Anda di halaman 1dari 47

Dra. Jufrida, M.

Si Untuk SMP/MTs
Haerul Pathoni, S.Pd, M.PFis VIII
Arni Alawiyah
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

modul elektronik ini. Modul elektronik ini dapat digunakan sebagai

bahan ajar mata pelajaran IPA khususnya materi Tekanan Zat untuk

siswa di SMP/MTs. Modul elektronik ini menggunakan model

pembelajaran kontekstual dalam pelajaran IPA. Penulis berusaha

menyusun modul elektronik ini sesuai dengan kebutuhan siswa dan

guru agar dapat terciptanya pembelajaran yang efektif.

Penulis menyadari bahwa modul elektronik ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis dengan tangan terbuka

menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi selanjutnya.

Akhir kata, sehingga modul elektronik ini bermanfaat bagi kita

semua.

Jambi, Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................i


Daftar Isi .........................................................................................ii
Daftar Gambar ..............................................................................iii
Daftar Video....................................................................................iv
Daftar Tabel ....................................................................................v
Pendahuluan
Tentang Modul Elektronik .........................................................vi
Petunjuk Penggunaan .................................................................vii
Kompetensi Dasar ......................................................................viii
Kegitan Pembelajaran .................................................................ix
Peta Konsep ................................................................................x
BAB 7 Tekanan Zat
1. Tekanan Zat Padat ..................................................................3
2. Tekanan Zat Cair ....................................................................7
A. Tekanan Hidrostatis ..........................................................7
B. Hukum Archimedes ..........................................................13
C. Hukum Pascal ...................................................................21
3. Tekanan Gas ...........................................................................27
Latihan ............................................................................................33
Daftar Rujukan ..............................................................................34
Glosarium ........................................................................................35
Profil Pengembang .........................................................................36

ii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Batu Bata Merah ..................................................................... 2
1.2 Proses Pembuatan Batu Bata .................................................. 5
1.3 Menyelam di Danau Kaco ...................................................... 9
1.4 Rangkaian Alat Percobaan Tekanan Zat Cair ........................ 10
1.5 Rangkaian Alat Percobaan Hukum Archimedes .................... 15
1.6 Gaya yang Bekerja pada Batu yang Tenggelam .................... 17
1.7 Gaya yang Bekerja pada Perahu............................................. 20
1.8 Pompa Hidrolik Pengangkat Mobil ........................................ 22
1.9 Model Percobaan Pascal ......................................................... 23
1.10 Model Dongkrak Hidrolik ...................................................... 25
1.11 (a) Kondisi Balon Karet pada Erlenmeyer
yang Berisi Air Dingin, (b) Kondisi Balon
Karet pada Erlenmeyer yang Berisi Air Panas....................... 29
1.12 Lampion .................................................................................. 31

iii
DAFTAR VIDEO
1.1 Kompleks Candi Muaro Jambi ............................................... 6
1.2 Danau Kaco ............................................................................ 7
1.3 Perahu di Sungai Batang Hari Jambi ..................................... 14
1.4 Pelepasan Lampion di Candi Muaro Jambi ........................... 30

iv
DAFTAR TABEL
1.1 Data Hasil Percobaan Tekanan Zat Cair ................................ 11
1.2 Hasil Percobaan Hukum Archimedes .................................... 16

v
TENTANG MODUL ELEKTRONIK

Modul elektronik dirancang dengan menghadapkan peserta

didik pada suatu permasalahan yang disimpulkan untuk memacu

keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah dan

memberikan ruang gerak berfikir yang bebas kepada peserta

didik untuk mengorganisasi data dan menarik kesimpulan.

Dengan begitu dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran,

dapat membantu proses transfer peserta didik dalam memahami

materi pelajaran, merangsang peserta didik dalam

mengembangkan pengetahuannya serta membantu dalam

memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan sekedar

mengerti oleh pendidikan berdasarkan buku teks.

vi
PETUNJUK PENGGUNAAN

1. Perhatikan langkah-langkah dalam buku elektronik dengan

benar untuk mempermudah memahami penggunaan modul

elektronik.

2. Pahami setiap konsep yang disajikan pada tiap kegiatan

pembelajaran yang baik.

3. Jawab pertanyaan yang ada pada setiap kegiatan

pembelajaran.

4. Jika terdapat tugas untuk melakukan kegiatan praktik, maka

bacalah petunjuk yang terdapat dalam kegiatan praktik

tersebut, jika ada yang keliru tanyakan kepada pendidik.

5. Jawablah dengan benar dan sungguh-sungguh tes yang

disediakan dalam kegiatan pembelajaran.

vii
KOMPETENSI DASAR

3.8 Memahami tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari, termasuk tekanan darah, osmosis, dan

kapilaritas jaringan angkut pada tumbuhan

4.8 Menyajikan data hasil percobaan untuk menyelidiki

tekanan zat cair pada kedalaman tertentu, gaya apung, dan

kapilaritas, misalnya dalam batang tumbuhan

viii
KEGIATAN PEMBELAJARAN

 Mengamati berbagai fenomena yang berhubungan dengan

tekanan zat padat, cair dan gas serta tekanan pada pembuluh

darah manusia dan jaringan angkut pada tumbuhan

 Menghubungkan tekanan zat cair di ruang tertutup dengan

tekanan darah manusia, osmosis, dan peristiwa kapilaritas

 Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan zat padat,

cair, dan gas serta mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhinya

 Menyajikan hasil percobaan tekanan zat padat, cair, dan gas

dalam bentuk peta konsep dan mendiskusikannya dengan

teman.

ix
PETA KONSEP

Tekanan
Zat Padat Tekanan
Hidrostatis

Tekanan Tekanan Hukum


Zat Zat Cair Archimedes

Hukum
Tekanan Pascal
Gas

v
A TEKANAN ZAT

Ayo, Kita Pelajari Istilah Penting

 Tekanan Zat Padat  Tekanan  Hukum


 Tekanan Zat Cair  Tekanan Archimedes
 Tekanan Gas Hidrostatis  Hukum Pascal

Mengapa Penting?

Mempelajari materi ini akan membantumu memahami konsep dasar


tekanan, sehingga dapat menjadi bekal bagimu di masa depan dalam
mengembangkan pengetahuan atau teknologi yang memanfaatkan
tekanan

Cobalah kamu mengingat kembali materi Bab 1 tentang Gerak

Benda dan Mahkluk Hidup di Lingkungan Sekitar! Pada

pembelajaran materi tersebut, kamu sudah memahami tentang gaya

bukan? Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah

bentuk, arah dan kecepatan benda. Sekarang, tahukah kamu apa itu

tekanan? Tekanan sangat berhubungan dengan gaya dan luas

permukaan benda. Agar kamu dapat dengan mudah memahami lebih

dalam tentang tekanan, ayo kita lakukan aktivitas berikut!

1
Ayo Kita Lakukan!
Aktivitas 1.1 Menyelidiki Tekanan Pada Benda Padat

Apa yang Kamu Perlukan?


1. 2 buah plastisin ukuran besar/tanah liat/tepung terigu
2. 2 buah kawat yang berbeda ukuran yang tipis dan tebal.
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
1. Buatlah persegi panjang menggunakan plastisin/tanah liat/tepung
terigu yang sudah disiapkan.
2. Padatkan menggunakan tanganmu seperti pada Gambar 1.1

Gambar 1.1 Batu Bata Merah


Sumber : https://padiumkm.id/product/batu-bata/394160-bata-merah

3. Setelah terbentuk potong menggunakan kawat kecil, cobalah rasakan


dan perhatikan.
4. Kemudian potong lagi menggunakan kawat besar, cobalah rasakan
dan perhatikan.
Apa yang Perlu Kamuu Diskusikan?
1. Kawat manakah yang memiliki luas permukaan pijakan (tempat gaya
bekerja) yang lebih kecil?
2. Ketika kamu mendorong kedua kawat dengan gaya yang sama, kawat
manakah yang lebih cepat memotong? Mengapa demikian?

2
3. Potongan manakah yang lebih rapi antara kawat kecil dan kawat besar?
Apa yang Dapat Kamu Simpulkan?
Berdasarkan Aktivitas 1.1, dapatkah kamu menyebutkan faktor-faktor apa
sajakah yang mempengaruhi besarnya tekanan? Bagaimana hubungan
antara tekanan dan luas permukaan gaya?

Kamu telah melakukan Aktivitas 1.1 tentang tekanan pada zat

padat dan juga mempelajari bagaimana hubungan antara tekanan

dengan luas permukaan gaya. Agar kamu lebih memahami konsep

tersebut, ayo pelajari dan cermati bahasan berikut dengan semangat!

1 Tekanan Zat Padat

Masih ingatkah kamu dengan hasil percobaan pada Aktivitas

1.1? Ketika kamu menekan kawat, berarti kamu telah memberikan

gaya pada kawat. Besarnya tekanan yang dihasilkan kawat pada

plastisin/batu bata/tepung terigu tergantung pada besarnya dorongan

(gaya) yang kamu berikan dan luas permukan pijakan atau luas

bidang tekannya. Konsep tekanan sama dengan penyebaran gaya pada

luas suatu permukaan. Sehingga, apabila gaya yang diberikan pada

suatu benda (𝐹) semakin besar, maka tekanan yang dihasilkan akan

3
semakin besar. Sebaliknya, semakin luas permukaan suatu benda,

tekanan yang dihasilkan semakin kecil. Secara matematis, besaran

tekanan dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut.

𝐹
𝑃=
𝐴

Dengan:

𝑃 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝑁 𝑚2 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑐𝑎𝑙 𝑃𝑎 )


𝐹 = 𝐺𝑎𝑦𝑎 (𝑛𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛)
𝐴 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐵𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )

Aktivitas 1.1 yang telah kamu lakukan merupakan contoh

aplikasi fisika dalam pembuatan batu bata. Di dalam proses

pembuatan batu bata terdapat beberapa tahapan yang menjadi konsep

pembelajaran sains yaitu pada proses percetakan batu bata yang bisa

menjadi konsep untuk materi tekanan zat. Jambi merupakan salah satu

daerah penghasil batu bata terbaik, pusat pembuatan batu bata di

Jambi salah satunya berada di daerah Setiti. Daerah ini merupakan

daerah yang berada di Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro

Jambi. Sebagian besar masyarakat Setiti adalah pengrajin batu bata.

4
Batu bata menjadi salah satu mata pencarian masyarakat Setiti.

Masyarakat telah mengenal teknik pembuatan batu bata sejak zaman

dahulu dan diwariskan turun temurun oleh masyarakat Jambi. Hal ini

dibuktikan dengan bahan penyusun Candi Muaro Jambi adalah batu

bata. Bata Candi Muaro Jambi tidak didatangkan dari luar negeri,

melainkan dibuat sendiri oleh masyarakat Jambi pada zaman dahulu

kala.

Gambar 1.2 Proses Pembuatan Batu Bata


Sumber : https://arafuru.com/sipil/cara-pembuatan-batu-bata-merah-secara-
manual.html

Candi Muaro Jambi adalah sebuah komplek candi agama Hindu

dan Budha dan sebagai candi peninggalan kerajaan Sriwijaya dan

kerajaan Melayu di Sumatera. Kompleks Percandian Muara Jambi

5
mempunyai luas 12 km persegi, panjang lebih dari 7 kilometer serta

luas sebesar 260 hektar yang membentang searah dengan jalur sungai

Batang Hari. Komplek candi Muaro Jambi ini berisi 61 candi yang

sudah di temukan dan sebagian besar lain masih berupa gundukan

tanah (menapo) yang belum digali.

Video 1.1 Kompleks Candi Muaro Jambi


Sumber : https://youtu.be/Ahn_4nZ0cv0

Dalam kompleks percandian ini terdapat pula beberapa

bangunan berpengaruh agama Hindu, di dalam kompleks tersebut

juga tidak hanya terdapat candi tetapi juga ditemukan parit atau kanal

kuno buatan manusia, kolam tempat penampungan air serta gundukan

tanah yang di dalamnya terdapat struktur bata kuno. Komplek candi

ini terletak di Kecamatan Muara Sebo, Kabupaten Muara Jambi,

6
Jambi. Candi Muaro Jambi memiliki ciri khas yang berbeda dengan

candi-candi lain yang ditemukan di pulau jawa dimana candi Muaro

Jambi di bentuk dari kumpulan batu bata merah sedangkan candi yang

ditemukan di pulau jawa di bentuk dari tumpukan batu alam.

2 Tekanan Zat Cair

A. Tekanan hidrostatis

Indonesia merupakan Negara yang memiliki wilayah perairan

yang sangat luas. Tuhan telah menganugerahkan pesona bawah air

Indonesia yang sangat indah sehingga kita patut mensyukuri dan

menjaganya. Salah satu anugerah yang tuhan berikan ialah pesona

danau kaco.

Video 1.2 Danau Kaco


Sumber : https://youtu.be/UGz7Nqxcy4c

7
Danau Kaco merupakan danau yang terlentak di Kabupaten

Kerinci, Provinsi Jambi tepatnya di desa Lempur, kecamatan Gunung

Raya, Danau ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat

(TNKS) yang merupakan situs warisan UNESCO. Danau ini memiliki

luas sekitar 90 meter persegi dan memiliki kedalaman yang belum

diketahui. Danau ini bercahaya terang di malam bulan purnama. Air

Danau Kaco berwarna biru bening yang bisa memantulkan cahaya

bagaikan kaca, sehingga masyarakat sekitar banyak yang

menyebutnya Danau Kaca. Tapi, pemandangannya kontras dengan

pemandangan sekelilingnya, yang serba hijau dan coklat. Danau ini

juga dipadati oleh ribuan ikan semah Kerinci yang berenang bebas.

Danau Kaco juga nampak bercahaya di saat gelap, terutama jika saat

bulan purnama muncul. Belum ada yang bisa meneliti mengapa danau

itu bercahaya ketika gelap. Membahasa tentang danau kaco, terdapat

konsep pembelajaran sains yang bisa kita ambil yaitu pada pokok

bahasan tekanan hidrostatis.

8
Gambar 1.3 Menyelam di Danau Kaco
Sumber : https://www.superlive.id/news/eksplorasi-danau-kaco-bidadari-cantik-yang-
bersembunyi-di-belantara-jambi

Ketika menyelam, badan kita seolah terangkat ke atas, sehingga

kita membutuhkan usaha lebih untuk bisa mencapai dasar. Apalagi

kalau berenang di laut atau danau maka semakin dalam menyelam,

pasti akan merasa sakit di kepala. Tidak jarang kuping terasa pengang

karena tekanan di bawah air. Mengapa hal ini bisa terjadi ? agar

mengetahuinya, ayo lakukan Aktivitas 1.2 berikut!

9
Ayo Kita Lakukan!
Aktivitas 1.2 Menyelidiki Tekanan Zat Cair Pada Kedalaman
Tertentu

Apa yang Kamu Perlukan?


1. 2 buah gelas kimia
2. Pipa U atau selang berbentuk U
3. Corong
4. Air berwarna
5. Minyak kelapa atau minyak goring
6. Balon untuk menutup corong
Apa yang harus kamu lakukan ?
1. Susunlah alat percobaan seperti pada Gambar 1.4!

Gambar 1.4 Rangkaian Alat Percobaan Tekanan Zat Cair


Sumber; Dok. Kemendikbud
2. Isilah gelas kimia dengan air
3. Masukkan corong ke dalam gelas kimia, kemudian ubahlah
kedalaman corong yang terdapat pada gelas kimia sesuai dengan
kedalaman (h) yang terdapay di dalam Tabel 1.1

10
4. Amatilah selisih permukaan air (∆ℎ) yang terdapat pada pipa U.
Jangan lupa lakukan percobaan ini dengan teliti dan cermat.
5. Ulangi kembali percobaan di atas dengan air dalam gelas kimia
dengan minyak kelapa atau minyak goring.
6. Tuliskan hasil pengamatan pada Tabel 1.1!
Tabel 1.1 Data Hasil Percobaan Tekanan Zat Cair
Selisih Ketinggian (∆ℎ) (cm)
No Kedalaman (h) (cm)
Air Minyak Kelapa
1 5
2 10
3 15
4
5
Apa yang Perlu Kamu Diskusikan?
1. Menurutmu, manakah yang lebih besar antara massa jenis air atau
massa jenis minyak goring?
2. Bagaimana selisih ketinggian air pada pipa U jika corong dimasukkan
semakin dalam pada gelas kimia?
3. Coba bandingkan selisih ketinggian air pada pipa U pada setiap
kedalaman corong ketika dimasukkan ke dalam gelas kimia yang
berisi air dan ketika berisi minyak goeng! Manakah yang memiliki
selisih ketinggian lebih besar?
4. Penyebab selisih ketinggian adalah adanya tekanan dari cairan (air
atau minyak) yang diteruskan melalui corong dan selang. Faktor apa
saja yang mempengaruhi besarnya tekanan dari percobaan in?
Apa yang Dapat Kamu Simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang
dapat kamu simpulkan?

11
Setelah melakukan aktivitas 1.2 kamu telah mengetahui bahwa

kedalaman zat cair dan massa jenis zat cair mempengaruhi tekanan

yang dihasilkan oleh zat cair atau disebut dengan tekanan hidrostatis.

Semakin dalam zat cair, semakin besar tekanan yang dihasilkan.

Semakin besar massa jenis zat cair, semakin besar pula tekanan yang

dihasilkan. Pada bagian sebelumnya kamu sudah memahami bahwa

tekanan merupakan besarnya gaya per satuan luas permukaan tempat

gaya itu bekerja, secara matematis dirumuskan sebagai:

𝐹
𝑃=
𝐴

Pada zat cair, gaya (𝐹) disebabkan oleh berat zat cair 𝑤 yang

berada di atas benda, sehingga:

𝑤
𝑃=
𝐴

Karena berat merupakan:

𝑤 =𝑚×𝑔

𝑚 =𝜌×𝑉

𝑉 =ℎ×𝐴

12
Maka :

𝜌×𝑔×ℎ×𝐴
𝑃=
𝐴

Atau,

𝑃 =𝜌×𝑔×ℎ

Dengan:

𝑃 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛(𝑁 𝑚2 )
𝑚 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐵𝑒𝑛𝑑𝑎(𝑘𝑔)
𝜌 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑍𝑎𝑡 𝐶𝑎𝑖𝑟 (𝑘𝑔 𝑚3 )
𝑔 = 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐺𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖(𝑚 𝑠 2 )
ℎ = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑍𝑎𝑡 𝐶𝑎𝑖𝑟(𝑚)
𝑉 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒(𝑚3 )

B. Hukum Archimedes
Pernakah kamu melihat kapal? Coba kamu pikirkan mengapa

kapal ataupun perahu yang memiliki bobot yang berat mampu

mengapung diatas permukaan air. Berbicara mengenai kapal dan

perahu, di provinsi Jambi perahu digunakan sebagai alat transportasi

masyarakat, perahu juga memiliki peran untuk mengangkut hasil

perkebunan rakyat seperti hasil perkebunan karet, sawit, batu bara,

13
dan kayu. Masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai

umumnya menggunakan perahu sebagai alat transportasi. Alat

transportasi sungai di Kabupaten Muaro Jambi terbagi menjadi 3

macam yaitu perahu, perahu ketek dan perahu pompong yang

memiliki ukuran yang berbedabeda.

Video 1.3 Perahu di Sungai Batang Hari Jambi


Sumber : https://youtu.be/Py3XbRJmLbk

Dalam perahu tradisional masyarakat Jambi terdapat kearifan

lokal yang dapat di jadikan konsep pembelajaran sains yaitu pada

pokok bahasan Hukum Archimedes. Sebelum mempelajari lebih jauh,

ayo lakukan aktivitas berikut terlebih dahulu!

14
Ayo Kita Lakukan!
Aktivitas 1.3 Hukum Archimedes

Apa yang Kamu Perlukan?


1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Neraca pegas
4. Benda dari logam atau batu
5. Air
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
1. Isilah gelas kimia dengan air hingg ¾ bagian!
2. Kaitkan beban dengan neraca pegas, catatlah berat beban ketika di
udara (𝑤1 ) dengan membaca skala yang ditunjukkan pada neraca
pegas!

Gambar 1.5 Rangkaian Alat Percobaan Hukum Archimedes


Sumber : Dik. Kemendikbud
3. Masukkan rangkaian beban dan neraca pegas ke dalam air, kemudian
catatlah berat beban ketikan di dalam air (𝑤2 ).

15
4. Hitunglah besar gaya apung (𝐹𝑎 ) pada beban tersebut.
5. Timbanglah berat air yang tumpah (𝑤3 ).
6. Catatlah hasi percobaan dalam Tabel 1.2. Lakukan kegiatan ini
dengan cermat dan teliti agar kamu mendapatkan data yang benar.
7. Ulangilah langkah kegiatan 1-4 sebanyak 3 kali dengan menggunakan
beban yang sama tetapi volumenya berbeda.
Tabel 1.2 Hasil Percobaan Hukum Archimedes
Berat Apung Berat Air
Berat Beban Berat Beban
No (𝑭𝒂 = 𝒘𝟏 − yang Pindah
di Udara (𝒘𝟏) di Air (𝒘𝟐 )
𝒘𝟐 ) (𝒘𝟑 )
1
2
3
4

Apa yang Perlu Kamu Diskusikan?


Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, apa yang
dapat kamu simpulkan ?

Setelah kamu melakukan percobaan hokum Archimedes, kamu

dapat mengetahui bahwa ketika suatu benda dimasukkan kedalam air,

beratnya seolah-olah berkurang. Peristiwa ini bukan berarti terdapat

massa benda yang hilang. Berat benda berkurang saat dimasukkan ke

dalam air, disebabkan oleh adanya gaya apung (𝐹𝑎 ) yang mendorong

benda ke atas atau berlawanan dengan arah gaya berat benda.

16
Perhatikan Gambar 1.6!

Gambar 1.6 Gaya yang Bekerja pada Batu yang Tenggelam


Sumber : https://www.ruangguru.com/blog/penerapan-hukum-archimedes

Peristiwa pada Gambar 1.7 secara matematis dapat dituliskan:


𝐹𝑎 = 𝑤1 − 𝑤2
Sehingga,
𝑤2 = 𝑤1 − 𝐹𝑎
Dengan :
𝐹𝑎 = 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑝𝑢𝑛𝑔 (𝑁)
𝑤1 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝐴𝑖𝑟 (𝑁)
𝑤2 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑛𝑑𝑎 𝑑𝑖 𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 (𝑁)
Fenomena ini dipelajari oleh Archimedes yang hasilnya
kemudian dinyatakan sebagai hokum Archimedes yang menyatakan
bahwa:

17
“Jika benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda itu akan
mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan berat zat cair
yang didesak oleh benda tersebut.

Archimedes (287 SM - 212 SM) adalah seorang berkebangsaan

Yunani yang terkenal sebagai ahli matematika, astronomi, filsafat,

fisika, dan insinyur. Archimedes merasa kesulitan menentukan massa

jenis mahkota tersebut karena tidak bisa menghitung volume

mahkota. Hingga pada akhirnya saat Archimedes menceburkan

dirinya ke bak mandi, ia mengamati adanya air yang tumpah pada bak

tersebut. Seketika itu Arcimedes menyadari bahwa volume air yang

tumpah tersebut sama besarnya dengan volume tubuh yang mendesak

air keluar dari bak. Melalui temuan tersebut, Archimedes dapat

membuktikan bahwa mahkota Raja tidak berasal dari emas murni

melainkan di campur dengan perak, sehingga pembuat mahkota

tersebut dihukum mati oleh sang Raja.

Menurtu Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila di ukur di

dalam air daripada di udara karena di dalam air benda mendapat gaya

18
ke atas. Ketika di udara, benda memiliki verat mendekati yang

sesungguhnya. Karena berat zat cair yang di desak atau dipindahkan

benda adalah:

𝑤𝑐 = 𝑚𝑐 × 𝑔 dan 𝑚𝑐 = 𝜌𝑐 × 𝑉𝑐

Sehingga berat air yang didesak oleh benda adalah:

𝑤𝑐 = 𝜌𝑐 × 𝑔 × 𝑉𝑐

Berarti, menurut hukum Archimedes, besar gaya ke atas adalah:

𝐹𝑎 = 𝜌𝑐 × 𝑔 × 𝑉𝑐

Dengan:

𝐹𝑎 = 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑝𝑢𝑛𝑔 (𝑁)


𝜌𝑐 = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑍𝑎𝑡 𝐶𝑎𝑖𝑟 (𝑘𝑔 𝑚3 )
𝑔 = 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐺𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 (𝑚 𝑠 2 )
𝑉𝑐 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑍𝑎𝑡 𝐶𝑎𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 (𝑚3 )

Hukum Archimedes tersebut digunakan sebagai dasar

pembuatan kapal laut atau kapal selam. Suatu benda dapat terapung

atau tenggelam tergantung besarnya gaya berat (𝑤) dan gaya apung

(𝐹𝑎 ). Jika gaya apung maksimum lebih besar daripada gaya berat

19
maka benda akan terapung. Sebaliknya, jika gaya apung maksimum

lebih kecil daripada gaya berat maka benda akan tenggelam. Jika gaya

apung maksimum sama dengan berat benda, maka benda akan

melayang. Gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh

benda berada di bawah permukaan zat cair.

Gambar 1.7 Gaya yang Bekerja pada Perahu


Sumber : https://mipi.ai/result/solution/40-Gambar-berikut-menunjukkan-sebuah-
kapal-laut-yang-mengapung-!d13600f6-d89b-40a8-8b96-3a2bb1aee536

Perahu dapat mengapung dipermukaan air, karena pada badan

perahu mempunyai rongga udara. Karena rongga udara ini, volume air

laut yang dipindahkan oleh kapal tersebut cukup besar sehingga

sesuai prinsip Archimedes, kapal laut mendapatkan gaya apung yang

20
cukup besar untuk menahan bobot kapal sehingga kapal dapat

mengapung di permukaan air.

Pada keadaan terapung, selain karena pengaruh gaya apung 𝐹𝑎

yang sama dengan berat benda, pengaruh massa jenis pun

memungkinkan suatu benda terapung. Massa jenis benda yang lebih

kecil daripada massa jenis cairan, memungkinkan benda tersebut

mengapung di permukaan cairan. Syarat benda dapat terapung apabila

Massa jenis benda lebih besar dibandingkan dengan massa jenis

cairan 𝜌𝑏 > 𝜌𝑐 .

C. Hukum Pascal

Pernakah kamu melihat mobil yang dicuci di tempat pencucian

kendaraan? Mobil di tempat pencucian kendaraan akan diangkat

menggunakan alat pengangkat yang disebut pompa hidrolik

(perhatikan gambar 1.7) untuk membantu pencuci mobil menjangkau

semua bagian mobil yang akan dibersihkan.

21
Gambar 1.8 Pompa Hidrolik Pengangkat Mobil
Sumber : https://www.ilmiahku.com/2019/12/cara-kerja-pompa-hidrolik.html

Bagaimana alat pengangkat tersebut dapat mengangkat mobil yang

sangat berat padahal di dalam pompa hidrolik tersebut hanya berisi

udara atau dapat berupa minyak? Kamu penasaran bukan dengan hal

tersebut? Agar mengetahuinya, ayo lakukan aktivitas berikut!

Ayo Kita Lakukan!


Aktivitas 1.4 Simulasi Prinsip Kerja Pompa Hidrolik

Apa yang Kamu Perlukan?


1. Selang plastik kecil sekitar 50 cm
2. 2 buah alat suntik, 1 ukuran besar, 1 ukuran kecil
3. Papan tripleks atau karton ukuran 25 × 35 cm

22
4. Air
5. Pewarna Makanan
6. Beban
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
1. Buatlah alat sederhana yang memiliki prinsip kerja seperti pompa
hidrolik dengan merangkaikan selang plastik pada dua alat suntik,
seperti Gambar 1.8!

Gambar 1.9 Model Percobaan Pascal


Sumber : sukasains.com
2. Rancanglah alat tersebut sebaik mungkin.
3. Isilah selang plastic dengan air sampai penuh, kemudian berilah
pewarna makanan pad air yang ada dalam selang tersebut.
4. Doronglah pengisap alat suntik kecil, lalu amati yang terjadi pada
pengisap alat suntik besar.
5. Amati pula aliran air berwarna makanan yang ada dalam selang.
6. Letakkan beban pada pengisap alat suntik besar, lalu doronglah
pengisap alat suntik kecil. Apakah yang akan terjadi?
7. Ulangi kegiatan tersebut dengan cara menempatkan beban di pengisap
kecil dan dengan memberikan dorongan pada pengisap besar.

23
8. Bandingkan besar dorongan (gaya) yang kamu berikan, ketika
mendorong pengisap alat suntik kecil dan pengisap alat suntik besar.
Apa yang Perlu Kamu Diskusikan?
Bagaimanakah dorongan (gaya) yang kamu berikan ketika beban
diletakkan pada pengisap besar dan ketika beban diletakkan pada
pengisap kecil? Mana yang memerlukan dorongan lebih mudah?
Mengapa?
Apa yang Dapat Kamu Simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang
dapat kamu simpulkan?

Fenomena yang terdapat pada Aktivitas 1.4 menunjukkan bahwa

tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan

diteruskan kesegala arah dengan besar yang sama. Hal ini merupakan

bunyi dari hokum Pascal yang dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623-

1662). Blaise Pascal yang lahir pada 19 Juni 1623 adalah seorang ahli

matematika dan geometri yang juga mendalami ilmu filsafat dan

agama. Meskipun tidak menempuh pendidikan yang resmi, pada usia

12 tahun Pascal berhasil menciptakan mesin hitung yang membantu

pekerjaan ayahnya sebagai petugas penarik pajak. Sepanjang

hidupnya banyak penemuan yang ia publikasikan terutama pada

24
bidang metematika. Selain itu, Pascal juga melahirkan karya-karya

dalam bidang fisika termodinamika dan hidrostatika, salah satunya

adalah hukum Pascal. Coba perhatikan Gambar 1.9 yang merupakan

penerpan Hukum Pascal pada pompa hidrolik.

Gambar 1.10 Model Dongkrak Hidrolik


Sumber : https://cermin-dunia.github.io/cari/post/mesin-pengangkat-mobil-hidrolik-
pada-gambar/

Jika pada penampang dengan luas 𝐴1 diberi gaya dorong 𝐹1 maka

akan dihasilkan tekanan 𝑃 yang dapat dirumuskan:

𝐹1
𝑃=
𝐴1
Menurut hukum Pascal tersebut tekanan 𝑃 tersebut diteruskan ke

segala arah dengan sama besar, termasuk ke luas penampng 𝐴2 . Pada

25
penampang 𝐴2 muncuk gaya angkat oleh 𝐹2 dengan tekanan:

𝐹2
𝑃=
𝐴2
Secara matematis diperoleh persamaan pada dongkrak hidrolik sebagi

berikut:

𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
Dengan:
𝑃 = 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 (𝑁 𝑚2 )
𝐹1 , 𝐹2 = 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 (𝑁)
𝐴1 , 𝐴2 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )

Jika 𝐴2 lebih besar dari 𝐴1 maka akan diperoleh gaya angkat 𝐹2 yang

lebih besar dari 𝐹1 . Ini merupakan prinsip kerja dari pompa hidrolik.

Apakah kamu sudah mampu menjawab mengapa pompa hidrolik

mampu mengangkat mobil yang sangat berat dengan menggunakan

gaya yang kecil padahal pompa hidrolik tersebut hanya berisi udara

atau dapat berupa minyak?

26
3 Tekanan Gas

Pada bagian sebelumnya kamu telah mempelajari bahwa zat padat dan

zat cair memiliki tekanan. Bagaimana dengan gas? Apakah gas juga

memiliki tekanan? Pernakah kamu melihat lampion? Bagaimana

lampion dapat terbang? Coba lakukan aktivitas berikut agar kamu

dapat memahami jawaban pertanyaan tersebut!

Ayo Kita Lakukan!


Aktivitas 1.5 Membuktikan Tekanan Udara

Apa yang Kamu Perlukan?


1. Air
2. Labu erlenmeyer
3. Pembakar spritus
4. Karet gelang
5. Balon
Apa yang Harus Kamu Lakukan?
1. Sediakan Erlenmeyer 250 mL, kemudia isilah dengan air.
2. Kemudian tutup labu Erlenmeyer dengan balon karet, ikatlah dengan
karet gelang agar lebih kuat.
3. Panaskan Erlenmeyer di atas pembakar spritus sampai mendidih.
amati apa yang terjadi pada balon karet,
4. Hentikan pemanasan dengan cara mematikan pembakar spiritus.

27
5. Buka kembali balon karet pada labu Erlenmeyer. Berhati-hatilah
ketika membuka karena Erlenmeyer dalam keadaan panas.
6. Tutuplah dengan rapat Erlenmeyer dengan balon karet.
7. Dinginkan Erlenmeyer yang telah ditutup dengan balon karet dengan
cara memasukkan ke dalam air dingin.
8. Kemudian biarkan beberapa saat. Amati apa yang terjadi pada balon
karet.
Apa yang Perlu Kamu Diskusikan?
1. Ketika iar dalam Erlenmeyer yang ditutup dengan balon karet
dipanaskan, balon karet mengembang. Mengapa hal ini dapat terjadi?
2. Mengapa ketika Erlenmeyer yang berisi air panas yang telah ditutup
rapat dengan balon karet dimasukkan ke dalam air dingin, balon karet
tertekan kedalam labu Erlenmeyer? Jelaskan kejaidan tersebut!
Apa yang Dapat Kamu Simpulkan?
Berdasarkan percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang
dapat kamu simpulkan?

Bagaimanakah tekanan udara yang terjadi pada Erlenmeyer

yang ditutup dengan balon karet? Ketika air dalam Erlenmeyer yang

ditutup dengan balon karet dipanaskan akan membuat balon karet

mengembang. Hal ini terjadi karena partikel gas dalam Erlenmeyer

menerima kalor dari pemanasan. Akibatnya gerakan partikel gas

dalam Erlenmeyer semakin cepat dan terjadilah pemuaian sehingga

28
tekanannya menjadi besar. Tekanan didalam Erlenmeyer ini

diteruskan sama besar menuju balon karet, sehingga tekanan di dalam

balon karet lebih besar daripada tekanan gas diluar balon karet yang

mengakibatkan balon karet mengembang. Perhatikan Gambar 1.10!

Gambar 1.11 (a) Kondisi Balon Karet pada Erlenmeyer yang Berisi Air Dingin,
(b) Kondisi Balon Karet pada Erlenmeyer yang Berisi Air Panas
Sumber : Dok. Kemendikbud

Ketika Erlenmeyer yang berisi air panas yang telah ditutup rapat

dengan balon karet dimasukkan ke dalam air dingin, balon karet

tertekan kedalam Erlenmeyer. Hal ini disebabkan karena kalor pada

partikel gas Erlenmeyer dirambatkan menuju air dingin. Pergerakkan

29
partikel gas semakin lambat dan terjadilah penyusutan. Penyusutan ini

menyebabkan tekanan gas dalam Erlenmeyer semakin rendah dari

tekanan gas diluar. Akibatnya balon karet masuk ke dalam

Erlenmeyer karena tekanan gas dari luar.

Pernakah kamu melihat lampion? Setiap perayaan waisak

bertempat di situs warisan budaya candi muaro jambi dilaksankan

pelepasan lampion, acara ini dilakukan pada malam hari dan salah

satu acaranya adalah pelepasan lampion sekiter 200 lampion yang

dipimpin langsung oleh bapak gubernur Jambi pada saat itu. Kegiatan

ini biasanya diadakan setiap tahun pada perayaan hari besar waisak.

Video 1.4 Pelepasan Lampion di Candi Muaro Jambi


Sumber : https://youtu.be/gRhSjuAqGIw

30
Pada proses pelepasan lampion ini terdapat konsep

pembelajaran sains yang bisa kita pahami yaitu pada pokok bahasan

tekanan zat gas.Ternyata, prinsip tekanan gas dimanfaatkan untuk

mengembangkan lampion. Lampion seperti pada gambar 1.11 dapat

terbang karena massa jenis total dari lampion lebih rendah daripada

massa jenis udara disekitarnya. Massa jenis lampion tersebut

dikendalikan oleh perubahan tempratur udara dalam lampion dengan

menggunakan pembakar yang ada dibawah lubang lampion.

Gambar 1.12 Lampion


Sumber : https://www.liputan6.com/citizen6/read/3905377/cara-membuat-lampion-
dari-kertas-mudah-dan-bisa-dipraktikkan-di-rumah

31
Rangkuman

1. Tekanan berbanding lurus dengan besar gaya dan berbanding terbalik

dengan luas bidang tekan. Semakin besar dorongan (gaya) yang

diberikan, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Sebaliknya,

semakin besar luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil

tekanan yang dihasilkan.

2. Kedalaman zat cair dan massa cair mempengaruhi tekanan zat cair

atau disebut dengan tekanan hidrostatis. Semakin dalam zat cair maka

tekanan yang dihasilkan semakin besar. Semakin besar massa jenis

zat cair, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan. Dengan kata

lain, tekanan dalam zat cair sebanding dengan kedalaman atau

ketinggian dan besarnya massa jenis.

3. Hukum Archimedes menyatakan bahwa “Jika suatu benda dicelupkan

ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan memperoleh tekanan ke

atas yang sama besarnya dengan berat zat cair yang didesak oleh

benda tersebut.

4. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan kepada zat

cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar

yang sama.

32
Ayo Berlatih!

1. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi tekanan zat,

silahkan klik tombol dibawah ini untuk mulai berlatih!

33
DAFTAR RUJUKAN

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaaan Indonesia. 2017. Ilmu

Pengetahuan Alam. Jakarta : Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan

Wasis & Irianto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta :

Pusat Perbukuan Dapartemen Pendidikan Nasional

Widodo, dkk. 2009. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII.

Jakarta : Pusat Pendidikan dan Dapartemen Pendidikan

Nasional

34
GLOSARIUM
H

Hukum Archimedes : Jika suatu benda dicelupkan ke dakam

suatu zat cair, maka benda itu akan memperoleh tekanan

ke atas yang sama besarnya dengan berat zat cair yang

didesak oleh benda tersebut

Hukum Pascal : Tekanan yang diberikan kepada zat cair dalam

ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan

besar yang sama

Tekanan Hidrostatis: Tekanan yang dihasilkan oleh zat cair

Tekanan : Berbanding lurus dengan besar gaya dan berbanding

terbalik dengan luas bidang tekan. Semakin besar

dorongan (gaya) yang diberikan, semakin besar pula

tekanan yang dihasilkan.

35
PROFIL PENGEMBANG

Nama : Arni Alawiyah


NIM : A1C316057
Tempat/Tanggal Lahir : Surulangun, 03 Desember 1998
Alamat : Perumahan Lazio Residen Blok D
No. 15
Program Studi : Pendidikan Fisika
Riwayat Pendidikan : 1. SD N 02 Surulangun
2. SMP N 01 Surulangun
3. SMA N 02 Surulangun
4. Universitas Jambi

36

Anda mungkin juga menyukai