Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PROYEK IPA TERAPAN-DASAR

MK PRAKTIKUM IPA TERAPAN

HUJAN DARAH

Oleh:

Kelompok IIB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Maret, 2019
HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTIKUM HUJAN DARAH

Oleh:

Kelompok IIB

Yogyakarta, 20 Maret 2019

Anggota:

Nama NIM Tanda Tangan


Muhammad Taufiq 16312244025
Claudia Octavia 16312244037
Sabila Yasaroh 16312244051

Diserahkan pada tanggal , jam

Mengetahui:

Dosen Pembimbing/Asisten Praktikum

……………………………………..
A. Tujuan
Mengetahui prinsip sains yang diterapkan pada percobaan “Hujan Darah”
B. Kajian Pustaka
Pengetahuan tentang massa jenis dalam sebuah praktikum sangat penting
mengingat bahwa pengetahuan tentang massa jenis akan selalu kita butuhkan dan selalu
kita gunakan dalam praktikum lanjutan atau dalam pengaplikasiannya dalam penelitian
(Bresnick, 2002).
Massa jenis (density) suatu zat adalah kuantitas konsentrasi zat dan dinyatakan
dalam massa persatuan volume. Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh temperatur.
Semakin tinggi temperatur, kerapatan suatu zat semakin rendah karena molekul - molekul
yang saling berikatan akan terlepas. Kenaikan temperatur menyebabkan volume suatu zat
bertambah, sehingga massa jenis dan volume suatu zat memiliki hubungan yang
berbanding terbalik (Besari, 2005).
Menurut Nurlaili (2012), massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang
terkandung dalam suatu benda. Sedangkan massa jenis adalah besaran yang menunjukkan
perbandingan Antara massa dengan volume suatu benda, sebagaimana yang dikemukakan
Bahwa: “massa jenis suatu benda adalah massa benda itu dibagi dengan volumenya”. Dapat
ditulis dengan persamaan:
𝑚
ρ= 𝑣

dimana:
ρ = massa jenis air (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara
massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya
jika ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. Misalnya
ukurannya diperbesar sehingga baik massa benda maupun volume benda makin besar.
Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi
massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya
kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau
massa benda (Kanginan, 2002).
Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki
volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang
berbeda. Dan suatu zat berapapun massanya, berapapun volumenya akan memiliki massa
jenis yang sama. Massa jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Massa jenis air
1 gram/cm3 dan massa jenis minyak 0,8 gram/cm3. Oleh karena itu, berapapun banyaknya
minyak yang dicampurkan ke dalam air maka minyak akan tetap di atas (Giancoli, 2004).
Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja
pada suatu benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat
dinotasikan sebagai simbol p (pressure) dan memiliki satuan SI N/m2. Satuan tekanan yang
lain adalah pascal (Pa) dan bar (Young, 2002).
𝐹
P=𝐴

Keterangan :
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2),
P = tekanan
Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan P berbanding terbalik dengan luas
permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk besar gaya yang sama, luas bidang
yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang yang besar
(Young, 2002).
Pengukuran kerapatan minyak goreng yang diteliti oleh Sutiyah (2008),dilakukan
dengan mengukur massa dari minyak goreng dibagi dengan volume minyak
goreng. Massa minyak goreng dihitung dengan menggunakan timbangan,sedangkan
volume minyak goreng dihitung dengan menggunakan gelas ukur.Hasilnya
nilai massa jenis minyak goreng baru sebesar 858,51 kg/m 3, minyak goreng satu
kali pakai 851,31 kg/m3, minyak goreng dua kali pakai 857,22 kg/m 3.
Seperti yang dikemukakan Sutiyah (2008) dapat diketahui bahwa nilai kerapatan
dari minyak goreng yang paling kecil yaitu pada minyak goreng yang sudah
dipakai dua kali, dan nilai kerapatan yang paling besar yaitu pada
minyak goreng yang belum pernah dipakai. Minyak goreng yang sudah dipakai
dua kali mempunyai nilai kerapatan yang paling kecil karena minyak goreng tersebut
telah m e n g a l a m i p e m a n a s a n s e h i n g g a i k a t a n a n t a r m o l e k u l n y a
b e r k u r a n g d a n menyebabkan kerapatan minyak berkurang. Minyak goreng
yang belum pernah d i p a k a i m e m p u n ya i n i l a i k e r a p a t a n ya n g p a l i n g b e s a r
karena m i n ya k goreng tersebut belum mengalami pemanasan,
sehingga m o l e k u l - m o l e k u l n ya t i d a k mengalami perenggangan dan
kerapatannya lebih besar. Jadi, minyak goreng dengan kerapatan paling besar
adalah minyak goreng yang belum dipakai, dan k e r a p a t a n y a n g p a l i n g
k e c i l y a i t u p a d a m e n y e b a b k a n k e r a p a t a n m i n y a k berkurang. Minyak
goreng yang belum pernah dipakai mempunyai nilai kerapatanyang paling besar karena
minyak goreng tersebut belum mengalami pemanasan, sehingga molekul-
molekulnya tidak mengalami perenggangan dan kerapatannyalebih besar. Jadi, minyak
goreng dengan kerapatan paling besar adalah minyak goreng yang belum
dipakai, dan kerapatan yang paling kecil yaitu pada minyak goreng yang sudah
dipakai dua kali.
C. Metode
1. Tempat dan waktu praktikum: 4 Maret 2019 Lab IPA FMIPA UNY
2. Alat dan bahan:
a. Gelas beaker 2
b. Pengaduk
c. Minyak goreng
d. Pewarna makanan
e. Air
3. Prosedur:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
b. Memanaskan minyak goreng
c. Memasukan pewarna makanan kedalam minyak goreng yang telah dipanaskan
d. Mengaduk minyak goreng panas dan pewarna makanan.
e. Memasukkan campuran tersebut kedalam air.
f. Mengamati yang terjadi.
D. Hasil dan Pembahasan
Praktikum Fun Science berjudul Hujan Darah ini dilakukan pada tanggal 4 Maret
2019 di Laboratorium IPA, FMIPA, UNY. Hujan Darah ini memiliki tujuan mengetahui
prinsip sains yang diterapkan pada percobaan Hujan Darah. Alat dan bahan yang digunakan
yaitu gelas 2, pengaduk, minyak goreng dan pewarna makanan (merah).
Prosedur kerja untuk Fun Science Hujan Darah ini yang pertama menyiapkan alat
dan bahan yang digunakan. Kemudian memanaskan minyak goreng hingga mendidih. Lalu
memasukan pewarna makanan kedalam minyak goreng yang telah dipanaskan. Kemudian
mengaduk minyak goreng panas dan pewarna makanan (merah). Kemudian memasukkan
campuran (minyak goreng dan pewarna makanan) tersebut kedalam air. Dan yang terakhir
mengamati yang terjadi.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ketika minyak goreng panas dicampur
dengan pewarna makanan (merah) tidak dapat larut karena pada komposisi pewarna
makanan terdapat air sehingga minyak goreng tidak dapat bercampur dengan pewarna
makanan tersebut. Air dan minyak goreng tidak dapat bercampur karena perbedaan massa
jenis. Massa jenis air 1000 kg/m3 sedangkan massa jenis minyak goreng satu kali pakai
851,31 kg/m3. Menurut Sutiyah (2006) nilai kerapatan minyak goreng yang paling kecil
adalah minyak goreng tersebut telah m e n g a l a m i pemanasan sehingga
ikatan antar molekulnya berkurang dan menyebabkan kerapatan
minyak berkurang. Pada praktikum ini praktikan memanaskan minyak goreng
agar kerapatan minyak goreng berkurang dan dapat ditembus oleh pewarna
makanan yang mengandung air supaya jatuh ke bawa h pada bagian air.
E. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa prinsip
sains yang diterapkan pada percobaan “Hujan Darah” adalah perbedaan massa jenis
fluida/cairan.
F. Daftar Pustaka
Besari, Ismail. 2005. Kamus Fisika. Bandung : Pionir Jaya.
Bresnick, S. 2002. Intisari Fisika Hipokrates. Jakarta : Arlangga.
Giancoli, Douglas C. 2004. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
K.Sutiah., et al. 2008. Studi Kualitas Minyak Goreng dengan
p a r a m e t e r Viskositas dan Indeks Bias. Jurnal Berkala Fisika. (11). 53-58.
Kanginan, Marthen. 2000. Fisika. Jakarta : Erlangga.
Nurlaili dan Haiyum. 2012. Mengukur Massa Jenis Air dan Minyak Tanah dengan
Menggunakan Hukum Archimedes. Lhokseumawe : Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (terjemahan). Jakarta :
Penerbit Erlangga
G. Lampiran

Pewarna makanan jatuh ke


bawah seperti hujan darah

Anda mungkin juga menyukai