Anda di halaman 1dari 43

.

ABSTRAK Alas an membahas mengenai Hukum Hukum Dasar Kimia ( STOIKIOMETRI ) karena ini merupakan salah satu Standar Kompetensi untuk mempersiapkan para siswa dan siswi menghadapi Ujian Nasional. Adapun materi yang akan disajikan dan dibahas yaitu materi yang berkaitan dengan penyelesaian perhitungan Kimia yang bermkaitan dengan hokum dasar kimia dan menjelaskan persamaan suatu reaksi Kimia. Sementara itu, metode yang digunakan untuk membuat makalah ini yaitu lamanya mencari dan menulis materi pembahsan yang membutuhkan waktu selama 3 hari, serta alat yang digunakan untuk mencari sumber materi yang akan ditulis yaitu dari internet , perpustakaan, beberapa buku paket, dan sebagainya. Kemsimpulan dari materi yang dibahas yaitu dikemukakan oleh para ilmuwan yang meliputi, Hukum Lavoisier, Hukum Proust, Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Aegadro, serta cara untuk menentukan persamaan suatu reasksi kimia yaitu dengan cara salah satu unsure yang sejenis di ruas kiri dan di ruas kanan disetarakan dengan mengisikan koefisien di depan unsure atau senyawa, pada awal penyetaraan.di depan masing-masing unsure atau senyawa diisikan koefisien dengan huruf missal a,b,c,d, buat persamaan aljabar dan jumlabh unsure-unsur sejenis diruas kiri dan kanan, selesaikan pesamaan- persamaan yang didapat dengan cara mensubtitusiatau mengeleminasi, koefisien reaski selesai. Jika jumlah koefisien zat sejenis dikiri dan dikanan sama banyak, serta merupakan perbandingan sederhana koefisien reaksi sebanding dengan mol molnya. Rumus kimia memuat informasi tentang jenis unsure-unsu dinyatakan dengan angka indeks. Tata nama senyawa anorganik dikelmpokkan menjadi senyawa biner dari logam dan non logam, senyawa dari non logam dan non logam. Senyawa asam basa. Pada persamaan reaksi berlaku hokum kekelan Masa yajitu jumlah atom unsu disebelah kiri anak panah reaktonb unsure di sebelah kanan ( produk ) Suatu mol adalah banyaknya zat yang mengandung sejumlah partikel yang sama dengan jumlah atom yang terdapat pada 12 gram C-12, dimana jumlah partikel sebesar 5,02 x 2023 dan disebut tetapn Avogrado yang dilambangkan sebagai L. massa suatu zat yang dinyatakan dalam satuan gram disebut sebagai massa molar. Dalam suatu reaksi kimia , pereaksi yang terlebih habis berakasi disebut sebagai peraksi pembatas. Rumus rumus dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris menyatakan perbandingan paling sederhana dari atom atom unsure penyusun senyawa.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata stiocherion yang berarti unsure dan metron yang berarti mengukur. Steikiometri, membahas tentang hubunganmassa antar unsure dalam suatu senyawa ( Steikiometri senyawa ) dan antar zat dalam shuatu reaksi ( Stoikiometri reaksi ). Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurenst Lavoiser ( 1793 1794 )yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa ( hokum kekelan massa ). Selanjutnya Joseph Lours Proust ( 1754 1826 ) menemukan bahwa unsure unsure membentuk senyawa dalam perbandingan tertentu ( hokum perbandingan tetap ) Selanjutnya dalam rangka menyusun teiru atonya John Dalton , menemukan dasar kimia yang ketiga, yang disebut hokum kelipatan perbandingan. Ketiga hokum tersebut merupaka dasar dari teori kimia yang pertama yaitu teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803. Menurut Dalton setiap materi terdiri atas atom, unsure terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa senyawa tediri dari atom atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Namun demikian Dalton belum dapat menetukan perbandingan atom atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu . namun demikian Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom atom dalam senyawa ( rumus kimia zat ). Penetapaan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussac dan Avogrado. Setelmah rumus kimia senyawa dapat ditentukan , maka perbandingan mssa antar atom ( Ar ) maupun antar ( molekul dapat ditentukan. Pengetahuan tentang masa atom relative dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia. Alasan membahas materi mengenai STOIKIOMETRI ( hukum hukum dasar Kimia ) karena materi ini merupakan salah satu STandar Kompetensi Lulus untuk mempersipkan para siswa dan siswi mengahadapi Ujian Nasional.

B. Tujuan 1. Menerapkan hokum hokum dasar kimia untuk menyelesaikan perhitungan kimia 2. Menjelasksan mengenai persamaan suatu reaksi kimia. C. Rumusan Masalah
2

1. Bagaimana cara menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan dasar kimia 2. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan suatu reaksi kimia

D. Metode Pembahasan materi ini dilakukan dengan mencari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan hokum hokum dasar kimia dengan cara memfaatkan buku paket di perpustakaan, internet, dan sumber sumber lainnya. Penulisan makalah ini menghabiskan wamktu 3 hari , selain itu dalam mencari sumber materinya diperlukan beberapa alat pendukung diantaranya, perpustakaan, internet, alat tulis HP dan sebagainya.

BAB II ISI LAPORAN


3

A. Hukum Dasar Kimia ( Stoikiometri ) 1. Perhitungan Kimia yang berkaitan dengan hokum Dasar Kimia. Perhatikan reaksi pembakaran kertas, sepintas lalu dapat kita lihat bahwa massa abu hasil pembakaran lebih kecil dari pada massa kertas yang dibakar. Apakah pembakaran kertas disertai pengurangan massa ? Antorine Laurent Lavoisier telah menyeleidiki massa zat zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoiser menimbang zat zat sebelum bereaksi kemudian menimbang hasil reaksinya ternyata massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Lavoiser menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hokum yang disebut Hukum Kekelan Massa Dalam system tertutp massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Perubahan materi kita amati dalam kehidupan sehari hari umumnya berlangsung dalam wadah terbuka. Jika hasil reaksi ada yang berupa gas ( seperti pada pembakaran kertas ) , maka massa zat myang tertinggal menjadi lebih kecil daripada massa semula. Sebaiknya, jika reaksi megkat sesuatu dari lingkungannya ( Oksigen ), maka hasil reaksi akan lebih besar daripada masa semula. Misalnya reaksi perkaratan besi. Besi mengikat oksigen dari udara sebagai berikut : Besi yang mempunyai massa tertentu akan bereaksi dengan sejumlah oksigen ddiudara membentuk senyawa baru besi oksida ( Fe2O3(s) ) yang massanya sama dengan massa besi dan oksigen mula mula.

2. Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Prouse ) Pada tahun 1799, Joseph Lourist Proust menemukan satu jenis penting dari senyawa, yang disebut hokum perbandingan tetap. Bedasarkan penelitian terhadap berbagai senyawa Perbandingan Massa unsure unsure dalam satu senyawa adalah tertentu dan tetap. Senyawa yang sama meskipun berasal dari berasal dari daerah berbeda atau dibuat dengan cara yang berbeda ternyata mempunyai komposisi yang sama. Contohnya hasil analis terhadap garam natrium klorida dari bebagai daerah sebagai berikut :

Hasil terhadap Garam dari berbagai Daerah :


4

Asal

Mass Garam

Massa Natrium

Massa Klorida

Massa Na : Cl

Indramayu 2 gram Madura Impor 1,5 gram 2,5 gram

0,786 gram 0,59 gram 0,983 gram

1,214 gram 0,91 gram 1,517 gram

1 : 1,54 1 : 1,54 1 : 1,54

Sebagaimana ditunjukan dalam perhitungan diatas bahwa perbandingan massa Na terhadap Cl ternyata tetap yaitu 1 : 1,54. Jadi senyawa tersebut memenuhi hukum Proust . Contoh menentukan perbandingan massa unsure unsure dalam senyawa sebagai berikut : Table 3.5 menunjukkan data hasil percobaan reaksi besi dengan belerang membentuk senyawa besi sulfide ( FeS ) Perbandingan Massa besi dan Belerang pada senyawa FeS

Massa Besi ( Fe ) Massa belerang (s) Massa yang direaksikan 0,42 gram 0,49 gram 0,56 gram 0,71 gram yang direaksikan 0,24 gram 0,28 gram 0,43 gram 0,40 gram terbentuk 0,66 gram 0,77 gram 0,88 gram 1,11 gram

Fes

tang Perbandingan Fe dan S pada FeS 7:4 7:4 7:4 7:4

Pada reaksi antara hydrogen dan oksigen membentuk air. Jika diketahui perbandingan massa H : O membentuk air adalah 1 : 8 sebagai berikut :

Data reaksi antara Hidrogen dan Oksigen membentuk air : Massa Hidrogen Massa oksigen Yang Massa Direaksikan 8gram 16 gram terbentuk 9gram 18 gram Air yang Massa Pereaksi yang Tersisa 5

Yang direaksikan 1 gram 2 gram

1 gram 5 gram 10 gram Contoh soal :

9 gram 24 gram 10 gram

9 gram 27 gram 11,25 gram

1 gram oksigen 2 gram 8,75 gram

Diketahui perbandingan massa kalsium dari oksigen dalam membentuk 10 gram kalsium dan 12 gram oksigen tentukan massa kalsium oksida ( CaO ) yang terbentuk dan sisa pereaksi Jawab : Langkah langkah Mula mula Perbandingan Massa 10 gram 10/2 = 5 ( pilih angka 12 gr 12/2 =6 Massa kalsium Massa oksigen Massa CaO massa Pereaksi Sisa

kecil ) Bereaksi Sisa 2 x 5 = 10 gram 10 10 = 0 gr 2x2=4 12 4 = 8 gr 10 + 4 = 14 gr 8 gr oksigen

3. Hukum Kelipatan Perbandingan Hokum Proust dikembnagkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsure unsure yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang diataranya adalah John Dalton ( 1766 1844 ). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan perbandingan massa unsure unsure dalam suatu senyawa. Untuk memahami hail ini perhatikan table hasil perbedaa reaksi antara nitrogen dengan oksigen berikut. Reaksi antara Nitrogen dengan Oksigen

Jenis Senyawa

Massa Nitrogen yang Massa OKsigen yang Massa direaksikan direaksikan 1,00 gram 1,00 gram terbentuk 1,875 gram 2,75 gram

yang

Nitrogen Monoksida Nitrogen diosida

0,875 gram 1,75 gram

Berdasarkan hasil percobaan , Dalton memuskan hokum kelipatan perbandingan ( hokum Dalton )yang berbunyi Jika dua jenis unsure bergabung membnetuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa salah satu unsure dalams enyawa senyawa tersbut sama, sedangkan massa massa unsure lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsure lainnya dalam senyawa senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.

4. Hokum Perbandinganm Volume ( Hukum Gay Lussac ) Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hydrogen dapat bereaksi dengan meneukan bahwa gas hydrogen dapat bereaksi dengan gas hydrogen membentuk air. Perbandingan volume gas hydrogen dan oksigen dalam reaksi tersebut adalah tetap , yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussacg melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas . la menemukan bahwa perbandingan volume gas gas menemukan bahwa perbandingan volume gas gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana. 2 volume gas hodrogen + 1 volume gas oksigen 1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hydrogen 1 volume gas hydrogen + 1 volume gas klorin klorida Percobaan percobaan Gay Lussac tersebut dapat kita nyatakan dalam persamaan sebagai berikut : 2H2(g) + O2(g) N2(g) + 3H2(g) H2(g) + Cl2(g) 2H2O (f) 2NH3(g) 2HCl (g) 2 volume uap air 2 volume gas ammonia 2 volume gas nitrogen

Dari percobaan ini Gay Lussac merumuskan hokum perbandingn volume ( Hukum Gay Lussac ) : Pada suhu dan tekanan yang sama volume gas gas yang bereaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. Hokum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut Perbandingan volume gas gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas. Untuk dua buah gas ( misalnya gas A dan B yang tercantum dalam satu persamaan reaksi berlaku hubungan :

Contoh soal :

1. Tiga liter gas propane ( C3H8 ) dibakar sempurna dengan gas oksigen membentuk gas karbon dioksida dan air sesuai persamaan reaksi berikut. C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)

a. Berapa liter gas oksigen yang diperlukan ? b. Berapa liter gas karbon dioksida yang terbentuk ? c. Berapa liter air yang terbentuk ? Jawab : C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(l)

2. Sepuluh mL gas Nitrogen ( N2 ) dan 15 Ml gas dengan ( O2 ) tepat habis bereaksi menjadi 10 mL gas NaOb. Tentukan rumus kimia gas NaOb tersebut ? tetnukan rumus kimia gas NaOb tersebut ? Jawab : Perbandingan koefisien = perbandingan volume koefisien N2 : O2 : NaOb = 10 : 15 : 10 = 2 : 3 :2 2N2 + 3O2 sebagai berikut Jumlah atom N kiri = jumlah atom N kanan 2x2 4 A = 2a = 2a =2 2NaOb Karena jumlah aton diruas kiri dan di ruass kanan sama, maka hanya a dan b dapat dicari

Jumlah atom O kiri = jumlah atom O kanan 3x2 6 b = 2b = 2b =3

jadi rumus kimia senyawa tersebut N2O3 E. Hipoteses Avogrado Mengapa perbandingan volume gas gas dalam suatu reaksi merupaka bilangan sederhana ? banyak para ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hokum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsure selalu berupa system tunggal ( monoatomik ). Pada tahun 1811, Amedeo Avogrado menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut Avogrado, partikel unsure tidak selalu berupa atom tunggal ( monoatomik ), tetapi berypa 2 atom ( diatomic ) atau lebih ( poliatomik. Avogrado menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul Gay Lussac 2 volume gas hydrogen + 1 volume gas hydrogen Avogrado 2 molekul gas hydrogen + 1 molekul gas oksigen 2 molmekul uap air 2 volume uap air

Dari sini Avogrado mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis avogrado yang berbunyi : pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula Jadi, perbandingan volume gas gas itu juga merupakan perbandingan volume gas gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi . dengan kata lain perbandingan volume gas gas yang beraksi sama dengan koefisien reaksiny( Martin S. Silberberg, 200 ). Marilah kita lihat bagaimana hipotesis Avogrado dapat menjelaskan hokum perbnadingan volume dan sekaligus dapat menentukan rumus molekul bebagai unsure dan senyawa.

Contoh Soal : 1. Reaksi antara gas HIdrogen dengan gas Klorin membentuk gas Hidrogen Klrin : Hidrogen klorida adlah 1 : 1 : 2. Berarti perbandingan jumlah molekul gas hydrogen adalah Hx, klorin Cy dan hydrogen klorida HaClb ( x,y,a,b harus bilangan bulat ), maka persamaan reaksinya dapat ditulis : Hx(g) + ay(g) 2HaClb(g)

Nilai paling sederhana untuk x dan y yang membuat persamaan tersebut setara adalah x = 2 dan y = 2 ( tidak mungkin nilai x = 1 dan y = 1 sebab jika x = 1 dan y= 1, maka a dann b merupakan maka nilai a = 1 dan untuk y = 2 maka nilai b = 1. Jadi rumus molekul hydrogen adalah H2, klorin Cl2. Hydrogen klorida adalah HCl. Persamaan reaksi diatas menjadi : H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)

2. Reaksi antara gas Hidrogen dengan gas Oksigen membentuk uap air. Menurut percobaan , perbandingan volumegas Hidrogen : Oksigen : Uap air adlah 2 : 1 : 2. Berartiperbandingan jumlah molekul gas hydrogen : Oksigen : Uap air yang terlibat dalam reaksi adalah 2 : 1 : 2. Misalkan rumus gas Hidrogen adalah H, Oksigen O, dan air HaOb, maka persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut : 2Hx(g) + Oy(g) 2HaOb(g)

10

Dengan rumus molekul hydrogen H2 ( x = 2 ) maka nilai a = 2. Nilai paling sederhana untuk y adalah 2,dengan demikian b= 1. Jadi rumus molekul hydrogen adalah H2 dan Oksigen O2 sehingga rumus molekul air H2O. Contoh Soal : Menentukan Rumus Molekul Senyawa Gas 1. Dua liter gas Nitrogen ( N2 ) tepat bereaksi dengan 3 liter gas Oksigen ( O2 ) membentuk 2 liter gas NaOb. Semuanya diukur pada suhu ( T ) dan tekanan ( P ) yang sama. Tentukan rumus molekul gas tersebut. Jawab : Karena perbandingan volume gas merupakan koefisien reaksi maka persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut 2 N2(g) + 3 O2 (g) 2 NsO6 (g)

Jumlah atom ruas kiri = jumlah atom ruas kanan

Jumlah Atom di ruas kiri

Jumlah Atom di ruas Kanan

N=2x2=4 O=3x2=6 Jadi rumus molekul gas NaOb = N2O3

N = 2a O = 2b

4 = 2a maka a = a=2 6 = 2b maka b = 3

2. Suatu senyawa Hidrokarbon ( CxHy ) yang berwujud gas terbakar menurut reaksi : CxHy(g) + O2(g) CO2(g) + H2O (g) ( belum setara ) Dari percobaan diketahui bahwa untuk membakar 2 liter gas CxHy ( T, P ) diperlukan 5 liter gas karbon dioksida ( T,P ) . tentuka rumus molekul hidrokarbon berikut : Jawab : Karena perbandingan volume merupakan koefisien reaksi maka persamaan reaksinya menjadi : 2Cx + Hy(g) + 5 O2(g) persamaan reaksi setara menjadi : 4 CO2(g) + . . . H2O(g) ( belum setara ). Untuk kesetaraan atom Oksigen , maka koefisien H2O adlah 2 ( 10 8 ) dengan demikian

11

2 CxHy(g) + 5 O2(g)

4 CO2(g) + 2 H2O (g)

Untuk kesetaraan atom C dan H sebagai berikut : Jumlah Atom di ruas kiri Jumlah atom di ruas Kanan C = 2x H = 2y C=4 H=2x2=4 2x = 4 maka x = 2 2y = 4 maka y = 2

Jadi , rumus molekul hidrokarbon tersebut adlah C2H2 Conoth Soal :

1. Menentukan volume gas lain jika volume salah satu gas diketahui Lima lier gas butena ( C4H12 ) dibakar sempurna menurut reaksi : C4H10(g) + O2(g) terbentuk jawab : 2C4H10(g) + 12 O2(g) 8 CO2(g) + 10H2O(l) CO2(g) + H2O (l) ( belum setara ) Hitunglah volume Oksigen yang dibutuhkan dan volume gas karbon dioksida yang

= 32,5 liter

2. Volume Gas Dalam Campuran Pada pembakaran sempurna 5 liter ( T,P ) campuran CH4 dan C2H6 dihasilkan 7 liter I T,P ) karbon dioksida. Tentukan volume masing masing gas dalam campuran itu ! Jawab : Persamaan reaksi pembakaran CH4 dan C2H6 tersebut adalah . . CH4(g) + 2 O2 (g) 2CH6 + 7O2 (g) : volume CH4 Co2(g) + 2H2O (l) 4CO2(g) + 6 H2O (l) = ( 5 A ) liter
12

Missal : volume C2H6 = A liter

1. CH4(g) + 2 O2(g) ( 5 A ) Liter

CO2(g) + 2H2O(l) ( 5 A ) Liter

2. 2 C2H6(g) + 7 O2 ( g) A Liter

4 CO2(g) + 6H2O(l) 4/1 x A liter = 2 A Liter

Dari persamaan (1) dan (2) maka volume total = CO2(1) + CO2(2) 7=(5A)+2A 75=A =2 Jadi volume C2H6 = A liter = 2 liter Jadi volume CH4 = 5 A = 5 2 = 3 liter B. Konsep Mol Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengunakan satuan untuk menyebutkan bilangan yang besar untuk mempermudah perhitungan. Sebagai contoh satuan digunakan untuk menyebutkan benda yang jumlahnya 12 buah. 1 lusin = 12 buah 2 lusin = 2 x 12 = 24 buah Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut Mol. Satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C-12 yaitu 6,02 x 1023 partikel. Jumlah partikel ini disebut sebagai bilangan Avogrado . partikel zat dapat barupa atom, molekul, atau ion ( Martin S. Siliberberg , 2000 ) Contoh : 1 mol besi ( Fe ) mengandung 6,02 x 1023 atom besi ( partikrl unsure besi adalah atom ) 1 mol N8+ mengandung 6,02 x 1023 Ion Na+ ( partikel ion Na+ adalah ion ) 5 mol CO2 mengandung 5 x 6,02 x 1023 = 3,01 x 1024 molekul CO2 0,2 mol hydrogen mengandung 0,2x 6,02 x 1023 = 1,204 atom hydrogen

A) Hubungan Mol ( n ) dengan jumlah Partikel ( X ) Hubungan antara jumlah mol ( n ) dengan jumlah partikel ( x ) dalam zat dapat dinyatakan sebagai berikut : X = n x 6,02 x 1023 jumlah partikel = mol x 6,02 x 1023 atau
13

contoh soal : 1. Suatu sempel logam mengandung 5 mol emas murni ( Au ) a. Apakah emas jenis partikel unsure emas ? b. Berapakah jumlah partikel dalam sempeltersebut ? Jawab : a. Emas adalah unsure loggam , sehingga jenis partikelnya adalah atom emas b. Jumlah partikel dalam 5 mol emas murni adlah : x = n x 6,02 x 1023 partikel mol / mol = 5 mol x 6,02 x 1023 partikel / mol = 3,01 x 1024 atom emas. 2. Suatu sempel gas O2 mengandung 1,505 x 1023 partikel. a. Apakah jenis partikel O2 ? b. Berapa banyak mol O2 tersebut ? Jawab : a. Gas O2 adalah unsure diato,ik dengan partikel berupa molekul unsure. b. Banyaknya mol O2 yang mengandung 1,505 x 1023 partikel adalah :

3. Terdapat 10 mol senyawa MgCl2 a. Sebutkan jenis partikel senyawa MgCl2 ? b. Berpa jumlah partikel senyawa dalam sempel Jawab : a. MgCl2 adalah senyawa ion dengn partikel berupa ion Mg2+ dan ion 2 Clb. Jumlah partikel berupa ion Mg2+ dan ion Cl- dalam 10 mol MgCl2 . 1 mol MgCl2 mengandung 1 mol Mg2+ dan 2 mol Cl- , sehingga 1- mol MgCl2 megandung 10 mol Mg2+ dan 20 mol ClJumlah ion Mg2+ = mol x 6,02 x 1023 partikel / mol = 10 mol x 6,02 x 1023 partikel / mol = 6,02 x 1024 ( ion )

14

Jadi damlam 10 senywa MgCl2 mengandung 6,02 x 1024 ion Mg2+ dan 1,204 x 1025 ion Cl-

B) Massa Molar Massa molar ( Mm ) menyatakan massa yang dimiliki oleh 1 mol zat.masa 1 mol zat sama dengan massa molekul relative ( Mr ) zat tersebut dengan satuan garam / mol. Untuk unsure partikelnya berupa atom, maka massa molar sma dengan Ar ( massa atom relative ) dalam satuan garam / mol. Contoh Masa molar kalsium ( Ca ) = massa dari 1 mol kalsium ( Ca ) = Ar Ca = 40 gram / mol Massa molar besi ( fe ) = massa dari 1 mol besi ( Fe ) = Ar Fe = 56 gram / mol Massa molar Alumunium ( al ) = massa dari 1 mol alumunium ( al ) = Ar Al = 27 gram / mol Untuk unsure yang partikelnya berupa molekul dan senyawa , maka molar sama dengan Mr ( massa mol relative ) dalam satuan gram / mol.

Mr Mr Ar

= massa molekul relative ( fram / mol ) = massa atom relative ( gram / mol )

( James E. Brady, 1990 )

Contoh Soal : a. Massa molar H2 : massa dari 1 mol H2 : Mr H2 : 2 x ArH = 2 x 1 gram / mol = 2 gram / mol

b. Massa molar O2

: masa dari 1 mol O2 : MrO2 : 2 x Ar O = 2 x 16 mol / gram = 32 gram / mol

c. Masa molar CO2

: massa dari 1 mol CO2 : Mr CO2 : ArC + ( 2x ArO )

15

: 12 + ( 2x16 ) = 12 + 32 = 44 gram / mol

d. Massa molar H2O

: ( 2 x Ar H ) + Ar O : ( 2 x 1 ) + 16 = 2 + 16 = 18 gram / mol

e. Massa molar H2SO4 : ( 2 x Ar H ) Ar + ( 4 x Ar O ) : ( 2 x 1 ) + 32 + ( 4 x 16 ) : 2 + 32 + 64 : 98 gram / mol

f. Massa molar CH3COOH

: ( 2 x ArC ) + ( 4 x Ar H ) + 2 x ( Ar O ) : ( 2 x 12 ) + ( 4 x 1 ) + ( 2 x 16 ) : 24 + 4 + 32 = 60 gram / mol

g. Massa molar ( NH4)2 CO3

: 2( 2 x Ar N ) + ( 8 x Ar H ) + Ar C + ( 3 x Ar O ) : ( 2 x 14 ) + ( 8x 1 )+ 12 ( 3 x 16 ) : 28 + 8 + 12 + 48 : 96 gram /mol

Hubungan jumlah mol ( n ) dengan massa mol ( M ) adlah : M = n x Mm atau massa = m x Ar atau massa = n x Mr Dengan :M :n = massa zat ( gram ) = jumlah mol ( mol )

: Mm = massa molar = Ar atau Mr ( gram / mol ) Jadi banyak mol menjadi

Contoh soal 1. Menghitung massa jika diketahui jumlah mol Hitunglah massa dari a. 5 mol besi ( Ar Fe = 56 ) b. 0,75 mol urea ( CO ( NH2 )2 ( Ar C= 12, O = 16 , N = 14 , H = 1 ) c. 0,5 mol O2 ( Ar O = 16 )
16

Jawab : a. Massa besi = n x Ar = 5mol x 56 mol / gram = 280 gram b. Massa urea = n x Mr ( CO ( NH2 )2 = 0,75 mol x 60 mol /gram = 45 gram c. Massa O2 = n x Mr O2 = 0,5 mol x 32 mol / gram = 16 gram 2. Menghitung mol jika diketahui massa zat Hitunglah banyak mol dari a. 2,3 gram Natrium ( Ar Na = 23 ) b. 45 gram C6H12O6 ( Ar C = 12, H = 1 dan O = 16 ) c. 35,1 gram NaCl ( Ar Na = 23 dan Cl = 35,3 ) d. 196,5 gram seng ( Ar Zn = 65,5 ) Jawab :

C) Volume Molar Gas Hipotese avogrado menyebutkan bahwa pada suhu dan teknan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah partikel yang sama pula. Oleh karena 1 mol setiap gas ,e,pumyai jumlah molekul yang sam , maka pada suhu dan tekanan yang sama pula, 1 mol setiap gas mempunyai volume yang sama. Volume per mol gas disebut volume molar dan dilambangkan Vm. V = n x Vm dengan :V :n = volume gas ( liter ) = jumlah mol ( mol )

: Vm = volume molar ( liter / mol ) ( Martin S. Silberberg, 2000 )

17

Volume gas bergantung pada suhu dan tekanan. Bebrapa keadaan suhu dan tekanan yang biasa dijadikan acuan penentuan volume gas sebagai berikut : 1. Keadaan Standar Kondisi dengan 00C dan tekanan 1 atm disebut keadaan standard an dinyatakan dengan STP. ( Standar Temperatur and Pressure ) PV = nRT dengan P = tekanan ( atm ) V = volume gas ( atm ) n = jumlah mol ( mol ) R = tetapan gas = 0,082 L atm / mol K T = 00C = 273 K

Jadi , pada keadaan Standar ( STP, volume molar ( volume 1 mol gas ) adalah 22,4 liter / mol.

2. Keadaan Kamar Kondisi pengukuran gas pada suhu 250C dan tekanan 1 atm disebut keadaan kamar dan dinyatakan dengan RTP ( room Temepratur and Pressure ). PV = n.RT dengan : P = tekanan ( atm ) : V = volume gas ( liter ) : n = Jumlah mol ( mol ) : R = tetapan gas = 0,082 L atm / mol K : T = 250C = 298 K V = N.RT

Jadi ,pada keadaan mkamr ( RTP ), volume molar ( volume 1 mol gas adalah 24,4 liter / mol

3. Keadaan Tertentu dengan suhu dan tekanan yang diketahui. Volume gas pada suhu dan tekanan yang diketahui dapat dihitung dengan menggunakan persamaan gas yang disebut persamaan gas ideal. Persamaan gas idela yaitu PV =

18

Dengan

:p :V :n :R :T

= tekanan gas 9 atm ) = volume gas ( liter ) = jumlah mol gas ( mol ) = tetapan gas = 0,082 L atm / mol K = suhu mutlak gas ( K = 273 + suhu celcius )

4. Keadaan yang Mengacu pda keadaan Gas alam Pada suhu dan teknan yang sama, volume gas hanya bergantung pada jumlah mol nya. Misalkan gas pertama dengan jumlah mol n1 dan volume V1 dan vgas kedua dengan jumlah mol n2 dan volume V2 , maka pada suhu dan tekanan yang sama berlaku :

Contoh soal : Tekanan volume dari 2 mol gas nitrogen . jika di ukur pada : a. Keadaan standar b. Keadaan kamar c. Suhu 300C dan tekanan 1 atm d. Suhu dan tekanan yang dimana 0,5 mol gas oksigen mempunyai volume 15 liter Jawab : a. PAda STP, Vm = 22,4 liter /mol V = n x Vm = 2 mol x 22,4 liter / mol = 44,8 liter

b. Pada RTP, Vm = 24,4 liter / mol V = n x Vm = 2 mol x 24,4 liter / mol = 48,8 liter c. Pada suhu 300Cdan tekanan 1 atm dihitung dengan PV T = n. RT = 273 + 30 = 303 K

19

= 49,692 liter d. Pada suhu dan tekanan yang sama pada saat 0,5 mol gas Oksigen volumenya 15 liter

D) Molaritas Larutan Molaritas larutan ( M ) adlah salah satu cara menyatakan konsentrasi atau kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Satuan molaritas ( M ) adlah mol / liter atau MMol / mL.

Dengan

:M : n :V

= molaritas ( mol / liter atau M ) = jumlah mol / zat terlarut ( mol ) = volume larutan ( liter )

Ingat

Conoth Soal : 1. Menentukan Molaritas Larutan Berapakah molaritas larutan yang dibuat dengan melarutkan 5,85 gram NaCl ( Ar NA = 23, Cl = 35.5 ) dalam 500 mL air ? Jawab :

20

2. Menentukan Massa zat terlarut dalam larutan yang diketahi molaritasnya Hitunglah Massa NaOH ( Ar Na = 23, O=16, H=1 ), yang harus dilarutkan untuk membuat 100 mL larutan NaOH 0,1 M ? Jawab :

Massa NaOH = M x Volume x Mr N2OH = 0,1 mol / liter x o.1 Liter x 40 gram/ mol 0, 4 gram Catatan : Konsep Mol Massa ( m ) m = n x Ar Jumlah Partikel X = n x 6,02 x 1023 Jumlah Mol ( n ) M = n x Mr Molaritas ( M )

Volume gas ( V ) V = n x 22,4 Liter ( STP ) V = n x 24,4 liter ( RTP ) PV = n. RT STOIKIOMETRI SENYAWA

A. Komposisi Zat Salah satu kegaitan penting dalam ilmu kimia adalah melakukan percobaan untuk mengidentifikasi zat. Ada dua kegiatan dalam identifikasi zat yakni analisis kualitatif dan analisis kuantitaf.

21

Analisi kualitatif adalah digunakan untuk menentuka jenis komponen penyusun zat. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan massa dari setiap komponen penyusun zat dengan mengetahi jenis dan massa dari setiap komponen penyusun zat, kita dapat mengetahui komposisi zat tersebut. Komposisi zat dinyatakan dalam persen massa ( % massa ). Perhitungan persen massa untuk setiap komponen dapat menggunakan persamaan berikut.

Contoh Soal : 1. Seorang ahli kimia melakukan analisis terhadap sejumlah sempel zat. Ia menemukan bahwa sempel seberat 65 gram tersebut mengandung 48 gram . nyatakan komposisi zat tersebut dalam persen massa. Jawab : Komponen Penyusun Karbon ( C ) Massa ( gram ) 48 Persen Massa

= 73,95 % Hydrogen ( M ) 9

= 13,85 % Oxygen ( O ) 8

= 12,30%

22

2. Analisi sempel menunjukkan terdapat 40% kalsium, 12 % karbon dan 48 % oksigen. Jika diketahui massa sempel tersebut adalah 25 gram, tentukan massa dari masing masing unsure dalalm sampel. Komponen Penyusun Kalsium ( Ca ) Persen Massa % 40 x 25 gram = 3 gram Persen Massa

Karbon ( C ) Oksigen ( O )

12 48

B. Komposisi Zat Secara Teoritis Komposisi zat secara teoritis merupakan komposisi zat yang ditentukan dari rumus kimianya. Untuk zat berupa senyawa, komposisinya secara teoritis dapat dinyatakan dalam persen massa unsure dalam senyawa : Persen mssa unsure dalam senyawa ( % )

: Mr = massa molekul relative ( gram / mol ) Contoh soal : Tentukan persen massa C , H, O dalam senyawa glukosa ( C6H12O6 ) ( Ar C = 12, H = 1 dan O = 6) Jawab : Massa molekul relative C6H12O6 = 180

Unsure Penyusun C6H12O6 Karbon ( C )

Persen Massa Unsur dalam C6H12O6 Persen unsure C

23

Hydrogen ( H )

Oksigen ( O ) Persen massa unsure O

C. Mennetukan Rumus Kimia Zat Rumus kimia zat dapat dibedakan menjadi rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris dapat ditentukan dengan menghitung mol komponen penyusun zat dengan menggunakan massa molar. Sdnagkan rumus molekul dapat ditentukan jika rumus empiris dan massa molekul relative ( Mr ) zat diketahui : 1. Menentukan Rumus Empiris Zat Dalam menentukan rumus empiris , perbandingan mol unsure unsure dalam zat haruslah merupakan perbandingan paling sederhana. Contoh :soal : 1) Sejumlah sampel zat mengandung 11,2 gram Fe dan 4,8 gram O ( Ar Fe = 56, O = 16 ). Tentukan rumus empiris senyawa tersebut ! Jawab : Komponen Penyusun Zat Fe Massa ( gram ) 11,2 gr Mol Komponen

Oksigen ( O)

4,8 gr

Diperoleh perbandingan Fe : O = 0,2 : 0,3 = 2 : 3 Jadi rumus empiris senyawa adalah Fe2O3

24

2) Menentukan Rumus Empiris Berdasarkan Persen Masas Unsure Insur Penyusun zat vanilla yang digunakan untuk member cita rasa makanan mempunyai komposisi 63,2%, 5,2% H dan 31,6 O ( Ar C = 12, H = 1, O = 16 ). Tentukan rumus empiris Jawab : Untuk menentukan rumus empiris vanilla, kita menghitung perbandingan mol C, H, dan O. misalkan dalam 100 gram sampel vanilla : Komponen Penyusun Zat C H O Perseb Massa 63,2 5,2 31,6 Massa per 100 gram sampel 63,2 gram 5,2 gram 31,6 gram Mol komponen

Diperoleh perbandingan mol C : H : O

= 5,27 : 5,2 : 1,98 = 2,66 : 2,66 : 1 =8:8:3

Jadi rumus empiris vanilla adalah C8H8O3 2. Menenntukan Rumus Molekul Zat Pada dasarnya rumus molekul merupakan kelipatan kelipatan dari rumus empirisnya. Sebagai contoh :

Rumus Molekul C2H2 C2H4 C6H14 CH3COOH

Rumus Empiris CH CH2 C3H7 CH2O 2 2 2 2

Nama Zat Etana / gas asetilana Etena Heksana Asam asetat / asam cuka
25

C6H12O6 NaCl CO ( NH ) 2 H2O CO2

CH2O NaCL CO ( NH2 )2 H2O CO2

6 1 1 1 1

Glukosa Natrium Klorida Urea Air Karbon dioksida

Untuk menentukan rumus molekul maka : ( Rumus Empiris )n = rumus molekul Dengan n = bilangan bulat Nilai n dapat ditentukan jika rumus empiris dan masas molekul relative ( Mr ) zat diketahui. Contoh Soal : Suatu senyawa dengan rumus empiris CH ( Ar C = 12, dan H = 1 ) mempunyai Mr = 26. Tentukan rumus senyawa tersebut ! Jawab : Mr = n x ( Ar C + Ar H ) 26 = n x ( 12 + 1 ) 26 = n x 13 N=2 Jadi rumus molekul senyawa tersebut adlah (CH2 ) = C2H2 2.2.Menjelaskan Persamaan Suatu Reaksi Kimia A. Arti Koefisien Reaksi Koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah partikel dari zat uang terlibat dalam reaksi. Oleh karena 1 mol setiap mengandung jumlah partikel yang sama maka

perbandingan jumlah partikel sama dengan perbandingan jumlah mol. Jadi, koefisien reaksi merupakan perbandingan jumlah mol zat yang terlibat . Untuk reaksi : N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Koefisien reaksinya menyatakan bahwa 1 molekul N2 bereaksi dengan 3 molekul H2 membentuk 3 mol H2 menghasilkan 2 mol NH3 bereaksi dengan 3 mol H2 menghasilkan 2 mol NH3 ( koefisien 1 tidak pernah ditulis ) Dengan pengertian tersebut, maka banyaknya zat yang diperlukan atau dihasilkan dalam reaksi kimia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan reaksi setara. Apabila jumlah mol salah satu zat yang bereaksi diketahui , maka jumlah ditentukan dengan menggunakan perbandingan koefisien reaksinya.

26

Contoh soal : 1) Alumunium larut dalam asam sulfat menghasilkan larutan alumunium sulfat dan gas hydrogen . persamaannya reaksinya : 2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) Jawab : Dari persamaan reaksi : 2 Al(s) + 3H2SO4(aq) 0,5 mol Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g) ? ? Al2(SO4)3(aq) + 3 H2 (g)

Berapa mol gas hydrogen yang digunakan 0,5 mol alumunium ?

Diketahiu perbandingan koefisien Al : H2SO4 : Al ( SO4)2)3 H2 adalah 2 : 3 : 1 :3

Jumlah mol malrutan alumunium sulfat :

Jadi : 2 Al(s) + 3 H2SO4 (aq ) 0,5 mol

Al2 (SO4)3(aq) + 3 H2 (g) 0,25 mol 0,75 mol

2) 5,6 gram besi ( Ar Fe = 56 ) dilarutkan dalam larutan asam kolrida semua reaksi : 2 Fe(s) + 6HCl(aq) 2FeCl3(aq) + 3H2(g).

Tentukan volume H2 yang dihasilkan pada keadaan standar ( STP ) Jawab :

Perbandingan koefisien Fe : H2 = 2 : 3

Volume H2 pada keadaan standar ( STP ) adalah V = n x Vm = 0,5 mol x 22,4 liter / mol = 33,6 liter

27

3) Sebanyak 3.2 gram kalsium karbida ( CaC2 ) di larutkan ke dalam air menghasilkan gas asetilana ( C2H2 ) menurut reaksi : CaC2(s) + 2H2O(l) Tentukan : a. mol CaC2 : b. masas Ca(OH)2 yang dihasilkan : c. volume gas asetilana yang dihasilkan pada keadaan standar ( Ar Ca = 40, C = 12, O = 16, dan H = 1 ) Jawab : Ca(OH)2(s) : CaH2

b. Perbandingan Koefisien CaC2 : Ca(OH)2 : C2H = 1 : 1 : 1

Massa Ca(OH)2

= n x Mr Ca ( OH )2 = 0,5 molx 74 gram / mol = 37 gram

Volume C2H2 pada keadaan stasndar = n x 22,4 lier / mol = 0,5 mol x 22,4 liter / mol = 11,2 liter

B. Pereaksi Pembatas Didalam suatu kimia, perbandingan molzat pereaksi yang ditambanhkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini menyebabkan ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu . Pereaksi demikian disebut pereaksi pembatas Contoh Soal : 1) Satu mol lamrutan natrium hidroksida ( NaOH ) direaksikan dengan larutan asam sulfat ( H2SO4 ) sesuai reaksi : 2 NaOH (aq ) + H2SO4 (aq ) Tentukan a. Pereaksi pembatas b. Pereaksi yang sisa c. Mol N2SO4 dan mol H2) yang dihasilkan
28

N2SO4 (aq ) + 2 H2O ( l )

Jawab : a. Mol masing masing zat dibagi koefisien , kemudian pilih hasil bagi yang kecil sebagai pereaksi pembatas :

Karena hasil bagi NaOH < H2SO4, maka NaOH adalah pembatas, sehingga NaOH akan habis bereaksi lebih dahulu. 2NaOH + H2SO4 1 mol 1 mol ( 2 x 0,5 ) = 1mol Sisa : Na2SO4 + 2H2O 0 0 ( 1 x 0,5 ) = 0,5 mol ( 1 x 0,5 ) = 0,5 mol

( 2 x 0,5 ) = 1 mol

2) 100 mL larutan Ca ( OH )2 0,1 M direaksikan dengan 100 mL larutan HCl 0,1 M sesuai reaksi. Ca(OH)2 + 2 HCl CaCl2 + 2 H2O

Tentukan pereaksi pembatas ? Mol Ca ( OH )2 = M x V = 0,1 mol / liter x 0,1 liter = 0m01 mol

Karena hasil bagi mol mula mula dengan koefisien pada HCl levih kecil dari pada Ca ( OH )2 , maka HCl merupakan pereaksi pembatas ( habis bereaksi lebih dahulu ) Ca(OH)2 + 2 HC 0,001 mol 0,001 mol (1 x 0,005 ) = 0,005 CaCl2 + 2 H2O 0 0 ( 2 x 0,005 ) = 0,001 mol

Jadi, pereaksi pembatas adalah larutan HCl

C. Menentukan Rumus Kimia Hidrat Hidrat adalah zat padat yang mengikat beberapa molekul air sebagai bagian dari struktur struktur kristalnya, contoh : 1. Terusi ( CuSO4 . 5H2O ) : tembaga ( II ) sulfat pentahidrat 2. Gypsum( CuSO4 . 2H2O ) : kalsium sulfat dihidra 3. Garam Inggris ( MgSO4 . 7 H2O )
29

4. Soda hablur ( Na2CO3 . 10 H2O ) : natrium karbont dekahidrat. Jika suatu senyawa hidrat dipanaskan, maka ada sebagaian atau seluruh air kristalnya dapat dilepas ( menguap ). Jika suatu hidrat dilarutkan dalam air maka iar kristalnya akan lepas.

Contoh : CuSO4 5 H2O Conoth soal : Sebanyak 5 gram hidrat dari tembaga ( II ) sulfat ( CuSO4 . 5H2O ) dipanaskan sampaisemua air kristalnya menguap. Jika massa padatan tembaga ( II )sulfat yang terbentuk adalah 3,2 gram , tentuka rumus hidrat tersebut ! ( Ar Cu = 63,5 , S = 32 , O = 16 , H = 1 ) Jawab : Massa H2O = 5 gram 3,2 gram = 1,8 gram CuSO4 + 5 H2O

Persamaan reaksi pemanasan CuSO4 . 5 H2O : CuSO4 x H2O CuSO4 + x H2O 0,02 mol 0,1 mol Perbandingan mol CuSO4 :. 5 H2O = 0,02 mol : o,1 mol =1:5 Karena perbandingan mol = perbandingan koefisien, maka x = 5 Jadi rumus hidrat tersebut adalah CuSO4 . 5 H2O

30

SOAL SOAL 1. 1,0 x 10-2 logam alumunium larut dalam KOH pekat berdsarkan reaksi : 1Al(s) + 2 KOH (aq ) + 6 H2O (i) 27 ) a. 1,12 L b. 2,24 L c. 3,36 L d. $,48 L e. 5,60 L 2K [Al(OH)4(aq) + 3H2(g)

Volume gas ( pada STP ) yang dihasilkan pada pelarutan 2,7 gram alumunium. . . ( Ar : Al =

2. Jika 0,54 gram logam dimasukkan kedalam larutan H2SO4 0,1 M, akan terjadi reaksi yang menghasilkan Al2 (SO4)3 danm gas H2. Volume minimal larutan H2SO4 0,1 M yang dibutuhkan agar semua Al habis bereaksi adalah .. ( Ar Al = 27, H = 1, O = 16, S = 32 ) a. 75 mL b. 150 mL c. 200 mL d. 250 mL e. 300 mL

3. Jika reaksi antara 6,0 gram etana, C2H6 ( Mr = 30 ) dengan 7,1 gram Cl2 ( Mr = 71 ) menghasilkan 5,16 gram C2H6Cl ( Mr = 64,5 ) , maka persentasi etil florida adalah . . . a. 40 b. 50 c. 6,45 d. 70 e. 80

4. Sebanyak 75 gram zat dengan rumus empiris CH2O ( Ar H = 1, C = =12, O=16 ) terlarut dalam 500 gr air dan mendidih pada suhu 1090,520C ( Kbair = 0,520C/m ). Zat tersebut adalah. . . a. Triosa b. Tetrosa c. Pentosa d. Heksosa e. Heptosa

5. Pupuk Urea CO (NH2)2 mengandung nitrogen sebanyak 42%. Jika Mr Urea = 60 dan Ar N = 14, maka kemurnian pupuk Urea adalah . . . a. 45% b. 60% c. 75% d. 90% e. 98%

6. Astilema yang digunakan sebagai bahan bakar dalam nyala las dapat dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dan air. Berapa gram asetilana akan dibentuk dari 0,5 mol kalsium karbida ? ( diketahui Ar H = 1, C = 12, O = 16 dan Ca = 40 ) a. 13 b. 15 c. 20 d. 26 e. 39

31

7. Sebanyak 60 gram gas etana dibakar dengan 16,0 gram oksigen. .jumlah molekul H2O yang terbnetuk adalah. . . ( Ar H = 1, C=12, O = 16, L = 6 x 1023 ) a. 1,20 x 1022 b. 2,40 x 1022 c. 2,57 x 1023 d. 3,00 x 1023 e. 1,20 x 1024

8. Reaksi yang terjadi antara KClO3 dan HCl adalah : KClO3 + 6 HCl Kcl + 3 H2O + 2Cl2 , diketahui Ar K = 3,9m Cl = 35,5, O = 16,

H=1 untuk memperoleh 142 gram Cl2 diperlukan KClO3 sebanyak. . . . a. 122,5 gram b. 81,7 gram c. 61,3 gr d. 40,8 gr e. 24,5 gr

9. Jika 0,56 gr logam M bereaksi dengan larutan HCl membentuk 0,005 mol H2 dan larutan M Cl2, maka massa atom relative logam tersebut ialah. . . a. 7 b. 14 c. 28 d. 56 e. 112

10. Pupuk yang paling banyak mengandung nitrogen ( Ar N = 14 ) adalah. . . . . a. (NH4)2 SO4 ( Mr = 142 ) b. (NH4)3 PO4 ( Mr = 150 ) c. ( NH2)2 CO ( Mr = 60 ) 11. Senyawa berikut yang megandung jumlah atom O dengan jumlah atom O dalam 2 mol H2SO4 adalah . . . 1. 1 mol Ca3(PO4)2 2. 2 mol Na2C2O4 A. 1,2dan 3 B. 2 dan 4 c. 4 dan 1 d. 4 dan 3 3. 2 mol KMnO4 4. 1 mol Fe (NO3)2 e. 1 , 2, 3 dan 4 d. NH4NO3 ( Mr = 80 ) e. NaNO3 ( Mr = 85 )

12. Intan adalah karbon murni. Hitung jumlah atom karbon 1 karat ( 0,2 gr ) intan. a. 2,00 x 1023 b. 1,00 x 1022 c. 3,00 x 1021 d. 2,00 x 1022 e. 5,5 x 1023

13. Komposisi tiga oksida nitrogen A < B <C diuji. Yunjukkan bahwa hasilnya konsisten dengan hhukum perbandingan berganda : massa nitrogen yang bereaksi dengan 1 gr oksigen dalam tiap oksida : oksida A = dengan 1 gr oksigen B : 0,8750 gr, oksida C : 0,4375 gr
32

a. 4 : 1 b. 5 : 2

c. 6 : 7 d. 1 : 2

e. 1 : 1

14. Tembaga yang ada di alam dianalisis dengan spektromerter massa. Hasilnya
65

63

Cu 69,09%,

CU 30,91%. Hitung massa atom Cu, massa 63Cu dan 65Cu adalah 62, 93 dan 64,93 c. 6,3 d. 63,1 e. 62,01

a. 63,44 b. 63,55

15. Bila kumbang menyengatkorbannya, kumbnag menyalurkan sekitar 1 mg ( 1 x 10-6 9) isopentil asetat C7H14O2. Senyawa ini adalah komponen fragment pisang dan berpean sebagai materi pentransfer informasi untuk memanggil kumbang lain. Berapa banyak molekul dalam 1 mg isopentil asetat.? a. 4,6 x 1015 b. 4,6 x 1014 c. 4 , 6 x 1013 d. 4,6 x 1012 e. 4,6 x 1011

16. Untuk

16,17

Menentukan komposisi senyawa massa zat yang terbentuk dari reaksi dan prosentase unsure dengan hokum perbandingan tetap. 46 gram natrium yang diperlukan untuk membentuk Na2CO3 Tentukan perbandingan Na, C, dan O dalam senyawa Na2CO3. a. 3,8 : 1 :4 b. 1 : 2 : 3 c. 2 : 4,5 d. 1 : 3 : 1 e. 1 : 1 : 1

17. Jika terdapat 8 gram Natrium maka berapa masa karbon dan oksigen secara berurutan yang diperlukan untuk membentuk Na2CO3. . . . a. 2,11 gr dan 8,44 gr b. 8,44 gr dan 2,11 gr c. 2 gram dan 1 gram d. 2,5 dan 3 gr e. 10 gr dan 4 gr

18. Hitung presentase unsure dalam senyawa Na2CO3 secara berurutan ? a. 43,39%, 11,32 % dan 45 , 28% b. 11,32%, 45 , 28 % dan 43,39% c. 45,28% , 11,32% dan 43,39% d. 43,39%, 45,28% dan 11,32%
33

e. 43,00%, 41,5% dan 42,11%

19. Tentukan komposisi gas C3H8 . . . . . a. 1 L b. 4 L c. 5 L d. 3 L e. 2 L

20. Tentukan komposisi CH4 . . a. 5L b. 7L c. 6L e. 4L

21. Hitung presentase unsure oksigen pada senyawa FeO ( Ar Fe = 56 dan O = 16 ) a. 22,1% b. 23,5% c. 22,2% d. 20% e. 50%

22. Tentukan presentase unsure oksigen pada senyawa Fe2O3 ? a. 10% b. 20% c. 30% d. 40% e. 50%

23. Sebanyak 12 gram etana ( C2H6 ) dibakar sempurna ( Ar C = 12, H = 1 ) menurut reaksi 2C2H6 + 7O2 a. 71,4 b. 89,6 4CO2 + 6H2O c. 20,1 d. 29,2 e. 35,84 Tenbtukan keadaan standar ( STP )

24. Berapa liter gas CO2 yang diperlukan untuk membakar sempurna 4 liter gas C2H6 menurut reaksi : C2H6(g) + O2 a. 2L b. 4L CO(g) + H2O c. 8L d. 10L e. 12L

25. Sebanyak 10 gram hidrat besi ( II ) sulfat dipanaskan air jristalnya menguap. Massa zat padat yang tersisa adalah 5,47 gr, bagaimana rumus Hidrat itu. . . . a. 1 : 7 b. 2 : 3 c. 4 : 1 d. 5 : 7 e. 1 : 3

26. Bila 0,24 gram zat yang negandung karbon memerlukan 112 mL gas oksigen ( STP ) untuk membakar semua karbon. Berapa presentase karbon ( Ar C = 12 ) dalam tersebut. . . a. 45% b. 25% c. 50% d. 100%
34

e. 10%

27. Sebanyak 4,6 gram etanol ( Mr etanol =46 ) dibakar hingga menghasilkan gas CO2 dan H2O . volume yang dihasilkan pada keadaan standar. . . . a. 4,48L b. 27,4L c. 6,72L d. 1,12L e. 0,56L

28. Pada suhu 270C dan tekanan 2 atm gas SO2 massanya 12,8 gr, volume gas SO2 tersebut adalah. . . ( Ar S = 32, O=16 R = 0,082 atm mol-1 K-1 ) a. 2,46L b. 12,3L c. 4,5L d. 20,3L e. 12,5 L

29. 12 gram logam magnesium ( Ar Mg = 24 ) direaksikan dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan magnesium klorida dan gas hydrogen yang dihasilkan pada STP ?. . . . a. 12L b. 50L c. 11,2L d. 2L e. 10L

30. Bila 0,25 gr zat yang megandung karbon memerlukan 12mL gas oksigen , ( ATP ) untuk membakar semua karbon. Berapa persentasse karbon ( Ar = C = 12 ) dalam zat tersebut. . . 31. Untuk membakar sempurna 2 mol gas propona maka jumlah O2 yang dibutuhkan .gram a. 320 b. 220 c. 420 d. 520 e. 620

32. Campuran 10mL butane dan metana dibakar menghasilkan 34 mL CO2. Volume masing masing adalah. . . a. 8mL metana, 2mL butane b. 6mL metana, 2mL metana c. 5 mL butane, 2mL metana d. 8mL butane, 2mL metana e. 8mL butane, 4mL metana

33. Massa dari kalsium kabrida ( CaC2 ) yang harus direaksigen dengan air sehingga menghasilkan gas asetilena ( etuna ) 56 liter ( STP ) adalah. . . . a. 215 b. 295 c. 160 d. 101 e. 89

35

34. Perubahan massa atom disebabkan perubahan standar. Hitung massa atom hydrogen dna karbon menurut Berzelius ( O = 100 ) a. 7,5 dan 6,8 b. 6,5 dan 7,5 c. 7,1 dan 5,2 d. 8,1 dan 5,5 e. 2,5 dan 4

35. Massa molekul yang mengandung isotop . hitung lah massa air H2O dan air berat D20 ( 2H2O ) dalam bilangan bulat a. Massa molecular H2O = 18, D2O = 20 b. Massa molecular H2O = 16, D2O = 12 c. Massa molecular H2O = 15, D2O = 10 d. Massa molecular H2O = 17, D2O = 11 e. Massa molecular H2O = 19, D2O = 13

36

Pembahasan Soal

1. 2 Al + 2 KOH + 6 H2O

2K[Al(OH)4] + 3 H2O

V = n x 22,4 x 2 = 0,1 x 22,4 x 2 = 44,48

2. 2 Al + 3 H2SO4

Al2 (SO)4 + 3 H2O

H2SO4 = 3/2 x 0,02 = 0,03 mol = 30 mmol 3. C2H6 + Cl2 C2H2Cl + HCl

C2H6 = 6/30 = 0,2 mol Cl2 = 7,1/7,1 = 0,1 mol ( habis bereaksi ) C5H2Cl ( teoritis ) = 1/1 x 0,1 mol = 0,1 mol = 0,1 x 64,5 gr = 6,54 gr

4. Tb = Kb x 1000 / 500 x massa / Mr

Mr = 150 Mr ( CH2O )n =150 ( 12 + 2.1 + 16 )n = 150 N = 150 / 30 = 5 Rumus molekul ( CH2O )5 : C5H10O5 = pentose

5. %N = 42 % = 2 x 14/60 x kemurnian Lemurnian = 90 %

6. CaC2 + 2 H2O CaC2 = 0,5 mol

Ca ( OH )2 + C2H2

C2H2 = 0,5 mol = 0,5 x 26 gr = 13 gr


37

7. Etana = 60/30 = 2 mol

O2 = 16 / 32 mol = 0,5 ( habis bereaksi ) H2O = 3 / 3,5 x 0,5 = 3 / 7 mol = 3 / 7 x 6 x 1023 = 2,57 x 1023

8. KClO3 + 6 HCl Cl2 = 142 / 71

KCl + 3H2O + 3Cl2 = 2mol

KClO3 = 1/3 x 2 x 122,5 gram = 81,7 gr 9. M + 2 HCl MCl2 + H2

M = 1 / 1 x 0,005 mol = 0,005 mol Ar = maasa / mol = 0,56 / 0,005 = 112

10. Untuk membandingkan kadar N maka kadar N terbesar jika pembilang makin besar penyebut ( Mr ) makin kecil . hitung semua setelah itu simpulkan Kadar N dalam Urea = 28 / 60 x 100 % = 47 % Jadi pupuk yang paling banyak megandung Nitrogen adalah ( NH 2 )2 CO ( Mr = 60 ) 11. 1 , 2, dan 3 memiliki jumlah atom O yang sama dengan 2 mol H2OSO4 yaitu sebanyak 8L atom O ( L : bilanngan Avogrado )

12. Jumlah atom karbon [ ]

13. Bila hukum perbandingan berganda berlaku, rasio massa nitrogen yang terikat pada 1 gr Oksigen harus merupakan bilangan bulat

38

14. Massa atom Cu ( ) ( )

15. Massa molekukar isopentil asetat dalah. . . M = 7 x 12,01 + 14 x 1,008 + 2 x 16 = 130,18

Jumlah molekul 1 mg isopentil 7,68 x 10-9 x 6,022 x 1023 = 4,6 x 1015 16. Karena massa masing masing umsur sudah diketahui maka kita dapat mancari perbandingan unsur dalam Na2CO3 yaitu Na 46 :C:O : 12 : 48 ( dibagi 12 )

3,8 : 1 : 4

17. Jika tersedia natrium sebanyak 8 gram maka kita dapat menentuka factor pengkali agar nantinya perhitungan kita menjadi jauh lebih mudah, yaitu : Factor pengkali = 8 / 3,8 = 2.11 Maka karbon yang dibtuhkan adalah = perbandingan C x factor pengkali = 1 x 2,11 = 2,11 gram

Oksigen yang dibtuhkan adalah = perbandingan O x factor pengkali = 4 x 2,11 = 8,44 gr

18. Massa total Na + C + O = 46 + 12 + 48 = 106 gr % Na = 46 / 106 x 100% % C = 12 / 106 x 100% % O = 48 / 106 x 100 % = 43, 39% = 11,32 % = 45 , 28 %

19. Ch4 + 2O2 8 x 2 ( 8-x )

CO2 + 2H2O

39

C3H8 + 5O2

3CO2 + 4 H2O =25 = 25 16 = 9/3 = 3 16 2x + 5x = 25 3x x

Volume O2 = 2 ( 8-x ) +5x

20. CH4 + 2O2 8-x 2(8-x) C3H8 + 5 O2 X X 5x =3

CO2 + 2 H2O 3 CO2 + 4 H2O

Volume CH4 : 8 x = 8 3 = 5

21. 22. 23.

= n . 22,4 = 1,6 x 22,4 = 35,84 liter

24. 2C2H6 + 7 O2

4 CO2 + 6 H2O

25. Misal jumlah air kristal adalah x maka rumus hidrat adalah FeSO4

pada saat

pemanasan air kristal menguap sehingga tinggi zat padatnya Feso4. Jadi massa FeSO4 adalah 5,47 gram . maka massa H2O adalah 10 5,47 = 4,53 gr FeSO4 FeSO4

Mol FeSO4 = 5,47 / 152 x 0,036 mol Mol H2O = 4,53 / 18 = 0,252 mol
40

Mol FeSO4 : Mol H2O = 0,036 + 0,252 = 1 : 7 1 molekul FeSO4 mengikat 7 molekul air sehingga rumus empiris hidratnya FeSo4.7H2O 26. C + O2 Mol O2 Mol C Massa C % 2 CO2 = 0,112/ 22,4 = 0,005 mol = 1 / 1 x 0,005 mol = 12 x 0,005 = 0,006 gr = 0,06 / 0,24 x 100 % = 25 %

27. n = gram / Mr = 4,6 / 26 = 0,1 x 3 = 0,3 V = n . 22,4 . 0,3 x 22,4 = 6,72 L

28. V

= n. RT

29. Mg + 2 HCl

MgCl2 + H2

Volume H2 = mol x 22,4 = 0,5 x 22,4 = 11,2 liter 30. C + O2 CO2

41

31. C3H8 + 5 O2

3 CO2 + 4 H2O

2 mol C3H8 ( 5/1 x 2 mol ) O2 2 mol C3H8 10 mol O2 Massa = mol O2 x Me O2 = 10 x 32 = 320

32.

Volume

sebesar x mL

Maka volume CO2 adalah 4 x mL Reaksi II Jumlah volume butana dan metana adalah 10 mL, maka CH4 adalah ( 10 x ) mL dan volume CO2 adalah ( 10 x ) [ koefisien CH4 dan CO4 sama ] 4x + 10 x = 43 3x X = 42 =8

33. CaCa + H2O

C2H2 + CaO

Maka CaC2 adalah massa

= mol x Mr = 2 , 5 x 64 = 160 gram

34. Massa atom hidrigen = 1 x 100/16 = 6,25 = 6,3 Massa atom karbon = 12 x 100 / 16 = 7,5

35. Massa molekular H2O = 1 x 2 + 16

= 18

Massa molekular D2O = ( 2 x 2) + 16 = 20

42

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 1. Penyetaraan reaksi Kimia Langkah langkah dalam menyelesaikan persamaan reaksi kimia : a. Jumlah salah satu unsure yang sejenis di ruas kiri dan kanan disetarakan dengan mengisikan koefisien di depan unsure atau senyawa. b. Pada awal penyetaraan , di depan masing - masing

43

Anda mungkin juga menyukai