Anda di halaman 1dari 10

BAB 1.

HUKUM DASAR KIMIA


Standar Kompetaensi : 5. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia
(stoikiometri)
Kompetensi dasar

: 5.1. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam


perhitungan kimia (stoikiometri)

Setelah mempelajari bab ini kalian dapat :


-

Membuktikan Hukum Lavoisier melalui percobaan.


Membuktikan hukum Proust melalui percobaan.
Menganalisis senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan
(hukum Dalton).
Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volum
(hukum Gay Lussac).
Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum hukum Avogadro.

Standar Materi :
Penerapan metode ilmiah dalam ilmu kimia telah melahirkan hukum dasar kimiayang
menunjukkan hubungan kuantutatif zat-zat dalam reaksi kimia. Hukum tersebut meliputi
hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hokum perbandingan berganda dan
hukum perbandingan volume.
A. Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ).
Apabila kita membakar sepotong kayu, sepintas kita lihat massa abu hasil pembakaran
lebih kecil dibandingkan massa kayu yang dibakar. Apakah benar pada pembakaran kayu
terjadi pengurangan massa?
Antoine Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa zat sebelum dan sesudah reaksi.
Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata
massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama. Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya
dalam satu hukum yang disebut Hukum Kekekalan Massa: Dalam sistem tertutup, massa
zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Untuk memudahkan memahami hokum ini lakukan kegiatan praktikum ini.
Hukum Kekekalan Massa
I. Tujuan Kegiatan
o

Siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa

Modul Kimia X B

II. Dasar Teori


Lengkapi sendiri! ( cari referensi dari Buku Paket Kimia, buku kimia lainnya maupun dari internet! )
III. Alat
a)

Tabung reaksi kecil ( 2 buah )

b)

Labu Erlenmeyer

c)

Sumbat / tutup gabus

d)

Neraca analisis

e)

Gelas kimia / beaker

IV. Bahan
a)

Larutan timbal (II) nitrat 0,1 M [ Pb(NO3)2 ]

b)

Larutan kalium iodida 0,1 M ( KI )

c)

Larutan natrium karbonat 0,1 M ( Na2CO3 )

d)

Larutan kalsium klorida 0,1 M ( CaCl2 )

V. Prosedur Percobaan
1)

Masukkan tabung reaksi kecil (kosong) ke dalam gelas beaker dan taruhlah di atas neraca analisis!

2)

Settinglah neraca analisis sehingga massa tabung reaksi kecil dan gelas beaker dianggap = nol!

3)

Masukkan 5 mL larutan Pb(NO3)2 0,1 M ke dalam tabung reaksi kecil!

4)

Timbanglah tabung reaksi yang telah berisi larutan Pb(NO 3)2 0,1 M tersebut (catat massa larutan Pb(NO3)2 0,1 M)!

5)

Taruhlah labu Erlenmeyer kosong (bersumbat) di atas neraca analisis!

6)

Settinglah neraca analisis sehingga massa labu Erlenmeyer dan sumbatnya dianggap = nol!

7)

Masukkan 10 mL larutan KI 0,1 M ke dalam labu Erlenmeyer dan tutuplah dengan sumbat!

8)

Timbanglah labu Erlenmeyer beserta sumbatnya dan larutan KI 0,1 M tersebut (catat massa larutan KI 0,1 M)!

9)

Tuanglah larutan Pb(NO3)2 0,1 M yang terdapat dalam tabung reaksi kecil ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi
larutan KI 0,1 M tersebut!

10) Tutuplah labu Erlenmeyer dengan sumbat sehingga sistem terisolasi!


11) Timbanglah labu Erlenmeyer bersumbat beserta isinya dan catatlah massanya!
12) Lakukan cara kerja seperti di atas dengan menggunakan larutan Na 2CO3 0,1 M dan larutan CaCl2 0,1 M!
VI. Tabel pengamatan
No

Hal yang Diamati

Larutan Pb(NO3)2 0,1 M

Larutan KI 0,1 M

Larutan Pb(NO3)2 0,1 M + KI 0,1 M

Larutan Na2CO3 0,1 M

Larutan CaCl2 0,1 M

Larutan Na2CO3 0,1 M + CaCl2 0,1 M

Hasil Pengamatan

VII. Pertanyaan / Bahan Diskusi

Modul Kimia X B

1)

Dalam percobaan tersebut, manakah senyawa yang termasuk pereaksi / reaktan?

2)

Bagaimana cara kalian mengetahui telah terjadi reaksi dalam percobaan ini?

3)

Berapa massa zat hasil reaksi tersebut? Bandingkan dengan massa total pereaksi!

4)

Apakah massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama?

5)

Perubahan apa yang terjadi pada reaksi tersebut?

VIII. Kesimpulan

Berikan kesimpulan berdasarkan data dan pengamatan yang telah kalian lakukan!

Lembar Kegiatan Siswa


Buatlah Laporan Praktikum mengenai Hukum Kekekalan Massa ini dengan Format :
I.

Judul Praktikum

II.

Tujuan Praktikum

III.

Dasar Teori

IV.

Alat dan Bahan

V.

Cara Kerja

VI.

Data Pengamatan

VII.

Pembahasan

VIII.

Jawaban Pertanyaan

IX.

Kesimpulan

Contoh soal;
Jika 12,7 gram tembaga dan 6,4 gram belerang direaksikan akan terbentuk tembaga sulfida.
Berapa massa tembaga sulfida yang terbentuk ?
Jawab: Reaksi:

Cu + S
12,7 g

6,4 g

CuS
g

Massa sebelum reaksi = massa sesudah reaksi


Massa Cu + S

= massa CuS

( 12,7 + 6,4 ) g

= massa CuS

massa CuS

= 19,1 gram

B. Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust )

Modul Kimia X B

Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa yang
disebut Hukum Perbandingan Tetap. Berdasarkan penelitiannya Proust menyimpulkan bahwa
perbandingan massa unsure-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.
Tabel : Beberapa Data Reaksi Hidrogen dan oksigen Membentuk Air
No
1.

Massa hidrogen

Massa oksigen

yang direaksikan
1g

yang direaksikan
8g

Massa air yang

Massa pereaksi yang

terbentuk
9g

tersisa
-

2.

1g

9g

9g

1 g oksigen

3.

2g

8g

9g

1 g hidrogen

4.

5g

24 g

27 g

2 g hidrogen

5.

10 g

10g

11,25 g

8,75 g hidrogen

Dari eksperimen di atas Proust menyimpulkan bahwa :


a. Air selalu tersusun dari hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 1 : 8
b. Jika hidrogen dan oksigen direaksikan dengan perbandingan selain 1 : 8, maka akan
ada unsur yang tersisa atau tidak habis bereaksi
c. Jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama sesuai dengan hukum
kekekalan massa.
Contoh soal:
Perbandingan massa magnesium (Mg) dengan oksigen (O) dalam magnesium oksida (MgO)
adalah 3 :2. Pada suatu percobaan direaksikan 10 gram magnesium dan 8 gram oksigen.
Tentukanlah: a. massa magnesium oksida yang terbentuk
b. massa pereakdi yang terbentuk
Jawab : Reaksi : magnesium (Mg) + oksigen (O)
magnesium oksida (MgO)
Perbandingan massa Mg : O : MgO = 3 : 2 : 5
Massa magnesium yang direaksikan = 10 g, berarti dikalikan dengan 3,3 ( dari 10/3 )
Massa oksigen yang direaksikan = 8 g, berarti dikalikan dengan 4 ( dari 8/2 )
Karena dikalikan dengan bilangan yang lebih besar maka oksigen akan bersisa.
Berarti pengali yang dipakai adalah pengali yang lebih kecil ( 3,3 )
a. Massa MgO yang terbentuk = 5 x 3,3 = 16,67 g
b. Massa pereaksi yang bersisa yaitu oksigen = selisih massa pereaksi dengan massa
produk = ( 10 + 8 ) 16,67 = 1,33 g
Latihan soal
1. Perbandingan massa karbin (C) dan oksigen (O) dalam karbondioksida (CO2) adalah 3:8.
Hitung massa karbon dioksida yang dihasilkan apabila direaksikan :
a. 6 gram karbon dengan 16 gram oksigen
b. 6 gram karbon dengan 8 gram oksigen
c. 3 gram karbon dengan 10 gram oksigen
d. 6 gram karbon dengan 20 gram oksigen

Modul Kimia X B

2. Pada pembakaran 2,4 gram magnesium diudara dihasilkan 4 gram oksida magnesium.
Berapa gram oksigen yang terpakai dalam realsi tersebut?
3. Sebatang paku yang massanya 4,5 gram dibiarkan berkarat. Apakah massa paku yang
berkarat sama, lebih besar atau lebih kecil dari paku mula-mula? Jelaskan jawaban anda.
C. Hukum Kelipatan Berganda ( Hukum Dalton ).
John Dalton (1776 1844 ) telah meneliti senyawa senyawa yang terbentuk dari dua
unsur yang sama. Misalnya, karbon monoksida ( CO ) dan karbon dioksida (CO2 ) sama
sama terbentuk dari pasangan unsur yang sma yaitu karbon dan oksigen. Dalton
menyimpulkan: Jika massa dari salah satu unsur dalam kedua senyawa itu sama, maka
perbandingan massa unsur yang lain dalam kedua senyawa itu merupakan bilangan bulat dan
sederhana . Untuk memahami hukum ini perhatikan contoh soal sebagai berikut.
Contoh soal :
Belerang ( S ) dan oksigen ( O ) membentuk dua jenis senyawa. Kadar belerang dalam
senyawa I dan senyawa II berturut- turut adalah 50% dan 40%. Apakah hokum Dalton berlaku
untuk kedua senyawa tersebut?
Jawab:
Senyawa I terdiri dari 50% belerang, berarti massa oksigen adalah 50%.
Senyawa II terdiri dari 40% belerang, berarti massa oksigen adalah 60%.
Massa S : O dalam senyawa I = 50 :50 = 1:1
Massa S : O dalam senyawa II = 40 :60 = 2 : 3 = 1:1,5.
Jika massa S dalam senyawa I = senyawa II, misalnya sama-sama 1 gram, maka massa O
dalam senyawa I : senyawa II = 1 :1,5 = 2: 3. Perbandingan tersebut merupakan bilangan bulat
dan sederhana. Jadi pada kedua senyawa tersebut berlaku hukum Dalton.
Latihan soal
1. Hidrogen dan oksigen dapat membeuk dua senyawa. Pada senyawa I massa H : O = 1:8,
sedang pada senyawa II massa H : O = 1:16. Untuk massa H yang sama berapa
perbandingan massa O pada kedua senyawa tersebut? Bagaimana runmus kedua senyawa
tersebut?
2. Senyawa-senyawa oksida nitrogen mengandung nitrogen dengan komposisi sebagai
berikut: senyawa I :II :III : IV berturut turut adalah 63,66% :46,67% : 38,85% :30,44%.
Tunjukkan bahwa data ini sesuai hukum Dalton!
D. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac).
Hukum Perbandingan Volume khusus berlaku untuk zat yang berwujud gas, karena gas
memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki zat padat dan cair. Pada tahun 1808 Joseph Gay
Lussac (Perancis) melakukan eksperimen terhadap sejumlah gas dan memperoleh data
sebagai berikut :

Modul Kimia X B

1. Pada reaksi antara gas hydrogen dan klorin membentuk hydrogen klorida,
perbandingan volumenya adalah 1 :1 :2
2. Pada reaksi antara gas nitrogen dan hidrogen membentuk amonia, perbandingan
volumenya adalah 1 :3 :2
3. Pada reaksi antara gas hydrogen dan oksigen membentuk uap air, perbandingan
volumenya adalah 2 :1 :2
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam satu hukum yang disebut hukum
perbandingan volume yang bunyinya : Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama,
volume gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan
sederhana.
Namun Gay Lussac tidak dapat menjelaskan mengapa perbandingan volume gas-gas
dalam sutu reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.Kegagalan itu disebabkan karena
anggapan bbahwa partikel atom selalu berupa atom. Kemudian pada tahun 1811. Amadeo
Avogadro dari Italia mengemukakan bahwa partikel unsure juga dapat berupa gabungan dari
beberapa atom yang disebut molekul unsure. Avogadro dapat menjelaskan hokum
perbandingan volume yaitu : Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolum sama
mengandung jumlah molekul yang sma pula. Jadi perbandingan volum gas-gas juga
merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Jadi perbandingan
volum gas-gas yang bereaksi sama dengan perbandingan koefisien reaksinya.
Untuk menyelesaikan soal-soal reaksi kimia digunakan rumus sebagai berikut :
Volume gas yang ditanya =

koefisien gas yang ditanya


koefisien gas yang diketa h ui

x volume gas yg diketahui

Contoh soal
1. Pada suhu dan tekanan tertentu 10 liter gas hidrogen dibakar dengan gas oksigrnn
membentu uap air.
a. Tuliskan persamaan reaksinya
b. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan?
c. Berapa liter uap air dihasilkan?
Jawab :
a. 2H2 + O2

2H2O

b. Volume O2 yang diperlukan =


c. Volume H2O yang dihasilkan =
Modul Kimia X B

1
2

x 10 = 5 liter
2
2

x 10 = 10 liter
6

2. Pada pembakaran sempurna 5 liter (T,P) campuran CH4 dan C2H6 dihasilkan 7 liter (T,P)
karbondioksida . Tentukan susunan campuran tersebut.
Jawab:
Persamaan reaksi pembekaran CH4 dan C2H6 tersebut adalah:
CH4(g) + 2O2 (g)

CO2(g) + 2H2O(g)

2 C2H6(g) + 7O2 (g)

4 CO2(g) + 6H2O(g)

Misalkan volum C2H6 = x liter, berarti volum CH4 = (5 x) liter.


x liter C2H6 akan menghasilkan CO2 sebanyak 4/2 X x liter = 2x liter.
(5 x) liter CH4 akan menghasilkan CO2 sebanyak (5-x) liter.
Karena volum CO2 hasil pembakaran kedua jenis gas itu 7 liter, maka persamaannya menjadi:
2x + (5-x) = 7
x=2
Jadi campuran tersebut terdiri dari 2 liter C2H6 dan 3 liter CH4.
Latihan soal
1. Untuk menhasilkan 8 liter amonia, berapa liter nitrogen dan hydrogen yang
dibutuhkan?
2. Suatu campuran terdiri dari metana (CH4) dan etena (C2H4) dibakar sempurna
menghasilkan karbindioksida dan air.Pada suatu percobaan pembakaran 10 mL (T,P)
campuran menghasilkan 16 mL (T,P) karbon dioksida. Tentukan susunan campuran
itu.
Evaluasi
Pilihlah jawaban yang benar !
1. Ilmuwan yang menyatakan bahwa perbandingan massa unsur unsur dalam suatu
senyawa tertentu selalu tetap adalah....
a. Dalton

b. Lavoisier

c. Proust

d. Gay Lussac e. Avogadro

2. Pada pembakaran unsur karbon dengan oksigen di tempat terbuka sehingga


terjadi gas karbon dioksida, maka massa hasil reaksinya....
a. Lebih kecil dibandingkan dengan massa karbon sebelum pembakaran
Modul Kimia X B

b. Lebih besar dibandingkan dengan massa karbon sebelum pembakaran


c. sama dengan massa karbon sebelum pembakaran
d. dapat lebih kecil atau lebih besar daripada massa karbon sebelum
pembakaran
e. tidak dapat diramalkan
3. Pernyataan yang paling tepat untuk menjelaskan hukum kekekalan massa
adalah....
a. Jumlah molekul sebelum & sesudah reaksi selalu sama
b. Jenis zat sebelum & sesudah reaksi selalu sama
c. Jumlah atom sebelum & sesudah reaksi selalu sama
d. volume sebelum & sesudah reaksi selalu sama
e. Jumlah koefisien sebelum & sesudah reaksi selalu sama
4. 50 ml oksida nitrogen dipanaskan sehingga terurai sempurna menjadi 100 ml gas
nitrogen monooksida dan 25 ml gas oksigen. Rumus oksida nitrogen itu adalah...
a. N2O b. N2O3 c. N2O5

d. NO

e. NO2

5. Pada senyawa Hg2Cl2 dan HgCl2 perbandingan massa Cl untuk massa Hg yang tetap adalah
a. 1 : 2

b. 2 : 1

c. 1 : 1

d. 2 : 2

e. 3 : 2

6. Volume gas hidrogen yang bersenyawa dengan 12 L gas oksigen untuk


menghasilkan air adalah ....
a. 22,4 L b. 24,0 L c. 24,4 L d. 44,8 L

e. 48,0 L

7. Unsur A dan B membentuk 2 senyawa. Untuk massa A yang sama, maka


perbandingan massa B pada senyawa I dan II adalah 2 : 5. Jika rumus kimia senyawa
I = AB, maka rumus kimia senyawa II adalah....
a. AB5

b. AB2

Modul Kimia X B

c. A5B

d. A5B2

e. A2B5

8. Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2 ) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas
hidrogen (H2 ) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
a. 10 gram

b. 12 gram

c. 13 gram

d. 14 gram

e. 15 gram

9. Berapa volume 8,5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
a. 13,21liter

b.12,13 liter

c. 15,20 liter

d. 14, 64 liter

e. 12,31 liter

10. Karbon dapat bergabung dengan hidrogen dengan perbandingan 3 : 1, membentuk gas
metana. Berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada
metana?
a. 100 gram

b. 200 gram

c. 300 gram

d. 400 gram

e. 500 gram

Soal untuk nomor 11-13


Jika diketahui perbandingan massa besi (Fe) dan belerang (S) dalam pembentukan
senyawa besi (II) sulfida (FeS) adalah 7 : 4 maka tentukan :
11. Massa besi yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan 8 gram belerang!
a. 14 gram

b. 15 gram

c. 16 gram

d. 20 gram

e. 24 gram

12. Massa belerang yang tersisa, jika sebanyak 21 gram Fe direaksikan dengan 15 gram S!
a. 1 gram

b. 1,5 gram

c. 2 gram

d. 3 gram

e. 5 gram

13. Massa S dan massa Fe yang dibutuhkan untuk menghasilkan 22 gram senyawa FeS!
a. 14 gram dan 7 gram

c. 7 gram dan 14 gram

b. 14 gram dan 8 gram

d. 8 gram dan 14 gram

e. 5 gram dan 12 gram

14. Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan oksigen, menghasilkan
kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa
massa oksigen yang diperlukan?
a. 1,25 gram

b. 1,47 gram

c. 1,60 gram

d. 2,12 gram

e. 2,00 gram

15. C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan CO 2 . Jika massa C dalam
kedua senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka perbandingan Massa O dalam
CO : massa O dalam CO 2 adalah
a. 1 : 1

b. 1 : 2

Modul Kimia X B

c. 1 : 3

d. 2 : 1

e. 3 : 2
9

16. Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 2 L gas nitrogen (N 2 ) tepat bereaksi dengan
gas H 2 membentuk gas NH 3 (amonia). Berapa volume gas H 2 yang diperlukan?
a. 2 liter

b. 3 liter

c. 6 liter

d. 10 liter

e. 12 liter

17. Dalam 80 g sampel, ditemukan 24 g karbon, 40 g hidrogen, dan 16 g oksigen, nyatakan


kadar zat berturut-turut dalam persen ....
a. 30%, 50%, 20%
b. 20%, 50%, 30%
c. 30%, 50%, 30%
d. 50%, 30%, 20%
e. 30%, 20%, 50%
18. Kadar nitrogen yang terkandung dalam HNO3 adalah ..... %
a. 15,05

b.16,05

c.17,05

d.18,05

e.19,05

Untuk mengerjakan soal no. 19 dan 20


Gas amonia dengan volume 2,24 L pada keadaan standar direaksikan 32 g gas oksigen,
menurut reaksi
2NH3(g) + 5O2(g)

2NO(g) + 3H2O

19. Pereaksi berlebih dan massa zat sisanya adalah ....


a. O2, 6 g
b. O2, 16 g
c. O2, 18 g
d. NH3, 18 g
e. NH3, 16 g
20. pereaksi pembatas reaksi tersebut adalah ....
a. O2

b.NO

Modul Kimia X B

c. NH3

d. O2 dan NH3

10

e. O2 dan NO

Anda mungkin juga menyukai