Dosen Pengampu:
Drs. Abubakar, M.Pd
Penulis menyadari bahwa makalah Mini Riset ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan, untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tugas ini berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait LKPD PENENTUAN
MASSA JENIS ZAT CAIR MENGGUNAKAN PIPA U dan dapat diaplikasikan bagi
pembaca .
Penulis
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORITIS...............................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................................19
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................................................19
3.2 Subjek Penelitian.........................................................................................................19
3.3 Instrumen Penelitian.....................................................................................................19
3.4 Metode Penelitian.........................................................................................................19
3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................20
3.6 Teknik Analisi Data.....................................................................................................20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................22
4.1 Hasil Validasi Bahan Ajar............................................................................................22
4.1.1. Validasi Ahli Media.............................................................................................22
4.1.2. Validasi Ahli Materi.............................................................................................24
4.2 Hasil Angket Respon Siswa.........................................................................................26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................28
5.1. Kesimpulan.................................................................................................................28
5.2. Saran...........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................30
LAMPIRAN...........................................................................................................................31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
2 Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan
SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
3 Massa jenis suatu bahan pangan merupakan salah satu indikator yang secara
langsung maupun tidak langsung turut berperan dalam suatu proses
pengolahan pangan maupun mutu suatu produk. Berat jenis didefinisikan
sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air, harga
kedua zat itu ditentukan pada temperatur yang sama, jika tidak dengan cara
lain yang khusus. Istilah berat jenis, dilihat dari definisinya, sangat lemah;
akan lebih cocok apabila dikatakan sebagai kerapatan relatif.
4 Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki
volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki
massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah
kilogram per meter kubik (kg/m3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan
zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan suatu zat berapapun
massanya, berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Massa jenis air 1
gram/cm3 dan massa jenis minyak 0,8 gram/cm 3. Oleh karena itu, berapapun
banyaknya minyak yang dicampurkan ke dalam air maka minyak akan tetap di
atas.
3
berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan hidrostatik pada dasar
tabung adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari
perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan luas permukaan bejana (A).
Hukum tekanan hidrostatik berbunyi ,”Tekanan hidrostatis pada sembarang
titik yang terletak pada bidang mendatar di dalam sejenis zat cair yang dalam
keadaan setimbang adalah sama”. Hukum hidrostatika berlaku pula pada pipa
U (bejana berhubungan) yang diisi lebih dari satu macam zat cair yang tidak
bercampur. Contoh penerapan hukum utama hidrostatik misalnya pada
penggunaan water pass.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah LKPD yang dikembangkan sudah efektif untuk digunakan di
SMA?
1.3 Tujuan
Tujuan dari mini riset ini adalah untuk menguji Keefektifan LKPD Pada
Materi Fluida Statis.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pengetahuan tentang massa jenis dalam sebuah praktikum sangat penting
mengingat bahwa pengetahuan tentang massa jenis akan selalu kita butuhkan dan
selalu kita gunakan dalam praktikum lanjutan atau dalam pengaplikasiannya
dalam penelitian (Bresnick, 2002). Massa jenis (density) suatu zat adalah
kuantitas konsentrasi zat dan dinyatakan dalam massa persatuan volume.
Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur. Semakin tinggi
temperatur, kerapatan suatu zat semakin rendah karena molekul - molekul yang
saling berikatan akan terlepas. Kenaikan temperatur menyebabkan volume
suatu zat bertambah, sehingga massa jenis dan volume suatu zat memiliki
hubungan yang berbanding terbalik (Besari, 2005).
Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan adalah densitas (density)-
nya, didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Bahan yang homogen seperti
es atau besi, memiliki densitas yang sama pada setiap bagiannya. Kita gunakan
huruf Yunani ρ (“rho”) untuk densitas. Jika sebuah bahan yang materialnya
homogen bermasa m memiliki volume v, densitasnya ρ adalah
m
ρ= (1)
v
keterangan:
ρ = massa jenis air (kg/m3);
m = massa benda (kg);
V = volume benda (m3)
Densitas suatu bahan, tidak sama pada setiap bagiannya; contohnya adalah
atmosfer bumi (yang seakin tinggi akan semakin kecil densitasnya) dal lautan
(yang semakin dalam akan semakin besar densitasnya). Untuk bahan-bahan ini
persamaan (1) memperlihatkan densitas rata-rata.. Secara umum, densitas bahan
tergantung pada faktor lingkungan suhu dan tekanan (Juliastuti, 2002).
5
Pipa U adalah pipa lengkung berbentuk
huruf U. Pipa ini termasuk bejana berhubungan.
Jika pipa U diisi dengan satu jenis zat cair, tinggi
permukaan zat cair pada pada kedua mulutnya
selalu sama. Tetapi, jika pipa U diisi dengan dua
zat cair yang tidak bercampur, tinggi permukaan
zat cair pada kedua mulut pipa berbeda. Bagaimana
hubungan antara massa jenis dan tinggi zat cair
dalam pipa U? Misalkan, massa jenis zat cair pertama adalah ρ 1 dan massa jenis
zat cair kedua adalah ρ2. Dan titik pertemuan kedua zat cair, kita buat garis
mendatar yang memotong kedua kaki pipa U. Misalkan, tinggi permukaan zat cair
pertama dari garis adalah h1 dan tinggi permukaan zat cair kedua dari garis adalah
h2. Zat cair prtama setinggi h1 melakukan tekanan yang sama besar dengan
tekanan zat cair kedua setinggi h2.
P1 = P2
ρ1 g h1 = ρ2 g h2
ρ1 h1 = ρ2 h2 (2-2)
a) Kedalaman zat cair (cm) adalah ketinngian zat cair, yang diukur dari
permukaan zat cair ke permukaan zat cair yang berada di dalam corong
6
b) Massa jenis zat cair adalah kerapatan massa dari zat cair yang dimasukkan
kedalam pipa U dan gelas kimia
c) Tekanan hidrostatik adalah besarnya tekanan yang disebabkan oleh tinggi
permukaan zat cair yang dicari berdasarkan rumus tekanan berbanding
lurus dengan massa jenisnya dan tinggi permukaan zat cair pada pipa U
dikali dengan percepatan gravitasi 9,80
d) Tinggi permukaan zat cair (cm) adalah Selisih ketinggian zat cair pada
pipa U akibat dari tekanan yang diberikan. (Tim Dosen Fisika Dasar I,
2013)
7
kesehatan. Dalam penggunaannya, minyak goreng mengalami perubahan kimia
akibat oksidasi dan hidrolisis, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada
minyak goreng tersebut. Untuk mengatasinya, limbah minyak goreng bekas
(jelantah) dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel ( Adhiatma et
al., 2012).
8
BAB III
METODE PENELITIAN
9
3.6 Teknik Analisi Data
Hendryadi dan Suryani (2015) menyatakan telaah kualitatif dilakukan
dengan meminta pertimbangan para ahli, meliputi telaah aspek materi, konstruksi,
dan bahasa.Telaah kualitatif dilakukan berdasarkan validitas isi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kuantitatif, yaitu memaparkan hasil pengembangan produkyang
berupa LKPD setelah diimplementasikan, diuji tingkat Keefektifan produk. Data
yang telah diperoleh melalui angket oleh mahasiswa nilai kuantitatif akan diubah
menjadi nilai kualitatif.
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
10
Kriteria Validitas Tingkat validitas
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Keefektifan LKPD
Yang menjadi respon dalam uji keefektifan LKPD ini adalah 10 orang
Mahasiswa Fisika Dik D 2017
11
4.1.1. Uji Keefektifan Respon Mahasiswa
Angket kelayakan modul pembelajaran oleh ahli media berdasarkan
perhitungan skor menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai dengan
4 untuk 16 butir diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel hasil validasi media oleh dosen ahli disajikan pada Tabel 4.1.
berikut:
12
statis dalam LKPD efektif
dan efesien
Keterangan:
- Frekuensi Observasi = Nilai frekuensi yang didapat
- Frekuensi Harapan = Nilai Frekuensi Maksimal Skala 5
13
571
x 100 %
640
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
Adhiatma, A. Anshory., et al. 2012. “The Enhancement of Waste Cooking Oil
Esterification Catalyzed by Sulfated Zirconia and Assisted by The
Addition of Silica Gel", Proceeding of 19th Regional Symposium on
Chemical Engineering, Bali.
15
Juliastuti, Endang. 2002. Fisika Universitas Jilid 1 (Edisi Kesepuluh). Jakarta:
Erlangga.
K. Sutiah., et al. 2008. “Studi Kualitas Minyak Goreng dengan Paameter
Viskositas dan Indeks Bias”. Jurnal Berkala Fisika. (11). 53-58.
Tim Dosen Fisika Dasar I. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1. Makassar:
UNM.
Vera, K. 2005. Efek Temperatur pada Proses Chemisorpsi Katalis NZA dan H5-
NZA dalam proses Peningkatan Kualitas Jelantah dengan Reaktor Fluida
Fixed Bed. Skripsi. FMIPA UNEJ. Universitas Jember: tidak diterbitkan.
Wahyuni, S., et al. 2015. “Pengaruh Suhu Proses dan Lama Pengendapan
Terhadap Kualitas Biodesel dari Minyak Jelantah”. Jurnal Pillar of
Physics. (6). 33-40.
Wihantoro,. et al. 2005. Fisika Dasar Universitas. Purwokerto: Universitas
Jenderal Soedirman.
16