Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM FARMASI FISIKA

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MIPA


UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR

PERCOBAAN IV
PENETAPAN BOBOT JENIS DAN RAPAT JENIS

OLEH :

NAMA : TENDRI AJHENG


NIM : 520 011 016
KELAS/ANGKATAN : A/2020
KELOMPOK : III ( TIGA )
ASISTEN : ANGTRISEPRELITA P.L S.Farm
TANGGAL PERCOBAAN :

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Farmasi fisika adalah suatu ilmu yang yang menggabungkan antara ilmu

fisika dengan ilmu farmasi. Ilmu fisika mempelajari tentang sifat-sifat fisika suatu

zat baik berupa sifat molekul maupun tentang sifat turunan suatu zat. Sedangkan

ilmu farmasi adalah ilmu tentang obat-obat yang mempelajari cara membuat,

memformulasi senyawa obat menjadi sebuah sediaan jadi yang dapat beredar

dipasaran. Gabungan dari kedua ilmu tersebut akan menghasilkan suatu sediaan

farmasi yang berstandar baik, berefek optimal, dan mempunyai kestabilan yang

baik. ( Hardani M.Si, dkk 2019 )

Besar kecilnya nilai bobot jenis sering dihubungkan dengan fraksi berat

komponen-komponen yang terkandung di dalamnya. Maka dari itu, semakin besar

fraksi berat yang terkandung di dalamnya, maka semakin besar pula nilai bobot

jenisnya. ( Hendy Suhendy, dkk 2022)

Ilmu farmasi erat hubungannya dengan ilmu fisika yaitu senyawa obat

memiliki sifat fisika yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, dan

sifat-sifat fisika ini akan sangat mempengaruhi cara pembuatan dan cara formulasi

sediaan obat, yang pada akhirnya akan mempengaruhi efek pengobatan dari obat

serta kestabilan dari sebuah sediaan obat. Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat

mencakup massa jenis, momen dipol, konstanta dielektrikum, indeks bias, rotasi

optik, kelarutan, titik lebur, titik didih, pH, dan lain-lain. (Santi,2016)
B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah pada percobaan ini yaitu :

1.Apa itu bobot jenis dan rapat jenis?

2.Bagaimana cara penetapan bobot jenis dan rapat jenis?

C. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui apa itu bobot jenis

dan rapat jenis dengan cara penetapan bobot jenis sampel dengan menggunakan

piknometer

D. Prinsip Percobaan

Adapun prinsip percobaan dari metode ini yaitu dilakukan penetapan

bobot jenis dan rapat jenis menggunakan piknometer dan didasarkan atas

penentuan massa cair dan penentuan ruang yang ditempati cairan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Ringkas

Kerapatan (density) merupakan sifat karakteristik suatu bahan yang

dipengaruhi oleh massa dan ukuran bahan tersebut. Kerapatan bahan yang sama

akan memiliki nilai yang sama walaupun ukuran bahan tersebut berbeda-beda.

Nilai kerapatan suatu bahan dapat dihitung melalui perbandingan antara massa

fluida (m) dengan volumenya (V). Nilai kerapatan dapat bervariasi cukup besar

sesuai dengan jenis fluida. Perubahan temperatur dan tekanan dapat

mempengaruhi nilai kerapatan tetapi pengaruhnya kecil terhadap kerapatan zat

cair, dan sangat besar terhadap kerapatan gas. (Suhendra, ST,M.Sc , 2019)

Massa jenis (densitas) adalah pengukuran massa setiap satuan volume

benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa

setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa

dibagi dengan total volumenya. (Andri Tri Saputra, dkk 2017)

Perbandingan antara berat dan volume bahan biasanya dihubungkan

dengan kerapatannya. Ada tiga macam kerapatan yang dikenal untuk

menunjukkan sifat bahan yaitu kerapatan mutlak (absolut density), kerapatan

relatif (relative density) dan kerapatan nyata (apparent density). (Bernatal Saragih,

2020)

Pengukuran densitas dari suatu bahan pangan dapat digunakn dengan

piknometer. Piknometer adalah suatu gelas kecil yang massanya diketahui. Cara
mengukurnya adalah dengan memasukkan cairan dengan volume tertentu ke

dalam piknometer. Densitas dari cairan tersebut dapat dihitung dengan

pengurangan massa piknometer yang sudah diisi cairan dikurangi dengan massa

piknometer kosong dibagi dengan volume cairan. (Vivien Fathuroya, dkk 2017)

Bobot jenis merupakan perbandingan massa suatu zat dengan massa air

pada suhu dan volume yang sama. Bobot jenis menjelaskan banyaknya komponen

yang terkandung di dalam zat tersebut. (Jeremia Kristen, dkk 2016)

Untuk menghitung nilai kerapatan suatu larutan, umumnya larutan itu

dibandingkan dengan air. Hal ini memudahkan untuk melihat apakah suatu larutan

akan bercampur atau tidak, karena dua larutan dengan kerapatan yang sangat

berbeda biasanya tidak dapat bercampu. Terdapat pengecualian,dimana larutan

ionic seperti garam akan larut dalam air karena keduanya bersifat polar. Minyak

yang non polar tidak dapat larut dalam air meskipun kerapatan keduanya tidak

jauh berbeda. Rapatan yang merupakan perbandingan antara massa dan volume

adalah sifat intensif. Sifat-sifat intensif umumnya dipilih oleh para ilmuwan untuk

pekerjaan ilmiah karena tidak tergantung pada jumlah bahan yang sedang diteliti.

Karena volume berubah menurut suhu sedangkan massa tetap, maka rapatan

merupakan fungsi suhu. (Imelda Sunaryo, 2018)

Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat diudara pada suhu 25℃

terhadap bobot air dengan volume sama pada suhu 25℃. (Heru Nurcahyo, 2022)

Ilmu fisika mempelajari tentang sifat-sifat fisika suatu zat baik berupa sifat

molekul maupun tentang sifat turunan suatu zat. (Abdul rahim, 2022)
B. Uraian bahan

1. Aquadest ( FI Edisi VI , 2020)

Nama resmi : AIR MURNI

Nama lain : Purified water

Rumus molekul : H2O

Berat molekul : 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau

Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut organik

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Pelarut

2. Alkohol ( FI Edisi VI 2020)

Nama resmi : ETANOL

Nama lain : Alkohol

Rumus molekul : C₂H₆O

Berat molekul : 46,07

Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna

Kelarutan : Bercampur dengan air dan semua pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Zat tambahan


BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan bahan

1. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah corong

pisah, gelas ukur, kalkulator, neraca analitik, oven, penjepit, piknometer,

tabung reaksi, termometer, dan wadah.

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah alkohol

70%, aquadest, minyak goring, dan ale-ale.

B. Cara kerja

Siapkan alat dan bahan yang digunakan, bersihkan dengan alkohol

70%, bersihkan piknometer dengan aquadest kemudian dibilas dengan

alkohol 70%. Dipanaskan piknometer pada suhu 100℃ selama 15 menit,

dikeluarkan piknometer dari dalam oven kemudian ditimbang massa

piknometer kosong pada neraca analitik sebanyak 3x. Masukkan sampel.

Timbang piknometer + sampel ( sampel sesuai piknometer timbang 3x

catat dan foto. Ulangi sebanyak 3 kali. Hitung bobot jenis dan rapat jenis

sampel.

Anda mungkin juga menyukai