PENGUKURAN KETINGGIAN
Oleh:
KELAS: 1 KC
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
B. MANFAAT ..................................................................................................... 1
C. RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 1
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 31
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MANFAAT
C. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bejana berhubungan adalah beberapa bejana berisi cairan homogen yang saling
terhubung dan memiliki tinggi permukaan cairan yang sama tanpa terpengaruh
oleh ukuran dan volume tiap bejana. Bila cairan ditambahkan pada salah satu
bejana, tinggi permukaan pada setiap bejana akan berubah dan kembali sama
tinggi. Fenomena ini merupakan bagian dari Hukum Stevin dan terjadi karena
tekanan hidrostatis. Konsep ini antara lain digunakan dalam pembuatan waduk
dan menara air.
Rumus: PA = PB
ρ1 . h1 = ρ2 . h2
ρ1 . g. h1 = ρ2 . g . h2
Keterangan:
ρ1: massa jenis zat cair 1 (kg/m3)
ρ2: massa jenis zat cair 2 (kg/m3)
h1: ketinggian zat cair 1 (m)
h2: ketinggian zat cair 2 (m)
Hukum Hidrostatika yang dinyatakan : “Tekanan hidrostatik di semua titik yang
terletak pada satu bidang mendatar di dalam satu jenis zat cair besarnya sama.”
2
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa tekanan dari fluida yang bergerak seperti
udara berkurang ketika fluida tersebut bergerak lebih cepat. Hukum Bernoulli
ditemukan oleh Daniel Bernoulli, seorang matematikawan Swiss yang
menemukannya pada 1700-an. Bernoulli menggunakan dasar matematika untuk
merumuskan hukumnya.
1
Rumus: p + ρgh + 2ρv2 = konstan
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Jatuh Bebas : gaya berat
merupakan gaya gravitasi yang bekerja pada benda, di mana arahnya selalu tegak
lurus menuju permukaan bumi
Rumus: EM = EP + EK
EM = EP + 0
EM = EP
3
Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak parabola
Hukum kekekalan energi mekanik juga berlaku ketika benda melakukan
gerakan parabola:
Ketika benda hendak bergerak (benda masih diam), Energi Mekanik yang
dimiliki benda sama dengan nol. Ketika diberikan kecepatan awal sehingga benda
melakukan gerakan parabola, EK bernilai maksimum (kecepatan benda besar)
sedangakn EP bernilai minimum (jarak vertikal alias h kecil). Semakin ke atas,
kecepatan benda makin berkurang sehingga EK makin kecil, tetapi EP makin besar
karena kedudukan benda makin tinggi dari permukaan tanah. Ketika mencapai
titik tertinggi, EP bernilai maksimum (h maksimum), sedangkan EK bernilai
minimum (hanya ada komponen kecepatan pada arah vertikal).Ketika kembali ke
permukaan tanah, EP makin berkurang sedangkan EK makin besar dan EK bernilai
maksimum ketika benda menyentuh tanah. Jumlah energi mekanik selama benda
bergerak bernilai tetap, hanya selama gerakan terjadi perubahan energi kinetik
menjadi energi potensial (ketika benda bergerak ke atas) dan sebaliknya ketika
benda bergerak ke bawah terjadi perubahan energi potensial menjadi energi
kinetik.
4
Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Getaran Pegas
Getaran pegas terdiri dari dua jenis, yakni getaran pegas yang diletakan
secara horisontal dan getaran pegas yang digantungkan secara vertikal. Sebelum
kita membahas satu persatu, perlu anda ketahui bahwa Energi Potensial tidak
mempunyai suatu persamaan umum yang mewakili semua jenis gerakan, seperti
EK. Persamaan EK tersebut bersifat umum untuk semua jenis gerakan, sedangkan
Energi potensial tidak. Persamaan EP = mgh merupakan persamaan EP gravitasi,
sedangkan EP elastis (untuk pegas dkk),
Hukum Archimides
jika sebuah benda tercelup seluruh atau sebagain di dalam zat cair (fluida)
akan mengalami gaya ke atas yang besarnya adalah sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan.
Gaya Buoyancy
Buoyancy atau Daya Apung adalah gaya tekan keatas yang diberikan
oleh fluida terhadap bobot benda yang dicelupkan, sesuai dengan Hukum
Archimedes yang menyatakan, jika suatu benda dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan
keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Alat ukur ketinggian adalah suatu alat ukur yang digunakan sebagai
indikator terjadinya perubahan ketinggian pada peralatan proses. Beberapa
contoh alat ukur ketinggian adalah altimeter dan theodolite.
3.1.1 Altimeter
a. Definisi Altimeter
6
Altimeter adalah altimeter yang banyak ditemukan di sebagian besar
pesawat terbang, selain alat navigasi lainnya seperti peta, kompas
magnetik, atau penerima GPS.
7
● Atur jarum skala ketinggian pada posisi 0 (nol) meter, dengan
cara menarik keatas sambil memutar tuas pengatur (pemutar
kecil).
● Pindahkan (bawa) altimeter ke tempat / lokasi lain yang akan
diukur ketinggiannya. (alat ini mempunyai ketelitian s/d 1 meter)
● Cari ketinggian (y) tempat tersebut dengan cara memutar /
mengatur jarum indicator naik-turun hingga posisinya tepat
ditengah. Baca jarum penunjuk skala ketinggian.
8
3.1.2 Theodolite
a. Definisi Theodolite
9
Dengan berpedoman pada posisi dan pergerakan benda-
benda langit dan bantuan satelit-satelit GPS, theodolit dapat
menunjukan suatu posisi hingga satu detik busur (1/3600°). Alat ini
dilengkapi dengan teropong yang mempunyai pembesaran lensa
yang bervariasi.
10
3.1.3 Waterpass
a. Definisi Waterpass
11
c. Cara Penggunaan Waterpass
12
3.1.4 Height Gauge
13
height gauge mampu mengukur diameter luar dan dalam dari sebuah
lubang dalam posisi horisontal.
14
3.1.5 Seilometer
a. Definisi Seilometer
15
d. Cara Penggunaan Seilometer
t = 50.9 ms
Maka, hubungan antara “time delay” (t) dan ketinggian backscattering (h)
:
𝒄𝒙𝒕
h= 𝟐
16
3.1.6 Meteran
Gambar. Meteran
a. Definisi Meteran
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa
disebut juga sebagai Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa
digulung, dengan panjang 25 – 50 meter. Meteran ini sering
digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan.
Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm. Roll Meter
ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis.
Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau
inch. Pita ukur atau Roll Meter tersedia dalam ukuran panjang 10
meter, 15 meter, 30 meter sampai 50 meter. Pita ukur umumnya
dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.
17
ketika sedang melakukan pengukuran, dan pita tidak lepas ketika
mengukur.
Posisi arah pandangan kedua mata harus lurus dan tepat ke Roll
meter.
Lihat ada skala yang ada pada roll meter.
Baca hasilnya.
18
3.1.7 Displacer torsi
19
angular pada displacer rod dan menyebabkan torque tube memuntir
setiap kali terjadi perubahan level.
20
3.1.8 Stadiometer
Gambar. Stadiometer
a. Definisi Stadiometer
21
3.1.9 Haga Altimeter
22
c. Cara Penggunaan Haga Altimeter
Pilih kejauhan sesuai dengan skala yang ada yaitu antara 15, 20,
25, atau 30 meter dari pohon, di mana poin yang dibidik (misalnya
ujung pohon) dapat dilihat. Ukur jarak horizontal yang dipilih dari
pangkal pohon.
Pilih skala jarak yang sesuai pada batang berputar.
Lepaskan pointer dengan menekan tombol di bagian samping
instrumen.
Bidik pangkal pohon (atau bisa juga tinggi pohon pada tinggi 1,3
meter), lalu tekan tombol pengunci. Baca angka yang muncul pada
skala (a). Catat agar tidak lupa.
Tekan tombol pointer (tombol pelepas kunci).
Kemudian bidik ujung pohon, lalu tekan tombol pengunci. Baca
angka yang muncul pada skala (b). Catat agar tidak lupa.
Kemudian hitung dengan prinsip hitung Clinometer
23
3.1.10 Smart Sensor AR600E
24
3.1.11 Peilschaal
Gambar. Peilschaal
a. Definisi Peilschaal
25
3.1.12 Klinometer
a. Definisi Klinometer
26
c. Cara Penggunaan Klinometer
27
3.2 Macam-Macam Metodhe Pengaplikasian Pengukuran Ketinggian
b. Constant Displacement
c. Variable Displacement
d. Differential Pressure
28
Prinsip kerja:
Pemetaan PoligonTertutup
29
Penggambaran poligon dilakukan secara numerik (koordinat)
maupun Azimuth garis, yaitu dengan :
30
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Alat ukur ketinggian ada beberapa macam, misalnya altimeter dan theodolite.
2. Tekanan udara,magnet bumi dan gelombang berpengaruh besar dalam
perhitungan ketinggian.
3. Ketinggian dapat ditentukan berdasarkan pengukuran tekanan atmosfer, maka
semakin besar ketinggian maka tekanan lebih rendah.
4. Satuan yang digunakan altimter (alat ukur ketinggian) adalah meter dpl (hPa atau
Hg) dan satuan theodolite bias dibaca hingga satuan detik (s).
31
DAFTAR PUSTAKA
http://www.instrumentasi.info/2014/10/instrumentasi-level-measurement-alat-
ukur-ketinggian.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Alat_ukur
http://rev-all.blogspot.co.id/2014/11/komparasi-3-aplikasi-pengukur-
ketinggian-lokasi-dari-dasar-laut.html
http://news.ralali.com/apa-itu-altimeter-dan-apa-fungsinya/#
https://id.wikipedia.org/wiki/Teodolit
http://teknologi.galihpamungkas.com/2015/09/11/alat-pengukur-ketinggian-
tanah/#
https://aldy-syahputra.blogspot.co.id/2013/11/macam-macam-ilmu-ukur-
tanah-dan.html
http://tarrymunawiru.blogspot.co.id/2015/01/sistem-kerja-theodolit.html
https://www.google.co.id/search?espv=2&q=theodolite+adalah&spell=1&sa=X
&ved=0ahUKEwi9ksLb-tLPAhWEtY8KHTzjAOgQvwUIGSgA&biw=1366&bih=662
http://alatukur.web.id/meteran-fungsi-dan-cara-penggunaanya/
http://alatukur.web.id/waterpass-fungsi-dan-cara-penggunaanya/
https://ekoharsono.wordpress.com/2012/10/17/mengenal-instrumentasi-5-
pneumatic-device-pneumatic-controller-level/
https://indo-digital.com/alat-ukur-ketinggian-kabel-ultrasonic-smart-sensor-
ar600e.html
http://su-hrman.blogspot.co.id/2011/09/mengukur-tinggi-pohon-dengan-
klinometer.html
https://konsulselam.wordpress.com/2013/05/13/buoyancy/
32