“STOIKIOMETRI”
DISUSUN OLEH :
NIM :
JURUSAN : BIOLOGI
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK
REPORT”. Tugas ini dibuat utnuk memenuhi salah satu tagihan tugas mata kuliah yaitu
“KIMIA UMUM”. Saya sangat berharap critical book report ini dapat berguna bagi saya dan
mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah ini.
Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kita semua khususnya dalam materi Stoikiometri sehingga dapat kita
implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya menyadari bahwa tugas critical
book report ini masih jauh dari kesempurnaan. Saya mohon maaf apabila ada kesalahan dan
kekurangan dari pembuatan Critical Book Report (CBR) ini.
Semoga critical book report sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
bagi orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di waktu yang akan datang. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengetahui informasi dari sebuah buku kita dapat memperolehnya dengan
melakukan kegiatan mengkritik sebuah buku. Dengan mengkritik sebuah buku, pembaca
dapat memperoleh informasi penting tidaknya buku tersebut untuk dibaca dengan berbagai
keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada buku tersebut. Mengkritik sebuah buku berarti
menyampaikan informasi mengenai ketetapan buku bagi pembaca. Di dalamnya disajikan
berbagai ulasan mengenai buku yang dikritik dari berbagai segi sudut pandang. Ulasan ini
dikaitkan dengan selera pembaca dalam upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang dapat
dijadikan acuan bagi kepentingannya.
Selain itu mengkritik buku juga dapat menambah wawasan ilmu kita dan mengasah
otak kita untuk berpikir secara kritis dalam menilai sebuah buku yang dijadikan sebagai buku
kritikan. Dalam hal ini, buku yang dikritik adalah buku Sulastri dan Yusnidar tentang
Stoikiometri. Dengan mengkritik buku ini dengan cara membandingkan kedua buku maka
kita dapat mengetahui buku mana yang layak untuk dijadikan buku referensi yang menambah
pengetahuan kita tentang kimia stoikiometri atau sebagai pedoman buku pembelajaran.
1.3 Tujuan
4
1.4 Identitas Buku
Judul Buku 1 : KIMIA DASAR 1
No. ISBN : 978-602-5679-02
Penulis : Dr. Sulastri,M.Si. dan Ratu Fazlia Rahmayani, S.Pd.,M.Sc.
Penerbit : Syiah Kuala University Press
Tahun Terbit : 2017
Edisi : pertama
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
Kota Terbit : Darussalam-Banda Aceh
5
BAB II
BAB IV “STOIKIOMETRI”
A. Uraian Materi
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu ”stoicheon” artinya unsur, dan
”metrei” artinya mengukur. Jadi, stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur.
Pengertian unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel-pertikel atom, ion, molekul atau
elektron yang terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia.
Stoikiometri menyangkut cara (perhitungan kimia) untuk menimbang dan menghitung
zat-zat kimia. Dengan kata lain stoikiometri adalah perhitungan kimia yang
menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi kimia.
a. Menyertakan Persamaan Reaksi Kimia
Dalam menyetarakan persamaan reaksi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
cara langsung, cara matematika, dan cara setengah reaksi atau bilangan oksidasi.
Untuk menyetarakan persamaan reaksi yang biasa dan mudah dapat dilakukan
dengan cara langsung, sedang untuk reaksi yang rumit dapat dilakukan dengan
menggunakan suatu persamaan eliminasi dan substitusi dengan cara permisalan
masingmasing koefisien dengan huruf, juga dapat disetarakan dengan cara
setengah reaksi.
6
Pada suatu reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu
zat lain massa yang tetap atau suatu senyawa selalu terdiri atas unsur-unsur
yang sama dengan perbandingan yang tetap.
Pernyataan yang dinyatakan oleh proust itu dikenal sebagai hukum
perbandingan tetap. Akan tetapi hukum ini tidak berlaku untuk senyawa yang
non-stoikhiometris, misalnya besi (II) oksida, dengan rumus senyawa FeO.
Pada senyawa ini persen berat oksigen bergantung pada teknik pembuatannya.
f) Hipotesis Avogadro
Amadeo Avogadro merupakan pakar kimia yang berasal dari Italia.
Berdasarkan fakta yang ditemukan oleh Gay-Lussac pada tahun 1811 ia
7
mengajukan hipotesis barunya saat itu. Hipotesis Avogadro dikenal dengan
nama “teori molekul”. Hipotesis Avogado menyatakan bahwa:
Gas-gas yang volumenya sama, jika diukur pada suhu dan tekanan sama,
yang mengandung jumlah molekul yang sama.
Hipotesis ini didasarkan pada sejumlah material yang berasal dari jenis
gas yang sama dengan volume yang berbeda dan pada material gas yang
volumenya sama tetapi jenis gasnya berbeda.
n gas I = n gas II
Menurut Avogadro, 1 volume gas hidrogen akan mengandung jumlah
molekul sama banyak dengan 1 volume gas klorin. Jika perbandingan antara
keduanya 1:1, penjelasan Avogadro untuk reaksi pembentukan gas hidrogen
klorida bila mengikuti hukum dikemukan gay Lussac adalah sebagai berikut.
g) Hukum Boyle
Pada suhu tetap hasil kali tekanan dan volume suatu gas selalu tetap.
P1V1 = P2V2 atau P V = Konstan
dimana : P = tekanan (atm), V = volume (liter)
Hukum Boyle hanya berlaku dalam kondisi 1. suhu gas tetap; 2. gas berada
dalam ruang tertutup; 3. tidak terjadi reaksi kimia; 4. tidak terjadi perubahan
wujud gas.
h) Hukum Boyle-Gaylussac
Hasil kali tekanan dan volume dibagi suhu mutlak pada suatu gas selalu tetap.
Hukum ini dapat digunakan untuk menghitung volume gas di luar keadaan
standar yang dinyatakan dengan rumus:
8
P1 V 1 P2 V 2
=
T1 T2
i) Hukum Dalton Tentang Tekanan Persial
Dalton menyelidik tentang kelembaban dan udara basah, yakni
campuran udara dengan uap air. Ia menemukan hubungan dengan
menganggap masing-masing gas dalam campuran berperilaku independen satu
sama lain.Tekanan total dari campuran berbagai macam gas sama dengan
jumlah tekanan parsial dari gas-gas yang saling bercampur tersebut.
PTotal = P1 + P2 + P3
Persamaan Gas Ideal :
PV = n R T
Persamaan Dalton menggambarkan bahwa dalam campuran gas
masing-masing komponen memberikan tekanan yang independen satu sama
lain. Walaupun ada beberapa gas dalam wadah yang sama, tekanan yang
diberikan masing-masing tidak dipengaruhi oleh kehadiran gas lain.
Bila fraksi molar gas A, xA, dalam campuran xA = nA/(nA + nB), maka pA
dapat juga dinyatakan dengan xA.
pA = [nA/(nA + nB)]P
Dengan kata lain, tekanan parsial setiap komponen gas adalah hasil
kali fraksi mol, xA, dan tekanan total P. Tekanan uap jenuh (atau dengan
singkat disebut tekanan jenuh) air disefinisikan sebagai tekanan parsial
maksimum yang dapat diberikan oleh uap air pada temperatur tertentu dalam
campuran air dan uap air. Bila terdapat lebih banyak uap air, semua air tidak
dapat bertahan di uap dan sebagian akan mengembun.
9
2.2 RINGKASAN BUKU KEDUA (PEMBANDING)
BAB VI “STOIKIOMETRI”
A. Pengertian
Stoikiometri di dalam ilmu kimia, (kadang disebut stoikiometri reaksi agar
membedakannya dari stoikiometri komposisi) ialah ilmu yang mempelajari dan
menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia . Kata
ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran).
B. Bilangan Avogadro
Bilangan Avogadro (lambang: L, atau NA), juga dinamakan sebagai tetapan
Avogadro atau konstanta Avogadro, adalah banyaknya "entitas" (biasanya atom atau
molekul) dalam satu mol, yang merupakan jumlah atom karbon-12 dalam 12 gram
(0,012 kilogram) karbon-12 dalam keadaan dasarnya. Perkiraan terbaik terakhir untuk
angka ini adalah 6,02 x 1023 / mol
D. Konsep Mol
Untuk menyatakan jumlah penyusun suatu zat, dipergunakan suatu satuan
jumlah zat yaitu mol. Satu mol zat ialah sejumlah zat yang mengandung 6.0225× 10 23
butir partikel (sejumlah bilangan avogrado). Jadi, bilangan avogrado merupakan
“factor penghubung A” antara jumlah mol zat dengan jumlah partikel yang
dikandung zat.
jumlah partikel jumlah partikel
jumlah mol= =
bilangan avogadro 6,0025 x 10
23
10
E. Rumus Molekul Dan Rumus Empiris
a. Rumus Molekul
Suatu rumus yang menyatakan tidak hanya jumlah relative atomatom dari
setiap elemen, tetapi juga menunjukkan jumlah actual atom setiap unsur penyusun
dalam suatu molekul senyawa. Misalnya, kita kenal benzene mempunyai rumus
molekul C6H6. Artinya benzene tersusun dari 6 buah atom C dan 6 buah atom H.
b. Rumus Empiris
Rumus empiris atau rumus sederhana menyatakan perbandingan mol unsur-
unsur dalam suatu senyawa. Untuk menentukan rumus empiris, diperlukan
perbandingan mol atau unsu-unsur penyusun. Rumus empiris diperoleh dari
pengukuran hasil pecrobaan % susunan senyawa. Misalnya, pada senyawa
benzena, dengan rumus molekul C6H6 mempunyai rumus empiris (CH)n karena
perbandingan mol antara C dan H adalah 6:6 atau bila disederhanakan = 1:1.
Artinya dari rumus empiris tersebut dapat diperoleh senyawa lain dengan
mengubah factor n, misalnya :
(CH)2 =C2H2.
11
BAB III
PEMBAHASAN
Kekurangan: Dari segi fisik buku kimia ini memiliki kelemahan pada
ketebalan halaman. Ketebalan pada halaman membuat buku ini menjadi
sedikit berat ketika harus dibawa-bawa.
b. Buku Kedua
Kelebihan: Materi yang terdapat dalam buku ini lengkap karena disertai
dengan contoh soal, kalimat yang digunakan sangat efektif dan mudah
dipahami, chapter per chapter sangat ditata dengan rapi.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Stoikiometri ialah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari
reaktan dan produk dalam reaksi kimia .
Konsep mol digunakan untuk menentukan rumus kimia suatu senyawa, baik rumus
empiris maupun rumus molekul.
Koefisien reaksi: perbandingan mol seluruh zat yang ada pada persamaan reaksi, baik
reaksi ruas kiri maupun hasil di ruas kanan.
Hukum Avogadro: pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang bervolume sama
akan memiliki mol yang sama.
4.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Sulastri & Ratu F.R. 2017. KIMIA DASAR I. Darussalam-Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press.
14