Anda di halaman 1dari 29

PENDAHULUAN

Selamat… Anda telah mencapai modul yang ke-tiga.


Pada modul ini Anda akan mempelajari tentang “ Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia “.
Namun sebelum mempelajari modul ini, Anda sebaiknya mengingat kembali modul kelima,
karena modul ini, erat hubungannya dengan modul tersebut.
Materi yang akan dibahas dalam modul ini adalah, Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum
Dalton, Hukum Gay Lussac, Hukum Avogadro dan Perhitungan Kimia. Karena materi yang ada
pada modul ini sangat banyak, maka modul ini dibagi atas dua kegiatan. Kegiatan ke-1
membahas tentang Hukun Dasar Kimia dan kegiatan ke-2 membahas tentang Perhitungan Kimia.
Untuk memudahkan Anda memahami modul ini, bacalah setiap kegiatan baik-baik, dan jika ada
tugas latihan dan tes, harus Anda kerjakan seluruhnya. Modul ini sangat sarat dengan
perhitungan ( angka-angka ). Jadi Anda perlu memperhatikan contoh-contoh soal dengan teliti.
Dan hitungan-hitungan yang ada dalam modul ini merupakan dasar dari hitungan kimia di
modul-modul berikutnya.
Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu 26 x 45 menit. Mudah-mudahan dengan
mengikuti semua petunjuk dalam modul ini, Anda adapat memahamnya dengan baik, dan jangan
lupa, jika Anda mendapatkan kesulitan, coba tanyakan pada guru bina.
Selamat belajar, Semoga Anda sukses…

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 1


KEGIATAN BELAJAR 1
HUKUM DASAR ILMU KIMIA

>>Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat:


1 Membuktikan berdasarakan percobaan, bahwa massa zat, sebelum dan sesudah reaksi,
tetap (hukum kekekalan massa atau (Hukum Lavoisier).
2. Membuktikan berdasarkan percobaan dan menafsirkan data tentang massa dua unsur yang
bersenyawa (Hukum Proust).
3. Membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton), pada beberapa
senyawa.
4. Menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum perbandingan volume (Hukum
Gay Lussac).

A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)

Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka, dan pada suatu
waktu kita akan menemukan, bahwa besi itu telah berubah menjadi karat besi. Jika kita timbang
massa besi sebelum berkarat dengan karat besi yang dihasilkan, ternyata massa karat besi lebih
besar . Benarkah demikian?
Anda yang sering melihat kayu atau kertas terbakar, hasil yang diperoleh adalah sejumlah sisa
pembakaran berupa abu. Jika Anda menimbang abu tersebut, maka massa abu akan lebih ringan
dari massa kayu atau kertas sebelum dibakar. Benarkah demikian?
Dari kejadian tersebut, kita mendapatkan gambaran bahwa seolah-olah dalam suatu reaksi kimia,
ada perbedaan massa zat, sebelum dan sesudah reaksi.
Pada pelajaran / modul yang lalu, Anda telah menerapkan Hukum kekkalan massa, dalam
menyetarakan persamaan reaksi, artinya massa zat sebelum reaksi sama dengan massa sesudah
reaksi. Untuk memahami hukum kekekalan massa, Anda dapat melakukan percobaan
perorangan, atau kelompok di rumah atau di sekolah induk (jika memungkinkan).

B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Pada modul sebelumnya, Anda telah mempelajari rumus kimia senyawa. Dan Anda
telah mengenal berbagai senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih sebagai
contoh, air (H2O). Air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur Hidrogen dan Oksigen.
Seperti Anda ketahui bahwa materi mempunyai massa, termasuk hidrogen dan
oksigen. Bagaimana kita mengetahui massa unsur hidrogen dan oksigen yang
terda, seorang ahli kimia Perancis, yang bernama Joseph Louis Proust (1754-1826), mencoba
menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.

Tabel 06.1 Hasil Eksperimen Proust pat dalam air?

Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram oksigen,
menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan massa oksigen yang
terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8, berapapun banyaknya air
yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang
terkenal dengan sebutan, Hukum Perbandingan Tetap, yang berbunyi:
"Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap"
Pahamkah Anda? Anda perhatikan contoh di bawah ini!

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 2


Contoh:
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang
terbentuk?
Jawab:
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8.
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40.
Karena perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8, maka 4 gram hidrogen yang diperlukan 4 x 8
gram oksigen yaitu 32 gram.
Untuk kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa
sebanyak ( 40 – 32 ) gram = 8 gram. Nah, sekarang kita akan menghitung berapa gram air yang
terbentuk dari 4 gram hidrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja 36 gram.
Ditulis sebagai H2 + O2==> H2O
Perbandingan Massa 1 gram : 8 gram 9 gram
Jika awal reaksi 4 gram 40 gram ….. gram?
Yang bereaksi 4 gram 32 gram 36 gram

Oksigen bersisa = 8 gram.


Bagaimana pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!

LATIHAN

Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa Magnesium oksida.
Hasil percobaan tertera pada tabel berikut.

Tabel 06.2 Reaksi Magnesium dengan Oksigen.

1 Apakah data di atas menunjukkan berlakunya hukum perbandingan tetap


(Proust)? Jika berlaku, berapa perbandingan massa magnesium dan oksigen
dalam senyawa Magnesium Oksida?
2 Dalam senyawa AB diketahui perbandingan massa A : massa B = 2 : 1. Jika
terdapat 60 gram senyawa AB, tentukan massa masing-masing unsur dalam
senyawa tersebut!
3 Perbandingnan, massa Fe : massa S = 7 : 4, untuk membentuk senyawa besi
sulfida. Bila 30 gram besi (Fe) dan 4 gram belerang (S) dibentuk menjadi
senyawa besi sulfida, berapa gram massa besi sulfida (FeS) yang dapat
terjadi?
Jika Anda sudah mengerjakannya, cocokanlah dengan kunci jawaban berikut.

KUNCI LATIHAN
1. Data di atas sesuai dengan Hukum perbandingan tetap karena dari data 1, 2, 3,
4, perbandingan massa Magnesium : massa Oksigen dalam senyawa
Magnesium Oksida selalu 12 : 8 atau 3 : 2
2. Perbandingan massa A : massa B = 2 : 1 jumlah perbandingan = 3. Untuk
membentuk senyawa AB
Jumlah senyawa AB = 60 gram

Maka, massa A dalam senyawa tersebut = x 60 = 40 gram

massa B dalam senyawa tersebut = x 60 = 20 gram

3. Perbandingan massa Fe : massa S = 7 : 4

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 3


Bila semua unsur Fe habis, maka S diperlukan = 4 x 30 = 17,1 gram
Hal ini tidak mungkin, sebab hanya tersedia 4 gram S. Jadi yang habis
membentuk senyawa adalah unsur S, seberat 4 gram.

Maka, Fe yang diperlukan = x 4 gram = 7 gram


............Massa FeS yang terjadi = 7 gram + 4 gram = 11 gram
................Besi (Fe) yang tersisa = ( 30 – 7 ) gram = 23 gram
Bagaimana jawaban Anda? Mudah-mudahan benar ya…

C. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)

Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air,
dua unsur bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu
untuk membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa
senyawa dengan perbandingan berbeda-beda. MIsalnya, belerang dengan oksigen
dapat membentuk senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat
dibentuk senyawa H2O dan H2O2.
Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan didapatkan suatu
pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum Perbandingan Berganda yang
bunyinya:
“Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa
salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur
yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan
sederhana”

Contoh:
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O, NO,
N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat pada tabel berikut.

Tabel 06.3 Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7 gram, maka
perbandingan massa oksigen dalam:

N2O : NO : N2O3 : N2O4 = 4 : 8 : 12 : 16 atau


.....................................1 : 2 : 3 ..: 4

Pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!

LATIHAN
Komposisi dua sample A dan B setelah dianalisa ternyata hanya mengandung atom karbon dan
oksigen. Hasil analisa dapat dilihat pada tabel berikut::
Tabel 06.4. Perbandingan massa karbon : oksigen.

a. Apakah kedua sampel merupakan senyawa yang sama? Atau keduanya ....berbeda?
b. Apakah data tersebut mendukung hukum perbandingan tetap atau hukum ....perbandingan
berganda?

KUNCI LATIHAN
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 4
a. Tidak sama
b. Ya, mendukung hukum perbandingan berganda karena perbandingan massa :
Karbon : Oksigen , pada senyawa I = 4 : 11
Karbon : Oksigen , pada senyawa II = 4 : 6

Bagaiman jawaban Anda? Tentunya benar bukan?


Semoga Anda telah paham akan materi tersebut.

D. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lusssac)

Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa, gas Hidrogen dapat bereaksi
dengan gas Oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas Hidrogen dan
Oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap, yakni 2 : 1.
Kemudian di tahun 1808, ilmuwan Perancis, Joseph Louis Gay Lussac, berhasil
melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan
menggunakan berbagai macam gas.
Berikut adalah contoh dari percobaan yang dilakukan

Gambar 06.1 Percobaan Gay Lussac

Menurut Gay Lussac 2 volume gas Hidrogen bereaksi dengan 1 volume gas Oksigen membentuk
2 volume uap air. Pada reaksi pembentukan uap air, agar reaksi sempurna, untuk setiap 2 volume
gas Hidrogen diperlukan 1 volume gas Oksigen, menghasilkan 2 volume uap air.
“ Semua gas yang direaksikan dengan hasil reaksi, diukur pada suhu dan
rekanan yang sama atau (T.P) sama.”
Untuk lebih memahami Hukum perbandingan volume, Anda perhatikan, data hasil percobaan
berkenaan dengan volume gas yang bereaksi pada suhu dan tekanan yang sama.
Data hasil percobaan adalah sebagai berikut :

Tabel 06.5 Data Percobaan reaksi gas

Berdasarkan data percobaan pada tabel di atas, perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil
reaksi, ternyata berbanding sebagai bilangan bulat. Data percobaan tersebut sesuai dengan
Hukum perbandingan volume atau dikenal dengan Hukum Gay Lussac bahwa :
“ Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang
bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat “
Nah… sekarang Anda telah selesai membahas Hukum-hukum Dasar Kimia yang meliputi
Hukum kekalan massa, Hukum perbandingan tetap, Hukum kelipatan perbandingan dan Hukum
perbandingan volume. Hukum Dasar Kimia ini akan diterapkan pada perhitungan kimia, oleh
karena itu pahamilah dengan baik, materi ini untuk memudahkan Anda dalam mempelajari topik
berikutnya.

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 5


RANGKUMAN

Untuk mengukur apakah Anda benar-benar paham akan materi kegiatan belajar 1, Anda kerjakan
tugas mandiri berikut! Tugas-1

TUGAS 1

I. PILIHAN GANDA
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang benar!
1. Massa atom sebelum dan sesudah reaksi adalah sama, dinyatakan oleh:
a. Lavoisier d. Dalton
b. Proust e. Gay Lussac
c. Avogadro
2. Suatu contoh hukum perbandingan berganda Dalton adalah pembentukan pasangan senyawa

a. H2O dan HCl d. CO2 dan NO2
b. CH4 dan CCl4 e. NH3 dan PH3
c. SO2 dan SO3
3. Perbandingan massa atom dalam suatu senyawa adalah tetap. Pernyataan ini dikemukakan
oleh…
a. Lavoisier d. Dalton
b. Avogadro e. Gay Lussac
c. Proust
4. Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO2. Pada massa Oksigen yang sama,
maka perbandingan massa unsur N pada kedua senyawa tersebut memiliki perbandingan …
( Ar N = 4 : O = 16 )
a. 1 : 2 d. 2 : 1
b. 2 : 3 e. 1 : 3
c. 3 : 2
5. Diketahui reaksi : 2 C (s) + O2 (g) 2 CO (g)
Massa atom C.... Massa atom O
....6 gram............8 gram
....10,5 gram........14 gram
....15 gram........20 gram
Perbandingan massa unsur C dan massa unsur O dalam senyawa CO adalah …
a. 2 : 3 d. 3 : 4
b. 3 : 2 e. 4 : 3
c. 2 : 4

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 6


6. Jika 35 gram besi bereaksi dengan Belerang menghasilkan 55 gram besi (II) Belerang,
menurut Hukum Proust, berat belerang ( Fe : S = 7 : 4 ) sebanyak….
a. 20 gram
b. 35 gram
c. 55 gram
d. 75 gram
e. 90 gram
7. Volume gas-gas yang bereaksi dengan volume gas-gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan
tekanan yang sama, berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh…
a. Avogadro
b. Lavoisier
c. Proust
d. Gay Lussac
e. Dalton
8. Persamaan reaksi :
a C2H6 (g) + b O2 (g) c CO2 (g) + d H2O (g)
akan memenuhi Hukum Lavoisier, jika a, b, c, dan d berturut-turut….
a. 2, 4, 7, 6
b. 2, 7, 4, 6
c. 2, 6, 7, 4
d. 2, 4, 6, 7
e. 2, 6, 4, 7
9. Perbandingan H : O = 1 : 8 , dalam senyawa air. Jika H2O sebanyak 45 gram, maka gram
Hidrogen dan gram Oksigen adalah sebanyak….
a. 45 dan 5
b. 40 dan 5
c. 5 dan 8
d. 5 dan 9
10. Berdasarkan persamaam reaksi ( pada t,p ) sama :
.... ....MnO2 + HCl MnCl2 + H2O + Cl2
Maka perbandingan volumenya adalah….
a. 1, 2, 1, 4, 1
b. 1, 4, 1, 2, 1
c. 2, 1, 4, 1, 1
d. 1, 4, 1, 1, 2
e. 2, 1, 1, 4, 1

II. ESSAY
1. a. Bagaimana bunyi Hukum perbandingan berganda dari Dalton
b. Bagaimana perbandingan massa O dalam senyawa CO dan CO2.
(dengan ....massa C yang sama atau tetap)
2. Diketahui persamaan reaksi
............ N2 (g) + H2 (g) NH3 (g)
Jika volume gas H2 sebanyak 60 ml, pada (t,p) sama, tentukan :
a. Volume gas N2 dan NH3
b. Perbandingan volume antara N2 : H2 : NH3
c. Apakah berlaku Hukum Gay Lussac?
Jika Anda telah menyelesaikan soal-soal tersebut, coba Anda cocokkan dengan kunci jawaban
yang ada pada akhir modul ini. Jangan lupa hitung skor yang Anda dapatkan.
Mudah-mudahan skor Anda ? 7,5 , sehingga Anda boleh melanjutkan ke kegiatan 2.

KEGIATAN BELAJAR 2
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 7
PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI)

>>Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat :


1. Menghitung volume gas pereaksi atau hasil reaksi berdasarkan hukum Gay Lussac.
2. Menemukan hubungan antara volume gas dengan jumlah molekulnya yang dukur pada
suhu dan tekanan yang sama. (Hukum Avogadro).
3. Menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah zat.
4. Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume zat.
5. Menentukan rumus empiris, rumus molekul, dan air kristal serta kadar zat.
menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi yang didasarkan pada langkah-langkah
6. perhitungan kimia sederhana.
Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi yang didasarkan pada langkah-langkah
perhitungan kimia sederhana.

URAIAN

Hukum-hukum Dasar Kimia, yang baru saja Anda pelajari akan Anda terapkan dalam
perhitungan kimia. Melalui perhitungan kimia, Anda dapat menghitung jumlah zat-zat yang
bereaksi dan hasil reaksi.

A. Penentuan Volume Gas Pereaksi dan Hasil Reaksi

Sebagaimana telah Anda pelajari, pada bahasan mengenai Hukum perbandingan volume, yang
menyatakan bahwa : volume gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada
suhu dan tekanan yang sam (t,p), merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana
(Hukum Gay Lussac). Penemuan ini digunakan oleh Amadeo Avogadro untuk mengajukan
hipotesisnya yang terkenal dan disebut hipotesis Avogadro.
Menurut Avogadro:
“Gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, akan memiliki jumlah molekul yang sama pula”

Gambar 06.2 Ilustrasi percobaan Avogadro

Ternyata perbandingan volume gas dalam suatu reaksi sesuai dengan koefisien reaksi gas-gas
tersebut. Hal ini berarti bahwa, jika volume salah satu gas diketahui, maka volume gas yang lain
dapat ditentukan dengan cara membandingkan koefisien reaksinya.
Contohnya:
Pada reaksi pembentukkan uap air.
........2 H2 (g) + O2 (g) 2 H2O (g)
Jika volume gas H2 yang diukur pada suhu 25o C dan tekanan 1 atm adalah 10 liter, maka
volume gas O2 dan H2O pada tekanan dan suhu yang sama dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut :
Volume H2 : Volume O2 = Koefisien H2 : Koefisien O2

........

Volume O2 = x 10 L = 5 Liter
Coba Anda tentukan volume H2O
Jawab :

Volume H2O = x 10 L = 10 Liter

LATIHAN
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 8
1. Tuliskan persamaan reaksi yang menunjukkan bahwa perbandingan volume
gas Nitrogen (N2), gas Hidrogen (H2) yang bereaksi dengan Amonia (NH3)
yang dihasilkan adalah : 1 : 3 : 2
2. Gas Metana (CH4) terbakar di udara menurut reaksi :
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (g)
Jika gas Metana yang terbakar (pada suhu dan tekanan yang sama) sebanyak
1 liter :
a. Berapa liter O2 yang diperlukan?
b. Berapa liter uap air dan gas CO2 yang dihasilkan?
Coba cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut.

KUNCI LATIHAN
1. Perbandingan volume :
gas N2 : gas H2 : gas NH3 = 1 : 3 : 2
Persamaan reaksinya :
N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
2. Persamaan reaksi :
CH4 (g) + 2 O2 (g) CO2 (g) + 2 H2O (g)
Volume CH4 = 1 liter
Maka :
a. Volume O2 = x 1 L = 2 L
b. Volume H2O = x 1 L = 2 L
c. Volume CO2 = x 1 L = 1

B. Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif

Dalam struktur atom, Anda telah mempelajari bahwa atom, sangatlah kecil, oleh karena itu tak
mungkin kita menimbang atom dengan menggunakan neraca.
“ Berdasarkan perhitungan para ahli, satu atom Hidrogen memiliki massa
1,67 x 10 -27 Kg “
Untuk membandingkan massa atom yang berbeda-beda, para ahli
menggunakan skala massa atom relatif dengan lambang “ Ar “
Para ahli juga menggunakan isotop karbon C-12, sebagai standar dengan massa atom relatif
sebesar 12.
Contohnya :
Massa atom rata-rata Oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom karbon - 12.
Maka : Ar O = 1,33 x Ar C-12
... ... ... .....= 1,33 x 12 = 15,96
Dengan ditetapkannya massa atom relatif karbon – 12 sebesar 12,000 , maka satuan massa atom
relatif adalah :

... ... ... ... x massa atom C-12


Massa atom relatif suatu unsur menunjukkan berapa kali lebih besar massa atom unsur itu
dibandingkan terhadap

............... x massa atom C-12 atau ….

Massa molekul unsur atau senyawa dinyatakan oleh massa molekul (Mr). Massa molekul relatif

adalah perbandingan massa molekul unsur atau senyawa terhadap x massa atom C-12.

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 9


Massa molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan Ar dari atom-atom
pembentuk molekul tersebut.
Mr = S Ar
Contoh Soal :
Diketahui massa atom relatif (Ar) beberapa unsur sebagai berikut :
....Ca = 40
....O = 16
....H = 1
Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Ca(OH)2
Penyelesaian :
Satu molekul Ca(OH)2 mengandung 1 atom Ca, 2 atom O, dan 2 atom H
....Mr Ca(OH)2 = Ar Ca + ( 2 Ar O ) + ( 2 Ar H )
.... .... .... ......= 40 + ( 2 x 16 ) + ( 2 x 1 )
.... .... .... ......= 40 + 32 + 2
.... .... .... ......= 74
Jika Anda telah paham, coba kerjakan latihan berikut.

LATIHAN:
1. Diketahui Ar Al = 27
.... .... .... ..S = 32
.... .... .... ..O = 16
Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Al2(SO4)3
2. Diketahui Ar Cu = 63,5
S = 32
O = 16
H=1
Tentukan massa molekul CuSO4 . 5 H2O
Jika Anda telah menyelesaikan soal tersebut, cocokkan dengan kunci jawaban berikut.

KUNCI JAWABAN
1. Satu molekul Al2(SO4)3 mengandung 2 atom Al
....... ....... ....... ....... ....... ....... ..3 atom S dan
....... ....... ....... ....... ....... ....... ..12 atom O
Mr Al2(SO4)3 = ( 2 x Ar Al ) + ( 3 x Ar S ) + ( 12 x Ar O )
........... .......= ( 2 x 27 ) + ( 3 x 32 ) + ( 12 x 16 )
........... .......= 342
2. Satu molekul CuSO4 . 5 H2O mengandung:
.......1 atom Cu
.......1 atom S
.......10 atom H
.......9 atom O
..Mr CuSO4. 5 H2O = (1xArCu)+(1xAr S) + ( 10 x Ar H ) + ( 9 x Ar O )
....... ....... ..........= ( 1 x 63,5 ) + ( 1 x 32 ) + ( 10 x 1 ) + ( 9 x 16 )
....... ....... ..........= 63,5 + 32 + 10 + 144
....... ....... ..........= 249,5
Benarkah jawaban Anda? Semoga ya….

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 10


C. Konsep Mol dan Tetapan Avogadro

Apabila kita mereaksikan satu atom Karbon (C) dengan satu molekul Oksigen
(O2), maka akan terbentuk satu molekul CO2. Tetapi sebenarnya yang kita
reaksikan bukan satu atom Karbon dengan satu molekul Oksigen, melainkan
sejumlah besar atom Karbon dan sejumlah besar molekul Oksigen. Oleh karena itu
jumlah atom atau jumlah molekul yamg bereaksi begitu besarnya, maka untuk
menyatakannya, para ahli kimia menggunakan “ mol “ sebagai satuan jumlah partikel (molekul,
atom, atau ion).

Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel zat itu
sebanyak atom yang terdapat dalam 12,000 gram atom Karbon - 12

Jadi dalam satu mol suatu zat terdapat 6,022 x 10 23 partikel. Nilai 6,022 x 10 23 partikel / mol
disebut sebagai tetapan Avogadro, dengan lambang L atau N.
Dalam kehidupan sehari-hari, mol dapat kita analogikan sebagai “ lusin “. Jika lusin menyatakan
jumlah 12 buah, maka mol menyatakan jumlah 6,022 x 10 23 partikel zat.
Kata partikel pada NaCl, H2O, N2 dapat dinyatakan dengan ion dan molekul, sedangkan pada
unsur seperti Zn, C, Al dapat dinyatakan dengan atom.
Perhatikan tabel berikut.

Tabel 06.6 Jumlah partikel dalam beberapa zat.

Rumus kimia suatu senyawa menunjukkan perbandingan jumlah atom yang ada dalam senyawa
tersebut.

Tabel 06.7 Perbandingan atom-atom dalam H2SO4

1 mol zat mengandung 6,022 x 10 23 partikel


Pahamkah Anda? Anda perhatikan contoh berikut.
Contoh:
Satu molekul air (H2O) terdapat 6,022 x 10 23 molekul H2O.
Ada berapa atom dalam 1 mol air tersebut?
Jawab :
Satu molekul air (H2O) tersusun oleh 2 atom H dan 1 atom O.
Jadi 1 molekul air tersusun oleh 3 atom.
1 mol H2O mengandung 6,022 x 10 23 molekul atau
3 x 6,022 x 10 23 atom = 1,806 x 10 23 atom
MASSA MOLAR ( M )
Massa satu mol zat dinamakan massa molar (lambang M).
Besarnya massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa molekul
relatif zat yang dinyatakan dalam satuan gram

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 11


Perhatikan contoh pada tabel berikut :
Tabel 06.8 Massa molar beberapa zat

Massa suatu zat merupakan perkalian massa molarnya (g/mol) dengan mol zat tersebut (n).
Perhatikan contoh berikut.
Contoh:
1. Jika diketahui Ar H = 1 ; Ar O = 16
Berapa massa 2 mol H2O?
Jawab :
Mr H2O = ( 2 . Ar H ) + ( 1 . Ar O )
= ( 2 x 1 ) + ( 1 x 16 )
= 18
Massa molar H2O = 18 g/mol
Jadi massa 2 mol H2O = 2 mol x 18 g/mol
= 36 gram
2. Jika diketahui Ar C = 12 ; Ar O = 16
Berapakah jumlah mol dari 11 gram CO2
Jawab :
...Mr CO2 = ( 1 x Ar C ) + ( 2 x Ar O )
..............= ( 1 x 12 ) + ( 2 x 16 )
..............= 44
...Massa molar CO2 = 44 g/mol

...Massa = M . n n= = = 0,25 mol


Apakah Anda telah paham? Coba kerjakan latihan berikut!

LATIHAN
Jika diketahui:
...Ar Al = 27
...Ar S = 32
...Ar O = 16
Ditanya :
a. Berapa massa 0,5 mol Al2(SO4)3?
b. Berapa jumlah mol dari 684 gram Al2(SO4)3?
Sudah Anda kerjakan? Cocokkan dengan kunci berikut!

KUNCI JAWABAN:
Mr Al2(SO4)3 = ( 2 x 27 ) + ( 3 x 32 ) + ( 12 x 16 ) = 342
Massa molar Al2(SO4)3 = 342 g/mol
a. Massa 0,5 mol = M x n = 342 g/mol x o,5 mol = 171 gram

b.
Jadi hubungan mol suatu zat dengan massanya dapat dinyatakan sebagai berikut.

Gambar . Diagram mol – massa

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 12


VOLUME MOLAR ( Vm )
“ Volume satu mol zat dalam wujud gas dinamakan volume molar (dengan
lambang, Vm) zat tersebut”.
Berapakah volume molar gas? Bagaimana menghitung volume sejumlah tertentu gas pada suhu
dan tekanan tertentu?
Dengan mengandaikan gas yang akan kita ukur bersifat ideal, maka persamaan yang
menghubungkan jumlah mol (n) gas, tekanan, suhu dan volume, adalah:
P.V=n.R.T
Dimana:
....P = tekanan (satuan atmosfir, atm)
....V = volume (satuan liter, L)
....n = jumlah mol gas
....R = tetapan gas ( 0,08205 L atm/mol. ?K )
....T = suhu mutlak ( ?C + 273,15 ?K )

P.V=n.R.T V=
Jika, n = 1 mol
.......R = 0,08205 L atm/mol. ?K
.......P = 1 atm, dan
.......T = 273 ?K

Vm =
Vm = 22,4 L
Menurut hukum Avogadro:
“ Setiap gas yang volumenya sama, bila diukur pada suhu dan tekanan sama akan mengandung
jumlah partikel yang sama”.
Hal ini juga berarti bahwa:
“ Setiap gas yang mengandung jumlah pertikel yang sama, pada suhu dan tekanan yang sama
akan memiliki volume yang sama pula”.
Pada keadaan standar (STP atau Standard, Temperatur and Pressure yaitu suhu 0 oC, Tekanan 1
atm); volume sejumlah gas tertentu dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
V = n x 22,4L

Anda perhatikan contoh soal berikut!

Contoh:
1. Hitung volume molekul gas CH4 pada keadaan STP!
Jawab:
.....3,01 x 10 23 molekul gas CH4 = 0,5 mol
.....0,5 mol gas = 0,5 mol x 22,4 L/mol
.....................= 11,2 L
.....Jadi volume gas CH4 tersebut = 11,2 L
2. Berapa Liter volume 17 gram gas H2S pada keadaan STP?
Diketahui Ar H = 1 ; S = 32
Jawab:
.....Mr H2S = ( 2 x 1 ) + ( 1 x 32 ) = 34

.....Mol H2S = = 0,5 mol


.....Volume H2S = n x Vm = 0,5 mol x 22,4 L/mol
...................................= 11,2 L
3. Berapa mol gas metana (CH4) pada keadaan standar, jika volumenya = 5,6
Liter?
Jawab:

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 13


.....Mol CH = = 0,25 mol
4. Berapa liter volumen 6 gram gas NO (Mr = 30), jika diukur pada suhu 27 oC
dan tekanan 1 atm?
Jawab:

.....Mol NO = = 0,2 n = 0,2


.....P = 1 atm
.....R = 0.082
.....T = 27 + 273 oK = 300 oK

.....P . V = n . R .T
1 . V = 0,2 . 0,082 . 300
.....V = 164 x 3 x 10-2
.....V = 4,92 liter

GAS-GAS PADA SUHU, TEKANAN SAMA

Menurut Avogadro:
“ Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas dengan volume sama, mengandung jumlah molekul
yang sama, karena jumlah molekul sama, maka jumlah molnya pasti sama “.
Jadi,
“Pada suhu dan tekanan yang sama (TP sama), maka
perbandingan mol gas sama dengan perbandingan volume
gas”
n .......V
Pada (TP) ==> ....=
n .......V

Dimana:
........n1 = mol gas 1
........n2 = mol gas 2
........V1 = volume gas 1
........V2 = volume gas 2

Contoh:
Tentukan volume 22 gram gas CO2, jika pada suhu dan tekanan yang sama, 8 gram gas SO3
volumenya = 10 liter. Mr CO2 = 44, Mr SO3 = 80.
Jawab:

....Mol gas CO2 = = 0,5

....Mol gas SO3 = = 0,1


Jadi,
....n1 = 0,5,
....n2 = 0,1
....V1 = ?
....V2 = 10 L
Karena suhu dan tekanan sama, perbandingan mol menunjukkan perbandingan volume gas.
n .....V.......... 0.5...... V
....=.........=> ........=
n .....V.......... 0.1......10L

Jadi V1 atau volume gas CO2 = = 50 L


Pahamkah Anda akan uraian di atas? Jika belum, ulangi kembali mempelajarinya….!

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 14


D. RUMUS MOLEKUL DAN KADAR UNSUR DALAM SENYAWA

Perbandingan massa dan kadar unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan dari rumus
molekulnya.
Dimana,

Contoh :
Berapakah kadar C dan N dalam urea (CO(NH2)2)?
Dimana, Ar C = 12 ; N = 4 ; O = 16 ; dan H = 1.
Jawab:
1 mol urea mengandung 1 atom C, 1 atom O, 2 atom N dan 4 atom H.
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60

Kadar C = x 100 % = 20 %

Kadar N = x 100 % = 46,66 %

Pahamkah Anda? Coba kerjakan latihan beikut!


LATIHAN
1. Berapa persenkah kadar N dan S dalam senyawa ZA atau (NH4)2SO4.
Dimana Ar N = 14 ; S = 32 ; H = 1 dan O = 16.

KUNCI LATIHAN
Dalam (NH4)2SO4 terdapat 2 atom N, 8 atom H, 1 atom S, dan 4 atom O.
....Mr (NH4)2SO4 = 28 + 8 + 32 + 64 = 132

........%N = x 100 % = 20 %

........%S = x 100 % = 20 %

Benarkah jawaban yang Anda kerjakan? Semoga ya.

PENENTUAN RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL

Rumus kimia menunjukkan jenis atom unsur dan jumlah relatif masing-masing unsur yang
terdapat dalam zat. Banyaknya unsur yang terdapat dalam zat ditunjukkan dengan angka indeks.
Rumus kimia dapat berupa rumus empiris dan molekul.
“Rumus empiris, rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-
atom dari unsur-unsur yang menyusun senyawa”
Rumus molekul, rumus yamg menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun
satu molekul senyawa.
Contoh : Anda perhatikan pada tabel berikut.

Tabel 06.9 Rumus molekul dan rumus empiris beberapa senyawa

Rumus Molekul = ( Rumu Empiris ) n


Mr Rumus Molekul = n x ( Mr Rumus Empiris )
...n = bilangan bulat

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 15


Untuk menentukan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa, dapat ditempuh dengan
langkah berikut :
1. Cari massa (persentase) tiap unsur penyusun senyawa
2. Ubah ke satuan mol
3. Perbandingan mol tiap unsur merupakan rumus empiris
4. Untuk mencari rumus molekul dengan cara :
( Rumus Empiris ) n = Mr n dapat dihitung
5. Kemudian kalikan n yang diperoleh dari hitungan, dengan rumus empiris.

Contoh :
1. Suatu senyawa terdiri dari 43,7% P dan 56,3% O. Tentukan rumus
empirisnya! (Ar P = 3 dan O = 16)

Jawab :
...Misal massa senyawa = 100 gram
...Maka massa P dan O masing-masing 43,7 g dan 56,3 g

...Perbandingan mol P : mol O = :


........................................= 1,41 : 3,52
........................................= 1 : 2,5
........................................= 2 : 5
Jadi rumus empirisnya P2O5
2. Suatu senyawa terdiri dari 60% Karbon, 5% Hidrogen, dan sisanya
Nitrogen. Jika Mr senyawa itu = 80 (Ar C = 12 ; H = 1 ; N = 14). Tentukan
rumus empiris dan rumus molekul senyawa itu!
Jawab :
Persentase Nitrogen = 100% - ( 60% + 5% ) = 35%
Misal massa senyawa = 100 gram
Maka massa C : N : H = 60 : 35 : 5
Perbandingan mol C : mol H : mol N = : :
= 5 : 5 : 2,5
= 2 : 2 :1
Maka rumus empiris = C2H2N
( C2H2N ) n = 80
( 24 + 2 + 14 ) n = 80
( 40 ) n = 80 n = = 2
Jadi rumus molekul senyawa tersebut = ( C2H2N ) 2
= C4H4N2

Pahamkah Anda? Coba kerjakan latihan berikut.

LATIHAN
1. Stirena adalah komponen penyusun Polistirena, mempunyai massa molekul
relatif (Mr) sebesar 104. Jika diketahui rumus empirisnya (CH), maka
tentukan rumus molekul Stirena! (Ar C = 12 ; H = 1)
2. Massa molekul relatif suatu senyawa yang dianalisis 58. Jika senyawa itu
terdiri dari 82,8% Karbon dan 17,2% Hidrogen, tentukan rumus
molekulnya!
Jika Anda telah menyelesaikan soal tersebut, cocokkan jawaban Anda
dengan kunci berikut!

KUNCI LATIHAN
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 16
1. Jawab :
Rumus Stirena = ( Rumus empiris Stirena ) n
.....Mr Stirena = n x (Mr CH)
..............104 = n x {( 1 x 12 ) + ( 1 x 1 )}
..............104 = n x 13

.................n = = 8
Jadi rumus molekul Stirena adalah ( CH ) 8 atau C8H8
2. Jawab :
Dalam 100 gram senyawa
Perbandingan massa C : massa H = 82,8 g : 17,2 g
Perbandingan mol C : mol H = :
.....................................= 6,9 : 17,2
.....................................= 1 : 2,5
.....................................= 2 : 5
Rumus empiris adalah C2H5
.........( C2H5 ) n = 58
.........( 24 + 5 ) n = 58 n = = 2
Jadi rumus molekul senyawa ( C2H5 ) 2 atau C4H10

MENENTUKAN RUMUS KIMIA HIDRAT (AIR KRISTAL)

Hidrat adalah senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O). Rumus kimia senyawa
kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya penentuan rumus hidrat adalah penentuan
jumlah molekul air kristal (H2O) atau nilai x.
Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis sebagai :
Rumus kimia senyawa kristal padat : x.H2O
Sebagai contoh garam Kalsium Sulfat, memiliki rumus kimia CaSO4 . 2 H2O, artinya dalam
setiap mol CaSO4 terdapat 2 mol H2O. Beberapa senyawa berhidrat / berair kristal dapat Anda
lihat pada tabel berikut.

Tabel 06.10 Beberapa senyawa berhidrat

Untuk jelasnya Anda simak contoh berikut!


Contoh:
1. 5,0 gram hidrat dari Tembaga (II) Sulfat dipanaskan sampai semua air
kristalnya menguap. Jika massa Tembaga (II) Sulfat padat yang terbentuk
3,20 gram. Tentukan rumus hidrat tersebut! (Ar Cu = 63,5 ; S = 32 ; O = 16 ;
H = 1)
Jawab :
Langkah-langkah penentuan rumus hidrat :
- Misalkan rumus hidrat adalah CuSO4 . x H2O
- Tulis persamaan reaksinya
- Tentukan mol zat sebelum dan sesudah reaksi
- Hitung nilai x, dengan menggunakan perbandingan mol CuSO4 : mol H2O
CuSO4 . x H2O (s) CuSO4 (s) + x H2O
5 gram 3,2 gram 1,8 gram
Perbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = 0.02 : 0,10
Perbandingan, mol CuSO4 : mol H2O = 1 : 5
Jadi Rumus hidrat dari tembaga (II) sulfat adalah CuSO4 . 5 H2O.
2. Bagaimanakah Rumus kimia garam Barium Klorida Berhidrat (BaCl2.x
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 17
H2O) bila 12,2 gram garam tersebut dipanaskan menghasilakan zat yang
tersisa sebanyak 10,4 gram.
Ar Ba = 137 ; Cl = 35,5 ; O = 16 ; H = 1
Jawab:
....BaCl2 . x H2O .....BaCl2 .....+..... x H2O
............ ...........,.... ...................
....12,2 gram ..........10,4 gram .......(12,2 - 10,4) = 1,8 gram

....Perbandingan, mol BaCl2 : mol H2O =


...................................................= 0,05 : 0,1
...................................................= 1 : 2
Jadi rumus kimia garam tersebut BaCl2 . 2 H2O
Pahamkah Anda? Coba Anda kerjakan latihan berikut

LATIHAN

Kadar air kristal dalam suatu hidrat dari Na2CO3 adalah 14,5%. Tentukan rumus hidratnya! (Ar
Na = 23 ; C = 12 ; O = 16 ; H = 1)
Jika anda telah selesai membahasnya, cocokkan jawaban Anda

KUNCI LATIHAN

Misal: senyawa hidrat = 100 gram


.........Na2CO3 . x H2O ...===>....Na2CO3 ....+.... x H2O
.........100% ......... ..................85,5% ............14,5%
.........= 100 gram ............... ..= 85,5 gram .......= 14,5 gram

Perbandingan, mol Na2CO3 : mol H2O =


..................................................= 0,8 : 0,8
..................................................= 1 : 1
Jadi Rumus hidrat tersebut Na2CO3 . H2O

HITUNGAN KIMIA

Penentuan jumlah pereaksi dan hasil reaksi yang terlibat dalam reaksi harus diperhitungkan
dalam satuan mol. Artinya, satuan-satuan yang diketahui harus diubah kedalam bentuk mol.
Metode ini disebut metode pendekatan mol.
Adapun langkah-langkah metode pendekatan mol tersebut dapat Anda simak dalam bagan
berikut :

Contoh:
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 18
1. Berapa gram air (H2O) yang dihasilkan dari reaksi pembakaran 4 gram H2
dengan O2? Ar H = 1 ; O = 16.
Penyelesaian:
....Setarakan reaksinya: 2 H2 + O2 2H2O
....Agar penyelesain lebih mudah gunakan alur berikut:
....g H2.... ....mol H2.... ....mol H2O.... ....g H2O
........... ubah ke .............cari ................ubah ke

....H2 = mol = 2 mol

....H2O = x mol H2 = x 2 mol = 2 mol


....g H2O = 2 x Mr H2O = 2 x 18 = 36 g
2. Satu mol logam Aluminium direaksikan dengan asam klorida secukupnya
menurut reaksi:
Al (s).... + ....HCl (aq) . ...AlCl3 (aq) ....+ ....H2 (g)
Ditanya:....a. Berapa gram AlCl3 yang terbentuk?
....b. Berapa L gas H2 (STP)?
....c. Berapa pertikel H2 yang terjadi?
....Ar Al = 27 ; Cl = 35,5
Penyelesaian:
....2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Al = 1 mol
a. AlCl3 = x mol Al

...........= x 1 mol
...........= 1 mol
....g AlCl3 = 1 x Mr AlCl3
..............= 1 x { (27) + (3 x 35,5) }
..............= 1 x 133,5
..............= 133,5 g

b. H2 = x mol H2

........= x 1 mol
........= 1,5 mol
....L H2 (STP) = mol H2 x 22,4 L
................... = 1,5 x 22,4 L
................... = 33,6 L
c. Partikel H2 = mol H2 x 6,02 . 1023
...................= 1,5 x 6,02 . 1023
...................= 9,03 x 1023 partikel
3. 13 gram Seng tepat habis bereaksi dengan sejumlah HCl menurut reaksi:
.....Zn (s) + HCl (aq) ZnCl2 (aq) + H2 (g)
Bila 1 mol gas oksigen pada tekanan dan suhu tersebut bervolume 20 liter,
berapa literkah volume gas Hidrogen yang dihasilkan pada reaksi tersebut?
Ar Zn = 65.
Penyelesaian:
.....Zn (s) ...+....2 HCl (aq)... ...ZnCl2 (aq)....+... H2 (g)

.....mol Zn = = 0,2 mol

.....mol H2 = x mol Zn

...............= x 0,2 mol


...............= 0,2 mol
.....L H2 = mol H2 x 20 L (T.P) tersebut
............= 0,2 x 20 L
............= 4 L
4. Untuk membakar gas etana (C2H6) diperlukan oksigen 4,48 L (STP),
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 19
menurut reaksi:
.....C2H6 (g)..... +..... O2 (g) CO2 (g) .....+..... H2O (g)
a. Berapa gram etana tersebut ( Ar C + 12 ; H = 1 ; O = 16 )
b. Berapa gram CO2 yang dihasilkan?
Penyelesaian:
.....2 C2H6 (g) + 7O2 (g) 4 CO2 (g) + 6 H2O (g)

.....mol O2 = = 0,2 mol

a. mol C2H6 = x 0,2 mol


.................= 0,057 mol
.....gram C2H6 = 0,057 x 30 = 1,71 gram

b. mol CO2 = x 0,2 mol = 0,114 mol


.....gram CO2 = 0,114 x 44 = 5,02 gram

Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!

LATIHAN

1. 7 gram Nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan Hidrogen membentuk Amoniak


(NH3)
a. Tulis reaksi setaranya!
b. berapa liter Amoniak dihasilkan (stp)? (Ar N = 14)
2. Sejumlah Karbon direaksikan dengan Oksigen membentuk Karbon dioksida
(CO2). Jika CO2 dihasilkan 11,2 L (STP), berapa gram Karbon yang
bereaksi? (Ar C = 12)

Coba cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!

KUNCI LATIHAN

1. Jawab : N2 + 3 H2 2 NH3

.....Mol N2 ......= = 0,25 mol

.....Mol NH3 ....= x 0,25 mol = 0,5 mol


.....L NH3 (stp) = 0,5 x 22,4 L = 11,2 L
2. Jawab : C + O2 CO2

.....Mol CO2..... = = 0,5 mol

.....Mol C ........= x 0,5 mol = 0,5 mol


.....Gram C ......= 0,5 x 12 = 6 gram
Benarkah jawaban yang Anda kerjakan?
Semoga ya, jika Anda belum paham, ulangi kembali memperhatikan contoh soal tersebut.

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 20


PEREAKSI PEMBATAS

Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang dicampurkan tidak selalu
sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan
habis bereaksi lebih dahulu. Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas. Bagaimana hal ini
dapat terjadi?
Anda perhatikan gambar di bawah ini!
X + 2Y...... ......XY2

Gambar : Pereaksi Pembatas


Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan 2
mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X direaksikan dengan 4 molekul
zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya 2 molekul dan
1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut
pereaksi pembatas.
Pereaksi pembatas merupakan reaktan yang habis bereaksi dan tidak bersisa di akhir reaksi.
Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat ditentukan dengan cara
membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu pereaksi yang
mempunyai nilai hasil bagi terkecil, merupakan pereaksi pembatas.
Untuk lebih jelasnya, Anda simak contoh berikut ini!

Contoh :
1. Diketahui reaksi sebagai berikut
..... .....S (s) + 3 F2 ..... ..... (g) SF6 (g)
Jika direaksikan 2 mol S dengan 10 mol F2
a. Berapa mol kah SF6 yang terbentuk?
b. Zat mana dan berapa mol zat yang tersisa?
Penyelesaian :
..... .....S + 3 F2 ...... ... ... SF6
Dari koefisien reaksi menunjukkan bahwa:
.....1 mol S membutuhkan 3 mol F2

Kemungkinan yang terjadi:


* JIka semua S bereaksi maka F2 yang dibutuhkan

.....mol F2 = x 2 mol S
..... ..... .....= x 2 mol
..... ..... .....= 6 mol
Hal ini memungkinkan karena F2 tersedia 10 mol.
* Jika semua F2 habis bereaksi, maka S yang dibutuhkan

.....mol S = x 10 mol F2
..............= x 10 mol
..............= 3,33 mol
Hal ini tidak mungkin terjadi, karena S yang tersedia hanya 2 mol.
Jadi yang bertindak sebagai pereaksi pembatas adalah S!
Banyaknya mol SF6 yang terbentuk = x mol S
a. mol SF6 =1 x 2 mol = 2 mol
b. zat yang tersisa adalah F2, sebanyak = 10 mol – 6 mol
= 4 mol F2

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 21


Soal di atas dapat juga diselesaikan dengan:
- setarakan reaksinya
- semua pereaksi diubah menjadi mol
- bagikan masing-masing mol zat dengan masing-masing koefisiennya.
- Nilai hasil bagi terkecil disebut pereaksi pembatas (diberi tanda atau
lingkari)
- cari mol zat yang ditanya.
- Ubah mol tersebut menjadi gram/liter/partikel sesuai pertanyaan.

Penyelesaian:
.....S .....+ .....3 F2 SF6
..... ...............
.....2 mol ........10 mol
..... ...............

..... = 2.......... = 3,33 (Nilai 2 < 3,33)

Berarti zat pereaksi pembatas : S

Sehingga ditulis:
.....S .....+ .....3 F2... .. SF6
..... ...............
.....2 mol ........10 mol

a. mol SF6 = x 2 mol S


...............=1 x 2 mol = 2 mol

b. mol F2 yang bereaksi = x 2 mol S

.................................= x 2 mol = 6 mol


....mol F2 sisa = mol tersedia - mol yang bereaksi
....................= 10 mol - 6 mol = 4 mol
Bagaimana? Mudah bukan? Coba perhatikan lagi contoh berikut ini!
!
2. 10 gram Fe dipanaskan dengan 3,2 gram S membentuk besi sulfida, menurut
persamaan:
.....Fe (s) .....+..... S (s) . .FeS (s)
a. tentukan pereaksi pembatas
b. gram FeS yang terbentuk
c. massa zat yang tersisa
....( Ar Fe = 56 ; S = 32 )

Penyelesaian:

.....Fe (s)..... +..... S (s)... .. FeS (s)


..... ....................
.....10 gram.......... 3,2 gram

.....= mol ..........= mol

.....= 0,178 mol .....= 0,1 mol


........ .....................
.....= 0,178 ..........= 0,1 (Nilai 0,1 < 0,178)

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 22


Sehingga:
.....Fe (s)..... +..... S (s)... .. FeS (s)
..... ....................
.....0,178 ..............0,1 mol
a. Pereaksi pembatas S

b. FeS yang terjadi = x 0,1 mol


...........................= 0,1 mol
.....g FeS = 0,1 x Mr FeS
.............= 0,1 x 88
.............= 8,8 gram

c. Fe yang bereaksi = x 0,1


...........................= 0,1 x 56
...........................= 5,6 gram
....Fe sisa = 10 - 5,6 gram = 4,4 gram
Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!

LATIHAN

1. 0,5 mol N2 direaksikan dengan 3 mol H2 menurut reaksi:


....N2 ....+ .... H2 .. .. NH3
a. Tentukan pereaksi pembatas
b. Berapa liter NH3 (STP) dihasilkan?
c. Berapa mol zat sisa?
2. 22,4 L gas SO2 direaksikan deangan 33,6 L gas O2 (STP) membentuk gas
SO3. Berapa gram SO3 yang terjadi? ( Ar S = 32 ; O = 16 )

Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban berikut!

KUNCI LATIHAN

1. Reaksi:
....N2 (g) ....+ .. 3 H2 (g) . ...2 NH3 (g)
.... .................
....0,5 mol .... ....3 mol
..... ................
....= 0,5 ............= 1 (Nilai 0, 5 < 1)
Maka pereaksi pembatas adalah N2, sehingga:
....N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)
.... ............
....0,5 mol

a. Pereaksi pembatas zat : N2


b. NH3 = x 0,5 mol = 1 mol
....L NH3 = 1 x 22,4 L = 22,4 L
c. H2 yang bereaksi = x 0,5 mol = 1,5 mol
....H2 sisa = yang tersedia - yang bereaksi
...............= ( 3 – 1,5 ) mol
...............= 1,5 mol

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 23


2. Reaksi:
....2 SO2 (g) ....+.... O2 (g) . ...2 SO3 (s)
.... ........................
....22,4 L ................33,6 L

....= mol = mol


....= 1 mol ........= 1,5 mol
.... ....................

.... = 0,5 ........ = 1,5 (Nilai 0,5 < 1,5)

Maka pereaksi pembatas adalah SO2, sehingga:

....2 SO2 (g) ....+.... O2 (g) . ...2 SO3 (s)


.... ........................
....1 mol

....SO3 ..= x 1 mol = 1 mol


....g SO3 = 1 x Mr = 1 x 80 = 80 gram

Sekarang Anda telah selesai mempelajari semua kegiatan 2. Dan untuk memudahkan Anda
mempelajarinya. Anda perhatikan rangkuman materi berikut.
1. Hitungan kimia menggambarkan hubungan kuantitatif antar atom-atom dari
unsur dalam zat-zat dan hubungan kuantitatif antar zat dalam suatu reaksi
kimia.
2. Massa molekul relatif atau massa rumus relatif (Mr)
.......Mr = ? ( angka indeks unsur x Ar unsur )
3. Hipotesis Avogadro:
Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama
akan mengandung jumlah molekul yang sama pula.
4. Konsep mol menggambarkan keterkaitan antara mol (jumlah partikel dalam
zat) dengan massa molar atau volume molar.

........
5. Koefisiens reaksi dapat juga menyatakan perbandingan mol zat-zat pereaksi
dan hasil reaksi.
6. Hidrat : senyawa kristal padat yang mengandung air kristal (H2O)
7. Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang habis bereaksi lebih dahulu dalam
reaksi kimia

Untuk mengetahui apakah Anda benar-benar telah paham akan materi kegiatan belajar 2, Anda
kerjakan tugas mandiri II dan jika telah selesai Anda jawab, cocokkan dengan kuncinya yang ada
pada akhir modul ini.

Selamat Bekerja..!

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 24


TUGAS 2
I. PILIHAN GANDA
Petunjuk: Pilihlah jawaban yang benar

1. Jika diketahui Ar Al = 27 ; S = 32 ; dan O = 16


Berapakah Mr Al2(SO4)3?
a. 123
b. 150
c. 214
d. 310
e. 342
2. Setengah mol unsur Karbon (C) mengandung atom C sebanyak….
a. 3,01 x 10 23
b. 6,02 x 10 23
c. 12 x 10 23
d. 12,04 x 10 23
e. 6,02 x 10 22
3. Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung
jumlah molekul yang sama pula. Pernyataan ini dikemukakan oleh…
a. Proust
b. Lavoisier
c. Avogadro
d. Dalton
e. Gay Lussac
4. Satu mol zat menyatakan banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel sama dengan
jumlah partikel dalam…
a. 14 gram C-18
b. 14 gram C-17
c. 14 gram C-14
d. 12 gram C-12
e. 12 gram C-13
5. Perhatikan reaksi berikut A + B C+D
Gas A bereaksi dengan gas B, membentuk gas C dan D. Jika dalam reaksi tersebut masih
tersisa gas, maka yang disebut pereaksi pembatas adalah gas…..
a. A
b. B
c. C
d. D
e. A dan B
6. Jika kristal Barium Klorida (Mr = 208) mengandung 14,75% air kristal (Mr air = 18), maka
rumus kristal Barium Klorida adalah….
a. BaCl2 . H2O
b. BaCl2 . 2 H2O
c. BaCl2 . 3 H2O
d. BaCl2 . 4 H2O
e. BaCl2 . 5 H2O
7. Jika pada keadaan (STP) volume dari 4,25 gram gas sebesar 2,8 liter, maka massa molekul
relatif gas tersebut adalah….
a. 26
b. 28
c. 30
d. 32
e. 34

8. Jika diketahui massa atom relatif Fe = 56 ; S = 32 ; dan O = 16, maka massa besi yang
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 25
terdapat dalam 4 gram Fe2(SO4)3 adalah….
a. 4,00 gram
b. 1,12 gram
c. 0,56 gram
d. 0,28 gram
e. 0,01 gram
9. Pengolahan besi dari bijinya dilakukan menurut reaksi :
Fe2O3 + CO 2 FeO + CO2
Jumlah partikel CO yang diperlukan pada reaksi, agar dihasilkan 0,224 liter gas CO2 (STP)
adalah….
a. 0,06 x 10 23
b. 0,12 x 10 23
c. 0,72 x 10 23
d. 12,00 x 10 23
e. 60,00 x 10 23
10. Diketahui reaksi : Fe + S FeS
Jika 10 gram besi dicampur dengan 3,2 gram S, maka massa FeS yang dihasilkan (Ar = 56 ;
S = 32) adalah….
a. 13,2 gram
b. 8,8 gram
c. 5,6 gram
d. 3,2 gram
e. 2,8 gram

II. ESSAY
Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Jika diketahui Ar C = 12
......................H = 1
......................N = 14
Berapa mol kah zat-zat di bawah ini?
a. 3,2 gram CH4
b. 170 gram NH3
c. 5,6 L gas NH3 (STP)
2. Diketahui reaksi
Al (s) + H2SO4 (aq) Al2(SO4)3 (aq) + H2 (g)
Jika pada reaksi tersebut 8,1 gram Al direaksikan dengan 29,4 gram H2SO4 (Ar Al = 27 ; S
= 32 ; O = 16 ; H = 1)
a. Setarakan reaksi tersebut
b. Tentukan pereaksi pembatasnya
c. Berapa liter gas H2 (STP) dihasilkan?

Selamat Bekerja…..!

PENUTUP
Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 26
Akhirnya Anda berhasil mempelajari modul ini dengan baik. Sekarang Anda telah dapat
menerapkan pengetahuan Anda tentang modul ini, terhadap proses-proses kimia yang
berhubungan hukum dasar Ilmu kimia dan perhitungan kimia di dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam modul ini Anda telah mempelajari hukum kekekalan massa (Lavoisier), hukum
perbandingan tetap (Proust), hukum perbandingan ganda (Dalton), hukum perbandingan volume
(Gay Lussac) dan perhitungan kimia.
Sekarang Anda paham akan aplikasi hukum dasar kimia tersebut dalam persamaan reaksi.
Bahkan Anda dapat membuat korelasi antara volume gas dengan jumlah partikelnya dalam
reaksi homogen pada suhu dan tekanan yang sama. Di samping itu Anda juga telah paham akan
konsep mol, rumus empiris, rumus molekul, dan menyelesaikan hitungan kimia sederhana.

Semoga apa yang telah Anda pelajari bermanfaat bagi Anda, dan utnuk memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan Anda, perbanyak membaca buku kimia yang lain.

Akhir kata, selamat mengikuti Tes Akhir Modul, semoga Anda berhasil.

KUNCI TUGAS

Kegiatan Belajar 1
1. A
2. C
3. C
4. D
5. D
6.A
7.D
8.B
9.E
10.B
Essay
1. a. Hukum perbandingan berganda (Dalton) berbunyi :
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa
salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur
yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
b. Perbandingan massa O dalam senyawa CO dan CO2 adalah
16 : 32 atau 1 : 2
2. Reaksi : N2 + 3 H2 2 NH3
Volume H2 = 60 ml
a. Maka volume N2 = x 60 ml = 20 ml
Volume NH3 = x 60 ml = 40 ml
b. Perbandingan volume N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2
c. Ya, karena berbanding sebagai bilangan bulat sederhana

PETUNJUK

Untuk Pilihan Ganda:


Setiap soal, jika benar, nilainya = 0,7
Jika semua benar, nilainya = 10 x 0,7 = 7

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 27


Untuk Essay:
Setiap soal, jika benar, nilainya = 1,5
Jika semua benar, nilainya = 2 x 1,5 = 3
Sekarang Anda jumlahkan score pilihan ganda + essay yang Anda dapat
* Jika score Anda ? 7,5 ? Anda lanjutkan ke kegiatan 2
* Jika score Anda < 7,5 ? Ulang kembali kegiatan1
Semoga Anda berhasil….

Kegiatan Belajar 2

Pilihan Ganda
1. E
2. A
3. C
4. D
5. A
6. B
7. E
8. B
9. A
10. B

Essay
1. a. Mol CH4 = = 0,2 mol
b. Mol NH3 = = 10 mol
c. Mol NH3 (stp) = = 0.25 mol
2. 2 Al (s) ...+... 3 H2SO4 (aq)... ...Al2(SO4)3 (aq) ..+ ..3 H2 (g)
.... ..............
....8,1 gram ....29,4 gram
....= mol ........= mol
....= 0,3 mol ...= 0,3 mol
.... .............. ....

.... = 0,15 .. = 0,1 (Nilai 0,1 < 0,15) ? pereaksi pembatas : H2SO4
Sehingga :
2 Al ....+.... 3 H2SO4 . ...Al2(SO4)3.... +.... 3 H2
..................
.................0,3 mol
...Gas H2 = x 0,3 mol = 0,3 mol
... ..... ...= 0,3 x 22,4 = 6,72 L

PETUNJUK

Untuk Pilihan Ganda


Setiap soal, jika benar, nilainya = 0,7
Jika semua benar, nilainya = 10 x 0,7 = 7
Untuk Essay
Setiap soal, jika benar, nilainya = 1,5
Jika semua benar, nilainya = 2 x 1,5 = 3
Anda jumlahkan semua score yang Anda dapatkan
Jika score Anda ? 7,5 ? Anda berhasil
Selamat mengikuti Tes Akhir Modul….

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 28


DAFTAR PUSTAKA

1. Goenawan. O, Kimia 2A, Grasindo, Jakarta, 1999.


2. Ucu Cahyana, dkk, Kimia 2A, Piranti, Jakarta, 2002.
3. Priscilla Retnowati, Seribu Pena Kimia SMU Kelas 2,Erlangga,Jakarta,1999.
4. Ralph H, Petaruci, Kimia Dasar Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 1999.
5. Omay Sumarna, dkk, Kimia untuk SMA Kelas X, Regina, Bogor, 2004.
6. Unggul Sudarmo, Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta, 2004.

Modul 3 Kimia “Hukum Dasar Kimia dan Perhitungan Kimia” 29

Anda mungkin juga menyukai