Disusun oleh:
ENJELINA BR SEMBIRING
2330205040045
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
PALANGKARAYA
2023/2024
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Berkat
dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Konsep Mol,Persamaan Reaksi dan Penyetaraan Reaksi Kimia”
dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kimia Dasar.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Konsep
Mol,Persamaan Reaksi dan Penyetaraan Reaksi Kimia, bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Meiry Frid Dwi
Yansi,S.T.,M.T. selaku Dosen mata kuliah Kimia Dasar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan internet dan website yang di gunakan untuk mencari
berbagai materi yang berkaitan dengan makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah
ini, masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak.
ENJELINA BR SEMBIRING
DAFTAR ISI
ii
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Pengetian Konsep Mol..................................................................................................3
B. Hubungan Konsep Mol.................................................................................................3
C. Pengertian Reaksi Kimia...............................................................................................5
D. Faktor Faktor Terjadinya Reaksi Kimia.......................................................................6
E. Jenis Jenis Reaksi Kimia...............................................................................................8
F. Pengertian Persamaan Reaksi......................................................................................11
G. Simbol Apa Saja Yang Terdapat Dalam Persamaan Kimia.......................................11
H. Penulisan Persamaan Reaksi Kimia............................................................................13
I. Cara Menyetarakan Reaksi Kimia...............................................................................14
J. Tujuan Dari Penyetaraan Reaksi Kimia...................................................................... 15
BAB III PENUTUP............................................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................................16
Daftar Pustaka....................................................................................................................17
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
B.RUMUSAN MASALAH
Beberapa rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penyusunan/penulisan makalah ini,adalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hubungan Mol dengan Massa Zat
Besarnya massa atom dan molekul yang terdapat dalam 1 mol zat dapat
diketahui melalui massa atom relatif (Ar) dan massa molekul relatif (Mr).
Secara matematis hubungan ini dapat digambarkan berikut:
Massa Senyawa = Mr x Jumlah mol
PV = nRT
Dengan
P: Tekanan (atm)
V: Volume (L)
n: mol
R: 0,082 L.atm/mol.K
T: suhu (K)
4
RUMUS MOL
5
D. FAKTOR FAKTOR TERJADINYA REAKSI KIMIA
Reaksi kimia bukan terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa faktor yang
menyebabkan reaksi kimia itu terjadi. Berikut ini beberapa faktor yang
mempengaruhi laju reaksi kimia, yaitu:
1. Konsentrasi Reaktan
Laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan. secara teori,
laju reaksi harus meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi
karena laju tersebut berbanding lurus dengan frekuensi tumbukan. Laju
reaksi akan menurun seiring waktu karena konsentrasi reaktan
menurun.
2. Tekanan
Tekanan adalah cara lain untuk mengekspresikan konsentrasi gas.
Jumlah tumbukan akan meningkat seiring meningkatnya tekanan gas.
Oleh karena itu laju reaksi yang melibatkan reaktan gas juga meningkat
seiring meningkatnya tekanan. Namun hal ini tidak berpengaruh pada
reaksi yang melibatkan reaktan dalam benda padat atau cair.
3. Suhu
Energi kinetik akan meningkat dengan kenaikan suhu. Maka dari itu,
jumlah molekul dengan energi lebih besar dari energi ambang juga
meningkat. Akibatnya, jumlah tumbukan efektif antara molekul reaktan
juga akan meningkat. Namun laju reaksi akan meningkat seiring dengan
kenaikan suhu tidak selamanya benar. Reaksi tertentu seperti reaksi
biologis yang dikatalisis oleh enzim dapat diperlambat dengan
peningkatan suhu karena enzim dapat kehilangan aktivitasnya.
4. Katalis
Katalis adalah sebuah zat yang mengubah laju reaksi tanpa dikonsumsi
atau tanpa mengalami perubahan kimia selama bereaksi. Katalis
meningkatkan laju reaksi dengan menyediakan jalur baru dengan energi
aktivasi yang lebih rendah ketika bereaksi.
Dalam kasus reaksi yang dapat dibalik, katalis menurunkan energi
aktivasi dari reaksi maju dan mundur pada tingkat yang sama dan
membantu dalam mencapai keseimbangan yang tepat. Beberapa zat
6
dapat menurunkan laju reaksi.Ini umumnya disebut sebagai katalis atau
inhibitor negatif.
5. Sifat Reaktan
Laju reaksi bergantung pada sifat ikatan dalam sebuah reaktan.
Biasanya senyawa ionik bereaksi lebih cepat daripada senyawa kovalen.
reaksi antara senyawa ionik dalam air terjadi sangat cepat karena hanya
melibatkan pertukaran ion yang telah dipisahkan dalam larutan air.
Misalnya AgCl diendapkan setelah larutan AgNO3 ditambahkan ke
larutan NaCl. Reaksi ini hanya melibatkan pertukaran ion dan proses ini
terjadi dengan sangat cepat. Sedangkan reaksi antara senyawa kovalen
berlangsung sangat lambat karena membutuhkan energi untuk
memutuskan ikatan yang ada.
6. Orientasi Spesies yang Bereaksi
Reaksi antara reaktan hanya terjadi ketika mereka bertumbukan
dengan orientasi yang benar di ruang angkasa. Semakin besar
kemungkinan tumbukan antara reaktan dengan orientasi yang tepat
maka semakin besar pula laju reaksi.
Orientasi molekul mempengaruhi faktor probabilitas. Molekul
sederhana memiliki lebih banyak cara orientasi yang tepat untuk
bertumbukan. Oleh karena itu, faktor probabilitasnya lebih tinggi
daripada faktor molekul kompleks.
Faktor orientasi juga mempengaruhi interaksi antara reaktan dan
katalis. Misalnya dalam kasus reaksi biologis yang dikatalisis oleh enzim
yaitu biokatalis. Enzim akan mengaktifkan molekul reaktan di lokasi
tertentu. Lokasi lokasi tersebut disebut sebagai situs aktif dan memiliki
bentuk dan ukuran yang pasti. Enzim akan kehilangan aktivitasnya saat
memanaskan atau mengubah pH atau menambah bahan kimia tertentu.
7. Luas Permukaan
Laju reaksi akan meningkat jika luas permukaan reaktan padat
bertambah. Permukaan padat dapat ditingkatkan dengan cara
mengubahnya menjadi bubuk halus. Misalnya, reaksi antara seng dan
asam klorida terjadi dalam hitungan detik jika logam seng menjadi
bubuk halus.Tetapi reaksinya akan lebih lambat jika berbentuk kawat
7
seng. Hal ini juga berlaku untuk katalis padat yang biasa digunakan
dalam bentuk bubuk halus saat melakukan reaksi kimia. Misalnya nikel
bubuk halus yang digunakan selama hidrogenasi minyak.
8. Intensitas Cahaya
Laju reaksi fotokimia yang terjadi dengan adanya cahaya akan
meningkat seiring dengan peningkatan intensitas cahaya. Dengan
meningkatnya intensitas, jumlah foton dalam cahaya juga meningkat.
Oleh karena itu, lebih banyak molekul reaktan mendapatkan energi
dengan menyerap lebih banyak foton dan mengalami perubahan kimia.
Misalnya laju fotosintesis akan lebih banyak pada hari-hari cerah
dibanding ketika musim hujan. Namun, beberapa reaksi fotokimia yang
melibatkan radikal bebas tidak dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Satu
foton saja sudah cukup untuk memicu pembentukan radikal bebas.
9. Sifat Pelarut
Pelarut dapat mempengaruhi laju dengan banyak cara. Pelarut
digunakan untuk melarutkan reaktan. Biasanya pelarut akan membantu
memecah gaya kohesif antara ion atau molekul dalam benda padat.
Molekul polar cenderung lebih larut dalam pelarut polar dan bereaksi
lebih cepat di dalamnya. Sedangkan molekul non polar lebih menyukai
pelarut non polar.
8
membakar, umumnya oksigen. Perhatikan contoh pembakaran logam
magnesium.
2Mg + O2 → 2MgO + Panas
Di sini, 2 atom magnesium bereaksi dengan molekul oksigen yang
menghasilkan 2 molekul senyawa magnesium oksida yang melepaskan
panas dalam prosesnya.
2. Reaksi Kombinasi
Reaksi kombinasi adalah reaksi kimia di mana dua atau lebih reaktan
bergabung untuk membentuk satu produk tunggal dikenal sebagai reaksi
kombinasi.
bentuk persamaannya seperti di bawah ini:
X + Y → XY
Reaksi kombinasi juga dikenal sebagai reaksi sintesis.
Contoh reaksi kombinasi:
2Na + Cl2 → 2NaCl
3. Reaksi Dekomposisi
Reaksi dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau lebih senyawa
yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi dekomposisi.
bentuk persamaannya seperti di bawah ini:
XY → X + Y
Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai
reaksi dekomposisi termal. Reaksi dekomposisi adalah kebalikan dari
reaksi kombinasi.
Contoh reaksi dekomposisi:
CaCO3 → CaO + CO2
4. Reaksi Perpindahan
9
Reaksi kimia di mana unsur yang lebih reaktif menggantikan unsur yang
kurang reaktif dari larutan garam.
Bentuk persamaannya adalah
X + YZ → XZ + Y
reaksi perpindahan juga disebut reaksi substitusi.
Contoh reaksi perpindahan:
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu
6. Reaksi Presipitasi
Reaksi kimia yang melibatkan pembentukan produk yang tidak larut
(endapan; padatan) disebut reaksi presipitasi. Reaktan dapat larut,
tetapi produk yang terbentuk tidak dapat larut dan terpisah sebagai
padatan.
Persamaan kimia yang menjelaskan perubahan kimia cukup untuk
reaksi dalam larutan, tetapi untuk reaksi senyawa ionik dalam larutan
air, persamaan molekul memiliki representasi yang berbeda.
Persamaan molekul dapat menunjukkan rumus reaktan dan produk
yang tidak ada dan menghilangkan sama sekali rumus ion yang
merupakan reaktan dan produk nyata. Jika zat dalam persamaan
10
molekul yang benar-benar ada sebagai ion terdisosiasi ditulis dalam
bentuk ionnya, hasilnya adalah persamaan ionik.
11
Rumus kimia adalah rumus yang terdiri dari pereaksi (reaktan) dan hasil
reaksi (produk). Pereaksi atau reaktan biasanya terletak di sebelah kiri
dari persamaan reaksi, sedangkan hasil reaksi atau produk terletak di
sebelah kanan dari persamaan reaksi.
Contoh, persamaan reaksi N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g). Pada persamaan
reaksi tersebut, N2 dan H2 adalah pereaksi, sedangkan NH3 adalah hasil
reaksi atau produknya.
2. Wujud zat
Wujud zat adalah huruf yang terdapat di dalam kurung yang
menyatakan keadaan atau wujud saat zat yang bereaksi. Contohnya,
N2(g) , artinya pada saat bereaksi nitrogen berbentuk gas.
Wujud zat saat bereaksi terdiri dari empat jenis, yaitu solid (s), liquid (l),
aqueous (aq), dan gas (g).
3. Koefisien reaksi
Koefisien reaksi adalah angka di depan unsur, molekul, senyawa,
ataupun ion yang berfungsi menyetarakan atom-atom sebelum dan
sesudah reaksi.
Contohnya, angka 3 dan 2 yang terdapat pada persamaan reaksi
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g).
4. Angka indeks
Angka indeks adalah angka yang terdapat pada bagian bawah atau
belakang atom atau ion. Angka ini berfungsi untuk menunjukkan jumlah
atom atau ion dalam suatu molekul atau senyawa.
Contoh, dalam NH3, angka indeks N = 1 dan H = 3.
5. Tanda panah
12
Antara ruas sebelah kiri dan sebelah kanan dihubungkan oleh tanda
panah (→) yang menyatakan arah reaksi kimia. Tanda panah ini dibaca
“membentuk” atau “bereaksi”.
13
Dalam reaksi tersebut, jumlah atom Fe dan S di sebelah kiri dan kanan
sudah sama sehingga reaksi tersebut sudah benar. Jika belum sama,
maka kamu perlu menyetarakannya terlebih dahulu.
5.Tuliskan wujud zat yang terlibat dalam reaksi kimia
Persamaan reaksi kimia belum lengkap jika tidak menuliskan wujud zat
yang terlibat dalam reaksi kimia. Adapun wujud atom Fe dan S adalah
solid (s), sedangkan FeS juga berbentuk solid (s).
Dengan begitu, persamaan reaksi kimia antara besi dengan belerang
menghasilkan senyawa besi (II) sulfida adalah sebagai berikut.
Fe(s) + S(s) → FeS(s)
14
Sebab, pada ruas kiri, terdapat dua atom Cl, sedangkan ruas sebelah
kanan hanya ada satu atom Cl sehingga membuat persamaan reaksi ini
tidak setara. Setelah menambahkan koefisien 2 di depan NaCl, maka
persamaan reaksinya akan terlihat seperti berikut ini.
Na + Cl2 → 2NaCl
2. Setarakan jumlah atom di ruas kiri
Setelah menyetarakan jumlah atom di ruas kanan, sekarang coba
periksa apakah antara kedua ruas tersebut sudah setara. Jika belum,
maka kamu perlu melakukan penyetaraan persamaan reaksi lagi.
Untuk menyetarakannya, kamu dapat menambahkan koefisien 2 di
depan atom Na sehingga persamaan reaksi kimianya akan menjadi:
2Na + Cl2 → 2NaCl
3. Tuliskan wujud zat
Terakhir, tinggal menuliskan wujud zat yang terlibat dalam reaksi
kimia. Dengan demikian, persamaan reaksi kimia tersebut dapat ditulis
secara lengkap menjadi:
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat simpulkan bahwa Reaksi kimia dinyatakan
dalam sebuah persamaan reaksi. Persamaan reaksi kimia perlu
disetarakan, agar jumlah dan perbandingan molekul bereaksi di sebelah
kiri sama dengan pada hasil reaksi di bagian kanan.Dijelaskan juga
bahwa setidaknya, ada lima simbol yang harus terdapat di dalam reaksi
kimia, yaitu rumus kimia, wujud zat, koefisien reaksi, angka indeks, dan
tanda panah
Sebuah persamaan reaksi kimia tidak boleh ditulis secara sembarangan
karena akan menghasilkan pemahaman yang berbeda. Maka dari itu,
kamu harus benar-benar memahami cara menuliskan persamaan reaksi
kimia.
16
B. SARAN
Penulis mengharapkan kepada para pembaca dan saya sendiri penulis
dari makalah ini agar dapat mengetahui, memahami dan mempelajari
pembahasan pada makalah ini.Dengan ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai konsep mol,persamaan reaksi kimia,dan
penyetaraan persamaan reaksi kimia.
Dalam makalah ini sebagai penulis saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah dengan judul "Konsep Mol,Persamaan Reaksi,dan
Penyetaraan Persamaan Reaksi Kimia" masih jauh dari kata sempurna.
Apabila dalam makalah ini banyak ditemukan kekurangan dalam segi
penelusuran data dan penyajian penulisan, maka dapat dilaksanakan
perbaikan dengan cara kritik dan menyampaikan saran yang tentunya
membangun bagi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
PersamaanReaksiKimia
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/persamaan-reaksi-
kimia/ Di akses pada tanggal 10 Oktober 2023
17
https://www.scribd.com/document/443128530/Makalah-Kimia-
Konsep-MOL Di akses pada tanggal 10 Oktober 2023
Rumus MOL
https://www.zenius.net/blog/konsep-rumus-mol-dan-contoh-soal Di
akses pada tanggal 10 Oktober 2023
18