut
pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di
akhir reaksi.

Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara membagi
semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang mempunyai nilai hasil
bagi terkecil merupakan pereaksi pembatas.

Soal:
Diketahui reaksi sebagai berikut S(s) + 3F2(g) → SF6(g). Jika direaksikan 2 mol S dengan
10 mol F2, tentukan:
a. Berapa mol SF6 yang terbentuk?
b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?

Jawablah soal-soal berikut!

1. Gas metana (CH4) terbakar di udara menurut reaksi:


CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Jika gas metana yang terbakar (pada suhu dan tekanan yang sama) sebanyak 1 L,
tentukan:
a. Berapa volume O2 yang diperlukan?
b. Berapa volume uap air dan gas CO2 yang dihasilkan?
2. Diketahui Ar : Cu = 63,5 ; S = 32 ; O = 16 ; H = 1. Tentukan massa molekul CuSO4 .
5H2O!
3. Jika diketahui Ar : Al = 27; S = 32 dan O = 16.
a. Berapa massa 0,5 mol Al2(SO4)3?
b. Berapa jumlah mol dari 64 g Al2(SO4)3
4. Sebanyak 0,5 mol N2 direaksikan dengan 3 mol H2 menurut reaksi N2 + H2 → NH3.
a. Tentukan pereaksi pembatasnya!
b. Berapa volume NH3 (STP) yang dihasilkan?
c. Berapa mol sisa?

5. Kadar air kristal dalam suatu hidrat dari Na2CO3 sebesar 14,5 %. Tentukan rumus
hidratnya ! (Ar : Na = 23; C = 12; O = 16 : H = 1)
1. Tentukan jumlah atom/molekul/partikel dari ;
a. 0,5 mol aluminium
b. 0,3 mol gas oksigen
c. 0,4 mol air
2. Tentukan jumlah mol dari :
a. 3,01 x 1024 atom hidrogen
b. 12,04 x 1018 karbon dioksida
c. 18,06 x 1023 molekul hidrogen
3. Hitung massa dari :
a. 0,2 mol atom natrium
b. 0,5 mol asam sulfat ( H2SO4 )
c. 12,04 x 1023 molekul air ( H2O )
6. Diketahui massa atom relative ( Ar ) C = 12 , O = 16. Berapakah volume dari 10 gram
karbon dioksida ( CO2 ) diukur pada :
a. keadaan STP ( 0oC, 1 atm )
b. Keadaan kamar ( 25oC, 1 atm )
c. 100oC, 152 atm
7. Pada suhu dan tekanan tertentu, massa dari 10 liter CO2 adalah 22 gram.Pada suhu dan
tekanan yang sama, berapakah massa dari 50 liter gas oksigen. ( Ar C = 12, O = 16 )
a) Berapa massa dari 10 liter karbon dioksida pada keadaan RTP
b) Berapakah massa dari 10 liter gas nitrogen pada 27oC, 2 atm ( Ar N = 14 )
c) Pada suhu dan tekanan tertentu, massa dari 10 liter CO2 adalah 22 gram.Pada
suhu dan tekanan yang sama, berapakah volume dari 8 gram gas oksigen.
8.Tentukan kemolaran larutan berikut :
a. 0,5 mol urea dalam 2 liter larutan
b. 0,2 mol NaOH dalam 400 ml larutan
c. 12 gram urea ( CO(NH2)2 ) dalam 2 liter larutan ( Ar C = 12, O = 16, N = 14 ,H = 1 )
9. Hitung massa zat terlarut yang terdapat dalam 200 ml larutan asam sulfat 0,5 M.
10. Hitunglah jumlah atom perak dalam sebuah mata uang koin yang massanya 65 gram dan
mengandung 92,5% perak ( Ar Ag = 108 )
11. Massa dari 5,6 liter suatu gas pada keadaan standar adalah 11 gram. Berapakah massa
molekul relatif ( Mr ) gas itu ?
12. Pada suhu dan tekanan tertentu, massa dari 5 liter gas nitrogen adalah 7 gram. Pada suhu
dan tekanan sama, 1 liter gas X bermassa 2,2 gram. Berapakah massa molekul relatif .
13. Dalam 7,5 gram suatu hidrokarbon ( unsur C dan H ) , terdapat 6 gram karbon.Massa
molekul relatif ( Mr ) senyawa itu 30.tentukanlah rumus empiris dan rumus molekul
senyawa tersebut.
14. Berapa gram asam fosfat ( H3PO4 ) dapat di buat dari 6,2 gram fosforus ( Ar H = 1, O =
16, P = 31)
15. Pupuk ZA mengandung nitrogen sebagai ( NH4)2SO4. Berapa gram pupuk ZA
diperlukan untuk memperoleh 100 gram amonium sulfat.

Anda mungkin juga menyukai