Anda di halaman 1dari 18

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA DALAM MITIGASI BENCANA

GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 20 KEBONARUM


KABUPATEN KLATEN

ARTIKEL PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Pendidikan Geografi

Disusun Oleh:

MIFTAHUL MUTTAQIN

A 610 100 030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Bismillahirohmanirohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama : MIFTAHUL MUTTAQIN
NIM : A 610 100 030
Fakultas/ Jurusan : FKIP/ Pendidikan Geografi
Jenis : Skripsi
Judul :TINGKAT PENGETAHUAN SISWA DALAM
MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI DI SMP
MUHAMMADIYAH 20 KEBONARUM KABUPATEN
KLATEN
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan
akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya
selama tetap menyantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan perpustakaan UMS, dari bentuk semua tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat di
gunakan sebagaimana semestinya.

Surakarta, 21 Mei 2014


Yang menyatakan

Miftahul Muttaqin
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA DALAM MITIGASI BENCANA
GEMPA BUMI DI SMP MUHAMMADIYAH 20 KEBONARUM
KABUPATEN KLATEN

Miftahul Muttaqin, A 610 100 030


Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014

ABSTRAK

SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum beralamatkan di Jalan Deles Indah


Km. 2 Desa Basin. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang juga terkena
dampak akibat gempa bumi Yogyakarta tahun 2006. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa dalam mitigasi bencana gempa bumi
di SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten dan mengetahui
pengintegrasian materi mitigasi bencana gempa bumi pada kurikulum sekolah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan
populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP
Muhammadiyah 20 Kebonarum yang berjumlah 32 siswa dengan rincian dari
kelas VII berjumlah 8 siswa, kelas VII berjumlah 16 siswa dan kelas IX
berjumlah 8 siswa. Teknik pengambilan sampel untuk mengetahui mitigasi
sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi dilihat dari kurikulum yang
digunakan di SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum yaitu menggunakan Snowball
Sampling, sampel yang diambil adalah 6 guru untuk diwawancarai. Adapun
variabel dalam penelitian ini adalah mitigasi. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara. Taknik analisis
data penelitian ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan cara uji validitas
dan uji reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 17.0 for windows. Berdasarkan
hasil penelitian diketahui bahwa 1) tingkat pengetahuan siswa SMP
Muhammadiyah 20 Kebonarun tentang mitigasi bencana gempa bumi termasuk
katagori cukup yaitu dengan persentase antara 33-66%, 2) SMP Muhammadiyah
20 Kebonarum belum mengintegrasikan mitigasi bencana gempa bumi pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada mata pelajaran
IPS yang terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) 1.1 mendiskripsikan keragaman
bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan yang
digunakan di SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum.

Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, mitigasi, bencana gempa bumi.


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

PENDAHULUAN Kabupaten Boyolali, Kabupaten


Purworejo dan sekitarnya. Data dari
Bencana merupakan peristiwa
Satkorlak Penanggulangan Bencana
yang disebabkan oleh alam atau ulah
Alam di Yogyakarta, pada hari
manusia, yang dapat terjadi secara
pertama tercatat 2.986 orang
tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang
dinyatakan tewas.
menyebabkan hilangnya jiwa
(http://m.kompasiana.com/post/sosbu
manusia, kerusakan harta benda dan
d/2013/05/27/mengenang-gempa-
lingkungan, serta melampaui
tektonik-2006-di-yogyakarta-dan-
kemampuan dan sumber daya
sekitarnya-1/).
manusia untuk menanggulanginya.
BAKORNAS PBP (A.B. Susanto, Kabupaten Klaten terletak
2006: 2-3). Menurut BMKG gempa secara geografis antara 32’19” LS
bumi adalah peristiwa bergetarnya sampai 48’33” LS dan antara
bumi akibat pelepasan energi di 26’14” BT sampai 47’51”
dalam bumi secara tiba-tiba yang BT. (Klaten Dalam Angka Tahun
ditandai dengan patahnya lapisan 2009). Klaten merupakan wilayah
batuan pada kerak bumi. yang juga terkena dampak dari
gempa tektonik yang terjadi di
Gempa bumi Yogyakarta
Yogyakarta pada tahun 2006. Salah
pada tanggal 27 Mei 2006,
satu Kecamatan yang terkena
merupakan salah satu gambaran
dampak akibat gempa bumi
betapa besar kerugian yang
Yogyakarta yaitu Kecamatan
ditimbulkan akibat bencana di
Kebonarum, menurut data dari
Indonesia. Gempa bumi tektonik
BPBD Kabupaten Klaten terdapat
berkekuatan 5,9 Skala Richter ini
2.306 rumah rusak ringan, 1.337
telah meluluh lantakkan wilayah
rumah rusak berat dan 215 rumah
Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta,
rusak total.
Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten
Sleman, Kabupaten Gunungkidul, SMP Muhammadiyah 20
Kabupaten Klaten, Kabupaten Kebonarum merupakan sekolah yang
Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, terletak di Kecamatan Kebonarum

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 1


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

Kabupaten Klaten, dimana pada mitigasi gempa bumi di mata


bagian utara berbatasan dengan pelajaran IPS sudah diterapkan agar
Kecamatan Karangnongko, sebelah siswa mengetahui langkah tepat
barat berbatasan dengan Kecamatan sebelum terjadi bencana gempa
Jogonalan dan Kecamatan bumi. Penelitian ini dilakukan untuk
Karangnongko, Kecamatan Klaten mengetahui tingkat pengetahuan
Selatan dan Kecamatan Jogonalan siswa dalam mitigasi bencana gempa
sebelah selatan, dan sebelah timur bumi di SMP Muhammadiyah 20
berbatasan dengan Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten.
Klaten Selatan. Penelitian ini berjenis kuantitatif,
dengan metode deskriptif-kuatitatif.
Pengetahuan mengenai
Tujuan penelitian ini adalah untuk
pengurangan risiko yang belum
mengetahui tingkat pengetahuan
masuk ke dalam kurikulum
siswa dalam mitigasi bencana gempa
khususnya mata pelajran IPS terpadu
bumi di SMP Muhammadiyah 20
dikalangan Sekolah Menengah
Kebonarum dan bagaimana mitigasi
Pertama (SMP) menyebabkan
sekolah dalam menghadapi bencana
sulitnya meminimalisir dalam
gempa bumi dilihat dari Kurikulum
terjadinya bencana gempa bumi.
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Peran guru sangat penting dalam
khususunya pada mata pelajaran IPS
memberikan pengetahuan kepada
yang terdapat pada Kompetensi
siswa tentang mitigasi bencana
Dasar (KD) 1.1 mendiskripsikan
gempa bumi yang terjadi di sekolah.
keragaman bentuk muka bumi,
Menurut penuturan Kepala Sekolah
proses pembentukan dan dampaknya
SMP Muhammadiyah 20
terhadap kehidupan yang digunakan
Kebonarum, pihaknya sampai tahun
di SMP Muhammadiyah 20
2014, sekolah masih menggunakan
Kebonarum.
kurikulum yang lama yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Seharusnya
pengintegrasian materi khususnya

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 2


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

METODE PENELITIAN terhadap kehidupan yang


digunakan di SMP
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Muhammadiyah 20 Kebonarum.
Sekolah yang digunakan
dalam penelitian ini adalah SMP C. Populasi, Sampel dan Sampling
Muhammadiyah 20 Kebonarum 1. Populasi
yang beralamat di Jalan Deles Populasi yang digunakan
Indah Km. 2 Desa Basin pada penelitian ini adalah seluruh
Kecamatan Kebonarum siswa dari kelas VII sampai kelas
Kabupaten Klaten Jawa Tengah. IX SMP Muhammadiyah 20
Waktu penelitian terhitung mulai Kebonarum Kabupaten Klaten
bulan Februari sampai dengan yang berjumlah 32 siswa.
bulan Juli 2014. Pengambilan populasi pada
penelitian ini dilakukan karena
B. Jenis Penelitian
jumlah siswa yang tidak begitu
Jenis penelitian ini adalah
banyak sehingga peneliti
deskriptif kuantitatif yang ingin
berinisiatif menjadikan
menggambarkan tentang tingkat
keseluruhan siswa sebagai
pengetahuan siswa dalam mitigasi
responden.
bencana gempa bumi di SMP
Muhammadiyah 20 Kebonarum 2. Sampling
Kabupaten Klaten dan bagaimana Teknik sampling adalah
mitigasi sekolah dalam teknik pengambilan untuk
menghadapi bencana gempa bumi menentukan sampel yang akan
dilihat dari Kurikulum Tingkat digunakan dalam penelitian
Satuan Pendidikan (KTSP) (Sugiyono, 2010: 62). Teknik
khususnya pada mata pelajaran pengambilan sampel pada
IPS yang terdapat pada penelitian ini hanya untuk
Kompetensi Dasar (KD) 1.1 mengambil sampel dari guru yang
mendiskripsikan keragaman akan diwawancarai guna
bentuk muka bumi, proses menjawab rumusan masalah
pembentukan dan dampaknya kedua pada penelitian, teknik

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 3


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

samplingnya yaitu menggunakan Pawirodikromo, yaitu pemahaman


Snowball Sampling yaitu teknik atau pendalaman, perencanaan
penentuan sampel yang mula- awal, koordinasi atau kerjasama
mula jumlahnya kecil kemudian keterlibatan, pelaksanaan,
membesar. Pengambilan sampel pelatihan perencanaan tahap lanjut
dilakukan pada guru di SMP dan pengembangan.
Muhammadiyah 20 Kebonarum
E. Alat dan Teknik Pengumpulan
yaitu berjumlah 6 guru.
Data
D. Variabel Penelitian Adapun teknik
Variabel penelitian pengumpulan data yang
menurut Sugiyono (2010: 2), digunakan dalam penelitian ini
adalah segala sesuatu yang sebagai berikut :
berbentuk apa saja yang
1. Observasi
ditetapkan oleh peneliti untuk
Observasi adalah
dipelajari sehingga diperoleh
suatu teknik atau cara
informasi tentang hal tersebut,
mengumpulkan data dengan
kemudian ditarik kesimpulannya.
jalan mengadakan
Variabel penelitian yang
pengamatan terhadap
digunakan adalah mitigasi.
kegiatan yang sedang
Mitigasi merupakan usaha
berlangsungan (Nana Syaodih
pengurangan bahkan
Sukmadinata, 2009 : 220).
menghilangkan risiko bencana
Observasi yang
yang terjadi. Dampak resiko
dilakukan dalam penelitian
bencana dapat dikurangi melalui
ini yaitu dengan mengamati
tingkat pengetahuan dari siswa,
keadaan sarana dan prasarana
untuk mengetahui tingkat
sekolah seperti lemari besar,
pengetahuan siswa dalam mitigasi
piala di atas lemari, foto
bencana dapat diukur melalui 7
presiden, jendela kaca, papan
parameter kegiatan mitigasi
tulis, buku-buku di atas rak
bencana menurut Widodo
dinding, buku di atas lemari,

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 4


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

poster atau gambar pajang, 3. Dokumentasi


rak-rak buku dalam Dokumentasi
perpustakaan, gambar merupakan suatu teknik
presiden, papan absen, foto pengumpulan data dengan
wakil presiden, papan menghimpun dan
pengumuman, papan nama menganalisis dokumen-
sekolah, tembok belakang dokumen baik dokumen
sekolah, kompor di kantin. tertulis gambar maupun
elektronik. (Nana Syaodih
2. Angket
Sukmadinata, 2009 : 221).
Angket merupakan
suatu teknik atau cara Dokumentasi dalam
pengumpulan data secara penelitian ini untuk
tidak langsung (peneliti tidak memperkuat dan menunjukan
langsung bertanya jawab data yang diperoleh dari
pada responden). (Nana lapangan yang berupa gambar
Syaodih Sukmanadinata, atau foto saat penelitian
2009 : 219). berlangsung di SMP
Penyebaran angket Muhammadiyah 20
dalam penelitian ini adalah Kebonarum.
seluruh siswa SMP
4. Wawancara
Muhammadiyah 20
Wawancara adalah
Kebonarum yang digunakan
salah satu bentuk teknik
untuk mengukur tingkat
pengumpulan data yang
pengetahuan siswa dalam
banyak digunakan dalam
mitigasi bencana gempa
penelitian deskriptif kualitatif
bumi.
dan kuantitatif. (Nana
Syaodih Sukmadinata, 2009 :
216).

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 5


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

Wawancara yang data penelitian yang sudah diperoleh


dilakukan dalam penelitian menggunakan instrumen angket yang
ini ditujukan kepada kepala disebarkan pada seluruh siswa SMP
sekolah dan 5 guru SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum,
Muhammadiyah 20 selanjutnya angket dilakukan
Kebonarum. Tujuan pengukuran dengan skala Guttman
dilaksanaknnya wawancara yakni pertanyaan dibuat seperti
dalam penelitian ini untuk pilihan ganda, misalnya untuk
mendapatkan informasi jawaban benar dapat dibuat skor
tambahan mengenai tertinggi satu dan jawaban salah skor
penerapan materi mitigasi terendah nol (Sugiyono, 2013: 96).
dalam menghadapi bencana Selanjutnya data yang diperoleh
gempa bumi yang diberikan dilakukan tabulasi untuk mencari
oleh guru pada siswa di SMP persentase total dengan rumus :
Muhammadiyah 20
Pertama mencari >>
Kebonarum.
Total skor =
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini merupakan jenis Jumlah siswa yang menerima
penelitian deskriptif kuantitatif angket per kelas X Jumlah soal
yang melibatkan penghitungan atau
Kedua mencari >>
angka. Selain itu penelitian
kuantitatif juga bisa disebut sebagai Persentase total =
penelitian yang melibatkan
pengukuran pada tingkat tertentu.
Sumber : Sugiyono, 2010.
Sebelum melakukan penelitian,
peneliti terlebih dahulu melakukan Kemudian mencari persentase

pengujian validitas dan reliabilitas benar dan salah tiap parameter

angket yang diolah menggunakan dengan cara :

aplikasi SPSS 17.0 for windows.


Setelah dilakukan penelitian dan

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 6


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


khususnya pada mata pelajaran IPS
Persentase benar tiap parameter :
yang terdapat pada Kompetensi
Dasar (KD) 1.1 mendiskripsikan
Persentase salah tiap parameter : keragaman bentuk muka bumi,
proses pembentukan dan dampaknya
terhadap kehidupan yang digunakan
Sumber : Sugiyono, 2010. di SMP Muhammadiyah 20
Kebonarum, peneliti menggunakan
Setelah dilakukan
metode deskripsi dengan teknik
perhitungan rata-rata yang
wawancara. Adapun tahap analisis
menghasilkan persentase angka tiap
dalam wawancara adalah tahap
kelas, kemudian diklasifikasikan
Orientasi atau deskripsi, tahap
berdasarkan indeks tingkat
reduksi dan tahap seleksi.
pengetahuan siswa ke dalam tabel
nilai indeks tingkat pengetahuan HASIL PENELITIAN DAN
mitigasi dengan rumus: Nilai indeks PEMBAHASAN
= (Nilai skor : Nilai maksimal) x 100
1. Pembahasan hasil analisis
%.
tingkat pengetahuan siswa dalam
Tabel 3.4 Indeks Tingkat mitigasi bencana gempa bumi di
Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi SMP Muhammadiyah 20
Bencana Gempa Bumi : Kebonarum.
a. Pembahasan hasil analisis
No Nilai Indeks Kategori
dalam Persentase data kelas VII :
1 >66,67% Baik
2 33,34 – 66,66% Cukup
3 <33,33% Kurang
Berdasarkan rumusan
masalah penelitian yang kedua
mengenai bagaimana mitigasi
sekolah dalam menghadapi bencana
gempa bumi dilihat dari Kurikulum

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 7


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

Tabel 4.1 Hasil Riset Kelas VII di kategori “cukup” dan nilai
SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum indeksnya berada diantara 33,34
- 66,67%.
Jumlah
Perse Perse b. Pembahasan hasil analisis
No ntase ntase
Paramet
mor Ben benar Sala salah
er
Soal ar per h per
para para
data kelas VIII :
meter meter
Pemaha Tabel 4.2 Hasil Riset Kelas VIII di
1 3 37,5% 5 63,5% man
Perencan
2 6 75% 2 25% aan awal SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum
Koordina
3 2 25% 6 75% si
Jumlah
Pelaksan
Perse Perse
4 2 25% 6 75% aan
No ntase ntase
5 5 62,5% 3 37,5% Pelatihan Paramet
mor Ben benar Sala salah
Perencan er
Soal ar per h per
aan para para
tahap meter meter
6 1 12,5% 7 87,5% lanjut
93,75 Pemaha
Pengemb 1 15 % 1 6,25% man
7 5 62,5% 3 37,5% angan
Jumla
93,75 Perencan
h Skor 24 32 2 15 % 1 6,25% aan awal
Persen 42,8 57,1 Koordina
tase
Total 5% 4% 3 6 37,5% 10 62,5% si
Sumber : Data Primer Penelitian, Pelaksan
4 6 37,5% 10 62,5% aan
2014 43,75 56,25
5 7 % 9 % Pelatihan
Perencan
Diketahui bahwa siswa aan
tahap
kelas VII SMP Muhammadiyah 6 4 25% 12 75% lanjut
Pengemb
20 Kebonarum mampu 7 14 87,5% 2 12,5% angan
Jumla
h Skor 67 45
menjawab dengan benar Persen
tase
59,8 40,1
Total 2% 7%
sebanyak 42,85% dan jumlah Sumber : Data Primer Penelitian,
siswa yang menjawab 2014

pertanyaan dengan jawaban Diketahui bahwa siswa


salah sebanyak 57,14%. Hal ini kelas VIII SMP
menunjukkan bahwa tingkat Muhammadiyah 20
pengetahuan siswa kelas VII Kebonarum mampu menjawab
SMP Muhammadiyah 20 dengan benar sebanyak 59,82%
Kebonarum mengenai tingkat dan jumlah siswa yang
pengetahuan mitigasi bencana menjawab pertanyaan dengan
gempa bumi yang terdiri dari 7 jawaban salah sebanyak
parameter masuk kedalam 40,17%. Hal ini menunjukkan

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 8


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

bahwa tingkat pengetahuan Diketahui bahwa siswa


siswa kelas VIII SMP kelas IX SMP Muhammadiyah
Muhammadiyah 20 20 Kebonarum mampu
Kebonarum mengenai tingkat menjawab dengan benar
pengetahuan mitigasi bencana sebanyak 66,07% dan jumlah
gempa bumi yang terdiri dari 7 siswa yang menjawab
parameter masuk kedalam pertanyaan dengan jawaban
kategori “cukup” dan nilai salah sebanyak 33,92%. Hal ini
indeksnya berada diantara menunjukkan bahwa tingkat
33,34 – 66,67%. pengetahuan siswa kelas IX
SMP Muhammadiyah 20
c. Pembahasan hasil analisis Kebonarum mengenai tingkat
pengetahuan mitigasi bencana
data kelas IX :
gempa bumi yang terdiri dari 7
Tabel 4.3 Hasil Riset Kelas IX di
parameter masuk kedalam
SMP Muhammadiyah 20 Kebonarum
kategori “cukup” dan nilai
Jumlah indeksnya berada diantara
Perse Perse
No ntase ntase
Paramet 33,34 – 66,67%.
mor Ben benar Sala salah
er
Soal ar per h per
para para
2. Data Hasil Wawancara
meter meter
Pemaha Pengintegrasian Mitigasi
1 6 75% 2 25% man
Perencan Bencana Gempa Bumi pada
2 7 87,5% 1 12,5% aan awal
Koordina Kurikulum Tingkat Satuan
3 6 75% 2 25% si
Pelaksan Pendidikan (KTSP) khususnya
4 3 37,5% 5 62,5% aan
5 4 50% 4 50% Pelatihan pada mata pelajaran IPS yang
Perencan
aan
tahap terdapat pada Kompetensi Dasar
6 4 50% 4 50% lanjut
Pengemb (KD) 1.1 mendiskripsikan
7 7 87,5% 1 12,5% angan
Jumla
h Skor 37 19 keragaman bentuk muka bumi,
Persen 66,0 33,9
tase
Total 7% 2% proses pembentukan dan
Sumber : Data Primer Penelitian,
dampaknya terhadap kehidupan
2014
di SMP Muhammadiyah 20
Kebonarum :

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 9


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

Tabel 4.4 Hasil Analisis Wawancara


No. Pertanyaan Wawancara Macam Jawaban Hasil Reduksi Alasan yang Dominan
1. Apa yang anda ketahui a. Bencana yang menimbulkan getaran
tentang bencana Gempa di permukaan bumi akibat tumbukkan -
Bumi? lempeng benua dan samudera.
2. Apa yang anda lakukan a. Langsung lari keluar menghindari Berdasarkan hasil di tahap reduksi,
apabila terjadi bencana runtuhan. terdapat satu alasan yang dominan,
Gempa Bumi? Jelaskan! b. Menyelamatkan diri, menyuruh anak- dan dapat disimpulkan sebagai
anak berlindung dibawah meja. berikut alasannya:
c. Menjauh dari bangunan yang mudah 1) karena menyelamatkan nyawa
roboh dan menyelamatkan anak-anak lebih penting.
untuk dibawa ke area yang lapang.
3. Bagaimana cara mengurangi a. Membangun bangunan tahan gempa. Berdasarkan hasil analisis pada
dampak dari bencana Gempa b. Melakukan simulasi. tahap reduksi, terdapat dua alasan
Bumi? yang dominan, yaitu :
1) karena pondasi yang kuat dapat
meminimalisir banguanan yang
roboh.
2) karena sekolahan belum
pernah melakukannya, dan
sepertinya penting agar tahu
4. Apa definisi dari kurikulum? a. Suatu rencana kegiatan pembelajaran.
b. Rancangan yang berisi bahan ajar. -
c. Program belajar untuk siswa secara
sistematis sebagai pedoman untuk
proses KBM.
5. Apakah kurikulum di sekolah a. Belum ada. Berdasarkan hasil di tahap reduksi,
anda sudah memasukkan terdapat satu alasan yang dominan,
materi mitigasi tentang dan dapat disimpulkan sebagai
bencana Gempa Bumi? berikut alasannya:
Jelaskan! 1) Karena belum ada petunjuk
dari dinas ataupun disdasmen.
6. Perlukah memasukkan materi a. Perlu. Berdasarkan hasil di tahap reduksi,
mitigasi bencana gempa bumi terdapat satu alasan yang dominan,
ke dalam kurikulum sekolah? dan dapat disimpulkan sebagai
berikut alasannya:
1) Karena klaten atau khususnya
Desa Basin masuk zona rawan
gempa.

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 10


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

Berdasarkan tabel 4.4 dapat jawaban responden yang menjawab,


disimpulkan pada pertanyaaan langsung lari menghindari
wawancara nomor 1, bahwa reruntuhan apabila terjadi bencana
responden atau guru SMP gempa bumi, dengan alasan karena
Muhammadiyah 20 Kebonarum menyelamatkan nyawa lebih penting.
sudah mengetahui pengertian dari Menurut jawaban di atas, termasuk
gempa bumi, hal ini dapat ke dalam parameter mitigasi menurut
ditunjukkan dengan jawaban Widodo Pawirodikromo yang kedua,
responden sebagai berikut, bencana yaitu perencanaan awal. Jika
gempa bumi adalah bencana yang dikaitkan dengan Kurikulum Tingkat
menimbulkan getaran di permukaan Satuan Pendidikan (KTSP) yang
bumi akibat tumbukkan lempeng digunakan di SMP Muhammadiyah
benua dan samudera. Menurut 20 Kebonarum pada mapel IPS,
jawaban di atas, termasuk ke dalam perencanaan awal seperti tindakan
parameter mitigasi menurut Widodo lari menyelamatkan diri ketika
Pawirodikromo yang pertama, yaitu gempa terjadi, belum diterapkan
pemahaman. Jika dikaitkan dengan pada Kompetensi Dasar (KD) 1.1
Kurikulum Tingkat Satuan dan dapat dilihat pada RPP
Pendidikan (KTSP) yang digunakan (Lampiran 8.).
di SMP Muhammadiyah 20 Melihat dari hasil tabel 4.4.
Kebonarum pada mapel IPS, dapat disimpulkan pada pertanyaan
Pemahaman mengenai gempa bumi wawancara nomor 3, dapat ditarik
sudah diterapkan pada Kompetensi kesimpulan bahwa cara mengurangi
Dasar (KD) 1.1 dan dapat dilihat dampak dari bencana Gempa Bumi
pada RPP (Lampiran 8.). dengan cara yang pertama adalah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat membangun bangunan tahan gempa,
disimpulkan pada pertanyaan nomor karena pondasi yang kuat dapat
2, bahwa responden sudah meminimalisir banguanan yang
mengetahui apa yang akan dilakukan roboh dan cara yang kedua adalah
apabila terjadi bencana gempa bumi, melakukan simulasi, karena dengan
hal ini dapat ditunjukkan dengan alasan sekolahan belum pernah

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 11


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

melakukannya, dan sepertinya memenuhi satu parameter saja yaitu


penting agar tahu. Menurut jawaban pada parameter pemahaman tentang
di atas, termasuk ke dalam parameter penjelasan materi gempa bumi.
mitigasi menurut Widodo SIMPULAN
Pawirodikromo yang keempat, yaitu
Berdasarkan hasil penelitian
pelaksanaan. Jika dikaitkan dengan
tentang tingkat pengetahuan siswa
Kurikulum Tingkat Satuan
dalam mitigasi bencana gempa bumi
Pendidikan (KTSP) yang digunakan
di SMP Muhammadiyah 20
di SMP Muhammadiyah 20
Kebonarum Kabupaten Klaten, maka
Kebonarum pada mapel IPS,
dapat ditarik kesimpulan sebagai
pelaksanaan seperti tindakan untuk
berikut:
membangun rumah tahan gempa
1. Tingkat pengetahuan siswa
belum dijelaskan pada Kompetensi
dalam mitigasi bencana gempa
Dasar (KD) 1.1 dan dapat dilihat
bumi di SMP Muhammadiyah
pada RPP (Lampiran 8.).
20 Kebonarum termasuk
Berdasarkan hasil temuan
kategori cukup yaitu dengan
dari wawancara yang telah melalui
persentase antara 33,34 -
tahap deskripsi, reduksi dan seleksi,
66,66%.
serta mengkaitkan hasil wawancara
2. Berdasarkan hasil wawancara
pada tahap seleksi dengan
dengan kepala sekolah dan 5
Kurikulum Tingkat Satuan
guru, dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan (KTSP) pada mapel IPS
SMP Muhammadiyah 20
Kompetensi Dasar (KD) 1.1, yang
Kebonarum belum
berpedoman pada 7 parameter
mengintegrasikan mitigasi
kegiatan mitigasi bencana gempa
bencana gempa bumi pada
bumi menurut Widodo
Kurikulum Tingkat Satuan
Pawirodikromo. Menunjukkan
Pendidikan (KTSP) khususnya
bahwa RPP yang dibuat belum
pada mata pelajaran IPS yang
merencanakan kegiatan mitigasi
terdapat pada Kompetensi Dasar
yang tepat sesuai parameter mitigasi
(KD) 1.1 mendiskripsikan
bencana gempa bumi, dan hanya

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 12


Tingkat Pengetahuan Siswa dalam Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Smp
Muhammadiyah 20 Kebonarum Kabupaten Klaten

keragaman bentuk muka bumi,


proses pembentukan dan
dampaknya terhadap kehidupan
yang digunakan di SMP
Muhammadiyah 20 Kebonarum.

MIFTAHUL MUTTAQIN, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS 13


DAFTAR PUSTAKA

Klaten Dalam Angka Tahun 2009.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosakarya.

Susanto, AB. 2006. Disaster Management Di Negara Rawan Bencana.Jakarta:


The Jakarta Consulting Group & Tjipta Fondation.

Anda mungkin juga menyukai