DI SUSUN OLEH:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah tentang materi Kimia Stoikiometri/ konsep mol ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai tugas Mata Pelajaran Kimia.
Pada kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu selama penyusunan makalah ini. Dengan penuh kesadaran bahwa tak
ada gading yang takretak, maka makalah ini pun tidak luput dari segala kekurangan.Segala
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnnyamemperbaiki, menyempurnakan dan
mengembangkan makalahini sangat saya harapkan.
Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaatbagi kita pada umumnya dan bagi
saya khususnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………….. i
Daftar isi………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C.Tujuan................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN STOIKIOMETRI
A.Hukum – hukum Dasar kimia...………………………………………………... 2
B.Teori Atom Dalton .....................……………………………………………..... 6
C.Hukum Avogardo...................………………………………………………..... 7
D.Massa Atom Dan Massa Molekul Relatif ..……………………………………. 8
E.Konsep Mol.......................................................................................................... 9
F.Rumus Empiris Dan Rumus Molekul.................................................................. 10
G.Molalitas.............................................................................................................. 11
H.Fraksi mol............................................................................................................ 11
I.Konsep oksidasi dan reduksi............................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.......................................................................................................... 14
B.Saran.................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah salah satu senyawa paling sederhana dan
paling dijumpai serta paling penting. Bangsa Yunani kuno menganggap air adalah salath satu
dari empat unsur penysun segala sesuatu (disamping, tanah, udara, dan api). Bagian terkecil
daria air adalah molekul air. Molekul adalah partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah
molekul dalam segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi ini.
Stoikiometri behubungan dengan hubungan kuantitatif antar unsure dalam satu senyawa dan
antar zat dalam suatu reaksi. Istilah itu berasal dari Yanani, yaitu dari kata stoicheion, yang
berarti unsure dan mentron yang artinya mengukur. Dasar dari semua hitungan stoikiometri
adalah pengetahuan tentang massa atom dan massa molekul. Oleh karena itu, stoikiometri
akan dimulai dengan membahasa upaya para ahli dalam penentuan massa atom dan massa
molekul.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
4
Perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya. Hal ini berarti,
setiap 1 mL gas CO tepat bereaksi dengan 1 mL gas H2O membentuk 1 mL gas CO2 dan 1
mL gas H2. Dengan demikian, sebanyak 4 L gas CO membutuhkan 4 L gas H2O untuk
membentuk 4 L gas CO2 dan 4 L gas H2.
5
B.TEORI ATOM DALTON
Mempelajari tentang teori atom sangatlah penting sebab atom merupakan penyusun
materi yang ada di alam semesta. Dengan memahami atom kita dapat mempelajari bagaimana
satu atom dengan yang lain berinteraksi, mengetahui sifat-sifat atom, dan sebagainya sehigga
kita dapat memanfaatkan aam semesta untuk kepentingan umat manusia.
Nama “atom” berasal dari bahasa Yunani yaitu “atomos” diperkenalkan oleh
Democritus yang artinya tidak dapat dibagi lagi atau bagain terkecil dari materi yang tidak
dapat dibagi lagi. Konsep atom yang merupakan penyusun materi yang tidak dapat dibagi lagi
pertama kali diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani dan India.
Konsep atom yang lebih modern muncul pada abab ke 17 dan 18 dimana saat itu ilmu
kimia mulai berkembang. Para ilmuwan mulai menggunakan teknik menimbang untuk
mendapatkan pengukuran yang lebih tepat dan menggunakan ilmu fisika untuk mendukung
perkembangan teori atom.
John Dalton seorang guru berkebangsaan Ingris menggunakan konsep atom untuk
menjelaskan mengapa unsur selalu bereaksi dengan perbandingan angka bulat sederhana
(selanjutnya lebih dikenal dengan hokum perbandingan berganda) dan mengapa gas lebih
mudah larut dalam air dibandingkan yang lain. Dalton menyusun teori atomnya berdasarkan
hukum kekekalan massa dan hokum perbandingan tetap. Dimana konsep atomnya adalah
sebagai berikut:
Setiap unsur tersusun dari partikel kecil yang disebut sebagai atom.
Atom dari unsur yang sama adalah identik dan atom dari unsur yang tidakberbeda
dalam beberapa hal dasar.
Senyawa kimia dibentuk dari kombinasi atom. Suatu senyawa selalu memiliki
perbandingan jumlah atom dan jenis atom yang sama.
Reaksi kimia melibatkan reorganisasi atom yaitu berubah bagaimana cara mereka
berikatan akan tetapi atom-atom yang terlibat tidak berubah selama reaksi kimia berjalan.
Model atom Dalton ini biasanya disebut sebagai model atom bola billiard dimana
warna bola billiard yang berbeda-beda merupakan symbol atom unsur yang berbeda-beda.
6
C.HUKUM AVOGADRO
7
D.MASSA ATOM DAN MASSA MOLEKUL RELATIF
Atom adalah partikel yang sangat kecil sehingga massa atom juga terlalu kecil bila
dinyatakan dengan satuan gram. Karena itu, para ahli kimia menciptakan cara untuk
mengukur massa suatu atom, yaitu dengan massa atom relatif. Massa atom relatif (A r)
adalah perbandingan massa rata-rata suatu atom dengan satu per dua belas kali massa satu
atom karbon-12.
Unit terkecil suatu zat dapat juga berupa molekul. Molekul disusun oleh dua atau lebih atom-
atom yang disatukan oleh ikatan kimia. Massa molekul relatif (M r) adalah perbandingan
massa rata-rata suatu molekul dengan satu per dua belas kali massa satu atom karbon-12.
Ar Y = massa rata-rata 1 molekul Y / (1/12 x massa 1 atom C-12)
Dalam rumus di atas digunakan massa atom dan massa molekul rata-rata. Kenapa
menggunakan massa atom rata-rata? Karena unsur di alam mempunyai beberapa isotop.
Sebagai contoh, karbon di alam mempunyai 2 buah isotop yang stabil yaitu C-12 (98,93%)
dan C-13 (1,07%).
Jika kelimpahan dan massa masing-masing isotop diketahui, massa atom relatif suatu unsur
dapat dihitung dengan rumus:
Ar X = {(% isotop 1 x massa isotop 1) + (% isotop 2 x massa isotop 2) + …}/100
Jika diketahui massa atom relatif masing-masing unsur penyusun suatu molekul, massa
molekul relatifnya sama dengan jumlah massa atom relatif dari seluruh atom penyusun
molekul tersebut. Molekul yang mempunyai rumus AmBn berarti dalam 1 molekul tersbut
terdapat m atom A dan n atom B. Dengan demikian massa molekul relatif AmBn dapat
dihitung seperti berikut.
Mr AmBn = m x Ar A + n x Ar B
8
E.KONSEP MOL
Dalam mereaksikan zat, banyak hal yang perlu kita perhatikan misalnya wujud zat
berupa gas, cair dan padat. Cukup sulit bagi kita untuk mereaksikan zat dalam ketiga wujud
zat tersebut, dalam bentuk padat dipergunakan ukuran dalam massa (gram), dalam bentuk
cair dipergunakan volume zat cair dimana didalamnya ada pelarut dan ada zat yang terlarut.
Demikian pula yang berwujud gas memiliki ukuran volume gas.
Kondisi ini menuntut para ahli kimia untuk memberikan satuan yang baru yang dapat
mencerminkan jumlah zat dalam berbagai wujud zat. Avogadro mencoba memperkenalkan
satuan baru yang disebut dengan mol. Definisi untuk 1 (satu) mol adalah banyaknya zat yang
mengandung partikel sebanyak 6.023 x 1023. Bilangan ini dikenal dengan Bilangan
Avogadro yang dilambangkan dengan huruf N.
Bagan di atas menunjukkan persamaan yang menyatakan hubungan jumlah mol dengan
jumlah partikel untuk atom dan molekul
Dengan mempertimbangkan aspek massa zat, 1 mol zat didefinisikan sebagai massa zat
tersebut yang sesuai dengan massa molekul relatifnya (Mr) atau massa atomnya (Ar).
Untuk 1 mol zat Karbon maka memiliki massa sesuai dengan massa atom Karbon, diketahui
dari tabel periodik bahwa massa atom karbon adalah 12 sma, sehingga massa zat tersebut
juga 12 gram. Untuk itu 1 mol zat dapat kita ubah kedalam bentuk persamaan :
Jumlah Mol ( n )
Massa ( m )
Volum Gas ( V )
Jumlah Partikel ( X)
Kemolaran ( M )
9
F.RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL
Rumus kimia suatu zat dapat menjelaskan atau menyatakan jumlah relatif atom yang
ada dalam zat itu. Rumus kimia dibedakan menjadi rumus molekul dan rumus
empiris. Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa.Rumus ini
hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam molekul.
Rumus empiris suatu senyawa dapat ditentukan apabila diketahui salah satu:
- massa dan Ar masing-masing unsurnya
- % massa dan Ar masing-masing unsurnya
- perbandingan massa dan Ar masing-masing unsurnya
Rumus molekul suatu zat menjelaskan jumlah atom setiap unsure dalam satu molekul zat itu.
Bila rumus empirisnya sudah diketahui dan Mr juga diketahui maka rumus molekulnya dapat
ditentukan.
KEMOLARAN
Kemolaran Larutan (M)
Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan.
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut
dalam tiap mL larutan.
Dirumuskan :
Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya, dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (= 11,7
gram) NaCl atau dalam tiap mL larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg) NaCl.
Rumus Pengenceran
V1.M1=V2.M2
10
G.MOLALITAS
Molalitas menyatakan perbandingan mol zat terlarut dalam kilogram pelarut.
Molalitas dinyatakan antara jumlah mol zat terlarut dengan massa dalam kg pelarut.
Bagaimana simbol dari molalitas zat? Molalitas disimbolkan dengan m
dengan
n = jumlah mol zat terlarut ......................... (mol)
p = massa pelarut ..................................... (kg)
m = molalitas ............................................. (mol kg-1)
H.FRAKSI MOL
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menyatakan perbandingan antara jumlah mol
salah satu komponen larutan (jumlah mol zat pelarut atau jumlah mol zat terlarut) dengan
jumlah mol total larutan. Fraksi mol disimbolkan dengan X . Misal dalam larutan hanya
mengandung 2 komponen, yaitu zat B sebagai zat terlarut dan A sebagai pelarut, maka fraksi
mol A disimbolkan XA dan XB untuk fraksi mol zat terlarut.
atau
dengan XA = fraksi mol pelarut
XB = fraksi mol zat terlarut
nA = jumlah mol pelarut
nB = jumlah mol zat terlarut
Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut sama dengan 1.
XA + XB = 1
I.BILANGAN OKSIDASI
11
Berdasar perkembangannya, konsep oksidasi-reduksi dijelaskan dari beberapa hal berikut :
a. Penggabungan dan Pengeluaran Oksigen
Jika sepotong besi diletakkan di udara terbuka, lama kelamaan logam itu berkarat. Reaksi
perkaratan besi
berlangsung sebagai berikut :
Pada peristiwa perkaratan, besi bereaksi dengan oksigen. Kita katakan besi mengalami
oksidasi. Kata “oksidasi” secara karafiah berarti “ Pengoksigenan ”. karat besi adalah oksida
dengan rumus Fe2O3, sebagaimana bijih besi pada kulit bumi, pada industri logam bijih besi
diolah menjadi besi murni menurut reaksi berikut ini :
Pada pembuatan besi murni, terjadi pengeluaran atau pengurangan oksigen dari bijih besi
(Fe2O3). Kita katakan, Fe2O3 mengalami reduksi. Kata reduksi secara harafiah berarti
“pengurangan”. Jadi : Oksidasi adalah peristiwa penggabungan pada persamaan reaksi
berikut :
Reduksi adalah proses pengambilan atau pengeluaran oksigen dari suatu zat.
2FeO + C ----> 2Fe + CO2
CuO + H2 ----> Cu + H2O
12
Reduksi adalah reaksi penerimaan atau penangkapan elektron.
Contoh reaksi reduksi :
K+ + e ---- >K
Cu2+ + 2e ---->Cu
Co3+ + e----> Co2+
Cl2 + 2e ---->2Cl-
Contoh :
13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1.Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang
terlibat dalam reaksi.
2.Konsep mol digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik rumus empiris
(perbandingan terkecil atom dalam senyawa) maupun rumus molekul (jumlah atom dalam
senyawa)
3.Rumus empiris dihitung gram atau persen masing-masing penyusun senyawa dan angka
tersebut dibagi dengan Ar masing-masing diperoleh perbandingan mol terkecil dari unsur
penyusun senyawa.
4.Rumus molekul dan rumus empiris suatu senyawa ada kalanya sama, tetapi kebanyakan
tidak sama.
5.Menentukan rumus molekul senyawa ada dua hal yang harus terlebih dahulu diketahui
yaitu rumus empiris senyawa dan Mr atau BM senyawa.
6.Koefisien reaksi :Perbandingan mol seluruh zat yang ada pada persamaan reaksi, baik
reaksi ruas kiri maupun hasil di ruas kanan.
7.Jika salah satu zat sudah diketahui molnya, mk zat lain pada persamaan reaksi dapat dicari
dengan cara membandingkan koefisien.
8.Hukum-hukum gasYaitu:
a.Hukum Gay-Lussac (hukum perbandingan volume).
b.Hukum Avogadro (pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang bervolume sama akan
memiliki mol yang sama).
c.Keadaan Standar (setiap 1 mol gas apa saja pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm memiliki
volume 22,4 liter (22,4 dm3)
B.Saran
Dengan adanya makalah ini semoga bisa menambah wawasan
14
DAPTAR PUSTAKA
Brady, E.J. 1999. Kimia Universitas. Jakarta : Binarupa Aksara.
http://googleweblight.com/?lite_url=http://rafhaulfa.blogspot.com/2014/12/makalah-
stoikiometri.html?m%3D1&ei=ouyrxfHK&lc=id-
ID&s=1&m=9&host=www.google.co.id&ts=1475213149&sig+AF9NedkCO8GX9lnRbLzw
BxKroIgXq-YEdw
15