Anda di halaman 1dari 17

Bobot Jenis

Nama kelompok: Kelas


Aldi Budiargo 11171044 2 FA 2

Amelliyani 11171045
Linda Purnama S 11171059
Nova Pagastiwi 11171063
Retno Putri S 11171068
Latar Belakang

Bobot jenis adalah bilangan murni atau tanpa


dimensi, yang dapat diubah menjadi kerapatan
dengan menggunakan rumus yang cocok.
Bobot jenis untuk penggunaan praktis lebih
sering didefinisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa
sejumlah volume air pada suhu 4oC atau
temperatur lain yangtelah ditentukan (Ansel,
1989).
Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3
macam bobot jenis yaitu : (Lachman, 1994)

1.Bobot jenis sejati

2. Bobot jenis nyata

3.Bobot jenis efektif


RUANG LINGKUP

Meliputi pembangunan di bidang obat untuk menjamin terlaksananya pembangunan kesehatan


dalam upaya mendapatkan sumber daya manusia berkualitas.
KONAS mencakup :

Pembiayaan ketersediaan dan keterjangkauan obat Seleksi obat


pemerataan

penggunaan obat Pengawasan penelitian dan pengembangan sumber daya


rasional pengembangan manusia dan pemantauan serta
evaluasi.
•Temperatur.

Afaktor-faktor yang mempengaruhi bobot jenis suatu zat

1.Temperatur.

2.Massa zat.

3.Volume zat

4.Kekentalan/viskositas
Prinsip Alat

Piknometer

Didasarkan atas penetuan massa cairan dan


penetuan ruang, yang ditempati cairan ini.
Ketelitian metode piknometer akan
bertambah hingga mencapai keoptimuman
tertentu dengan bertambahnya volume
piknometer.
Mekanisme Alat

Bagian-bagian Piknometer, Adapun jenis atau bentuk piknometer yang


kita ketahui itu terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Tutup piknometer, untuk mempertahankan suhu di


dalam piknometer.
2. Lubang.
3. Gelas atau tabung ukur, untuk mengukur volume cairan
yang dimasukkan dalam piknometer.
Prinsip Kerja atau Cara
Menggunakan Piknometer

1. Melihat berapa volume dari piknometernya (tertera


pada bagian tabung ukur), biasanya ada yang
bervolume 25 ml dan 50 ml.
2. Menimbang piknometer dalam keadaan kosong.
3. Memasukkan fluida yang akan diukur massa
jenisnya ke dalam piknomeer tersebut.
4. Menutup piknometer apabila volume yang diisikan
sudah tepat.
5. Menimbang massa piknometer yang berisi fluida
tersebut.
6. Menghitung massa fluida yang dimasukkan dengan
cara mengurangkan massa pikno berisi fluida
dengan massa pikno kosong.
7. Setelah mendapat data massa dan volume
fluidanya, kita dapat menentukan nilai rho/masssa
jenis(ρ) fluida dengan persamaan: rho (ρ) =
m/V=(massa pikno+isi) – (massa pikno kosong) /
volume. Adapun satuan yang biasanya di gunakan
yaitu massa dalam satuan gram (gr) dan volume
dalam satuan ml = cm3
8. Membersihkan dan mengeringkan piknometer
Contoh Hasil Pengujian
Contohnya pada jurnal Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan
Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam.
Tabel formula sediaan emulsi minyak jinten hitam
Penentuan Bobot Jenis

Bobot jenis diukur menggunakan piknometer pada suhu 29°C.


Piknometeryang bersih dan kering ditimbang (A g) lalu diisi dengan air
dan ditimbang (A1 g). Air dikeluarkan dari piknometer dan piknometer
dibersihkan. Sediaan emulsi lalu diisikan ke dalam piknometer dan
ditimbang (A2 g). Bobot jenis sediaan diukur dengan perhitungan sebagai
berikut (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995 :
Bobot jenis = A2-A x 1g/ml (suhu 29°C)
A1-A
Pembahasan

Penentuan Bobot Jenis Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam


Setelah dilakukan pengukuran bobot jenis emulsi minyak biji
jinten hitam menggunakan piknometer. Peningkatan
konsentrasi emulgator dalam sediaan akan meningkatkan
bobot jenis sediaan pula. Keduanya memiliki kecenderungan
berat jenis yang lebih besar dibandingkan air (Rowey,
Sheskey, dan Owen, 2006). Oleh karena itu, penambahan
keduanya dapat meningkatkan berat jenis suatu sediaan yang
juga berbanding lurus dengan konsentrasinya dalam sediaan.
Hal tersebut dapat terlihat dari berat jenis sediaan secara
berturut-turut formula 2, formula 1, dan formula 3 adalah
0,9748; 0,9826; dan 0,9986 gram/ml.
Kesimpulan

Setelah dilakukannya penelitian terhadap uji


stabilitas emulsi tipe O/W minyak biji jinten hitam, peneliti
dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Stabilitas fisik emulsi ganda minyak biji jinten
hitam meningkat dengan peningkatan konsentrasi
emulgator (tween 80) dalam formula, terutama terhadap
suhu tinggi.
2. Peningkatan HLBakan menjadikan sediaan
emulsi akan lebih baik dalam hal bau dan rasa
.

.
:
Thank You

Anda mungkin juga menyukai