Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH KIMIA DASAR

“ ILMU KIMIA ”

DISUSUN OLEH :
Nama : Miguel Angle Kosegeran
NIM : 21505005
Prodi : Pend. Fisika
Mata Kuliah : Kimia Dasar
Dosen Pengampuh : Dra. Desire A. S. Rumondor M.Si
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
hukum-hukum dasar kimia.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai hukum dasar kimia.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada


kita sekalian.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………1
Daftar Isi……………………………………………………………………………..2
BAB. Pendahuluaan………………………………………………………………..3
1. Latar Belakang……………………………………………………………….3
2. Rumusan Masalah……………………………………………………………3
3. Tujuan Pembahaan…………………………………………………………...3
BAB II. Pembahaan………………………………………………………………..4
1. Hukum Kekekalan massa………………………………………………...4
2. Hukum Perbandingan Berganda…………………………………………5
3. Hukum Perbandingan Tetap……………………………………………..6
4. Hukum Boyle…………………………………………………………….6
5. Hukum Kesamaan Gas…………………………………………………..7
6. Hukum Gas Ideal………………………………………………………...8
BAB III. Penutup………………………………………………………………….11
1. Kesimpulan……………………………………………………………...11
2. Saran……………………………………………………………………..12
Daftar Pustaka……………………………………………………………….13

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan bagian ilmu pengetahuan alam yang mempelajari materi
yang meliputi susunan, sifat, dan parubahan materi serta energi yang menyertai
perubahan materi. Penelitian yang cermat terhadap pereaksi dan hasil reaksi telah
melahirkan hukum-hukum dasar kimia yang menunjukkan hubungan kuantitatif atau
yang disebut stoikiometri. Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu stoicheon yang berarti unsur dan metrainyang berarti mengukur. Dengan kata
lain, stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat
yang terlibat dalam reaksi. Hukum-hukum kimia dasar tersebut adalah hukum
kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, , hukum perbandingan berganda,
hukum perbandingan volume hukum kesamaan gas, hukum boyle dan hukum
gas ideal. Hukum-hukum dasar kimia itu merupakan pijakan kita dalam mempelajari
dan mengembangkan ilmu kimia selanjutnya.

2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah secara singkat dalam makalah ini akan membahas tentang
beberapa hukum-hukum kimia yakni sebagai berikut :
a) Hukum kekekalan massa
b) Hukum perbandingan berganda
c) Hukum perbamdingan tetap
d) Hukum boyle
e) Hukum kesamaan gas
f) Hukum gas ideal
3. Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan adalah agar kita dapat mengetahui dan mampu memjelaskan
tentang hukum-hukum kimia dan perhitungannya. Selain itu makalah dibuat
untuk membahas dan mempelajari tentang hukum kekekalan massa, hukum
perbandingan berganda, hukum perbandingan tetap, hukum boyle dan hukum
gas ideal

BAB II
PEMBAHASAN

1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser)


Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier
adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan
meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup
Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum
digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk
tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu
sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.

Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh Antonie Lavoisier pada tahun 1789.
Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut sebagai bapak kimia modern. Sebelumnya, Mikhail
Lomonosov (1748) juga telah mengajukan ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam
eksperimen. Sebelumnya, kekekalan massa sulit dimengerti karena adanya gaya buoyan
atmosfer bumi. Setelah gaya ini dapat dimengerti, hukum kekekalan massa menjadi kunci
penting dalam merubah alkemi menjadi kimia modern

Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia,
teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Berdasarkan ilmu relativitas spesial, kekekalan
massa adalah pernyataan dari kekekalan energi. Massa partikel yang tetap dalam suatu sistem
ekuivalen dengan energi momentum pusatnya. Pada beberapa peristiwa radiasi, dikatakan
bahwa terlihat adanya perubahan massa menjadi energi. Hal ini terjadi ketika suatu benda
berubah menjadi energi kinetik/energi potensial dan sebaliknya. Karena massa dan energi
berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi, massa dalam jumlah
yang sangat sedikit akan tercipta/hilang dari sistem. Namun demikian, dalam hampir seluruh
peristiwa yang melibatkan perubahan energi, hukum kekekalan massa dapat digunakan karena
massa yang berubah sangatlah sedikit.

“Massa
“Massa zat
zat sebelum
sebelum dan
dan sesudah
sesudah reaksi
reaksi selalu
selalu sama.”
sama.”
Contoh:
39 gram Kalium direaksikan dengan 36,5 gram HCl.
Berapakah zat hasil reaksi? Bila Ar K = 39; Ar Cl = 35,5; Ar H = 1
Jawab: 2 K + 2 HCl 2 KCl + H2
mol Kalium = 39 / 39
= 1 mol
2. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)

Dalton mendefinisikan atom sebagai unit terkecil dari suatu unsur yang dapat
melakukan penggabungan kimia. Dalton membayangkan suatu atom yang sangat kecil
dan tidak dapat dibagi lagi. Tetapi, serangkaian penyelidikan yang dimulai pada tahun
1850-an dan dilanjutkan pada abad IXX (kesembilan belas) secara jelas menunjukkan
bahwa atom sesungguhnya memiliki struktur internal: yaitu atom tersusun atas
partikel-partikel yang lebih kecil lagi, yang disebut partikel subatom. Penelitian
tersebut mengarah pada penemuan tiga partikel subatom-elektron, proton, dan neutron.

“Jika dua unsur dapat membentuk satu atau lebih senyawa, maka perbandingan
massa dari unsur yang satu yang bersenyawa dengan jumlah unsur lain yang
tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah dan tetap.”

Contoh: MnO : Mn2O7 (Mr Mn = 55, O = 16)


Berat O = 8 gram
55
Mn = × 8=6,19 gram (dalam MnO)
55+16

2 ×55
Mn = =3,96 gram (dalam Mn2O7)
16 ×7+2 ×55

3. Hukum Perbandingan tetap (Proust)


Hukum perbandingan tetap adalah Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap
senyawa adalah tetap.
Contoh:
Pada senyawa NH3 : massa N :
massa H = 1 Ar . N : 3 Ar .
H = 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
Pada senyawa SO3 : massa S :
massa O= 1 Ar . S : 3 Ar . O
O= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust adalah Bila diketahui massa suatu senyawa
atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur
lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16;
Ca=40) Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%

4. Hukum Boyle.
Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila
dipanaskan. Akhirya ia menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum
Boyle yang berbunyi :

bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan
tekananya

Dalam sejarah ilmu kimia terdapat beberapa tahap, antara lain tahap alkemi,
tahap ilmu kimia. dan tahap ilmu kimia modern Boyle adalah bapak ilmu kimia,
sedangkan Lavoisier adalah bapak ilmu kimia modern. Mengapa Boyle disebut bapak
ilmu kimia? Karena ia mengadakan eksperimen secara ilmiah. Karena ia menemukan
konsep atom. Karena ia dapat membedakan unsur senyawa dan campuran. Ia dapat
membedakan asam, basa dan alkali. Para ahli sebelumnya tidak dapat. Misalnya
Aristoteles, ahli filsafat Yunani yang terbesar, mengira air, tanah, api, dan udara,
adalah unsur

Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1 = n2 dan
T1 = T2 sehingga diperoleh P1 V1 = P2 V2
Contoh:
2. 1 mol gas CO2 dengan volume 10 liter dan tekanan 1,5 atm .1 mol gas H2 d
volume 30 liter. Pada temperatur yang sama dengan gas CO2, berapa
tekanannya
Jawab:
Diketahui :
P1 = 1,5 atm,V1= 10 liter,V2= 30 liter
Ditanya : P2=...?
J
P1.V1 =
P2.V2 1,5 x 10 =
P2 x 30
P2 = 0,5 atm
5. Hukum kesamaan gas

Mengapa perbandingan volume gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan


sederhana?     Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay Lussac gagal menjelaskan hukum perbandingan
volume yang ditemukan oleh Gay Lussac. Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel
unsur selalu berupa atom tunggal (monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan
percobaan Gay Lussac. Menurut Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal
(monoatomik), tetapi berupa 2 atom (diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan
partikel tersebut sebagai molekul.

Gay Lussac:

2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air

Avogadro:

2 molekul gas hidrogen + 1 molekul gas oksigen -> 2 molekul uap air

Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi:
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pula.”
Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah
molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas
yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S. Silberberg, 2000). Mari kita
lihat bagaimana hipotesis Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volume
dan sekaligus dapat menentukan rumus molekul berbagai unsur dan senyawa.

Contoh : Berapakah volume gas 29 gram C4H10 pada temperatur dan


tekanan tetap, di mana 35 liter oksigen beratnya 40 gram
(Mr C4 H10 = 58; Ar O = 16)
Jawab : Mol C4H10 = 29 / 54 = 0,5 mol
Mol O2 = 40 / 32 = 1,25 mol
1
mol C4H10 = 0,5 / 1,25 x 35 = 14 liter
2

6. Hukum Gas Ideal (1834)


Gas merupakan satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian
tak terpisahkan dari studi kimia, bab ini terutama hanya akan membahas hubungan
antara volume, temperatur dan tekanan baik dalam gas ideal maupun dalam gas nyata,
dan teori kinetik molekular gas, dan tidak secara langsung kimia. Bahasan utamanya
terutama tentang perubahan fisika, dan reaksi kimianya tidak didiskusikan. Namun,
sifat fisik gas bergantung pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga
bergantung pada strukturnya. Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah
contoh yang baik kebergantungan sifat makroskopik pada struktur mikroskopik.

Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut.

1. Gas bersifat transparan.


2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi,
volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi
tak hingga kecilnya.
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan
mengembang.
8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.

Dari berbagai sifat di atas, yang paling penting adalah tekanan gas. Misalkan
suatu cairan memenuhi wadah. Bila cairan didinginkan dan volumenya berkurang,
cairan itu tidak akan memenuhi wadah lagi. Namun, gas selalu akan memenuhi ruang
tidak peduliberapapun suhunya. Yang akan berubah adalah tekanannya.

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas adalah manometer,


sedangkan alat pengukur tekanan atmosfer adalah barometer yang diciptakan oleh
Torricelli. Tekanan didefinisikan gaya per satuan luas, jadi tekanan = gaya/luas. Dalam
SI, satuan gaya adalah Newton (N), satuan luas m2, dan satuan tekanan adalah Pascal
(Pa). 1 atm kira-kira sama dengan tekanan 1013 hPa.

1 atm = 1,01325 x 105Pa = 1013,25 hPa

Namun, dalam satuan non-SI unit, Torr, kira-kira 1/760 dari 1 atm, sering
digunakan untuk mengukur perubahan tekanan dalam reaksi kimia. Fakta bahwa
volume gas berubah bila tekanannya berubah telah diamati sejak abad XVII oleh
Torricelli dan filsuf/saintis Perancis Blase Pascal (1623-1662). Boyle
mengamatibahwa dengan mengenakan tekanan dengan sejumlah volume tertentu
merkuri, volume gas, yang terjebak dalam tabung gelas yang tertutup di salah satu
ujungnya, akan berkurang. Dalam percobaan ini, volume gas diukur pada tekanan lebih
besar dari 1 atm.

Boyle membuat pompa vakum menggunakan teknik tercangih yang ada waktu
itu, dan ia mengamati bahwa gas pada tekanan di bawah 1 atm akan mengembang.
Setelah ia melakukan banyak percobaan, Boyle mengusulkan persamaan untuk
menggambarkan hubungan antara volume V dan tekanan P gas. Hubungan ini disebut
dengan hukum Boyle.
PV = k (suatu tetapan)

Tiga hukum Gas


Hukum Boyle : V = a/P (pada T, n tetap)
Hukum Charles : V = b.T (pada P, n tetap)
Hukum Avogadro : V = c.n (pada T, P tetap)

Jadi, V sebanding dengan T dan n, dan berbanding terbalik pada P. Hubungan


ini dapat digabungkan menjadi satu persamaan:

V = RTn/P
atau
PV = nRT

R adalah tetapan baru. Persamaan di atas disebut dengan persamaan keadaan


gas ideal atau lebih sederhana persamaan gas ideal. Nilai R bila n = 1 disebut dengan
konstanta gas, yang merupakan satu dari konstanta fundamental fisika. Nilai R
beragam bergantung pada satuan yang digunakan. Dalam sistem metrik, R = 8,2056
x10-2dm3atm mol -1K-1 Kini, nilai R = 8,3145 J mol-1 K-1 lebih sering digunakan.

PV = n.R.T

Keterangan: V = Volume
P = Tekanan
n = mol
R = Konstanta (0,082)
T = Temperatur

Contoh:
Hitung volume 1 mol gas pada keadaan standar
(0oC pada tekanan 1 atm = 273K).
Jawab : PV = n. RT
1 x V = 1 x 0,082 x 273
V = 22,4

BAB III
PENUTUP
1. Keseimpulan

Hukum- hukum dasar kimia seperti yang dibahas di atas mempunyai peranan yang
penting dalam ilmu kimia yaitu sebagai pondasi atau dasar dari segala penghitungan
rumus kimia yang kita gunakan sehari-hari. Hukum – Hukum tersebut antara lain;
Hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda,
hukum kesamaan gas, hukum boyle dan hukum gas ideal
Hukum kekalan massa dikemukakan oleh Antonie Lavoiser pada tahun 1789
menyatakan bahwa Massa sebelum dan sesudah reaksi selalu sama. Dengan kata lain,
hukum ini  menyatakan bahwa dalam reaksi kimia, suatu materi tidak dapat diciptakan
ataupun dimusnahkan.
Hukum perbandingan berganda dikemukakan oleh John Dalton (1766 – 1844)
menyatakan bahwa “Jika dua unsur dapat membentuk satu atau lebih senyawa, maka
perbandingan massa dari unsur yang satu yang bersenyawa dengan jumlah unsur lain
yang tertentu massanya akan merupakan bilangan mudah dan tetap.
Hukum perbandingan tetap dikemukan oleh Joseph Proust pada tahun 1799,
(Joseph Louis Proust, 1754-1826) menyatakan bahwa Perbandingan massa unsur –
unsur dalam senyawa adalah selalu tetap walaupun berasal dari daerah yang berbeda
dan dibentuk dengan cara yang berbeda. Dengan kata lain setiap sampel suatu senyawa
memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap.
Hukum Boyle adalah hukum gas yang dikemukakan oleh Boyle menyatakan
bahwa bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan
1 1
tekananya. Pernyataan diatas dapat dirumuskan dengan P = sedangkan V =
V P

Hukum kesamaan gas yang dikemukakan oleh Amedeo Avogrado menyatakan


bahwa “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan
mengandung jumlah molekul yang sama pula”. Pernyataan ini dapat dirumuskan
dengan P1V1=P2V2

Hukum gas ideal (1834) merupakan penggabungan antara hukum boyle dan hukum
RTn
Gay Lussac. Sehingga kedua hukum tersebut dapat dirumuskan V = atau PV =
P
nRT

2. Saran
Hukum- hukum dasar kimia seperti yang dibahas di atas mempunyai peranan yang
penting dalam ilmu kimia yaitu sebagai pondasi atau dasar dari segala penghitungan
rumus kimia yang kita gunakan sehari-hari maka dari itu simaklah pembahasan
tersebut
DAFTAR PUSTAKA

http://urip.wordpress.com/2012/10/22/ringkasan-hukum-hukum-dasar-dalam-kimia/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-sma-ma/hukum-hukum-dasar-kimia-
hipotesis-avogadro-dan-konsep-mol/.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/hukum-keadaan- standar-dan-
hukum-gas-ideal/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-1/hukum-hukum- dasar-
ilmu-kimia/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2006379-hukum-hukum-dasar- kimia/

http://specialkimia1.wordpress.com/2009/02/06/hukum-dasar-kimia-dan-
perhitungan- kimia/
1

Anda mungkin juga menyukai