Capaian Pembelajaran
1. Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam
perhitungan kimia (stoikiometri).
2. Mampu mendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik
sederhana serta persamaan reaksinya.
3. Mampu membuktikan dan mengomunikasikan berlakunya hukum-hukum
dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam
menyelesaikan perhitungan kimia.
Landasan Teori
A. Hukum – Hukum Dasar Kimia
d. Hukum Avogadro
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama". Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada
keadaan STP (0oC 1 atm) 1 Mol setiap gas, volumenya 22,4 liter. Volume ini
disebut sebagai volume molar gas.
B. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi mempunyai sifat:
1. Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
2. Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.
3. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol (khusus
yang berwujud gas perbandingan koefisien juga menyatakan
perbandingan volume asalkan suhu dan tekanannya sama).
Langkah-langkah penulisan persamaan reaksi:
1. Nama-nama reaktan dan hasil reaksi dituliskan. Penulisan ini disebut
persamaan sebutan.
2. Tuliskan persamaan reaksi dengan menggunakan lambang-lambang, yaitu
rumus-rumus kimia zat, dan wujud reaksi. Penulisan ini disebut persamaan
kerangka.
3. Setarakan persamaan kerangka tersebut sehingga diperoleh persamaan
reaksi setara yang disebut persamaan kimia.
Penyetaraan persamaan reaksi sesuai dengan hukum kekekalan reaksi
Lavoisier dan teori atom Dalton. Menurut hukum Lavoisier, pada reaksi kimia
tidak terjadi perubahan massa. Artinya, jumlah dan jenis atom di ruas kiri
(reaktan) sama dengan jumlah dan jenis atom di ruas kanan (hasil reaksi).
Sesuai teori atom Dalton, dalam reaksi kimia tidak ada atom yang hilang atau
tercipta, yang terjadi hanyalah penataan ulang atom-atom reaktan membentuk
susunan baru, yaitu hasil reaksi. Agar jenis dan jumlah atom di ruas kiri sama
dengan di ruas kanan, persamaan reaksi disetarakan (diseimbangkan) dengan cara
mengatur angka di depan reaktan dan hasil reaksi. Angka yang diberikan di
depan reaktan dan hasil reaksi disebut koefisien. Angka satu sebagai
koefisien tidak dituliskan.
Tahap-tahap penyetaraan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan
1. Tuliskan persamaan kerangka, yaitu persamaan reaksi yang belum
setara, dengan reaktan di ruas kiri dan hasil reaksi di ruas kanan.
2. Tetapkan koefisien zat/senyawa yang lebih rumit adalah satu.
3. Setarakan reaksi dengan mengatur koefisien reaktan dan hasil reaksi
yang lain.
C. Konsep Mol
Mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau
molekul-molekulnya sebesar bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa itu.
23
Jika bilangan Avogadro = L , maka: L = 6,023 x 10
1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr molekul tersebut.
1. Masa Atom dan Masa Rumus
a. Massa Atom
Massa atom didefinisikan sebagai massa suatu atom dalam satuan atomic
mass unit (amu) atau satuan massa atom (sma). Satu amum didefinisikan
1
sebagai kali massa satu atom C-12. Karbon-12 adalah salah satu isotop
12
karbon yang memiliki 6 proton dan 6 neutron. Unsur ini dijadikan sebagai
standar pembanding sebab unsur ini memiliki sifat yang sangat stabil
dengan waktu paruh yang panjang. Dengan menetapkan massa atom C-12
sebesar 12 sma, kita dapat menentukan massa atom unsur lainnya. Sebagai
contoh, diketahui bahwa satu atom hidrogen hanya memiliki massa 8,4% dari
massa satu atom C-12. Dengan demikian, massa satu atom hidrogen adalah
sebesar 8,4% × 12 sma atau 1,008 sma. Dengan perhitungan serupa, dapat
diperoleh massa satu atom oksigen adalah 16,00 sma dan massa satu atom
besi adalah 55,85 sma. Hal ini berarti bahwa satu atom besi memiliki massa
hampir 56 kali massa satu atom hidrogen.\
Jenis molekul sangat banyak, sehingga tidak ada tabel massa molekul
relatif. Akan tetapi, massa molekul relatif dapat dihitung dengan menjumlahkan
massa atom relatif atom-atom pembentuk molekulnya.
Mr = ∑Ar
d. Massa Molar
Telah diketahui bahwa satu mol adalah jumlah zat yang mengandung
partikel (atom, molekul, ion) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram karbon
dengan nomor massa 12 (karbon-12, C-12). Sehingga terlihat bahwa massa 1 mol
C-12 adalah 12 gram. Massa 1 mol zat disebut massa molar. Massa molar sama
dengan massa molekul relatif (Mr) atau massa atom relatif (Ar) suatu zat yang
dinyatakan dalam gram.
Massa molar = Mr atau Ar suatu zat (gram)
e. Volume Molar
Avogadro mendapatkan hasil dari percobaannya bahwa pada suhu 0 °C
(273 K) dan tekanan 1 atmosfir (76 cmHg) didapatkan tepat 1 liter oksigen
dengan massa 1,3286 gram. Pengukuran dengan kondisi 0 °C (273 K) dan
tekanan 1 atmosfir (76 cmHg) disebut juga keadaan STP (Standard Temperature
and Pressure). Pada keadaan STP, 1 mol gas oksigen sama dengan 22,4 liter.
Avogadro yang menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas
yang bervolume sama mengandung jumlah molekul yang sama. Apabila jumlah
molekul sama maka jumlah molnya akan sama. Sehingga, pada suhu dan
tekanan yang sama, apabila jumlah mol gas sama maka volumenya pun akan
sama. Keadaan standar pada suhu dan tekanan yang sama (STP) maka volume 1
mol gas apasaja/sembarang berharga sama yaitu 22,4 liter. Volume 1 mol gas
disebut sebagai volume molar gas (STP) yaitu 22,4 liter/mol.
Volume gas tidak standar pada persamaan gas ideal dinyatakan dengan:
PV = nRT
Keterangan :
P : tekanan gas (atm)
V : volume gas (liter)
n : jumlah mol gas
R : tetapan gas ideal (0,082 liter atm/mol K)
T : temperatur mutlak (Kelvin)
F. Molaritas
Larutan merupakan campuran antara pelarut dan zat terlarut. Jumlah zat
terlarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi. Salah satu cara untuk
menyatakan konsentrasi dan umumnya digunakan adalah dengan molaritas
(M). molaritas merupakan ukuran banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Dapat dituliskan sebagai berikut:
M=
G. Pereaksi Pembatas
Di dalam suatu reaksi kimia, perbandingan mol zat-zat pereaksi yang
dicampurkan tidak selalu sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini
berarti bahwa ada zat pereaksi yang akan habis bereaksi lebih dahulu.
X + 2Y → XY
Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat
X membutuhkan 2 mol zat Y. Dalam hitungan kimia, pereaksi pembatas dapat
ditentukan dengan cara membagi semua mol reaktan dengan koefisiennya, lalu
pereaksi yang mempunyai nilai hasil bagi terkecil, merupakan pereaksi pembatas.
Referensi
Djojosuwito, Subandio, dkk. 1994. Kimia 1.Yudhistira: Jakarta.
Parning, dkk. 2007. Kimia 1 SMA. Yudhistira: Jakarta.
Purba, Michael. 2006. Kimia 1 untuk SMA Kelas X. Erlangga: Jakarta.
Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas X Jilid 1. Phibeta Aneka Gama:
Jakarta.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry 1. Tiga
Serangkai: Solo.
Wiratmo, dkk. 1994. Ilmu kimia Jilid 1. Macanan Jaya Cemerlang: Klaten.
Latihan Soal
1. Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam karbondioksida adalah 3:8
.jika 3 gram karbon direaksikan dengan 16 gram oksigen, maka
karbondioksida yang terbentuk adalah...
A. 11 gr D. 19 gr
B. 17 gr E. 25 gr
C. 18 gr
Jawab : A
Diketahui : Perbandingan massa karbon: oksigen = 3: 8
m karbon = 3 gram
m oksigen = 16 gram
Ditanya : CO2 yang terbentuk...?
Penyelesaian :
Perbandingan massa karbon dan oksigen dalam CO2 = 3: 8
Jika 3 gram karbon direaksikan dengan 16 gram oksigen
Maka :
Perbandingan massa = Perbandingan koefisien
3 gram C : 16 gram O = 3 : (2x8)
C + O2 → CO2
3g 8g 11 g
Tersisa 8 gram O2 dan dihasilkan 11 gram CO2
2. Berdasarkan hasil penelitian ternyata di dalam kopi terdapat senyawa
kafein.hasiln analisis menunjukan bahwa kafein (Mr = 194) mengandung
28,9% nitrogen.jumlah atom nitrogen yang ada dalam satu molekul kafein
adalah (Ar N = 14)
A. 1 D. 6
B. 2 E. 7
C. 4
Jawab : C
Diketahui : Mr kafein = 194
Nitrogen = 28,9 %
Ar N = 14
Ditanya : Jumlah atom Nitrogen...?
Penyelesaian :
jumlah atom N x Ar N
%𝑁 = x 100 %
Mr
jumlah atom N x 14
28,9 % = x 100 %
194
5606,6
𝑍=
1400
𝑍=4
Penentuan Mr
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙 𝑔𝑟𝑎𝑚
=
𝐿 𝑀𝑟
7,5 𝑥 1021 1
= 𝑀𝑟
6 𝑥 1023
Mr = 80
6. Secara alamiah Boron mempunyai 2 buah isotop, yaitu isotop B-10 dan B-11.
Jika Ar boron adalah 10,8 maka kelimpahan isotop B-10 adalah. . . .
A. 10% D. 75%
B. 20% E. 80 %
C. 50%
Jawab : B
Penyelesaian :
Missal kelimpahan B-10 = x
Missal kelimpahan B-11 = 1-x
Maka
10x + 11(1-x)=10,8
10x + 11-11x=10,8
-x = 10,8-11
-x = -0,2
X = 0,2
Maka kelimpahan B-10 adalah 0,2x100% = 20%
(B)
7. Sebanyak 10 cm3 hidrokarbon tepat bereaksi dengan 40 cm3 oksigen
menghasilkan 30 cm3 karbondioksida. Jika volum semua gas diukur padasuhu
dan tekanan sama, maka rumus hidrokarbon tersebut adalah. . . .
A. CH4 D. C3H6
B. C2H6 E. C3H8
C. C3H4
Jawab :
Penyelesaian : C
CxHyO + O2 → CO2 + H2O
10mL : 40mL : 30mL : 20mL
1mL : 4mL : 3mL : 2mL
Maka, perbandingan volume=perbandingan koefisien
CxHyO2 + 4O2 → 3CO2 + 2H2O
C → x=3
H → y=4, maka rumus hidrokarbon adalah C3H4
8. 60 gram asam laktat (Mr = 90) jika dibakar sempurna akan menghasilkan 88
gram CO2 dan 36 gram air (Ar O = 16; C= 12; H = 1).
Rumus molekul asam laktat adalah. . . .
A. C2H4O2 D. C4H10O2
B. C2H6O2 E. C4H8O4
C. C3H6O3
Penyelesaian : C
Missal rumus molekul CxHyOz
Maka reaksinya CxHyOz + O2 → CO2 + H2O dihasilkan 88 gram CO2
𝑔𝑟 88
Mol CO2 =𝑀𝑟=44=2 mol
10. Sebanyak 2,9 gram besi direaksikan dengan asam sulfat secukupnya, menurut
reaksi :
2Fe(s) + 3H2SO4(aq) ↔ Fe2(SO4)3(aq) + 3H2(g). Pada akhir reaksi, gas H2 yang
terbentuk diukur pada keadaan standar adalah . . .(Ar Fe=56)
A. 0,56 liter
B. 0,60 liter
C. 1,12 liter
D. 1,68 liter
E. 2,24 liter
Jawab : D
Penyelesaian :
𝑔𝑟 29
Mol Fe = 𝐴𝑟= 56= 0,05