Anda di halaman 1dari 16

HUKUM-HUKUM DASAR ILMU KIMIA

STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan


kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
Contoh:
hidrogen + oksigen hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang
membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk
massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa
unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana".
Contoh:
Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa
Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2
4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan
kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
A.
HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:

Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada


temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den
tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P 1 V1 = P 2 V2
2.5 = P2 . 10 P2 = 1 atmosfir
B. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat den sederhana".
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi
tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan
dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
D. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan
bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya
22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan
1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Kimia/0160%20Kim%201-1a.htm

Hukum Dasar Dan Perhitungan Kimia(stoikiometri)

Minggu, 18 Oktober 2009

Dalam ilmu kimia, stoikiometri (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk


membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung
hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini
berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metri (ukuran).
hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam
sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan massa
yang menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi kimia
biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal, dan bahwa
energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan kepada pentingnya
konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika
Kimia sering disebut sebagai "ilmu pusat" karena menghubungkan berbagai ilmu lain,
seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan
geologi

[1]

. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-

konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsipprinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau
antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama
termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia,
yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini
digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti
hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah.
Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain
yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang
mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet
dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam
maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang
membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur
dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan
oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-

atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami
oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi
kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya.
Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah
adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat
ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar.
Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya
lemah lain yang mencoba merubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur,
dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai
partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan
energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk
membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat
memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk
yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat
oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S)
berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat
dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki
cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi
tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 C sampai
100 C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan
organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi.
Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es
cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas
penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan
selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan
melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah
menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak
konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek
lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak

lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang
luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan
elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model
reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada
alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.

A.Hukum Hukum Dasar Kimia


A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Pernahkah Anda memperhatikan sepotong besi yang dibiarkan di udara terbuka,
dan pada suatu waktu kita akan menemukan, bahwa besi itu telah berubah menjadi
karat besi. Jika kita timbang massa besi sebelum berkarat dengan karat besi yang
dihasilkan,

ternyata

massa

karat

besi

lebih

besar

Benarkah

demikian?

Anda yang sering melihat kayu atau kertas terbakar, hasil yang diperoleh adalah
sejumlah sisa pembakaran berupa abu. Jika Anda menimbang abu tersebut, maka massa
abu akan lebih ringan dari massa kayu atau kertas sebelum dibakar. Benarkah demikian?
Dari kejadian tersebut, kita mendapatkan gambaran bahwa seolah-olah dalam suatu
reaksi kimia, ada perbedaan massa zat, sebelum dan sesudah reaksi.
Pada pelajaran /modul yang lalu, Anda telah menerapkan Hukum kekkalan
massa, dalam menyetarakan persamaan reaksi, artinya massa zat sebelum reaksi sama
dengan massa sesudah reaksi. Untuk memahami hukum kekekalan massa, Anda dapat
melakukan percobaan perorangan, atau kelompok di rumah atau di sekolah induk (jika
memungkinkan).
B.

Hukum

Perbandingan

Tetap

(Hukum

Proust)

Pada modul sebelumnya, Anda telah mempelajari rumus kimia senyawa. Dan
Anda telah mengenal berbagai senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih sebagai
contoh, air (H2O). Air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur Hidrogen dan Oksigen. Seperti

Anda ketahui bahwa materi mempunyai massa, termasuk hidrogen dan oksigen.
Bagaimana kita mengetahui massa unsur hidrogen dan oksigen yang terda, seorang ahli
kimia

Perancis,

yang

bernama

Joseph

Louis

Proust

(1754-1826),

mencoba

menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.


Tabel 06.1 Hasil Eksperimen Proust pat dalam air?

Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram
oksigen, menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan
massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8,
berapapun banyaknya air yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukannya, Proust
mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan, Hukum Perbandingan Tetap,
yang berbunyi:
"Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa
selalu tetap"
Pahamkah Anda? Anda perhatikan contoh di bawah ini!
Contoh:
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang
terbentuk?
Jawab:
Perbandingan

massa

hidrogen

dengan

oksigen

8.

Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40.


Karena perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8, maka 4 gram hidrogen yang
diperlukan

gram

oksigen

yaitu

32

gram.

Untuk kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih
bersisa sebanyak ( 40 32 ) gram = 8 gram. Nah, sekarang kita akan menghitung
berapa gram air yang terbentuk dari 4 gram hidrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja
36 gram.

H2

Ditulis sebagai

+
1

Massa

gram :
Jika awal reaksi

8
gram

gram

40
gram

gram

..
gram?

32
gram

bersisa

9
gram

4
4

Yang bereaksi

H2O

==>

Perbandingan

Oksigen

O2

36
gram

gram.

Bagaimana pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa Magnesium
oksida. Hasil percobaan tertera pada tabel berikut.
Tabel

Apakah

06.2

data

Reaksi

di

atas

Magnesium

menunjukkan

dengan

berlakunya

Oksigen.

hukum

perbandingan tetap (Proust)? Jika berlaku, berapa perbandingan massa


magnesium dan oksigen dalam senyawa Magnesium Oksida?
2
Dalam senyawa AB diketahui perbandingan massa A : massa B = 2
: 1. Jika terdapat 60 gram senyawa AB, tentukan massa masing-masing
unsur dalam senyawa tersebut!
3
Perbandingnan, massa Fe : massa S = 7 : 4, untuk membentuk
senyawa besi sulfida. Bila 30 gram besi (Fe) dan 4 gram belerang (S)
dibentuk menjadi senyawa besi sulfida, berapa gram massa besi sulfida
(FeS) yang dapat terjadi?
Jika Anda sudah mengerjakannya, cocokanlah dengan kunci jawaban berikut.
KUNCI LATIHAN

1
.

Data di atas sesuai dengan Hukum perbandingan tetap karena dari

data 1, 2, 3, 4, perbandingan massa Magnesium : massa Oksigen dalam


senyawa Magnesium Oksida selalu 12 : 8 atau 3 : 2
2
Perbandingan massa A : massa B = 2 : 1

jumlah

perbandingan

AB

Jumlah

3.

Untuk

senyawa

membentuk

AB

senyawa
60

Maka, massa A dalam senyawa tersebut =

massa B dalam senyawa tersebut =


3
.

Perbandingan

massa

gram
x 60 = 40 gram

x 60 = 20 gram

Fe

massa

Bila semua unsur Fe habis, maka S diperlukan = 4 x 30 = 17,1 gram


Hal ini tidak mungkin, sebab hanya tersedia 4 gram S. Jadi yang habis
membentuk
Maka,

Fe

senyawa
yang

adalah

diperlukan

unsur
=

S,
x

seberat
4

gram

4
=

gram.
7

gram

............Massa FeS yang terjadi = 7 gram + 4 gram = 11 gram


................Besi (Fe) yang tersisa = ( 30 7 ) gram = 23 gram
C.

Hukum

Perbandingan

Berganda

(Hukum

Dalton)

Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air,
dua unsur bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk
membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan
perbandingan berbeda-beda. MIsalnya, belerang dengan oksigen dapat membentuk
senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O
dan H2O2.
Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan
didapatkan

suatu

pola

keteraturan.

Pola

tersebut

dinyatakan

sebagai

Perbandingan Berganda yang bunyinya:


Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka
perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana

hukum

Contoh:
Nitrogen

dan

oksigen

dapat

membentuk

senyawa-senyawa

N2O,

NO,

N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat pada tabel berikut.
Tabel 06.3 Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7 gram,
maka
N2O

perbandingan
:

NO

N2O3

massa
:

.....................................1
Pahamkah

Anda?

Agar

Anda

N2O4

lebih

oksigen
4

paham,

:
coba

dalam:
12

3
kerjakan

16

atau

..:

latihan

berikut!

LATIHAN
Komposisi dua sample A dan B setelah dianalisa ternyata hanya mengandung atom
karbon

dan

oksigen.

Hasil

analisa

dapat

dilihat

pada

tabel

berikut::

Tabel 06.4. Perbandingan massa karbon : oksigen.

a. Apakah kedua sampel merupakan senyawa yang sama? Atau keduanya


....berbeda?
b.

Apakah

data

tersebut

....perbandingan berganda?
KUNCI LATIHAN

mendukung

hukum

perbandingan

tetap

atau

hukum

a.

Tidak

sama

b. Ya, mendukung hukum perbandingan berganda karena perbandingan massa :


Karbon

Oksigen

pada

senyawa

Karbon

Oksigen

pada

senyawa

II

=
=

4
4

11
:

D. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lusssac)

Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa, gas Hidrogen dapat bereaksi dengan
gas Oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas Hidrogen dan Oksigen dalam
reaksi tersebut adalah tetap, yakni 2 : 1.
Kemudian di tahun 1808, ilmuwan Perancis, Joseph Louis Gay Lussac, berhasil
melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan
menggunakan berbagai macam gas.
Berikut adalah contoh dari percobaan yang dilakukan

Gambar 06.1 Percobaan Gay Lussac


Menurut Gay Lussac 2 volume gas Hidrogen bereaksi dengan 1 volume gas
Oksigen membentuk 2 volume uap air. Pada reaksi pembentukan uap air, agar reaksi

sempurna, untuk setiap 2 volume gas Hidrogen diperlukan 1 volume gas Oksigen,
menghasilkan 2 volume uap air.
Semua gas yang direaksikan dengan hasil reaksi, diukur
pada suhu dan rekanan yang sama atau (T.P) sama.
Untuk lebih memahami Hukum perbandingan volume, Anda perhatikan, data hasil
percobaan berkenaan dengan volume gas yang bereaksi pada suhu dan tekanan yang
sama.

Data hasil percobaan adalah sebagai berikut :


Tabel 06.5 Data Percobaan reaksi gas

Berdasarkan data percobaan pada tabel di atas, perbandingan volume gas yang
bereaksi dan hasil reaksi, ternyata berbanding sebagai bilangan bulat. Data percobaan
tersebut sesuai dengan Hukum perbandingan volume atau dikenal dengan Hukum Gay
Lussac bahwa :
Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang
bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat

Nah sekarang Anda telah selesai

membahas Hukum-hukum Dasar Kimia yang meliputi Hukum kekalan massa, Hukum
perbandingan tetap, Hukum kelipatan perbandingan dan Hukum perbandingan volume.
Hukum Dasar Kimia ini akan diterapkan pada perhitungan kimia, oleh karena itu
pahamilah dengan baik, materi ini untuk memudahkan Anda dalam mempelajari topik
berikutnya.

B. Konsep Mol
PENGERTIAN KONSEP MOL Setiap zat yang ada di alam tersusun atas partikel-partikel
dalam bentuk atom, molekul, dan ion. Ukuran partikel-partikel zat tersebut sangat kecil
sehingga kita sulit untuk menghitungnya. Jumlah partikel dalam suatu zat juga sangat banyak
dan hal itu membuat kita sulit untuk menghitungnya. Para ahli kimia berhasil menemukan
cara menghitung jumlah partikel, massa zat, dan volume gas, yang disebut: STOIKIOMETRI
(Hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi).
:Apakah massa 1 lusin kelereng sama dengan massa 1 lusin bola pingpong?
:Dalam ilmu kimia, satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah partikel dalam zat
dinamakan MOL. Jumlah partikel-partikel atom, molekul,atau ion dalam 1 mol zat akan sama
dengan jumlah partikel-partikel dalam 1 mol zat lainnya. Namun, massa setiap zat dalam 1
mol tidak sama. Berapakah jumlah partikel dalam 1mol zat ?
:Standar yang digunakan untuk menyatakan 1 mol adalah jumlah partikel dalam isotop atom
C-12 bermassa 12 gram. Jumlah partikel atom karbon yang terdapat dalam 12 gram atom C12 merupakan suatu bilangan yang sangat besar dan disebut tetapan Avogadro ( L ). Besarnya
tetapan Avogadro: 1 sma = 1,661 x 10-24 gram Massa 1 atom C-12 = 12 sma (12 x 1,661.1024gram = 1,9932.10-23gram) Jumlah partikel atom C-12 dalam 12 gram unsur C-12 12 gram
= = 6,02 x 10 23 atom C-12 1,9932.10-23gram/atom

1 mol suatu zat (unsur atau senyawa) adalah banyaknya zat itu mengandung 6,02 x 10
23 partikel (atom, molekul, ion). :1 mol suatu zat (unsur atau senyawa) adalah banyaknya
zat itu mengandung 6,02 x 10 23 partikel (atom, molekul, ion). 1 mol unsur emas (Au)
mengandung 6,02 x 10 23 atom Au 1 mol senyawa NH3 mengandung 6,02 x 10 23 molekul
NH3 1 mol NaCl mengandung 6,02 x 10 23 molekul NaCl 1 mol Na mengandung 6,02 x 10
23 atom Na 1 mol Na+ atau Cl- mengandung 6,02 x 10 23 ion Na+ atau Cl- Kesimpulan
Jumlah partikel = Jumlah mol x 6,02.1023 Jumlah partikel = n x L Jumlah partikel = atom
untuk unsur = molekul untuk senyawa kovalen = ion untuk senyawa ion
:Contoh soal : Jika diketahui tetapan Avogadro = 6,02. 1023, tentukan : Jumlah molekul H2S
dalam 0,4 mol H2S b. Jumlah atom H dalam 0,4 mol H2S c. Jumlah atom S dalam 0,4 mol
H2S d. Jumlah atom-atom unsur dalam 0,4 mol H2S
:Jumlah molekul H2S = n x L = 0,4 x 6,02.1023 = 2,408.1023 molekul-molekul H2S
:b. Jumlah atom H = n x L = 0,4 x 2 x 6,02.1023 = 4,816.1023 atom-atom H
c. Jumlah atom S = n x L = 0,4 x 1 x 6,02.1023 = 2,408.1023 atom-atom S
:d. Jumlah atom-atom unsur dalam H2S = n x L = 0,4 x 3 x 6,02.1023 = 7,224.1023 atomatom
:Berapakah massa atom dan molekul yang terdapat dalam 1 mol zat ? Untuk mengetahuinya
kamu harus memahami terlebih dahulu massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif
(Mr). Ar unsur = perbandingan massa atom suatu unsur terhadap satu per dua belas kali
massa satu atom karbon yang bermassa 12. Mr senyawa = perbandingan massa molekul suatu
senyawa terhadap satu per dua belas kali massa satu atom karbon yang bermassa 12. Mr = S
Ar
:Hitung massa molekul relatif (Mr) zat-zat berikut: H2S Cl2 HCl C6H12O6 MgSO4.7H20
Diketahui : Ar H=1; S=32; Cl=35,5; C=12; O=16; Mg=24. Bagaimanakah hubungan antara
Ar dan Mr ?
H2S tersusun atas 2 atom H dan 1 atom S Mr H2S = (2 x Ar H) + (1 x Ar S) = (2 x 1) + ( 1 x
32) = 34
. Cl2 tersusun atas 2 atom Cl Mr Cl2 = (2 x Ar Cl) = (2 x 35,5) = 71
:c. HCl tersusun atas 1 atom H dan 1 atom Cl Mr HCl = (1 x Ar H) + (1 x Ar Cl) = (1 x 1) +
( 1 x 35,5) = 36,5

:d. C6H12O6 tersusun atas 6 atom C , 16 atom H dan 6 atom O Mr C6H12O6 = (6 x Ar C) +


(12 x Ar H) + (6 x Ar O) = (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180
:MgSO4.7H2O tersusun atas : 1atom Mg, 1atom S, 11 atom O dan 14 atom H Mr
MgSO4.7H2O = (1 x Ar Mg) + (1 x Ar S) + (11 x Ar O) + (14 x Ar H) = (1 x 24) + (1 x 32) +
(11 x 16) + (14 x 1) = 246
:Berapakah massa 1 mol unsur dan senyawa ? Unsur Monoatomik Massa Atom Unsur =
Jumlah mol x Ar Molekul Diatomik Massa Molekul Senyawa= Jumlah mol x Mr Senyawa
Senyawa ion Massa Senyawa ion = Jumlah mol x Mr Senyawa kovalen Massa Senyawa
kovalen = Jumlah mol x Mr
:Massa Zat = Jumlah mol x Ar/Mr G = n x Ar/Mr
:Contoh Hitunglah massa zat-zat berikut ! 1 mol atom Ba 2 mol gas O2 0,5 mol H2O 0,02
mol NaCl O,3 mol C6H12O6 Diketahui : Ar H=1; C=12; O=16; Na=23; Cl=35,5; Ba=137
a. 1 mol atom Ba :a. 1 mol atom Ba Massa atom Ba = Jumlah mol x Ar Ba = 1 x 137 = 137
gram
b. 2 mol gas O2 :b. 2 mol gas O2 Massa gas O2 = Jumlah mol x Mr O2 = 2 x 32 = 64 gram
c. 0,5 mol H2O Massa H2O = Jumlah mol x Mr H2O = 0,5 x 18 = 9 gram
d. 0,02 mol NaCl :d. 0,02 mol NaCl Massa NaCl = Jumlah mol x Mr NaCl = 0,02 x 58,5 =
1,17 gram
e. 0,3 mol C6H12O6 :e. 0,3 mol C6H12O6 Massa C6H12O6 = Jumlah mol x Mr C6H12O6
= 0,3 x 180 = 54 gram
Berapakah volume 1mol gas ? :Berapakah volume 1mol gas ? Volume 1 mol suatu gas pada
keadaan standar (O0C,1 atm) disebut volume molar gas, yang besarnya = 22,4 liter. Menurut
hipotesis Avogadro, pada volume yang sama, gas-gas yang berbeda (pada suhu dan tekanan
yang sama) mengandung jumlah partikel yang jumlahnya sama. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Volume gas berbanding lurus dengan jumlah mol (n)
Volume gas pada STP :Volume gas pada STP Volume = Jumlah mol x volume molar V = n x

Vm V = mol x 22,4 L/mol


Volume gas pada keadaan suhu dan tekanan diketahui. :Volume gas pada keadaan suhu
dan tekanan diketahui. P V = n R T V = n R T P
:P = Tekanan (Atm) V = Volume (Liter) n = mol R = Tetapan Gas Ideal (0,082 atm L/mol K)
T = Suhu dalam Kelvin (O0C = 273 K)
Volume gas pada keadaan gas lain diketahui. :Pada suhu dan tekanan yang sama, volume
berbanding lurus dengan jumlah molnya. Volume gas pada keadaan gas lain diketahui.
:Tentukan volume gas-gas berikut : 0,5 mol gas Cl2 1 mol gas N2 2 mol gas CO 0,5 mol gas
Cl2 V = 0,5 x 22,4 = 11,2 liter 0,5 mol gas Cl2 V = 0,5 x 22,4 = 11,2 liter b. 1 mol gas N2 V
= 1 x 22,4 = 22,4 liter c. 2 mol gas CO V = 2 x 22,4 = 44,8 liter
Contoh : 2 Berapakah volume 6,4 gram gas SO2 yang diukur pada suhu 27oC tekanan 38
cmHg? (Ar S=32, O=16) P V = n R T V = n R T P V = 0,1 x 0,082 x 300 0,5 V = 4,92 liter n
= G SO2/MrSO2 n = 6,4/64 n = 0,1 mol P = 38 cmHg/76 cmHg = 0,5 atm T = (27 + 273)K T
= 300 K
:Contoh : 3 Pada suhu dan tekanan tertentu, volume dari 8 gram gas SO3 adalah 2,5 liter.
Pada keadaan yang sama tentukan volume dari 18 gram gas NO.(Ar S=32; N=14; O=16) n n
= V V (gasSO3) (gasNO) 0,1 mol 0,6 mol = 2,5 liter V NO V NO = (2,5 x 0,6)/0,1 =15 liter n
= G/Mr n SO3 = 8/80 = 0,1 mol n NO = 18/30 = 0,6 mo

Diposkan oleh Memperkuat Kepercaya Diri Sendiri di 06:58


Label: Hukum Dasar Dan Perhitungan Kimia(stoikiometri)
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lam
http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2009/10/hukum-dasar-danperhitungan.html
http://07312244097ipa07.files.wordpress.com/2009/06/microsoft-wordhukum.pdf

Anda mungkin juga menyukai