Standar Materi :
Penerapan metode ilmiah dalam ilmu kimia telah melahirkan hukum dasar kimiayang
menunjukkan hubungan kuantutatif zat-zat dalam reaksi kimia. Hukum tersebut meliputi
hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hokum perbandingan berganda dan
hukum perbandingan volume.
A. Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ).
Apabila kita membakar sepotong kayu, sepintas kita lihat massa abu hasil pembakaran
lebih kecil dibandingkan massa kayu yang dibakar. Apakah benar pada pembakaran kayu
terjadi pengurangan massa?
Antoine Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa zat sebelum dan sesudah reaksi.
Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata
massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama. Lavoisier menyimpulkan hasil penemuannya
dalam satu hukum yang disebut Hukum Kekekalan Massa: Dalam sistem tertutup, massa
zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Untuk memudahkan memahami hokum ini lakukan kegiatan praktikum ini.
Hukum Kekekalan Massa
I. Tujuan Kegiatan
o
Modul Kimia X B
b)
Labu Erlenmeyer
c)
d)
Neraca analisis
e)
IV. Bahan
a)
b)
c)
d)
V. Prosedur Percobaan
1)
Masukkan tabung reaksi kecil (kosong) ke dalam gelas beaker dan taruhlah di atas neraca analisis!
2)
Settinglah neraca analisis sehingga massa tabung reaksi kecil dan gelas beaker dianggap = nol!
3)
4)
Timbanglah tabung reaksi yang telah berisi larutan Pb(NO 3)2 0,1 M tersebut (catat massa larutan Pb(NO3)2 0,1 M)!
5)
6)
Settinglah neraca analisis sehingga massa labu Erlenmeyer dan sumbatnya dianggap = nol!
7)
Masukkan 10 mL larutan KI 0,1 M ke dalam labu Erlenmeyer dan tutuplah dengan sumbat!
8)
Timbanglah labu Erlenmeyer beserta sumbatnya dan larutan KI 0,1 M tersebut (catat massa larutan KI 0,1 M)!
9)
Tuanglah larutan Pb(NO3)2 0,1 M yang terdapat dalam tabung reaksi kecil ke dalam labu Erlenmeyer yang berisi
larutan KI 0,1 M tersebut!
Larutan KI 0,1 M
Hasil Pengamatan
Modul Kimia X B
1)
2)
Bagaimana cara kalian mengetahui telah terjadi reaksi dalam percobaan ini?
3)
Berapa massa zat hasil reaksi tersebut? Bandingkan dengan massa total pereaksi!
4)
5)
VIII. Kesimpulan
Berikan kesimpulan berdasarkan data dan pengamatan yang telah kalian lakukan!
Judul Praktikum
II.
Tujuan Praktikum
III.
Dasar Teori
IV.
V.
Cara Kerja
VI.
Data Pengamatan
VII.
Pembahasan
VIII.
Jawaban Pertanyaan
IX.
Kesimpulan
Contoh soal;
Jika 12,7 gram tembaga dan 6,4 gram belerang direaksikan akan terbentuk tembaga sulfida.
Berapa massa tembaga sulfida yang terbentuk ?
Jawab: Reaksi:
Cu + S
12,7 g
6,4 g
CuS
g
= massa CuS
( 12,7 + 6,4 ) g
= massa CuS
massa CuS
= 19,1 gram
Modul Kimia X B
Pada tahun 1799, Joseph Louis Proust menemukan satu sifat penting dari senyawa yang
disebut Hukum Perbandingan Tetap. Berdasarkan penelitiannya Proust menyimpulkan bahwa
perbandingan massa unsure-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.
Tabel : Beberapa Data Reaksi Hidrogen dan oksigen Membentuk Air
No
1.
Massa hidrogen
Massa oksigen
yang direaksikan
1g
yang direaksikan
8g
terbentuk
9g
tersisa
-
2.
1g
9g
9g
1 g oksigen
3.
2g
8g
9g
1 g hidrogen
4.
5g
24 g
27 g
2 g hidrogen
5.
10 g
10g
11,25 g
8,75 g hidrogen
Modul Kimia X B
2. Pada pembakaran 2,4 gram magnesium diudara dihasilkan 4 gram oksida magnesium.
Berapa gram oksigen yang terpakai dalam realsi tersebut?
3. Sebatang paku yang massanya 4,5 gram dibiarkan berkarat. Apakah massa paku yang
berkarat sama, lebih besar atau lebih kecil dari paku mula-mula? Jelaskan jawaban anda.
C. Hukum Kelipatan Berganda ( Hukum Dalton ).
John Dalton (1776 1844 ) telah meneliti senyawa senyawa yang terbentuk dari dua
unsur yang sama. Misalnya, karbon monoksida ( CO ) dan karbon dioksida (CO2 ) sama
sama terbentuk dari pasangan unsur yang sma yaitu karbon dan oksigen. Dalton
menyimpulkan: Jika massa dari salah satu unsur dalam kedua senyawa itu sama, maka
perbandingan massa unsur yang lain dalam kedua senyawa itu merupakan bilangan bulat dan
sederhana . Untuk memahami hukum ini perhatikan contoh soal sebagai berikut.
Contoh soal :
Belerang ( S ) dan oksigen ( O ) membentuk dua jenis senyawa. Kadar belerang dalam
senyawa I dan senyawa II berturut- turut adalah 50% dan 40%. Apakah hokum Dalton berlaku
untuk kedua senyawa tersebut?
Jawab:
Senyawa I terdiri dari 50% belerang, berarti massa oksigen adalah 50%.
Senyawa II terdiri dari 40% belerang, berarti massa oksigen adalah 60%.
Massa S : O dalam senyawa I = 50 :50 = 1:1
Massa S : O dalam senyawa II = 40 :60 = 2 : 3 = 1:1,5.
Jika massa S dalam senyawa I = senyawa II, misalnya sama-sama 1 gram, maka massa O
dalam senyawa I : senyawa II = 1 :1,5 = 2: 3. Perbandingan tersebut merupakan bilangan bulat
dan sederhana. Jadi pada kedua senyawa tersebut berlaku hukum Dalton.
Latihan soal
1. Hidrogen dan oksigen dapat membeuk dua senyawa. Pada senyawa I massa H : O = 1:8,
sedang pada senyawa II massa H : O = 1:16. Untuk massa H yang sama berapa
perbandingan massa O pada kedua senyawa tersebut? Bagaimana runmus kedua senyawa
tersebut?
2. Senyawa-senyawa oksida nitrogen mengandung nitrogen dengan komposisi sebagai
berikut: senyawa I :II :III : IV berturut turut adalah 63,66% :46,67% : 38,85% :30,44%.
Tunjukkan bahwa data ini sesuai hukum Dalton!
D. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac).
Hukum Perbandingan Volume khusus berlaku untuk zat yang berwujud gas, karena gas
memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki zat padat dan cair. Pada tahun 1808 Joseph Gay
Lussac (Perancis) melakukan eksperimen terhadap sejumlah gas dan memperoleh data
sebagai berikut :
Modul Kimia X B
1. Pada reaksi antara gas hydrogen dan klorin membentuk hydrogen klorida,
perbandingan volumenya adalah 1 :1 :2
2. Pada reaksi antara gas nitrogen dan hidrogen membentuk amonia, perbandingan
volumenya adalah 1 :3 :2
3. Pada reaksi antara gas hydrogen dan oksigen membentuk uap air, perbandingan
volumenya adalah 2 :1 :2
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam satu hukum yang disebut hukum
perbandingan volume yang bunyinya : Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama,
volume gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan
sederhana.
Namun Gay Lussac tidak dapat menjelaskan mengapa perbandingan volume gas-gas
dalam sutu reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana.Kegagalan itu disebabkan karena
anggapan bbahwa partikel atom selalu berupa atom. Kemudian pada tahun 1811. Amadeo
Avogadro dari Italia mengemukakan bahwa partikel unsure juga dapat berupa gabungan dari
beberapa atom yang disebut molekul unsure. Avogadro dapat menjelaskan hokum
perbandingan volume yaitu : Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolum sama
mengandung jumlah molekul yang sma pula. Jadi perbandingan volum gas-gas juga
merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Jadi perbandingan
volum gas-gas yang bereaksi sama dengan perbandingan koefisien reaksinya.
Untuk menyelesaikan soal-soal reaksi kimia digunakan rumus sebagai berikut :
Volume gas yang ditanya =
Contoh soal
1. Pada suhu dan tekanan tertentu 10 liter gas hidrogen dibakar dengan gas oksigrnn
membentu uap air.
a. Tuliskan persamaan reaksinya
b. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan?
c. Berapa liter uap air dihasilkan?
Jawab :
a. 2H2 + O2
2H2O
1
2
x 10 = 5 liter
2
2
x 10 = 10 liter
6
2. Pada pembakaran sempurna 5 liter (T,P) campuran CH4 dan C2H6 dihasilkan 7 liter (T,P)
karbondioksida . Tentukan susunan campuran tersebut.
Jawab:
Persamaan reaksi pembekaran CH4 dan C2H6 tersebut adalah:
CH4(g) + 2O2 (g)
CO2(g) + 2H2O(g)
4 CO2(g) + 6H2O(g)
b. Lavoisier
c. Proust
d. NO
e. NO2
5. Pada senyawa Hg2Cl2 dan HgCl2 perbandingan massa Cl untuk massa Hg yang tetap adalah
a. 1 : 2
b. 2 : 1
c. 1 : 1
d. 2 : 2
e. 3 : 2
e. 48,0 L
b. AB2
Modul Kimia X B
c. A5B
d. A5B2
e. A2B5
8. Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2 ) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas
hidrogen (H2 ) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
a. 10 gram
b. 12 gram
c. 13 gram
d. 14 gram
e. 15 gram
9. Berapa volume 8,5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
a. 13,21liter
b.12,13 liter
c. 15,20 liter
d. 14, 64 liter
e. 12,31 liter
10. Karbon dapat bergabung dengan hidrogen dengan perbandingan 3 : 1, membentuk gas
metana. Berapa massa hidrogen yang diperlukan untuk bereaksi dengan 900 gram C pada
metana?
a. 100 gram
b. 200 gram
c. 300 gram
d. 400 gram
e. 500 gram
b. 15 gram
c. 16 gram
d. 20 gram
e. 24 gram
12. Massa belerang yang tersisa, jika sebanyak 21 gram Fe direaksikan dengan 15 gram S!
a. 1 gram
b. 1,5 gram
c. 2 gram
d. 3 gram
e. 5 gram
13. Massa S dan massa Fe yang dibutuhkan untuk menghasilkan 22 gram senyawa FeS!
a. 14 gram dan 7 gram
14. Pada wadah tertutup, 4 gram logam kalsium dibakar dengan oksigen, menghasilkan
kalsium oksida. Jika massa kalsium oksida yang dihasilkan adalah 5,6 gram, maka berapa
massa oksigen yang diperlukan?
a. 1,25 gram
b. 1,47 gram
c. 1,60 gram
d. 2,12 gram
e. 2,00 gram
15. C dan O dapat membentuk dua jenis senyawa, yaitu CO dan CO 2 . Jika massa C dalam
kedua senyawa itu sama (berarti jumlah C sama), maka perbandingan Massa O dalam
CO : massa O dalam CO 2 adalah
a. 1 : 1
b. 1 : 2
Modul Kimia X B
c. 1 : 3
d. 2 : 1
e. 3 : 2
9
16. Pada suhu dan tekanan yang sama, sebanyak 2 L gas nitrogen (N 2 ) tepat bereaksi dengan
gas H 2 membentuk gas NH 3 (amonia). Berapa volume gas H 2 yang diperlukan?
a. 2 liter
b. 3 liter
c. 6 liter
d. 10 liter
e. 12 liter
b.16,05
c.17,05
d.18,05
e.19,05
2NO(g) + 3H2O
b.NO
Modul Kimia X B
c. NH3
d. O2 dan NH3
10
e. O2 dan NO