[1]
konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsipprinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau
antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama
termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia,
yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini
digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti
hidrogen dan oksigen elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah.
Reaksi kimia dapat difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain
yang terlibat dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang
mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi elektromagnet
dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia, baik di dalam
maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang
membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau kristal. Struktur
dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang berinteraksi dengan kita ditentukan
oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-
atomnya terikat dalam struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami
oksidasi cepat karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi
kimia jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya.
Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah
adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat
ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat besar.
Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya
lemah lain yang mencoba merubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur,
dan akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai
partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan
energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk
membedakan ketiga fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat
memeliki volume dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk
yang tetap, sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat
oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen sulfida (H2S)
berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena molekul-molekulnya terikat
dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah. Ikatan hidrogen pada air memiliki
cukup energi untuk mempertahankan molekul air untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi
tidak untuk mengalir, yang menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 C sampai
100 C pada permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan
organisasi bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi.
Peningkatan energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es
cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat panas
penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik antarmolekul dan
selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan
melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan pada sekolah
menengah sering disebut "kimia umum" dan ditujukan sebagai pengantar terhadap banyak
konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat untuk melanjutkan ke subjek
lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan pada tingkat ini sering dianggap tak
lengkap dan tidak akurat secara teknis. Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang
luar biasa. Kimiawan secara reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan
elegan ini dalam karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model
reaktivitas kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar pada
alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seluruh dunia.
ternyata
massa
karat
besi
lebih
besar
Benarkah
demikian?
Anda yang sering melihat kayu atau kertas terbakar, hasil yang diperoleh adalah
sejumlah sisa pembakaran berupa abu. Jika Anda menimbang abu tersebut, maka massa
abu akan lebih ringan dari massa kayu atau kertas sebelum dibakar. Benarkah demikian?
Dari kejadian tersebut, kita mendapatkan gambaran bahwa seolah-olah dalam suatu
reaksi kimia, ada perbedaan massa zat, sebelum dan sesudah reaksi.
Pada pelajaran /modul yang lalu, Anda telah menerapkan Hukum kekkalan
massa, dalam menyetarakan persamaan reaksi, artinya massa zat sebelum reaksi sama
dengan massa sesudah reaksi. Untuk memahami hukum kekekalan massa, Anda dapat
melakukan percobaan perorangan, atau kelompok di rumah atau di sekolah induk (jika
memungkinkan).
B.
Hukum
Perbandingan
Tetap
(Hukum
Proust)
Pada modul sebelumnya, Anda telah mempelajari rumus kimia senyawa. Dan
Anda telah mengenal berbagai senyawa yang dibentuk oleh dua unsur atau lebih sebagai
contoh, air (H2O). Air dibentuk oleh dua unsur yaitu unsur Hidrogen dan Oksigen. Seperti
Anda ketahui bahwa materi mempunyai massa, termasuk hidrogen dan oksigen.
Bagaimana kita mengetahui massa unsur hidrogen dan oksigen yang terda, seorang ahli
kimia
Perancis,
yang
bernama
Joseph
Louis
Proust
(1754-1826),
mencoba
Dari tabel di atas terlihat, bahwa setiap 1 gram gas hidrogen bereaksi dengan 8 gram
oksigen, menghasilkan 9 gram air. Hal ini membuktikan bahwa massa hidrogen dan
massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang tetap yaitu 1 : 8,
berapapun banyaknya air yang terbentuk. Dari percobaan yang dilakukannya, Proust
mengemukakan teorinya yang terkenal dengan sebutan, Hukum Perbandingan Tetap,
yang berbunyi:
"Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa
selalu tetap"
Pahamkah Anda? Anda perhatikan contoh di bawah ini!
Contoh:
Jika kita mereaksikan 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang
terbentuk?
Jawab:
Perbandingan
massa
hidrogen
dengan
oksigen
8.
gram
oksigen
yaitu
32
gram.
Untuk kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih
bersisa sebanyak ( 40 32 ) gram = 8 gram. Nah, sekarang kita akan menghitung
berapa gram air yang terbentuk dari 4 gram hidrogen dan 32 gram oksigen? Tentu saja
36 gram.
H2
Ditulis sebagai
+
1
Massa
gram :
Jika awal reaksi
8
gram
gram
40
gram
gram
..
gram?
32
gram
bersisa
9
gram
4
4
Yang bereaksi
H2O
==>
Perbandingan
Oksigen
O2
36
gram
gram.
Bagaimana pahamkah Anda? Agar Anda lebih paham, coba kerjakan latihan berikut!
LATIHAN
Bila logam magnesium dibakar dengan gas oksigen akan diperoleh senyawa Magnesium
oksida. Hasil percobaan tertera pada tabel berikut.
Tabel
Apakah
06.2
data
Reaksi
di
atas
Magnesium
menunjukkan
dengan
berlakunya
Oksigen.
hukum
1
.
jumlah
perbandingan
AB
Jumlah
3.
Untuk
senyawa
membentuk
AB
senyawa
60
Perbandingan
massa
gram
x 60 = 40 gram
x 60 = 20 gram
Fe
massa
Fe
senyawa
yang
adalah
diperlukan
unsur
=
S,
x
seberat
4
gram
4
=
gram.
7
gram
Hukum
Perbandingan
Berganda
(Hukum
Dalton)
Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air,
dua unsur bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk
membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan
perbandingan berbeda-beda. MIsalnya, belerang dengan oksigen dapat membentuk
senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O
dan H2O2.
Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan
didapatkan
suatu
pola
keteraturan.
Pola
tersebut
dinyatakan
sebagai
hukum
Contoh:
Nitrogen
dan
oksigen
dapat
membentuk
senyawa-senyawa
N2O,
NO,
N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat pada tabel berikut.
Tabel 06.3 Perbandingan Nitrogen dan oksigen dalam senyawanya.
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa bila massa N dibuat tetap (sama), sebanyak 7 gram,
maka
N2O
perbandingan
:
NO
N2O3
massa
:
.....................................1
Pahamkah
Anda?
Agar
Anda
N2O4
lebih
oksigen
4
paham,
:
coba
dalam:
12
3
kerjakan
16
atau
..:
latihan
berikut!
LATIHAN
Komposisi dua sample A dan B setelah dianalisa ternyata hanya mengandung atom
karbon
dan
oksigen.
Hasil
analisa
dapat
dilihat
pada
tabel
berikut::
Apakah
data
tersebut
....perbandingan berganda?
KUNCI LATIHAN
mendukung
hukum
perbandingan
tetap
atau
hukum
a.
Tidak
sama
Oksigen
pada
senyawa
Karbon
Oksigen
pada
senyawa
II
=
=
4
4
11
:
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa, gas Hidrogen dapat bereaksi dengan
gas Oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas Hidrogen dan Oksigen dalam
reaksi tersebut adalah tetap, yakni 2 : 1.
Kemudian di tahun 1808, ilmuwan Perancis, Joseph Louis Gay Lussac, berhasil
melakukan percobaan tentang volume gas yang terlibat pada berbagai reaksi dengan
menggunakan berbagai macam gas.
Berikut adalah contoh dari percobaan yang dilakukan
sempurna, untuk setiap 2 volume gas Hidrogen diperlukan 1 volume gas Oksigen,
menghasilkan 2 volume uap air.
Semua gas yang direaksikan dengan hasil reaksi, diukur
pada suhu dan rekanan yang sama atau (T.P) sama.
Untuk lebih memahami Hukum perbandingan volume, Anda perhatikan, data hasil
percobaan berkenaan dengan volume gas yang bereaksi pada suhu dan tekanan yang
sama.
Berdasarkan data percobaan pada tabel di atas, perbandingan volume gas yang
bereaksi dan hasil reaksi, ternyata berbanding sebagai bilangan bulat. Data percobaan
tersebut sesuai dengan Hukum perbandingan volume atau dikenal dengan Hukum Gay
Lussac bahwa :
Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang
bereaksi dan hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat
membahas Hukum-hukum Dasar Kimia yang meliputi Hukum kekalan massa, Hukum
perbandingan tetap, Hukum kelipatan perbandingan dan Hukum perbandingan volume.
Hukum Dasar Kimia ini akan diterapkan pada perhitungan kimia, oleh karena itu
pahamilah dengan baik, materi ini untuk memudahkan Anda dalam mempelajari topik
berikutnya.
B. Konsep Mol
PENGERTIAN KONSEP MOL Setiap zat yang ada di alam tersusun atas partikel-partikel
dalam bentuk atom, molekul, dan ion. Ukuran partikel-partikel zat tersebut sangat kecil
sehingga kita sulit untuk menghitungnya. Jumlah partikel dalam suatu zat juga sangat banyak
dan hal itu membuat kita sulit untuk menghitungnya. Para ahli kimia berhasil menemukan
cara menghitung jumlah partikel, massa zat, dan volume gas, yang disebut: STOIKIOMETRI
(Hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi).
:Apakah massa 1 lusin kelereng sama dengan massa 1 lusin bola pingpong?
:Dalam ilmu kimia, satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah partikel dalam zat
dinamakan MOL. Jumlah partikel-partikel atom, molekul,atau ion dalam 1 mol zat akan sama
dengan jumlah partikel-partikel dalam 1 mol zat lainnya. Namun, massa setiap zat dalam 1
mol tidak sama. Berapakah jumlah partikel dalam 1mol zat ?
:Standar yang digunakan untuk menyatakan 1 mol adalah jumlah partikel dalam isotop atom
C-12 bermassa 12 gram. Jumlah partikel atom karbon yang terdapat dalam 12 gram atom C12 merupakan suatu bilangan yang sangat besar dan disebut tetapan Avogadro ( L ). Besarnya
tetapan Avogadro: 1 sma = 1,661 x 10-24 gram Massa 1 atom C-12 = 12 sma (12 x 1,661.1024gram = 1,9932.10-23gram) Jumlah partikel atom C-12 dalam 12 gram unsur C-12 12 gram
= = 6,02 x 10 23 atom C-12 1,9932.10-23gram/atom
1 mol suatu zat (unsur atau senyawa) adalah banyaknya zat itu mengandung 6,02 x 10
23 partikel (atom, molekul, ion). :1 mol suatu zat (unsur atau senyawa) adalah banyaknya
zat itu mengandung 6,02 x 10 23 partikel (atom, molekul, ion). 1 mol unsur emas (Au)
mengandung 6,02 x 10 23 atom Au 1 mol senyawa NH3 mengandung 6,02 x 10 23 molekul
NH3 1 mol NaCl mengandung 6,02 x 10 23 molekul NaCl 1 mol Na mengandung 6,02 x 10
23 atom Na 1 mol Na+ atau Cl- mengandung 6,02 x 10 23 ion Na+ atau Cl- Kesimpulan
Jumlah partikel = Jumlah mol x 6,02.1023 Jumlah partikel = n x L Jumlah partikel = atom
untuk unsur = molekul untuk senyawa kovalen = ion untuk senyawa ion
:Contoh soal : Jika diketahui tetapan Avogadro = 6,02. 1023, tentukan : Jumlah molekul H2S
dalam 0,4 mol H2S b. Jumlah atom H dalam 0,4 mol H2S c. Jumlah atom S dalam 0,4 mol
H2S d. Jumlah atom-atom unsur dalam 0,4 mol H2S
:Jumlah molekul H2S = n x L = 0,4 x 6,02.1023 = 2,408.1023 molekul-molekul H2S
:b. Jumlah atom H = n x L = 0,4 x 2 x 6,02.1023 = 4,816.1023 atom-atom H
c. Jumlah atom S = n x L = 0,4 x 1 x 6,02.1023 = 2,408.1023 atom-atom S
:d. Jumlah atom-atom unsur dalam H2S = n x L = 0,4 x 3 x 6,02.1023 = 7,224.1023 atomatom
:Berapakah massa atom dan molekul yang terdapat dalam 1 mol zat ? Untuk mengetahuinya
kamu harus memahami terlebih dahulu massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif
(Mr). Ar unsur = perbandingan massa atom suatu unsur terhadap satu per dua belas kali
massa satu atom karbon yang bermassa 12. Mr senyawa = perbandingan massa molekul suatu
senyawa terhadap satu per dua belas kali massa satu atom karbon yang bermassa 12. Mr = S
Ar
:Hitung massa molekul relatif (Mr) zat-zat berikut: H2S Cl2 HCl C6H12O6 MgSO4.7H20
Diketahui : Ar H=1; S=32; Cl=35,5; C=12; O=16; Mg=24. Bagaimanakah hubungan antara
Ar dan Mr ?
H2S tersusun atas 2 atom H dan 1 atom S Mr H2S = (2 x Ar H) + (1 x Ar S) = (2 x 1) + ( 1 x
32) = 34
. Cl2 tersusun atas 2 atom Cl Mr Cl2 = (2 x Ar Cl) = (2 x 35,5) = 71
:c. HCl tersusun atas 1 atom H dan 1 atom Cl Mr HCl = (1 x Ar H) + (1 x Ar Cl) = (1 x 1) +
( 1 x 35,5) = 36,5