Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada allah SWT karna telah memberikan kenikmatan
keshataan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kimia ini,dalam makalah ini kami
membahas mengenai stoikiometri dalam ilmu kimis.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan banyak termakasih kepada ibu
rabiah Afifah Daulay, M.Pd sebagai dosen pengampuh mata kuliah kimia selama pelajaran
kimia ibu telah memberikan arahan kepada kami tentang pembuatan makalah ini sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas makalah kimia ini dengan baik.

Dengan segala kerendahan hati kami mengucakapkan banyak terima kasih kepada
anggota kelompok,dan makalah ini jauh dari kata sempurna ,oleh sebab ini kritik dan saran
yang membagun berguna untuk kesempurnaan makalah kami ini.

Medan , 29 maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………......i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………........ii

BAB 1

1.1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………………...................1
2. Rumusan Masalah………………………………………………….......................1
3. Tujuan……………………………....……………………………….....................1

BAB 2

1.2 PEMBAHASAN………………………………………………………………….............2

A. Pengertian stokiometri…………………………………………………………..........2
B. Hukum hukum dasar kimia……………………………………………………...........2
C. Persamaan kimia dan stoikimetri………………………………………………..........4
D. Penentuan rumus kimia………………………………………………………….........7
E. Reaksi kimia dan persamaan kimia……………………………………………….......8
F. Perhitungan dengan persamaan kimia……………………………………………......10

BAB 3

1.3 PENUTUP
A. KESIMPULAN...........................................................................................................13
B. SARAN…………………………………………………………………...................13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Stoikiometri adalah pembelajaran yang mempelajari tentang pengukuran suatu
unsure atau biasa disebut sebagai ilmu hitung kimia stiokiometri dalam pembelajaran kimia
mencangkup semua aspek tentang cara menghitung suatu larutan untuk dihitung .

Dalam makalah ini kami menyajikan tentang stikiometri hukum hukum dasar kimia
rumusan kimianya hingga cara menghitung persamaan rekasi kimia dimana juga stokiometri
dalam perspektif al-quran sehingga kita tau bahwa allah menciptakan sesuatu dengan
kegunaanya masing masing yang akan kami bahas dalam makalah ini.

2. Rumusan masalah.
1. Apakah pengertian dari stoikiometri.
2. Apakah yang dimaksud dengan persamaan kimia.
3. Apakalh yang dimkasud dengan konsep mol?
4. Bagaiman cara menuliskan persamaan rekasi kimia?

3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari stoikiometri
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan persamaan kimia
3. Mengetahui tettang konsep mol
4. Mengetahui penulisan huruf kimia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STOIKIOMETRI

Dalam bahasa yunani kata dtoicheion berarti unsur. Istilah stoikiometri


(stoichiometry) secara harfiah berarti mengukur unsur tetapi dari sudut pandang yang praktis,
stoikiometri meliputi semua hubungan kuantitatif yang melibatkan massa atom dan massa
rumus,rumus kimia dan persamaan kimia1.

B. HUKUM HUKUM DASAR KIMIA

Ilmu kimia mempelajari materi dan perubahannya. Perubahan materi dapat dipelajari
berdasarkan tinjauan atomik yang dapat dibuktikan secara makroskopis melalui eksperimen
dimana akan ada perubahan komposisi zat yang dapat diamati melalui eksperimen
dilaboratorium. Analisi kuantitatif bertujuan untuk menentukan jumlah zat dan analisis
kualitatif bertujuan untuk menguji zat-zat apa saja yang dapat sebelum reaksi dan sesudah
reaksi, dapat dilakukan dengan baik dan benar. Hukum dasar kimia menunjukkan adanya
hubungan kuantitatif zat-zat pereaksi dan hasil reaksi.

1. Hukum Konservasi Massa (Hukum Lavoisier)

Antoine Lavoisier (1743 – 1794) adalah kimiawan prancis yang melakukan


pengamatan terhadap reaksi antara merkuri dengan oksigen, hasil dari pengamatan tersebut
adalah massa merkuri dan massa oksigen yang bereaksi sama dengan massa merkuri oksida
yang terbentuk. Berdasarkan pengamatan yang beliau lakukan dikenal dengan hukum
konservasi massa yaitu sebelum dan sesudah reaksi, jumlah keseluran zat-zat tidak
mengalami perubahan.2

1
Petrucci,harwood,herring,Madura kimia dasar prinsip prinsip dan aplikasi modern edisi kesembilan jilid 1
jakarta penerbit erlangga 2011.

2
Rabiah afiffah daulay,konsep kimia teintegrasi al-quran medan: cv widyapuspita hl.21

2
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Joseph Proust (1754 – 1826) adalah kimiawan prancis yang melakukan pengamatan
terhadap reaksi antara hydrogen dengan oksigen yang menghasilkan senyawa air dengan
perbandingan tetap 1:8 (massa hydrogen : massa oksigen). Beliau bertujuan ingin
membuktikan bahwa senyawa kimia selalu mengandung unsur-unsur dengan suatu
perbandingan yang tetap yang dikenal dengan hukum perbandingan tetap.3

3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)

John Dalton (1766 – 1844) tertarik untuk mengamati unsur-unsur yang dapat
membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Eksperimen yang beliau lakukan mereaksikan
antara unsure nitrogen dan oksigen yang menghasilkan dua jenis semyawa oksida nitrogen I
dan oksida nitrogen II. Berdasarkan hasil pengamatannya, Dalton merumuskan hukum
perbandingan berganda : “jika dua jenis unsure bereaksi membentuk lebih dari satu jenis
senyawa, dan jika massa salah sayu unsur dalam senyawa-senyawa itu sama, maka
perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan
bulat sederhana.

4. Hukum Perbandingan Volume ( Hukum Gay-lussac)

Joseph Louis Gay-lussac (1784-1850) adalah kimiawan prancis yang melakukan


eksperimen pada suhu dan tekanan yang konstan, untuk setiap 2 volume gas hidrogen dan 1
volume gas oksigen, akan diperoleh 2 volume uap air. Jadi pada suhu dan tekanan yang sama,
perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi merupakan
bilangan bulat sederhana yang dikenal dengan hukum perbandingan volume.4

33
Rabiah afiffah daulay,konsep kimia teintegrasi al-quran medan: cv widyapuspita hl.21
33
Rabiah afiffah daulay,konsep kimia teintegrasi al-quran medan: cv widyapuspita hl.21

3
5. Hipotesis Avogadro

Amedeo Avogadro (1776-1857) berasal dari italia beliau bukan hanya seorang
ilmuwan sains dan matematika tetapi juga berprofesi sebagai seorang pengacara. Avogadro
berpendatan bahwa partikel unsure tidak harus selalu berupa atom tunggal, tetapi dapat
berupa dua atom atau lebih yang disebut dengan molekul. Partikel-partikel dalam gas oksigen
dan gas oksigen tidak berada sebagai atom tunggal, melainkan sebagai molekul. Dimana
molekul oksigen mengandung 2 atom O dan molekul hidrogen mengandung 2 atom H. oleh
karena perbandingan volume sama dengan perbandingan jumlah partikel, maka pada reaksi
tersebut dua molekul hidrogen bergabung dengan satu molekul oksigen menghasilkan dua
molekul uap air. Melalui pengamatan tersebut beliau mengajukan hipotesis yang dikenal
sebagai hipotesis Avogadro yang menyatakan bahwa “ pada suhu dan tekanan yang sama,
semua gas dengan volume yang sama akan menghasilkan jumlah molekul yang sama.
Dimana perbandingan volume zat-zat pada fase gas dalam reaksi kimia sama dengan
perbandingan jumlah molekulnya. 5

C. PERSAMAAN KIMIA DAN STOIKOMETRI

Faktor stokiometrik (stoichiometric factor ) yaitu mengaitkan jumlah dua zat yang
terlibat dalam rekasi kimia ,berdasarkan mol,jadi faktor stokiometrik adalah rasio mol.6

Alasan yang membuat sangat beragamnya perhitungan stokiometrik adalah karena


banyaknya kpnversi lain diperlukan sebelum dan sesudah langkah mol A ke mol B 7

5
Rabiah afiffah daulay,konsep kimia teintegrasi al-quran medan: cv widyapuspita hl.24

6
Petrucci,harwood,herring,Madura kimia dasar prinsip prinsip dan aplikasi modern edisi kesembilan jilid 1
jakarta penerbit erlangga 2011.114

6
Petrucci,harwood,herring,Madura kimia dasar prinsip prinsip dan aplikasi modern edisi kesembilan jilid 1
jakarta penerbit erlangga 2011. Hl.115

4
1. Massa molekul relative (Mr)

Berat molekul air dikenal dengan istila massa moleku relatif ( Mr), berikut
perhitungannya : Mr H2O = ( 2 x Ar H ) + Ar O = 2 x 1,0079 amu + 15,999 amu = 18,015
amu

2.Atom relatif (Ar)

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑋
Massa atom relative Ar X = 1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 12𝐶
12

3. Konsep Mol

Mol menyatakan hubungan antara jumlah partikel (atom, molekul, atau ion dalam
zat, yang dinyatakan dalam satuan mol (disingkat dengan m) dan jumlah mol disingkat
dengan n.

6,022 x 𝟏𝟎𝟐𝟑 partikel ↔mol ↔massa atom dalam gram

4. Massa molar (m) menyatakan massa mol zat yang dinyatakan dalam g/mol yang
sama dengan nilai Ar atau Mr

Ar= Ar × 1 𝑔 𝑀𝑟 = 𝑚𝑟 × 1 𝑔 (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 1 𝑚𝑜𝑙 𝑧𝑎𝑡

5. Volume molar (V) gas menyatakan volume yang ditempati mol gas pada suhu (T)
dan tekanan (P) tertentu. Volume 1 gas bergantung pada nilai P dan T
 Pada 0 derajat 1 atm (STP) Vm= 22,4 l/ mol
 Pada T dan P terpentu Vm= Vg/ n
Nilai volume molar dapat dihitung menggunakan persamaan hukum gas ideal, PV =
NRT

5
.

Gambar diagram terminal mol.

𝑤 𝐽𝑃 𝑉𝑚
Dari gambar tesebut kita dapat menarik rumus yang ada yaitu: n = 𝑚𝑟 n= 𝑁𝑜 n= 𝑉0
𝑎𝑟

STP(0 derajat celcius) 1 atm: Vm = 22.4L

NOL STP= PV= n,R.T.

Perbandingan volume (HUKUM AVOGADRO) V= n1/V1 = N2/V2

KADAR KEMURNIAN

P=purity = kemurnian

Murni %X = n.ArX/mr. 100

Tak murni %X= n.ArX/Mr.P

6
Contoh soal konsep mol

1. Masa dari o.25 mol Fe2(SO4)3 sama dengan?


Jawab:
Dik : ar Fe = 56 mr= 56 x 2 = 112
Ar S = 32 mr = 32 x 3 = 96
Ar O = 16 m4 = 16 x 12 = 192
Dit; M?
𝑛
Jawab : M = 𝑀𝑟

M= n x mr
M = 0,25 x 400
M= 100 gram

2. Volume gas dari 1,5 x 10^23 molekul pada suatu gas 0derajat ,1 atm adalah
Jawab;
Dik ; jp= 1,5 x 10^23
Bilangan Avogadro = 6 x 10^23
Dit : v?
𝐽𝑃
Jawab: n = 𝑁𝑎
1.5 𝑥 10^23
n= 6 𝑥10^23

n = 0,25
V = n x 22,4 l
V= 0,25 x 22,4
V= 5,6 L

D. PENENTUAN RUMUS KIMIA

Konsep mol juga dapat digunakan untuk rumus empiris suatu senyawa dengan
menggunakan komposisi presentasi senyawa tersebut. Rumus empiris menunjukkan adanya
jenis unsure yang berbeda di dalam suatu molekul dan perbandingan bilangan bulat terkecil
dari setiap jenis unsure di dalam molekul. Penentuan komposisi persentase unsure yaitu: 26,4
% Na , 36,8 % S , 36,8% O, karna menggunakan data persentase (jumlah per seratus) maka
dapat diasumsikan bahwa 100 g senyawa dapat digunakan sebagai berat.

7
Langkah selanjutnya mengubah setiap masa kedalam bentuk mol dengan cara berikut:

26,4 𝑔𝑟 1 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎
n.Na = × = 1,15 𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎
1 22,99 𝑔𝑟𝑎𝑚

36,8 𝐺𝑟 1 𝑚𝑜𝑙 𝑆
n.S = × = 1,15 𝑚𝑜𝑙 𝑆
1 32,07 𝐺𝑟𝑎𝑚

36,8 𝐺𝑟 1𝑚𝑜𝑙 𝑂
n.O × 16,00 𝐺𝑟𝑎𝑚 = 2,30 mol O
1

berdasarkan jumlah mol yang di peroleh menuliskan rumus empiris Na1,15 S1,15 O
2,30.perlu di ingat bahwa angka subskrip harus merupakan bilangan bulat, sehingga nilai
yang diperoleh masing masing dibagi dengan data terkecil 1,15 untuk mendapatkan NaSO4
(jika subskripnya 1 tidak perlu di tuliskan). Kemudian dapat menghitung berat untuk rumus
empiris dengan menjumlahkan masa masa atom pada tabel priodik untuk 1 Natrium, 1
Sulfur, 2 Oksigen sehingga memperoleh berat molekul 87,056 gram. Namun berat molekul
yang sesungguhnya adalah 174,112 gram.. Dengan membagi 174,112 gram dengan 87,056
gram maka diperoleh angka 2 . ini berarti rumus molekulnya 2x rumus empiris sehingga
senyawa tersebut memiliki rumus molekul Na2S2O4.

E. .REAKSI KIMIA DAN PERSAMAAN KIMIA

Reaksi kimia merupakan proses kimia yang mengalami perubahan kimia dimana
terjadi proses yang pemutusan dan pembentukan ikatan kimia. Pemutusan ikatan kimia
menyebabkan zat zat perekasi terpisah menjadi atom- atomnya. Atom atom ini akan disusun
ulang dan bergabung kembali melalui ikatan kimia membentuk poduk reaksinya.beberapa
bukti jenis fisis terjadinya rekasi kimia yaitu perubahan warna,pembentukan endapan,evolusi
gas,dan penyerepan kalor.

Untuk dapat menyatakan suatu rekasi kimia dapat menggunakan persamaan


kimia.persamaan kimia menggambarkan zat zat ki,ia yang terlibat sebelum dan sesudah
reaksi kimia,baik secara kulitatif maupun kuantitatif. Persamaan kimia dinyatakan oleh rumus
kimia zat zat, koefisien reaksi,fase atau wujud zat-zat.

Koefisien reaksi digunakan agar persamaan reaksi sesuai dengan unsure konservasi
masa (hukum Lavoisier) ,dimana masa zat ditentukan oleh jumlah atom ( jumlah atom diruas
kiri hurus sama dengan jumlah atom diruas kanan) .

8
CARA MENULISKAN PERSAMAAN KIMIA

a. Tulis rumus kimia dari preaksi dan produk reaksi, sertakan dengan fase zar.
b. Berikan koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsure diruas kiri sama
dengan diruas kanan
 Pilih zat dengan rumus kimia paling kompleks.tetapkan koefisien reaksinya
sama dengan 1, beri koefisein sementara dengan zat zat lainnya dengan huruf
a,b,c dan seterusnya.
 Setarakan atom atom lainnya. Jika trdapat atom poliatomik yang sama diruas
kiri dan kanan, maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom.
 Pastikan setiap koefisien rekasi merupakan bilangan bulat sederhana, koefisien
1 tidak disertakan dalam persamaan reaksi.

Cara menentukan rekasi stokiometris atau non stokiometris

 Untuk reaksi : aA + Bb → cC +Dd


 Jika mol A = mol B dan a=b itu stokiometris
 Jika perbandingan mol A : mol B sama dengan perbandingan
koefisensinya ( a:b) = storikiometri

Contoh soal:

Tuliskan persamaan rekasi lengakp dari logam padat seng (Zn) dan larutan asam klorida
(HCl) membentuk larutan seng klorida (ZnCl2) membentuk larutan seng klorida (ZnCl2) dam
gas hydrogen (H2).

Penyelesaian :

Langkah 1 ; tuliskan rumus kimia dari pereaksi dan produk reaksi ,sertakan dengan fase
gasnya.

Zn + HCl → 𝑍𝑛𝐶𝑙 + 𝐻2

9
Langkah 2 ; beri koefisien reaksi agar jumlah atom dari setiap unsure dari ruas kiri ke ruas
kanan

Sertakan zat dengan rumus kimia paling kompleks ,tetapkan koefisien rekasinya sama dengan
1,beri koefisien sementara untuk zat zat lainnya seperti a,b,c dan seterusnya.

Azn + bHCl → 1𝑍𝑛𝐶𝑙2 + 𝑐𝐻2

Setarakan atom atom pada zat yang paling kompleks jika terdapat ion poliatomik yang sama
diruas kiri dan kanan maka setarakan sebagai ion poliatom bukan sebagai atom

Atom Zn jumlah partikel diruas kiri a jumlah diruas kanan 1 hasilnya a=1

Atom Cl jumlah partikel diruas kiri b julah diruas kanan 2 hasilnya b= 2

Jadi setarkan bahwa 1Zn+2HCl → 1𝑍𝑛𝐶𝑙 + 𝑐𝐻2

Setarakan atom lainnya,atom yang belum di setarakan adalah atom H

Atom H jumlah diruas kiri 2 julah diruas kanan 2c hasilnya c=1

Jadi,diperoleh bahwa 1Zn+2HCl → 1𝑍𝑛𝐶𝑙2 + 1𝐻

Pastikan setiap koefisien reaksi merupakan bilangan bulat sederhana,koefisien 1 tidak


disetarakan dalam persamaann reaksi.

Zn+2HCl → 𝑍𝑛𝐶𝑙2 + 1𝐻 (setara)

F. PERHITUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN REAKSI.


Reaksi kimia terjadi dikarnakan adanya sejumlah pereaksi yang berekasi dan
menghasilkan produk, perhitungan dapat dilakukan melalui persamaan rekasi yang sudah
setara. Hubungannya kuantitatif ditunjukkan melalui perbandingan koefisien reaksinya.

10
Contoh soal: gas nitrogen berekasi dengan gas hydrogen memebentuk gas ammonia
menurut rekasi N2(g) + 3H2 2NH2 maka tentukan jumlah stoikiometri gas nitrogen dan
hydrogen yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1,5 mol gas ammonia.
Penyelesaian :
Untuk menghitung mol N2 H2 san NH3 yang terlibat dalam reaksi dalam dihitung
melalui persamaan reaksinya

N(g) + 3H2 (g) 2NH3(g)

Mula mula x 3x -

Berekasi : -x mol -3x + 2x mol

Akhir : 0 mol 0 mol 1,5 mol

Nilai x dapat dihitung sebagai berikut: 2x = 1,5 mol Sehingga x = 0,75


Jadi mol N2 yang diperlukan adalah 0,75 mol dan mol H2 yang diperlukan adalah 3 X
0,75 mol = 2,25 mol

 Beberapa ayat yang merupakan interpretasi dari konsep stoikiometri

َ ‫س َم ۤا ِء َم ۤا ًء‬
‫ط ُه ْو ًرا‬ ْ َ‫الر ٰي َح بُ ْش ًر ۢا بَيْنَ يَد‬
َّ ‫ي َرحْ َمتِ ٖۚه َوا َ ْنزَ ْلنَا ِمنَ ال‬ ِ ‫س َل‬ ْْٓ ‫َوه َُو الَّ ِذ‬
َ ‫ي ا َ ْر‬

wa huwallażī arsalar-riyāḥa busyram baina yadai raḥmatih, wa anzalnā minas-samā`i mā`an


ṭahụrāDan Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang sangat bersih,

al furqan.

11
َ ‫ي َواَ ۢ ْن َبتْنَا فِ ْي َها ِم ْن ُك ِل‬
‫ش ْيءٍ َّم ْو ُز ْو ٍن‬ َ ‫ض َمدَد ْٰن َها َوا َ ْلقَ ْينَا ِف ْي َها َر َوا ِس‬
َ ‫َو ْاْلَ ْر‬

wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā ming kulli syai`im mauzụn

(Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta
Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran)

[al hijr.19]

ٍ ۢ ‫ض َواِنَّا َع ٰلى ذَهَا‬


ٖۚ َ‫ب بِه لَ ٰقد ُِر ْون‬ ِۖ ِ ‫س َم ۤا ِء َم ۤا ۢ ًء ِبقَدَ ٍر فَا َ ْس َكنّٰهُ فِى ْاْلَ ْر‬
َّ ‫َوا َ ْنزَ ْلنَا ِمنَ ال‬

wa anzalnā minas-samā`i mā`am biqadarin fa askannāhu fil-arḍi wa innā 'alā żahābim bihī
laqādirụn

(Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di
bumi, dan pasti Kami berkuasa melenyapkannya).

[Al-muminum.18]

َ ‫ض َولَ ْم يَتَّ ِخذْ َولَدًا َّولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ش َِر ْيكٌ فِى ْال ُم ْل ِك َو َخلَقَ ُك َّل‬
‫ش ْيءٍ فَقَد ََّر ٗه تَ ْق ِدي ًْرا‬ ِ ‫ي لَهٗ ُم ْلكُ السَّمٰ ٰو‬
ِ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬ ْ ‫ۨالَّ ِذ‬

allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun
fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā

(Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya
dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-
ukurannya dengan tepa)t.

[Al furqan.2]

ْْٓ ‫س ْولَ ُك ُم الَّ ِذ‬


‫ي ا ُ ْر ِس َل اِلَ ْي ُك ْم لَ َمجْ نُ ْو ٌن‬ ُ ‫قَا َل ا َِّن َر‬

qāla inna rasụlakumullażī ursila ilaikum lamajnụn

(Dia (Fir‘aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang
gila.”)

[Asy-syaraa.27]

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Konsep stoikiometri adalah perhitungan kimia yang terkait dengan aspek kuantitatif
dari komposisi kimia dan reaksi kimia zat-zat.
 Hukum-hukum dasar kimia:
a. Hukum konversi massa (hukum Lavoisier)
b. Hukum perbandingan tetap (hukum Proust)
c. Hukum perbandingan berganda (hukum Dalton)
d. Hukum perbandingan volume (hukum Gayylussac)
 Konsep mol dapat digunakan untuk menentukan rumus empiris
 Massa molekul relatif (Mr) merupakan hasil jumlah dari massa atom relatif (Ar)

B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu memahami materi stoikiometri
dan dapat menambah wawasan

13
DAFTAR PUSTAKA

Afifah daulay rabiyah konsep kimia terintegrasi AL-QUR’AN medan:CV widya puspita
2018

Aiman syahrul ringkasan kimia bandung: ganica exact bandung 1982

Petricci,harwodo,herring,Madura kimia dasar jilid 1 jakarta: erlangga 2008

Sastrohamidjojo hardjono kimia dasar yogyakata : gajah mada universitas press 2008

14

Anda mungkin juga menyukai