Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“TEKANAN HIDROSTATIKA”

Disusun Oleh :
1. Abdul Fattah 065123001
2. M.Ridwan Fadhilah 065123008
3. Reynaldi Wijaya 065123007

Tanggal Praktikum :
2 November 2023

Asisten Praktikum :
1. M. Nasrudin, S.Si
2. Anggun A Sulis, S.Si

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas
rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah Laporan Praktikum
ini tepat pada waktunya.
Tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Bapak Dosen
Anggun A Sulis, S.Si dan M Nasrudin, S.SI. yang selalu
Mendukung kami dalam pembelajaran Praktikum Fisika.
Dalam makalah ini berisikan Makalah dari Mahasiswa yang berisi
Hukum utama Hidrostatis .
Saya terima dengan Penuh rasa terima kasih.
Akhir kata, saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para
Pembaca, khususnya bagi yang akan mempelajari mata kuliah
Pendidikan Computer Science.

Bogor, 2 November 2023

Penyusun

Abdul Fattah Muhammad Ridwan Fadhilah ReynaldiWijaya

2
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR “TEKANAN HIDROSTATIKA”.................................1


Kata Pengantar.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................................4
DAFTAR TABEL..................................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................6
1.1 TUJUAN PERCOBAAN.......................................................................................................6
1.2 DASAR TEORI ....................................................................................................................6
BAB II ALAT DAN BAHAN...............................................................................................................8
2.1 ALAT....................................................................................................................................8
b. Pipet tetes...........................................................................................................................8
c. Penggaris............................................................................................................................8
2.2 BAHAN.................................................................................................................................8
1. Air......................................................................................................................................8
2. Minyak goreng...................................................................................................................8
3. Minyak tanah......................................................................................................................8
BAB III METODE PERCOBAAN.......................................................................................................9
BAB IV DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN................................................................10
4.1 DATA PENGAMATAN....................................................................................................10
4.2 PERHITUNGAN.................................................................................................................11
a. Minyak tanah....................................................................................................................11
b. Minyak goreng.................................................................................................................12
BAB V PEMBAHASAN.....................................................................................................................14
BAB VI KESIMPULAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 .......................................................................................................................................7
Gambar 2 .......................................................................................................................................8

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1 minyak goreng


10
Tabel 2 minyak tanah .................................................................................................................10

5
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Tujuan Percobaan


Mempelajari berlakunya hukum hidrostatis dan penggunaannya untuk
mengukur kerapatan zat cair.

I.2. Dasar Teori

Tekanan hidrostatika adalah tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang
berada dalam kesetimbangan atau statik. Tekanan ini sebanding atau berbanding
lurus dengan kedalaman zat cair, massa jenis zat cair, dan percepatan gravitasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, tekanan hidrostatika dapat ditemui dalam berbagai
contoh, seperti tekanan air di dalam kolam renang atau tekanan udara di dalam
laut. Pengertian dan penerapan tekanan hidrostatika dapat membantu dalam
pemahaman tentang prinsip-prinsip fisika yang mendasari fenomena alam sekitar
kita. Atau dengan kata laTekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di
bawah air. Tekanan ini terjadi karena adanya berat air yang membuat cairan
tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah cairan bergantung pada
kedalaman cairan di dalam sebuah ruang dan gravitasi juga menentukan tekanan
air tersebut.

Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut: "P = ρgh" dimana ρ adalah


masa jenis cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi, dan h adalah kedalaman cairan.

Besarnya tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk bejana dan


jumlah zat cair dalam bejana, tetapi tergantung pada massa jenis zat cair,
percepatan gravitasi bumi dan kedalamannya. Secara matematis tekanan
hidrostatis disuatu titik (misal didasar balok) diturunkan dari konsep tekanan.
w = m.g = ρ V g = ρA h maka rumus berikut:

6
Hukum Utama Hidrostatika

Hukum Utama hidrostatis menyatakan bahwa :

Tekanan hidrostatis suatu zat cair hanya bergatung pada tinggi kolom zat cair (h),
massa jenis zat cair (r) dan percepatan grafitasi (g), tidak bergantung pada bentuk
dan ukuran bejana.
Apabila suatu wadah dilubangi di dua sisi yang berbeda dengan ketinggian yang
sama dari dasar wadah, maka air akan memancar dari ke kedua lubang tersebut
dengan jarak yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman yang sama
tekanan air sama besar.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam fluida statik terdapat sebuah hukum yang
menyatakan tekanan hidrostatis pada titik – titik di dalam zat cair yang disebut
dengan Hukum Utama Hidrostatis.

Sebuah tabung berbentuk U berisi minyak dan dan air seperti tampak pada gambar
di bawah.

Gambar 1

Titik A dan titik B berada pada satu bidang datar dan dalam satu jenis zat cair.
Berdasarkan hukum utama hidrostatis maka kedua titik tersebut memiliki tekanan
yang sama, sehingga :

7
BAB II
ALAT DAN BAHAN

1.1 ALAT

Alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah :

a. Bejana berhubungan (pipa U)


Pipa U adalah salah satu bejana berhubungan yang paling sederhana
berbentuk huruf U. Bila pipa U diisi oleh sejenis zat cair tertentu, maka zat
cair di kedua pipa mempunyai tinggi yang sama, berarti mengikuti hukum
bejana berhubungan.

Gambar 2

b. Pipet tetes
Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya
meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil.

c. Penggaris
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk
menggambar garis lurus. Dengan ketelitian 1 mm.

1.2 BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Air
2. Minyak goreng
3. Minyak tanah.
8
BAB III
METODE PERCOBAAN

Hukum utama hidrostatis

1. Pipa U diisi dengan air secukupnya


2. 15 tetes minyak tanah ditambahkan dengan menggunaka pipet tetes kedalam pipa U.
3. Perubahan hair dan hminyak di ukur.
4. Minyak tanah ditambahkan lagi sebanyak 10 tetes dan diukur kembali hair dan
hminyak serta dihitung kerapatannya. Penambahan dilakukan sebanyak 6 kali
hingga jumlah semua tetes nya 75 tetes.
5. Percobaan 1-4 dilakukan kembali dengan menggunakan minyak goreng

9
BAB IV

DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

4.1 Data Pengamatan

Keadaan ruangan P (cm)Hg T(°𝐶) C (%)


Sebelum percobaan 75,8 20,5 50,5
Setelah percobaan 75,9 20,7 50,6

No Jenis fluida ∑𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 ℎ𝑎𝑖𝑟 ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝜌


1 Minyak Tanah 20 1,1 1,4 0,786
25 1,5 1,7 0,882
30 1,9 2,3 0,826
35 2,2 2,6 0,846
40 2,7 3,1 0,871
p 0,842

Tabel 1 minyak goreng

No Jenis fluida ∑𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 ℎ𝑎𝑖𝑟 ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝜌


1 Minyak Goreng 20 1,6 1,8 0,889
25 2 2,3 0,870
30 2,4 2,6 0,923
35 2,7 3 0,9
40 3,3 3,6 0,917
p 0,913

Tabel 2 minyak tanah

10
4.2 Perhitungan

a. Minyak tanah
 Menghitung ℎ𝑎𝑖𝑟
- ℎ1 = 9,6 – 8,5 = 1,1 𝑐𝑚
- ℎ2 = 9,8 – 8,3 = 1,5 𝑐𝑚
- ℎ3 = 10,1 – 8,2 = 1,9 𝑐𝑚
- ℎ4 = 10,3 – 8,1 = 2,2 𝑐𝑚
- ℎ5 = 10,5 – 7,8 = 2,7 𝑐𝑚

 Menghitung ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ


- ℎ1 = 9,6 – 8,2 = 1,4 𝑐𝑚
- ℎ2 = 9,8 – 8,1 = 1,7 𝑐𝑚
- ℎ3 = 10,1 – 7,8 = 2,3 𝑐𝑚
- ℎ4 = 10,3 – 7,7 = 2,6 𝑐𝑚
- ℎ5 = 10,5 – 7,4 = 3,1 𝑐𝑚

 Menghitung 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ

h air 1 ,1
- p1 = = =0,786 gr /cmᶟ
hminyak 1 , 4

h air 1,5
- p2 = = =0,882 gr /cmᶟ
hminyak 1 , 7

h air 1,9
- p3 = = =0,826 gr /cm ᶟ
hminyak 2 , 3

hair 2,2
- p4 = = =0,846 gr /cmᶟ
hminyak 2 ,6

h air 2,7
- p5 = = =0,871 gr /cmᶟ
hminyak 3 , 1

11
b. Minyak goreng
 Menghitung ℎ𝑎𝑖𝑟
- ℎ1 = 9,8 – 8,2 = 1,6 𝑐𝑚
- ℎ2 = 10,1 – 8,1 = 2 𝑐𝑚
- ℎ3 = 10,2 – 7,8 = 2,4 𝑐𝑚
- ℎ4 = 11,2 – 8,5 = 2,7 𝑐𝑚
- ℎ5 = 10,7 – 7,4 = 3,3 𝑐𝑚

 Menghitung ℎ𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ


- ℎ1 = 9,8 – 8 = 1,8 𝑐𝑚
- ℎ2 = 10,1 – 7,8 = 2,3 𝑐𝑚
- ℎ3 = 10,2 – 7,6 = 2,6 𝑐𝑚
- ℎ4 = 11,2 – 8,2 = 3 𝑐𝑚
- ℎ5 = 10,7 – 7,1 = 3,6 𝑐𝑚

 Menghitung 𝜌𝑚𝑖𝑛𝑦𝑎𝑘 g𝑜𝑟𝑒𝑛g


hair 1 ,6
- p1 = = =0,889 gr /cmᶟ
hminy ak 1 ,8

h air 2
- p2 = = =0,870 gr /cmᶟ
hminyak 2 , 3

h air 2,4
- p3 = = =0,923 gr /cmᶟ
hminyak 2, 6

hair 2 ,7
- p4 = = =0 , 9 gr /cmᶟ
hminyak 3

h air 3,3
- p5 = = =0,917 gr /cmᶟ
hminyak 3 , 6

c. Menghitung p massa jenis

 Minyak Tanah
p1 + p2 + p3 + p 4 + p5
p=
n

0,786+0,882+0,826 +0,846+0,871
= 5
= 0,842 gr /cmᶟ
 Minyak Goreng

p1 + p2 + p3 + p 4 + p5
p=
n

12
0,889+0,870+0,923+ 0 , 9+0,917
= 5
= 0,913 gr /cm ᶟ

13
BAB V

PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan dengan alat pipa U dan di isi
air, kemudian di isi air minyak tanah dan minyak goreng, di mana satu persatu di
masukan ke pipa U, pertama di masukan minyak tanah ke pipa U dengan ketentuan 15-
75 tetes dengan pertambahan 10 tetes setiap percobaan kemudian hitung perubahan
tinggi air dan tinggi minyak.
Dalam percobaan kali ini kita bisa mencari nilai ρ minyak, dapat kita cari dengan
cara mencari hasil pembagian antara ketinggian air dengan ketinggian minyak. Hal itu
bisa terjadi karena pada dasarnya hukum hidrostatis diperoleh dari:

ρ hid = ρ.g.h
ρ minyak = ρ
air
ρ minyak.g.hminyak = ρ air.g.hair
g
ρ minyak = hair ρ air, ρ air = 1 /cm2
hminyak
h air
ρ minyak =
h minyak

Maka didapatkan dari hukum utama hidrostatiska diatas


dan beberapa percobaan telah didapatkan hasil
perhitungannya di data pengamatan di atas

14
BAB VI

KESIMPULAN

Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

 Tekanan hidrostatika memiliki sifat-sifat khusus, seperti bergantung pada kedalaman


cairan, memiliki ketergantungan pada gravitasi, dan tidak bergantung pada bentuk
tempat. Rumus dasar tekanan hidrostatika adalah P = ρgh, di mana P adalah tekanan
hidrostatika, ρ adalah massa jenis zat cair, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah
kedalaman benda dalam cairan. Semakin besar salah satu unsur dari rumus tekanan zat
cair, maka akan semakin besar tekanan yang dihasilkan zat cair tersebut. Penerapan
tekanan hidrostatika dapat ditemukan dalam berbagai contoh, seperti dalam ilmu kimia,
teknik sipil, ilmu geologi, konstruksi bendungan, kapal selam, pemasangan infus, dan
pada tangki air maupun botol minum. Kesimpulan dari beberapa laporan praktikum dan
penelitian menunjukkan bahwa besarnya tekanan hidrostatik berbanding lurus dengan
kedalaman dan massa jenis zat cair.
 Tinggi air di dalam pipa U akan berubah ketinggiannya setelah ditetesi minyak
tanah/goreng. Ketinggian minyak goreng dan minyak tanah akan berbeda perubahannya
karena minyak tanah dan minyak goreng mempunyai massa jenis zat yang berbeda.
 Apabila kita kurang teliti dalam melakuakan penelitian, misalnya meneliti perubahan
tiap tetesnya maka akan salah seterusnya, dan tingkat ketelitiannya pula akan kecil.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan
http://fisika79.wordpress.com/2011/04/22/tekanan-hidrostatis-
ph/http://iksan35.wordpress.com/fisika-xi2/fluida/hukum-utama-hidrostatika/

16
17

Anda mungkin juga menyukai