Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ILMU PENGETAHUAN ALAM 3

Karakteristik Rangkaian Listrik dan Kawat Penghantar

DisusunOleh :

Ainun Khuluqun Adzim 16312244002

Diyah Palupi Trie Utami 16312244015

Claudia Octavia 16312244037

Restu Pranantyo 16312244046

Sabila Yasaroh 16312244051

Nurul Khoirunnisa 16312244052

Kelas C

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
A. Masalah
1. Rangkaian Listrik
a. Bagaimana cara menyusun amperemeter dan voltmeter dalam suatu rangkaian?
b. Bagaimanakah hubungan antara V dan I dalam suatu rangkaian listrik?
c. Bagaimanakah karakteristik rangkaian listrik dalam menentukan V dan I dengan
rangkaian yang berbeda?
d. Manakah rangkaian yang benar rangkain 1 dan rangkain 2 berdasarkan hasil
pengukuran dan analisis data?
2. Hambatan Listrik
a. Bagaimanakah pengaruh panjang penghantar terhadap besar hambatan?
b. Bagaimanakah pengaruh luas penampang penghantar terhadap besar hambatan?
B. Kajian Pustaka
Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir
dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus
adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi
ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang (Ramdhani, 2005 : 2).
Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori
atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron
bersifat netral) yang dikelilingi oleh elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. Suatu
partikel dapat menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif
apabila menerima elektron dari partikel lain (Ramdhani, 2005 : 2).
Arus listrik mengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu rangkaian
tertutup. Beda potensial yaitu selisih potensial antara dua terminal (ujung) rangkaian listrik.
Arah arus listrik adalah dari titik berpotensial listrik tinggi ke titik berpotensial listrik rendah.
Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen
listrik adalah amperemeter. Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial
listrik yang mengalir melalui suatu komponen listrik adalah voltmeter. Amperemeter harus
dihubungkan seri dengan komponen listrik yang akan diukur kuat arus listriknya, sedangkan
voltmeter harus dihubungkan paralel dengan komponen listrik yang akan diukur beda
potensialnya (Tipler, 2001).
Kawat penghantar memiliki elemen panjang (l). Semakin panjang suatu kawat penghantar,
maka hambatan listriknya (R) juga semakin besar. Sebaliknya, semakin pendek suatu kawat
penghantar, maka hambatan listriknya juga semakin kecil. Semakin besar luas penampang
kawat (A), maka hambatan listriknya (R) semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil luas
penampang kawat, maka hambatan listriknya semakin besar (Tipler, 2001).

Sumber: (Tipler, 2001)

C. Hipotesis
1. Rangkaian Listrik
a. Dalam suatu rangkaian penyusunan amperemeter disusun secara seri, sedangkan
voltmeter disusun secara paralel.
b. Semakin besar V, maka semakin besar I pada suatu rangkain listrik
c. Karakteristik pada rangkaian 1 voltmeter dipasang secara paralel dengan hambatan
yang diukur dan amperemeter dipasang secara seri dengan hambatan dan voltmeter
yang diparalelkan. Sedangkan pada gambar 2 voltmeter dipasang paralel dengan
amperemeter dan hambatan yang diserikan.
d. Pergukuran V dan I yang benar menggunakan jenis rangkaian 1.
2. Hambatan Listrik
a. Semakin panjang penghantar, maka semakin besar nilai hambatannya
b. Semakin luas penampang penghantar, maka semakin kecil nilai hambatannya
D. Alat dan Bahan
1. Rangkaian Listrik
a. Hambatan dan papan rangkaian (breadboard)
b. Kabel penghubung
c. Ampermeter dan voltmeter
d. Baterai
2. Hambatan Listrik
a. Kabel penghubung
b. Ohmmeter
c. Jangka sorong
d. Penghantar dengan berbagai jenis penghantar neclin
e. Penghantar dengan berbagai variasi panjang (L1, L2, L3, L4 dan L5)
f. Penghantar dengan berbagai variasi diameter penghantar (d1, d2 dan d3)
E. Langkah Kerja
1. Rangkaian Listrik
a. Memilih rangkaian listrik gambar 1
b. Merangkai sesuai dengan rangkaian 1
c. Mengukur tegangan (V) dan kuat arus (A) pada rangkaian, lalu mencatat hasil
pengukuran dalam tabel
d. Mengulangi langkah c dengan tegangan (V) yang berbeda (menambahkan baterai)
e. Melakukan analisis untuk rangkaian 1
f. Lakukan langkah a sampai e untuk rangkaian listrik gambar 2
2. Hambatan Listrik
a. Memilih satu jenis penghantar necklin dengan panjang L1 dan diameter d1.
b. Mengukur besar hambatanya dengan ohmmeter dan mencatat hasil pengukuran dalam
tabel.
c. Mengulangi langkah 1 sampai 2 untuk panjang yang berbeda (L2, L3, L4, dan L5)
tetapi diameter tetap d1
d. Mengulangi langkah 1 sampai 3 untuk diameter penghantar yang lain (d2 dan d3)
F. Data Hasil Percobaan
1. Rangkaian Listrik
Tabel 1. Data hasil Percobaan Rangkaian Listrik Gambar 1
No Hambatan (Ω) Jumlah baterai Tegangan (V) Arus Listrik (mA)
1 1 1,57 0,12
10
2 2 1,82 0,185
3 1 1,289 0,06
22
4 2 2,525 0,115
5 1 1,367 0,025
56
6 2 2,727 0,05
Tabel 2. Data hasil Percobaan Rangkaian Listrik Gambar 2

No Hambatan (Ω) Jumlah baterai Tegangan (V) Arus Listrik (mA)


1 1 1,385 0,115
10
2 2 2,620 0,225
3 1 1,397 0,06
22
4 2 2,716 0,115
5 1 1,415 0,025
56
6 2 2,824 0,05
2. Hambatan Listrik
Tabel 3. Data Hasil Percobaan Hambatan Listrik
No Jenis Kawat Panjang Kawat (cm) Diameter Kawat (mm) Hambatan (Ω)
1 60 18,5
2 120 40,0
3 180 0,20 56,7
4 240 70,0
5 300 80,4
6 60 8,9
7 120 17,8
8 Neclin 180 0,35 26,7
9 240 35,5
10 300 44,3
11 60 7,3
12 120 14,0
13 180 0,40 20,8
14 240 16,6
15 300 32,2
G. Pembahasan
Pada pengukuran tegangan, voltmeter dipasang paralel dengan resistor atau komponen
yang akan diukur tegangannya. Untuk keamanan pilih batas ukur terbesar, kemudian
diturunkan sampai diperoleh tampilan yang benar dan mudah dibaca.Arus listrik akan
mengalir jika ada perbedaan potensial pada rangkaian tertutup. Oleh karena itu dalam
pengukuran arus listrik, amperemeter dipasang seri dengan sumber daya dan resistor beban
yang sedang diukur arusnya dan membentuk rangkaian tertutup.
Hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik merupakan karakteristik penting
yang berkaitan dengan berbagai peralatan listrik. Hubungan antara kuat arus (I) dan
tegangan (V) merupakan hubungan yang linear. Sebagaimana seperti bunyi hukum ohm
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)” (Durbin,2005).
Karakteristik rangkaian listrik terbagi menjadi 2, yaitu rangkaian listrik seri dan
rangkaian listrik paralel. Rangkaian listrik seri adalah rangkaian yang tidak memiliki
percabangan. Sedangkan rangkaian paralel adalah rangkaian yang memiliki percabangan.
Menurut Mohamad Ramdhani (2005 : 24) menyatakan bahwa, Hubungan seri Jika salah
satu terminal dari dua elemen tersambung, akibatnya arus yang lewat akan sama besar.
Hubungan paralel Jika semua terminal terhubung dengan elemen lain dan akibatnya
tegangan diantaranya akan sama.
Dalam praktikum ini, praktikan menganlisis besar tegangan dan kuat arus listrik dalam
suatu rangkaian yang di rangkai dengan berbeda. Untuk rangkaian 1 dengan letak
Voltmeter paralel dengan resistor dan letak Ampermeter seri dengan resistor. Untuk
mencari tegangannya menggunakan voltmeter dan kuat arus menggunakan ampermeter.
Hal ini memiliki pengaruh terhadap besar tegangan dan kuat arus yang di peroleh.
Berdasarkan teori yang di ungkapkan oleh Dicky, Arinanda (2011 : 1) dalam pengukuran,
ampermeter diletakkan dalam rangkaian seri. Hal ini disebabkan arus tidak akan berubah
bila melalui rangkain seri, dan akan terbagi bila melewati rangkain yang disusun paralel.
Seperti teori pada hukum kirchoff. Sedangkan voltmeter harus diletakkan dalam rangakain

paralel. Hal ini disebabkan voltase akan sama pada setiap rangkaian pararel, dan akan

berubah dan terbagi pada setiap beban yang dipasang seri. Jadi dalam pengukuran voltase
dan kuat arus, harus di perhatikan dalam peletakkan ampermeter dan voltmeter. Karena
pelatakkan tersebut berpengaruh terhadap besar voltase dan kuat arus.
Dalam praktikum ini, praktikan menganalisis besar tegangan dan kuat arus listrik yang
terdapat pada rangkaian menggunakan voltmeter dan ampermeter dalam satu rangkaian.
Ampermeter pada pengukuran suatu rangkaian diletakkan dalam seri terhadap arus yang
ingin diukur. Hal ini disebabkan arus tidak akan berubah bila melalui rangkain seri, dan
akan terbagi bila melewati rangkain yang disusun paralel. Seperti teori pada hukum
kirchoff. Dan Voltmeter diletakkan dalam paralel pada komponen yang akan diukur
supaya tidak ada arus yang melalui voltmeter. (Ramdhani, 2005 : 20). Maka dalam
praktikum ini berdasarkan teori yang telah praktikan kaji, rangkaian yang benar adalah
rangkaian pada gambar 1. Karena pada gambar ini voltmeter di rangkai paralel dengan
hambatan dan ampermeter dirangkai seri dengan hambatan.
1. Pengaruh panjang penghantar terhadap besar hambatan

Hubungan L (m) dengan R(Ω)


100
R: Besar hambatan

80
60
40
(Ω)

20
0
0 1 2 3 4
L : Panjang Kawat (m)

Berdasarkan data hasil percobaan dan grafik hubungan L dan R, dapat diketahui bahwa
semakin Panjang kawat penghantar, maka hambatan juga semakin besar. Artinya, Panjang
kawat berbanding lurus dengan besar hambatan
2. Pengaruh luas penampang penghantar terhadap besar hambatan
Hubungan A dengan R (Ω)
60
R: besar hambatan (Ω)

40

20

0
0 5E-08 0.0000001 1.5E-07
A: Luas Penampang (m2)

Berdasarkan data hasil percobaan dan grafik hubungan A dan R, dapat diketahui bahwa
semakin luas kawat penghantar, maka hambatan juga semakin kecil. Artinya, luas
penampang kawat berbanding terbalik dengan besar hambatan.
H. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa:

Rangkaian Listrik
1. Dalam pengukuran arus listrik, amperemeter dipasang seri dengan sumber daya dan
resistor beban yang sedang di ukur arusnya dan membentuk rangkaian tertutup.
Sedangkang dalam pengukuran tegangan listrik. Voltmeter dipasang secara paralel
denga resistor atao komponen yang akan diukur tegangannya.
2. Hubungan antara kuat arus dengan tegangan listrik adalah berbanding lurus. Artinya
semakin besar tegangan listriknya, maka besar pula kuat arus listriknya, dan
sebaliknya.
3. Karakteristik pada rangkaian 1 dalam menentukan besarnya V dan I adalah sebagi
berikut:
voltmeter dipasang secara paralel dengan hambatan yang diukur dan amperemeter
dipasang secara seri dengan hambatan dan voltmeter yang diparalelkan. Sedangkan
pada gambar 2 voltmeter dipasang paralel dengan amperemeter dan hambatan yang
diserikan
4. Pengukuran besarnya V dan I yang benar menggunakan rangkaian 1
Hambatan Listrik
Pengaruh panjang penghantar terhadap besar hambatan adalah berbanding lurus.
Artinya semakin panjang kawat penghantar, maka hambatan juga semakin besar.
Sedangkan pengaruh luas kawat penghantar adalah berbanding terbalik. Artinya semakin
luas kawat penghantar, maka habatan juga semakin besar.
I. Masalah Baru
Rangkaian Listrik:
1. Penggunaan Baterai yang berbeda, menimbulkan besar Tegangan listrik yang ada juga
berbeda
2. Pembacaan hasil pengukuran pada multimeter yang disetel menjadi voltmeter dan
amperemeter tidak stabil apabila pemasangan kabel penjebit juga tidak stabil
Hambatan Listrik

1. Terdapat kawat penghantar yang tidak lurus, sehingga menyebabkan tingkat keakuratan
data sedikit tidak tepat

J. Daftar Pustaka
Dicky, Arinanda. 2011. Pengukuran Besaran Listrik. Yogyakarta : Universitas Mercu Buana.
Durbin. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Ramdhani, M. (2005). Rangkaian Listrik. Bandung: STT Telkom.
Tipler, P. (2001). Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Lampiran

Rangkaian Listrik 1 Baterai Gambar 1 Rangkaian Listrik 1 Baterai Gambar 2

Rangkaian Listrik 2 Baterai Gambar 1

Anda mungkin juga menyukai