DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
2021
LEMBAR PENGESAHAN
KELAS : C20
DISETUJUI OLEH:
INSTRUKTUR
……………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
desimal, dari berat suatu zat dari berat dari suatu standar atau volume yang
sama kedua zat mempunyai temperatur yang sama dan temperatur yang telah
cairan, zat padat dan air merupakan pilihan yang tepat yang digunakan sebagai
standar karena mudah didapat dan mudah dimurnikan ( Ansel H.C, 1989).
yang khas dari zat tersebut. Sifat-sifat tersebut dapat dibagi dalam beberapa
bagian yang luas. Salah satunya ialah sifat intensif dan sifat ekstensif. Sifat
ekstensif adalah sifat yang tergantung dari ukuran sampel yang sedang diamati
(Anonim, 1979).
Cara menentukan bobot jenis yag sangat penting diketahui oelh mahasiswa
kemurnian dari suatu sediaan khususnya yang berbentuk larutan (Ansel H.C,
1989).
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat di bandingkan
dengan volume zat pada suhu tertentu (biasanya 25° C). berat jenis adalah
bilangan murni tanpa dimensi yang dapat di ubah menjadi kecepatan dengan
perbandingan massa dari suatu zat dari massa sejumlah volume air yang sama
pada suhu 4° atau temperatur lain yang tertentu. Notasi berikut sering
ditemukan dalam pembacaan berat jenis 25° /25° ,25° /4° dan 4° /4° . Angka yang
resmi menggunakan 25° /25° untuk menyatakan berat jenis. Berat jenis dapat
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volume. Sebuah benda yang memiliki massa jenis telah tinggi
akan memiliki volume yang lebih rendah. Suatu massa jenis aladah kologram
kemurnian dari suatu sediaan khususnya yang benbentuk larutan (Ansel H.C
1989).
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
a. Maksud Percobaan
b. tujuan percobaan
Menentapkan bobot jenis dan massa jenis zat cair yaitu minyak
piknometer.
a. Piknometer
Penentuan bobot jenis dan massa jenis zat cair yaitu minyak goreng,
b. Hydrometer
Penentuan bobot jenis dan massa jenis zat cair yaitu minyak goreng,
akan mengembang dan terlihat dari nilai pada permukaan zat terakhir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut :
massa m
ρ= ( )
volume v
Keterangan:
Cgs : g/cm3
b. Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot jenis suatu zat
pada suhu tertentu dan massa jenis air. Biasanya dirumuskan sebagai
berikut :
Mx
Sx =
Ma
Px
Sx =
Pa
Keterangan:
Mx = massa zat
Px = rho zat
Ma = massa air
Px = rho air
Massa suatu zat adalah kuantitas konsentrasi zat lain dinyatakan dalam
massa persatuan volume. Nilai massa jenis suatu zat dipengaruhi oleh
Bobot jenis [spesifik grafik (S)] suatu zat perbandingan antara bobot
suatu zat terhadap bobot zat baku yang volumenya dan suhunya sama.
Sedangkan massa jenis adalah salah satu sifat yang pentung dari suatu
yang memiliki bobot jenis lebih kecil dari 1,00 lebih ringan daripada air. Zat
yang memiliki bobot jenis lebih besar dari 1,00 lebih berat daripada air
(Ansel, 2006).
dapat dihitung, atau untuk senyawa khusus dapat ditemukan dalam United
a. Metode Piknometer.
d. Metode areometer.
tabung gelas tercelup yang sepihak diberati dan pada kedua ujung
RM : H2O
Berat molekul : 46,07
berasap.
dalam eter.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai zat tambahan, juga dapat membunuh
kuman.
dan eter.
METODE KERJA
A. Alat
2. Botol semprot
3. Cawan
4. Eksikator
7. Hydrometer manual
8. Kain lap
9. Oven
12. Termometer
B. Bahan
1. Aquadest
2. Alkohol
3. Minyak Kelapa
4. Sirup
5. Gliserin
etanol 70%.
analitik.
e. Dihitung MJ sampel.
B. Mengukur MJ menggunakan Hydrometer / aerometer
a. Mengambil gelas ukur 500ml kurang lebih sebanyak 5 buah lalu diisi
d. Dilakukan hal yang sama untuk sampel yang kedua dan sampel yang
A. Hydrometer
Piknometer (g/ml)
(Grade)
Ukur (ml)
Piknometer (g/ml)
Ukur (ml)
DATA PENGAMATAN
IV.2 Perhitungan :
“HYDROMETER MANUAL”
E
S=
E−g
A). Gliserin
g gliserin 33
Dit : E gliserin....?
Penyelesaian:
E
1,2 =
E−33
1,2 (E – 33 ) = E
1,2 E – 39,6 = E
39,6 = 1,2E – E
39,6 = 0,2 E
39,6
E=
0,2
E = 198
B.) Sirup
E gliserin 198
g sirup 0,800
Dit : S sirup....?
Penyelesaian:
198
S sirup =
198−21
198
=
177
= 1,118
“MASSA JENIS PIKNOMETER ”
49,073−21,7258
A). MJ AQUADEST =
25,0 ml
27,347
= = 1,094 g/ml
25,0 ml
44,1064−21,7258
B). MJ ALKOHOL =
25,0 ml
22,3802
= = 0,8952 g/ml
25,0 ml
66,8748−21,7258
C). MJ MINYAK =
50,0 ml
44,8482
= = 0,8969 g/ml
50,0 ml
77,54−19,612
D). MJ SIRUP =
50,0 ml
57,928
= = 1,1585 g/ml
50,0 ml
53,37−22,008
E). MJ GLISERIN =
25,0 ml
31,362
= = 1,2544 g/ml
25,0 ml
“BOBOT JENIS PIKNOMETER”
MASSA ZAT
BOBOT JENIS =
MASSA AIR
MASSA ZAT
A) BJ AQUADEST =
MASSA AIR
27,347
=
27,347
= 1,000
MASSA ZAT
B) BJ ALKOHOL =
MASSA AIR
22,3802
=
27,347
= 0,8183
MASSA ZAT
C) BJ MINYAK KELAPA =
MASSA AIR
44,8482
=
27,347
= 1,6399
MASSA ZAT
D) BJ SIRUP =
MASSA AIR
57,928
=
27,347
= 2,1182
MASSA ZAT
E) BJ GLISERIN =
MASSA AIR
31,362
=
27,347
= 1,1468
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
A. Hydrometer (BJ)
1. Sirup = 1,100
2. Gliserin = 1,200
3.Aquadest =-
4. Alkohol =-
5. Minyak kelapa =-
B. Piknometer (MJ)
V.2 Saran
percobaan.
Daftar Pustaka
Edisi III
Universitas Indonesia
Muslim Indonesia
LAMPIRAN
Penimbangan Piknometer+zat
Pengukuran Massa Jenis Zat menggunakan Hidrometer/Aerometer