Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
PERCOBAAN
PENETAPAN BOBOT JENIS EKSTRAK
OLEH:
KELOMPOK V (LIMA)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan bahan secara keseluruhan secara mudah dapat dibagi menjadi zat
padat dan fluida. Zat padat cenderung tegar dan mempertahankan bentuknya,
Dalam dunia kesehatan, cairan merupakan salah satu bahan dasar untuk
pembuatan obat. Zat aktif dapat larut dalam cairan dipengaruhi oleh massa jenis.
Dengan demikian maka penentuan bobot jenis dan massa jenis merupakan salah
sehingga dapat diperoleh suatu sediaan farmasi yang ideal dan sempurna.
Oleh sebab itu, ada bahasan tentang penetapan bobot jenis dan rapat jenis
dengan menggunakan metode tertentu. Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan
bobot zat terhadap air pada volume yang sama yang ditimbang di udara pada suhu
Penentuan bobot jenis suatu zat ini juga sangat penting dalam menentukan
berbagai zat tambahan yang dapat dikombinasikan dengan zat tersebut. (Martin.
1993: 96)
Disamping itu, dengan mengetahui bobot jenis suatu zat, maka akan
kita dapat mengetahui apakah suatu zat dapat tercampur dengan zat
lainnya.Dengan mengetahui banyaknya manfaat yang dapat diketahui melalui
1. Maksud Percobaan
metode tertentu.
2. Tujuan Percobaan
piknometer.
C. Prinsip Percobaan
perbandingan antar berat ekstrak dalam piknometer terhadap berat air dalam
piknometer yang ditimbang di udara dan diukur pada suhu yang sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk
pengeringan simplisia tidak lebih dari 60ºC. Simplisia segar adalah bahan alam
yang belum dikeringkan. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan
utuh, atau eksudat tumbuhna. Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang yang secara
spontan keluar dari tumbuhan atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya
atau zat nabati lain yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tumbuhannya
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang dibuat dengan
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume
yang sama yang ditimbang di udara pada suhu yang sama (Dirjen POM. 1979;
767).
Bobot jenis adalah konstanta atau tetapan bahan tergantung pada suhu
untuk bentuk padat, cair dan bentuk gas yang homogen. Didefinisikan sebagai
hubungan dari massa (m) suatu bahan terhadap volume (v). Angka bobot jenis
menggambarkan suatu angka hubungan tanpa dimensi, yang ditarik pada bobot
jenis air pada suhu 4ºC (=1000 g/l) (Voight. 1994; 66).
Rapat jenis adalah perbandingan yang dinyatakan dalam desimal, dari
berat suatu zat terhadap berat dari standar dalam volume yang sama kedua zat
mempunyai temperatur yang sama atau temperatur yang telah diketahui. Air
digunakan untuk standar untuk zat cair dan padat, hidrogen atau udara untuk gas.
Dalam farmasi, perhitungan bobot jenis terutamamenyangkut cairan, zat padat dan
air merupakan pilihan yang tepat untuk digunakan sebagai standar karena mudah
Pada suhu 4°C kepadatan air adalah 1 gram dalam 1 sentimeter kubik.
dari bobot dan menggambarkan hubungan berat dengan bagian volume yang
sama dari zat yang diteliti dengan air, keduanya diukur dalam udara pada suhu
1. Metode Piknometer
Prinsip metode ini didasarkan pada penentuan massa cairan dan penentuan
ruang yang ditenpati cairan ini. Untuk itu dibutuhkan wadah untuk menimbang
dicelupkan ke dalam cairan akan kehilangan massa sebesar berat volume yang
terdesak.
4. Metode Aerometer
1. Bobot jenis sejati, adalah massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk
2. Bobot jenis nyata, adalah massa partikel dibagi volume partikel tidak
termasuk pri atau lubang terbuka, tetapi termasuk pori yang tertutup.
3. Bobot jenis efektif, adalah massa partikel dibagi volume partikel termasuk
1. Temperatur, dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat
demikian pula pada suhu yang sangat rendah dapat menyebabkan senyawa
2. Massa zat, jika zat mempunyai massa yang berat maka kemungkinan bobot
3. Volume zat, jika volume zat besar maka bobot jenisnya akan berpengaruh
tergantung pula dari massa zat itu sendiri, dimana ukuran partikel dari zat,
bobot molekul, serta kekentalan dari suatu zat dapat memengaruhi bobot
jenisnya.
besarnya massa persatuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak cair
sampai ekstrak pekat (kental) yang masih dapat dituang, dan memberikan
dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang dididihkan pada suhu
25°C. atur hingga suhu ekstrak cair lebih kurang 20°C, masukkan ke dalam
piknometer. Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25°C, buang
kelebihan ekstrak cair dan ditimbang. Kurangkan bobot piknometer kosong dari
bobot piknometer yang telah diisi. Bobot jenis ekstrak cair adalah hasil yang
diperoleh dengan mebagi bobot ekstrak dengan bobot air, dalam piknometer pada
yang digunakan dalam pengujian identitas dua kemurnian bahan obat dan bahan
pembantu, khususnya sifat cairan dan zat bejenis malam (Voight. 1994; 66).
Untuk bodi padat tidak homogen dan serbuk, yang memiliki pori dan
ruang rongga, bobot jenis tidak lagi terdefinisikan secara jelas. Dalam hal ini,
harus dibedakan antara bobot jenis sejati dengan bobot jenis nyata. Bobot jenis
sejati adalah perbandingan dari massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan
tanpa ruang rongga, sedangkan bobot jenis nyata adalah volume yang membesar
akibat adanya pori-pori, turut diperhitungkan. Dengan demikian, bobot jenis nyata
secara numerik akan lebih kecil daripada bobot jenis sejati (Voight. 1994; 66).
Penentuan bobot jenis sejati bahan berbentuk butir dan serbuk, menuntut
menentukan bobot jenis nyata, umumnya digunakan air raksa sebagai cairan
B. Uraian Bahan
Rumus Strukrur : O
H H
iitidak berbau
C. Uraian Sampel
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lantana
METODE KERJA
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu penangas air, piknomter,
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquades, dan ekstrak
tembelekan,
B. Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan, ditimbang piknometer yang bersih dan kering
(W0), kemudian dikalibrasi dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot air
pada suhu 25°C kemudian ditimbang (W1), diatur suhu ekstrak cair kurang lebih
setelah itu dihitung bobot jenis ekstrak cair dengan menggunakan rumus berikut :
𝑊2−𝑊0
d = 𝑊1−𝑊0
BAB IV
A. Tabel Pengamatan
B. Pembahasan
belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain berupa bahan
yang telah dikeringkan. (Depkes RI 1995 dalam skripsi nur khoirani,2013; 9).
Dalam percobaan ini uji yang dilakukan adalah bobot jenis. Dimana bobot
jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume yang sama yang
ditimbang di udara pada suhu yang sama (Dirjen POM, 1979; 12).
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitugelas ukur, gelas
kimia, pipet tetes, dan timbangan analitik. Sedangkan bahan yang digunakan
untuk pengukuran bobot jenis sesuai dengan syarat yang terlampir dalam
pada tangan akan melekat pada piknometer yang akan memengaruhi hasil
penimbangan piknometer. Selain itu, pada piknometer setelah diisi dengan cairan,
harus ditutup secara cepat dan tepat agar tidak terdapat gelembung udara pada
penimbangan piknometer.
piknomter kosong adalah 24,0971 g, berat piknometer setelah diisi dengan air
adalah 49,0293 g, dan berat piknometer setelah diisi dengan ekstrak tembelekan
berdasarkan literatur bahwa bobot jenis dari tembelekan adalah 0,9132 (Augustus,
1980; 214).
Faktor kesalahan pada percobaan ini yang mungkin terjadi adalah pada
saat menutup piknometer yang kurang tepat sehingga masih ada gelembung udara
yang tersisa pada ruangan piknometer yang akan memengaruhi hasil penimbangan
dari piknomter.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat terhadap air dengan volume
yang sama yang ditimbang di udara pada suhu yang sama (Dirjen POM. 1979;
767).
piknomter kosong adalah 24,0971 g, berat piknometer setelah diisi dengan air
adalah 49,0293 g, dan berat piknometer setelah diisi dengan ekstrak tembelekan
bobot jenis ekstrak tembelekan yaitu 1,0024. Dan setelah dibandingkan dengan
literatur maka dapat disimpulkan bahwa bobot jenis tembelekan yaitu kurang
sesuai dimana berdasarkan literatur bahwa bobot jenis dari tembelekan adalah
B. Saran
1. Untuk Asisten
2. Untuk Laboratorium
Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III: Depkes RI. Jakarta. 1979
DepKes RI. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat: BPOM. Jakarta.
2000.
Lachman, leon, dkk. Teori dan Praktik Farmasi Industri: UI Press. Jakarta. 1994.
Dikalibrasi dengan air (T=25ºC), dimana tutup piknometer ditutup dengan cara
membuang tutup pikno tepat pada arah piknometer ,kemudian ditimbang (W1)
Keterangan
d : Bobot jenis
𝑊2−𝑊0
d =
𝑊1−𝑊0
49,0897 𝑔−24,0971 𝑔
=
49,0293 𝑔−24,0971 𝑔
24,9926 𝑔
=
24,9322 𝑔
= 1,0024