Anda di halaman 1dari 5

UAS sebagai Indikasi Hasil Capaian Belajar Mahasiswa

Oleh: Sabila Yasaroh (16312244051)

A. Pendahuluan
UAS sebagai indikator hasil capain belajar mahasiswa seharusnya mampu
membuktikan bahwa mahasiswa yang nilai UAS nya baik berarti memiliki tingkat
pemahaman yang baik di bidang Pendidikan IPA. UAS sebagai tolak ukur
keberhasilan capaian belajar mahasiswa diharapkan mampu menjadi indikator atau
menjadi sebuah kesebandingan lurus, dimana jika proses belajar seorang mahasiswa
baik maka nilai UAS nya juga akan baik.
Namun pada kenyataanya, banyak mahasiswa yang pada kesehariannya
memiliki proses belajar yang baik, namun pada saat UAS nilainya menjadi jatuh. Hal
inilah yang patut dijadikan perhatian bagi peserta didik, tenaga pendidik maupun
pemerhati pendidikan lainnya.
Jika dilihat dari kacamata pendidikan, UAS merupakan final suatu
pembelajaran dimana di dalmnya terdapat sebuah proses yang disebut evaluasi
mengenai suatu proses pembelajaran ataupun kegiatan belajar mengajar. Dari UAS ini,
tenaga pendidik harus mampu mneganlisa faktor internal maupun eksternal yang
dialami oleh mahasiswa pendidikan IPA dalam mewujudkan suatu tujuan
pembelajaran.
Terlepas dari hal itu, jika ditilik dari realita yang terjadi, sebagian mahasiswa
masih menganggap UAS sebagai momok dan hanya dipandang sebagai sebuah
ancaman. Entah disadari atau tidak, banyak mahsiswa yang tidak mempersiapkan
UAS dengan baik, bahkan ada yang menerapkan SKS (Sistem Kebut Semalam) atau
justru mengambil jalan pintas untuk membuat contekan dan mencontek teman.
Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan bahwa UAS memiliki
manfaat bagi mahasiswa Pendidikan IPA dan ada faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil capaian belajar mahasiswa Pendidikan IPA. Untuk memenuhi tujuan tersebut,
maka ditulislah makalah yang berjudul UAS sebagai Indikator Hasil Capaian Belajar
Mahasiswa.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa UAS diperlukan bagi mahasiswa Pendidikan IPA?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil capaian belajar mahasiswa?

C. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan:
1. Manfaat UAS bagi mahasiswa Pendidikan IPA.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil capaian belajar mahasiswa.
D. PEMBAHASAN

1. Manfaat UAS untuk Mahasiswa Pendidikan IPA


Ujian akhir semester (UAS) adalah bagian dari evaluasi yang
bertujuan untuk mengukur dan menilai kompetensi mahasiswa, sehingga mahasiswa
dapat melanjutkan pembelajaran ke tingkat lebih tinggi. Tujuan diadakannya ujian
akhir semester ialah sebagai bentuk evaluasi atau tes yang mengukur pencapaian hasil
kompetensi belajar mahasiswa yang diajarkan oleh dosen atau pendidik selama satu
semester. Selain itu, ujian akhir semester juga bisa untuk memantau kemajuan belajar
mahasiswa selama proses belajar berlangsung dan untuk memberikan umpan balik
(feedback) guna penyempurnaan program pembelajaran.
Ujian akhir semester juga mempunyai manfaat antara lain untuk
mengetahui apakah mahasiswa sudah menguasai keseluruhan materi yang
diajarkan, sebagai usaha perbaikan melalui umpan balik (feed back) yang diperoleh
setelah mahasiswa melakukan tes, dan sebagainya. Kajian teori dan hasil penelitian
yang relevan menunjukkan bahwa hasil belajar yang diperoleh dari UAS merupakan
gambaran efektivitas pembelajaran.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Capaian Belajar Mahasiswa Pendidikan


IPA
Sudijono (2012: 32) mengungkapkan hasil belajar merupakan sebuah tindakan
evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir (cognitive domain) juga dapat
mengungkap aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain)
dan aspek keterampilan (psychomotor domain) yang melekat pada diri setiap individu
peserta didik. Ini artinya melalui hasil belajar dapat terungkap secara holistik
penggambaran pencapaian mahasiswa setelah melalui pembelajaran.
Permasalahan-permasalahan yang selama ini diduga menyebabkan hasil belajar
IPA selalu rendah ini diantaranya:
1. motivasi siswa belajar yang masih rendah
2. persepsi siswa mengenai IPA itu memiliki tingkat bahaya yang tinggi
3. media pembelajaran IPA yang terbatas
4. sarana dan pra sarana lab yang tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan
praktikum
5. latar belakang pendidikan siswa yang berbeda-beda
6. dosen belum menemukan cara yang tepat dalam membangun pemahaman awal
siswa dalam mempelajari IPA secara kontekstual.
Westwood (2008: 56) mengungkapkan bahwa tingkat keefektifan seorang
dosen adalah dosen yang tidak hanya berfokus pada salah satu metode mengajar saja.
Ini artinya seorang dosen idealnya tidak boleh terpaku hanya pada satu metode
mengajar saja karena dalam mengajar seorang dosen harus dapat menyesuaikan situasi
dan kondisi agar tercipta pembelajaran yang berkualitas.
Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan sarana penunjang yang
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas keberhasilan pembelajaran seperti yang
diungkapkan Smaldino, et al. (2012: 5) yaitu teknologi dan media yang disesuaikan
dan dirancang secara khusus bisa memberi kontribusi bagi pengajaran yang efektif
dari seluruh peserta didik dan bisa membantu mereka meraih potensi tertinggi mereka.
Ini artinya media dan teknologi memiliki andil yang kontributif untuk dapat
meningkatkan kualitas pengajaran di kelas dan juga dapat membangkitkan potensi
terbaik dari mahasiswa.
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka didapatkan simpulan bahwa media
pembelajaran merupakan alat bantu dengan karakteristik tertentu yang bisa
disesuaikan tergantung konteks pelajaran yang diinginkan untuk menyampaikan pesan
agar tercapai tujuan belajar secara efektif dan efisien.
Uno (2014: 23) mengungkapkan motivasi belajar secara lebih spesifik yaitu
dorongan internal dan eksternal pada peserta didik dengan beberapa indikator atau
unsur yang mendukung. Dorongan yang ada dalam diri peserta didik ini akan
menyertainya dari awal kegiatan belajar sampai ia tersebut merasa cukup untuk
mencapai tujuan belajarnya.
Dorongan motivasi tersebut akan sangat mempengaruhi bagaimana peserta
didik mampu belajar dengan baik. Ini artinya melalui motivasi belajar setiap
mahasiswa dapat mengalami peningkatan seperti bekerja dengan lebih efektif
dan efisien, mengalami peningkatan dalam ketertarikan untuk sekolah dan mencapai
potensi-potensinya secara lebih baik.
Diungkapkan Djamarah dan Zain (2013: 2017) yaitu, setiap proses belajar
mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai di
tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang dicapai.
Hal tersebut menggambarkan bahwa yang dapat menjadi fokus bagi pendidik
adalah bagaimana mengelola pembelajaran sehingga dapat mencapai tingkat hasil
belajar yang diinginkan.
E. Kesimpulan
Berdasarkan tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. UAS diperlukan bagi mahasiswa Pendidikan IPA karena memiliki beberapa
manfaat, yaitu:
a. Untuk mengetahui pencapaian kompetensi di akhir satuan pendidikan.
b. Untuk mengukur pencapaian hasil kompetensi belajar mahasiswa yang
diajarkan oleh dosen atau pendidik selama satu semester.
c. Untuk memantau kemajuan belajar mahasiswa selama proses belajar
berlangsung.
d. Untuk memberikan umpan balik (feedback ) guna penyempurnaan program
pembelajaran.
e. Sebagai gambaran efektivitas pembelajaran.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil capaian belajar mahasiswa.
a. Penggunaan media dalam pembelajaran
b. Dorongan motivasi
c. Pengelolaan dalam pembelajaran

F. Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan buku
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membantu dari pembaca sangat diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Westwood, Peter S. 2008. What Teacher Need to Know About Reading and Writing
Difficulties. Victoria: ACER Press.

Djamarah & Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Smaldino, E. Sharon. 2011. Instructional Technology and Media for Learning.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Uno, Hamzah, dan Nurdin Mohammad. 2012. Belajar dengan Pendekatan


Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik. Jakarta: Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai