Anda di halaman 1dari 24

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 1)

Disusun oleh Kelompok 5 Ekayana Putriyani Irma Ria Ferdianti Ratna Manika Risko Apriyandi Sinta Chintia T 1213023021 1213023033 1213023055 1213023059 1213023065

ROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2013
1

KI, KD, MATERI, PRODUK, PROSES, SERTA INDIKATOR

Identitas

: Kelas X Semester 2

Kompetensi Dasar : 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan V 3.11 Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. 4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Materi

Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri

Produk

: 1. Hukum Kekekalan Massa ( Lavoisier) 2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan tetap) 3. Hukum Dalton ( Hukum Perbandingan Berganda) 4. Hukum Boyle

5. Hukum Gay Lussac 6. Hipotesis avogadro 7. Konsep Ar 8. Konsep Mr 9. Konsep mol 10. Massa molar 11. Volume molar 12. Pereaksi Pembatas

Proses

: 1. Menganalisis reaksi yang terjadi dalam perkaratan besi. 2. Mengkaji konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen. 3. Mengkaji kekurangan konsep redoks berdasarkan pelepasan dan pengikatan oksigen 4. Menentukan variabel bebas, variabel kontrol dan variabel terikat pada percobaan reaksi reduksi dan oksidasi. 5. Menentukan hipotesis percobaan. 6. Merancang prosedur percobaan yang akan dilakukan. 7. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan reaksi reduksi oksidasi. 8. Merancang tabel hasil pengamatan. 9. Melakukan percobaan reaksi reduksi oksidasi menggunakan reagen larutan MgSO4, larutan CuSO4, logam Mg dan logam Cu. 10. Mengamati perubahan yang terjadi pada percobaan. 11. Membandingkan hasil pengamatan dengan hipotesis awal percobaan. 12. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron pada percobaan. 13. Menganalisis konsep bilangan oksidasi dari atom, ion dan molekul.

14. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan kenaikan bilangan oksidasi pada percobaan. 15. Menganalisis konsep oksidator dan reduktor berdasarkan persamaan reaksi. 16. Mengkaji reaksi reduksi oksidasi pada reaksi antara NaOH dan Cl2. 17. Menganalisis konsep autoredoks berdasarkan reaksi oksidasi dan reduksi antara NaOH dan Cl2. 18. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi oksidasi dengan metode bilangan oksidasi. 19. Membandingkan kecenderungan beberapa zat dalam mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan percobaan potensial reduksi. 20. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi oksidasi dengan metode setengah reaksi.

Indikator

:1.1.1 Menyadari bahwa adanya reaksi reduksi oksidasi merupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu tentang reaksi reduksi oksidasi 3.9.1 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen. 3.9.2 Menyebutkan kekurangan konsep reduksi oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen. 3.9.3 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan elektron. 3.9.4 Menyebutkan pengertian bilangan oksidasi. 3.9.5 Menentukan bilangan oksidasi dari beberapa atom dalam molekul dan ion.

3.9.6 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. 3.9.7 Menjelaskan konsep reduktor dan oksidator pada reaksi reduksi oksidasi. 3.9.8 Menyebutkan oksidator dan reduktor dalam reaksi antara NaOH dan CL2 . 3.9.10 Menjelaskan konsep autoredoks. 3.9.11 Menentukan persamaan reaksi yang setara menggunakanmetode bilangan oksidasi. 3.9.12 Menyebutkan potensial reduksi beberapa zat. 3.9.13 Mengelompokkan zat zat yang cenderung mengalami oksidasi dan zat zat yang cenderung mengalami reduksi berdasarkan nilai potensial reduksinya. 3.9.14 Menjelaskan konsep tentang kecenderungan oksidasi dan reduksi zat zat dalam deret volta. 3.9.15 Menentukan persamaan reaksi yang setara menggunakan metode setengah reaksi. 4.9.1 Menentukan variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol pada percobaan reaksi reduksi oksidasi. 4.9.2 Menentukan hipotesis percobaan. 4.9.3 Menentukan prosedur percobaan yang akan dilakukan. 4.9.4 Menggambarkan rancangan tabel hasil pengamatan. 4.9.5 Melakukan percobaan sesuai dengan rancangan percobaan yang telah didiskusikan.

4.9.6 Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. 4.9.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai penentuan zat yang mengalami oksidasi dan reduksi. SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek kehadiran murid. Guru : Anak anak, dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah membeli gula atau beras di warung bukan? Murid Guru Murid Guru : iya bu. : jika kita membeli gula atau beras apa yang biasanya kita ucapkan? : beli beras 1 Kg atau beli gula 1 Kg : nah, dengan begitu, banyaknya gula atau beras yang kita beli itu dihitung bukan berdasarkan banyaknya butiran beras atau gula. Tetapi berdasarkan massanya yang memiliki satuan Kg Murid : iya juga ya bu. Lalu apa hubungannya dengan materi yang akan kita bahas hari ini bu? Guru Murid Guru Murid Guru : ada yang tahu materi apa yang akan kita bahas hari ini? : stoikiometri atau perhitungan kimia bu : benar, dalam kimia kita mengenal atom, molekul dan ion bukan? : iya bu : siapa yang tahu bagaimana cara menghitung banyaknya atom, molekul dan ion dalam suatu senyawa? Murid : atom, molekul dan ion kan sangat kecil bu. Bahkan ketiganya tidak dapat diamati secara langsung. Bagaimana ya bu cara menghitungnya?

Guru

: ayo coba kaitkan dengan contoh saat kita membeli gula atau beras tadi. : jika dikaitkan dengan contoh gula dan beras tadi, berarti atom, molekul dan ion dalam suatu senyawa punya satuan gitu ya bu? : benar, jadi untuk menentukan banyaknya atom, molekul atau ion dalam suatu senyawa, kita dapat menghitung jumlah partikelnya. Nah, perhitungan ini yang kemudian disebut dengan stoikiometri atau perhitungan kimia

Murid

Guru

Kegiatan Inti Guru : Itu tadi mengenai hukum kekekalan massa anak anak. Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi?. Murid Guru : tidak ada bu. . : Baiklah kalan begitu, kita masuk ke hukum dasar kimia yang selanjutnya. Silahkan kalian amati kembali LKS yang akan ibu berikan. Silahkan satu orang maju ke depan dan bagikan LKSnya kepada teman teman yang lain. ( Seorang murid maju ke depan dan mengambil LKS , kemudian membagikannya kepada teman teman yang lain ).

LKS 2
Joseph Louis Proust (1754-1826) seorang ahli kimia dari Prancis. Pada tahun 1799 menyelidiki perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa. Indikator : 1. Mengamati data hasil percobaan dan melakukan analisis data untuk merumuskan kesimpulan tentang berlakunya Hukum Proust. 2. Mendeskripsikan hukum Proust melalui data percobaan. Pr Hasil Pengamatan 1. Pada percobaan pembentukan senyawa tembaga (II) sulfida, tembaga dicampur

dengan belerang, kemudian dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut Massa Percobaan keTembaga (gram) 1 2 3 4 5 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 Massa Belerang (gram) 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Perbandingan massa tembaga belerang 2:1 .. .. .. ..

Pertanyaan Kesimpulan apa yang kalian dapatkan? ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ...............................................................................................................................

Guru Murid Guru

: Bagaimana anak anak, sudah selesai? . : Sudah bu . : Baiklah, sekarang silahkan satu orang menunjukkan hasil pengamatannya.

( salah seorang murid menunjukkan hasil pengamatannya)

LKS 2

Massa Percobaan keTembaga (gram) 1 2 3 4 5 Kesimpulan : 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0

Massa Belerang (gram) 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5

Perbandingan massa tembaga belerang 2:1 2:1 2:1 2:1 2:1

Perbandingan massa tembaga dan belerang selalu tetap, yakni 2 : 1

Guru Murid Guru

: Selain itu, ada yang ingin menambahkan kesimpulannya? . : Sama bu . : Kesimpulan kalian semua benar. Berdasarkan fakta tersebut perbandingan massa antara tembaga dan belerang selalu tetap. .

Murid

: Bu, apakah perbandingan massa semua senyawa itu selalu tetap ataukah hanya berlaku untuk senyawa Tembaga Sulfida saja.

Guru

: Pertanyaan yang bagus. Anak anak, perbandingan massa unsur unsur dalam semua persenyawaan kimia selalu tetap .

Murid

: Bu, apakah kesimpulan dari fakta itu merupakan hukum kimia yang selanjutnya? .

Guru

: Iya, tepat sekali. Kasimpulan tadi merupakan Hukum Perbandingan Tetap atau dikenal juga dengan hukum proust .

Murid Guru

: Bu, kenapa dinamakan hukum Proust bu? . : Ada yang tahu? .

Murid

: Karena orang yang melakukan pengujian ini untuk pertama kali dan menghasilkan perbandingan tetap adalah Joseph Louis Proust, sehingga hukum perbandingan tetap dinamakan hukum Proust.

Guru

: Baiklah. Itu tadi yang dinamakan dengan hukum proust. Ada yang ingin ditanyakan?, kalau tidak ada yang ditanyakan, coba salah satu menyebutkan kembali mengenai hukum proust..

Murid

: Hukum proust menyatakan bahwa perbandingan massa unsur unsur dalam semua persenyawaan kimia selalu tetap.

Guru

: Tadi kita telah membahas hukum perbandingan tetap. Sekarang kita akan membahas mengenai hukum perbandingan berganda. Untuk lebih jelasnya kalian kerjakan LKS 3 .

Murid

: Baik bu . LKM 3

Guru Murid Guru Guru Murid Guru

: . : . : . : . : . : .

10

Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid

: . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : .

11

Guru Murid Guru Murid Guru Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru Murid Guru

: . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : . : .

12

Murid

: bu, setau saya jumlah partikel itu juga nilainya masih sangat besar. Apa tidak ada satuan yang lebih sederhana yang bisa digunakan bu? : pertanyaan yang bagus, jadi jawabannya adalah ada. Satuan itu adalah mol yang nanti juga akan kita bahas. Sekarang satu anak maju ke depan mengambil LKS ini kemudian dibagikan ke masingmasing anak, 1 orang hanya mendapat 1 rangkap LKS

Guru

(guru membagikan LKS untuk para siswa, LKS terlampir) Guru : untuk dapat melakukan perhitungan kimia ada beberapa hukum dasar kimia. Nah, untuk kali ini kita akan membahas tentang hukum gay lussac. Untuk mengetahui hokum gay lussac silahkan diisi LKS yang sudah dibagikan tadi (setelah beberapa menit) Murid : bu. Sudah selesai. Hasil dari analisis yang saya lakukan adalah perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air dari data dengan perbandingan koefisien reaksi H2(g) + O2(g) H2O(g) setelah disetarakan adalah sama yaitu 2 : 1: 2. Guru : bagaimana dengan yang lain. Apakah hasilnya sama atau ada berbeda? Murid Guru : sama bu : jika kita sudah melakukan pengolahan data dan menganalisis data, sekarang kita amati data dari percobaan yang dilakukan oleh gay lussac seperti yang terdapat pada LKS kalian

Pengamatan menunjukkan bahwa pada reaksi pengukuran temperatur dan tekanan yang sama diperoleh hasil sebagai berikut. a. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas klorin menghasilkan dua volume gas hidrogen klorida :

13

H2(g) + Cl2(g)2 HCl(g) b. Dua bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas oksigen menghasilkan 2 bagian volume air : 2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(g) Guru : Ada yang bisa menyimpulkan jadi bagaimana hukum gay lussac atau hukum perbandingan volume? Murid : Perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien dalam reaksi yang sama. Guru Murid : bagus, hanya kurang sedikit lagi. ada yang bias melengkapi? : Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien dalam reaksi yang sama. Guru Murid : tepat sekali. Ada yang bias menuliskan secara matematis? : (menuliskan di papan tulis) Perbandingan koefisien dalam reaksi kimia = Perbandingan volume pada keadaan suhu dan tekanan yang sama Guru : benar. Selanjutnya setelah memahami dengan bagaimana hukum perbandingan volume oleh gay lussac. Sekarang kita akan mengaitkannya dengan jumlah partikel sebagaimana sedikit kita bahas di awal pertemuan. Silahkan dilanjutkan untuk mengisi LKS 2 (setelah beberapa menit) Murid : perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume menunjukkan nilai yang sama Guru : bagaimana dengan yang lain. Apakah hasilnya sama atau ada berbeda? Murid Guru : sama bu : nah, selanjutnya siapa yang bisa menjelaskan bagaimana hipotesis Avogadro? Murid : Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama.

14

Guru Murid

: tepat sekali. Ada yang bisa menuliskan secara matematis? : (menuliskan di papan tulis) Pada keadaan suhu dan tekanan yang sama Perbandingan molekul = Perbandingan volume : benar. Setelah memahami hubungan jumlah molekul atau jumlah partikel dengan volume. Seperti yang sudah sempat ditanyakan oleh teman kalian, ada satuan yang lebih sederhana yang dapat digunakan agar nilai banyaknya yang dapat dihitung tidak terlalu besar. Satuan ini adalah mol. Berikut ini ada beberapa data yang sesuai fakta, yaitu

Guru

(guru menampilkan di slide) Zat Na H2O O2 mol 2 3 5 Jumlah partikel 1,204 x 1024 1,806 x 1024 3,01 x 1024

Guru Murid

: siapa yang dapat menganalisis data di slide tersebut? : saya bu, jika jumlah partikel dibagi dengan mol akan menghasilkan nilai sebesar 6,02 x 1023. : benar. Nah 6,02 x 1023 inilah yang biasa disebut bilangan Avogadro. Ada yang bisa menyimpulkan 1 mol senilai dengan berapa jumlah partikel? : 1 mol sama dengan 6,02 x 1023 jumlah partikel : benar, jika diamati lebih dalam lagi jumlah partikel ini ada yang berupa atom dari suatu unsur atau berupa molekul pada suatu senyawa. Jadi 1 mol juga dapat diartikan sama dengan : 1 atom unsur atau 1 molekul senyawa : jawaban yang bagus. Perlu diketahui bahwa banyaknya zat yang mengandung partikel-partikel zat itu disamaratakan dengan sebanyak atom yang terkandung dalam 12 gram 12C : ooo. Kok bisa gitu ya bu? Kenapa 12C yang menjadi acuan?

Guru

Murid Guru

Murid Guru

Murid

15

Guru

: itu sudah merupakan perjanjian antar para ahli. Ngasal yang ini mbak : setelah mengetahui tentang mol, selanjutnya akan dianalisis bagaimana hubungan mol dengan massa. sekarang coba amati SPU yang kalian miliki. (kasih gambar spu mbak, di computerku nggak ada) pada bagian bawah terdapat angka-angka. Angka ini menunjukkan massa atom relative dari suatu atom. : apa itu bu massa atom relative? : Massa Atom Relatif atau Ar adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12. : mengapa terhadap 1/12 1 massa 1 atom isotop C-12 bu? : IUPAC telah menetapkan 1 sma = 1/12 massa satu atom C-12 isotop. Murid : bu, di SPU saya kan massa atom relative Atom H adalah 1,008. Nah, 1,008 ini didapatkan darimana ya bu? : atom H mempunyai kerapatan 8,400% dari kerapatan C-12. Jadi, massa atom H = 0,08400 x 12,00 sma = 1,008 sma. Dari perhitungan yang sama kita bisa mengetahui massa atom yang lain. : ooo. Bu, kalo ada massa atom relative berarti ada massa molekul relative juga ya? : ya, ada yang tahu apa itu massa molekul relative atau yang biasa dituliskan Mr? : kalo Massa Atom Relatif atau Ar adalah perbandingan massa ratarata suatu atom terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12. Maka massa molekul relative adalah perbandingan massa rata-rata suatu molekul terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12. : lalu bagaimana cara menghitung massa molekul relative ini bu? : ada yang tahu? : belum bu.. : pengertian molekul ada yang tahu? (ini udah di bahas di kd ikatan kalo nggak salah)

Guru

Murid Guru

Murid Guru

Guru

Murid

Guru

Murid

Murid Guru Murid Guru

16

Murid

: molekul adalah gabungan unsur-unsur dengan pemakaian pasangan elektron secara bersama : jika kita sudah mengetahui massa dari unsur. Maka massa dari gabungan unsur-unsur dapat dihitung dengan cara? : menjumlahkan massa unsur-unsurnya ya bu? : benar sekali. Nah, jika kita sudah mengetahui massa atom dan massa molekul, bagaimana dengan massa 1 mol zat atau massa molar? : belum tau bu : baiklah, ibu beri contoh untuk 1 mol unsur. massa 1 mol zat sama dengan Ar zat yang dinyatakan dalam gram. Sehingga massa molar untuk unsur adalah Ar gram/ mol. Atau secara matematis seperti slide berikut :

Guru

Murid Guru

Murid Guru

Massa 1 mol unsur = Ar zat yang dinyatakan dalam gram Massa molar unsur = Ar zat yang dinyatakan dalam gram / mol : sekarang coba jelaskan bagaimana massa molar untuk senyawa! : massa 1 mol zat sama dengan Mr zat yang dinyatakan dalam gram. Sehingga massa molar untuk unsur adalah Mr gram/ mol. Secara matematis dapat dituliskan seperti di slide dengan mengubah Ar menjadi Mr. Guru : siapa yang dapat menganalisis hubungan massa molar, massa suatu zat dan mol nya? Murid : (menuliskan di papan tulis) Dari satuannya, Massa molar = Atau Mm = Mol = Massa = mol x Mm

Guru Murid

Guru

: tepat sekali apa yang kamu tuliskan. Ada yang ingin ditanyakan?
17

Murid Guru

: belum bu.. : selain massa molar, juga terdapat volume molar. Siapa yang dapat menjelaskan mengenai volume molar? : boleh saya tuliskan di papan tulis saja bu? : boleh, silahkan : (menuliskan di papan tulis) Dari satuannya, Volume molar = Atau Vm = Mol = Volume = mol x Vm : wah. Tepat. Jadi hanya mengganti kata massa menjadi volume ya. Sedikit berbeda dengan massa, volume suatu gas bergantung pada suhu, tekanan, dan jumlah zatnya. Volume molar gas adalah volume satu mol gas pada keadaan standar (0 C, 1 atm).

Murid Guru Murid

Guru

(guru menjelaskan di papan tulis) Keadaan standar dinyatakan sebagai : tekanan 1 atm = 76 CmHg suhu 0 C (273 K) jika dimasukkan ke dalam rumus gas ideal PV = nRT keterangan: P = tekanan = 1 atm V = volume n = 1 mol gas R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K T = suhu 0 C = 273 K : ayo dihitung berapa harga volume dalam keadaan standar! : Harga volume diperoleh adalah 22,389 L ~ 22,4 liter yang berarti volume 1 mol gas = 22,4 L.

Guru Murid

18

Guru

: dari hasil tersebut, siapa yang dapat melengkapi persamaan yang teman kalian tulis tadi?

Murid

: (menulis di papan tulis) 22,4 L = Mol = Volume = mol x 22,4 L

Guru

: jika kita mempelajari kimia, tentu tidak akan terlepas dari reaksi kimia. Reaksi kimia dapat dituliskan dalam bentuk persamaan, dimana ada reaktan dan ada produk. Sebelumnya kalian telah mempelajari persamaan reaksi kimia. Tuliskan satu saja reaksi kimia yang kalian ketahui!

Murid

: (menulis di papan tulis) N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Guru

: untuk dapat melakukan perhitungan kimia, ibu akan member soal dari reaksi yang sudah teman kalian tuliskan di papan tulis.

(kasih soal mbak..trus di bahas dikit) Guru : Dalam reaksi kimia, jika perbandingan mol zat-zat pereaksi tidak sama dengan perbandingan koefisiennya, maka ada pereaksi yang habis terlebih dulu. Pereaksi seperti ini disebut pereaksi pembatas. Murid : contoh soalnya yang seperti apa bu?

(guru menampilkan slide) Pada reaksi 0,5 mol gas N2 dengan 2,5 mol gas H2 menurut persamaan reaksi: N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) Tentukan: a. pereaksi pembatasnya; b. berapa gram zat yang tersisa? a. Langkah 1 Mencari zat yang habis bereaksi N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
19

(Ar N = 14 dan H = 1)

mula-mula

: 0,5 mol

2,5 mol 1,5 mol 1,0 mol

yang bereaksi : 0,5 mol setelah reaksi :

Jadi, pereaksi yang habis bereaksi adalah N2 (N2 ini yang merupakan reaksi pembatas)

b. Langkah 2 Mencari mol pereaksi yang bersisa N2(g) mula-mula : 0,5 mol yang bereaksi : 0,5 mol setelah reaksi : + 3 H2(g) 2 NH3(g) 2,5 mol 1,5 mol 1,0 mol

Pereaksi yang bersisa adalah H2sebanyak 1,0 mol Massa H2 yang sisa = mol sisa = 1,0 mol = 2 gram x Mm x 2 gram/mol

Kegiatan Penutup Guru Murid Guru : Sampai di sini apa ada yang ingin ditanyakan? : Tidak, Bu : Alhamdulillah kalau begitu.

Guru mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas LKS 1

Hukum Gay Lussac

Tujuan

20

Mengamati dan membuktikan Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac) berdasarkan data percobaan

Alat dan Bahan Data percobaan

Langkah Kerja Cermati data reaksi hidrogen dan oksigen membentuk uap air berikut. Percobaan dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama.

Percobaan 1 2 3 4 5

Hidrogen (Liter) 2 1 . 5 3

Oksigen (Liter) 1 0,5 2 . 1,5

Uap Air (Liter) 2 1 4 5 .

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Tentukan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air untuk percobaan 1 dan percobaan 2. hidrogen Percobaan 1 Percobaan 2 : : oksigen : : uap air

2. Tentukan volume hidrogen pada percobaan 3 sesuai dengan perbandingan volume percobaan 1 dan percobaan 2.

3. Tentukan volume oksigen pada percobaan 4.

21

4. Tentukan volume uap air pada percobaan 5.

5. Bandingkan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air dengan perbandingan koefisien reaksi H2(g) + O2(g) H2O(g) setelah disetarakan.

6. Apakah menunjukkan perbandingan yang sama?

*setelah selesai, sampaikan hasil yang didapatkan pada nomer 6 pada guru Joseph Louis-Gay Lussac, seorang ahli kimia Prancis pada 1808 mengamati volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Pengamatan menunjukkan bahwa pada reaksi pengukuran temperatur dan tekanan yang sama diperoleh hasil sebagai berikut. c. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas klorin menghasilkan dua volume gas hidrogen klorida: H2(g) + Cl2(g)2 HCl(g) d. Dua bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas oksigen menghasilkan 2 bagian volume air: 2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(g) 7. Apa bunyi hukum gay lussac atau yang dikenal dengan hukum perbandingan volume adalah ..

LKS 2

22

Hipotesis Avogadro

Tujuan Mengamati dan menemukan hubungan antara volume gas dan jumlah molekulnya

Alat dan Bahan Data percobaan

Langkah Kerja Cermati data percobaan berikut : Reaksi hidrogen + klor hidrogen klorida Percobaan 1 2 3 4 5 Hidrogen (Liter) 1x molekul 2x molekul 3x molekul 4x molekul 5x molekul Oksigen (Liter) 1x molekul 2x molekul 3x molekul 4x molekul 5x molekul Uap Air (Liter) 1x molekul 4x molekul 6x molekul 8x molekul 10x molekul

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Hitunglah jumlah molekul klor pada percobaan 3.

2. Hitunglah jumlah molekul hidrogen, klor, dan hidrogen klorida pada percobaan 4 dan percobaan 5.

3. Berapakah perbandingan jumlah molekul hidrogen, klor dan hidrogen klorida?

4. Berapakah perbandingan volume hidrogen, klor dan hidrogen klorida?

23

5. Apakah perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume menunjukkan nilai yang sama?

* setelah selesai, sampaikan hasil yang didapatkan pada nomer 5 pada guru

Seorang ahli fisika Italia, Amedeo Avogadro pada 1811 menemukan bahwa gabungan dari atom-atom yang sama membentuk suatu molekul (bukan merupakan atom-atom bebas). Dengan demikian, Hipotesis Avogadro adalah .

24

Anda mungkin juga menyukai