Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN

PENGUKURAN
HUMIDITAS

Oleh:
1
2
3
4
5
6
7

Annadiya Morlina
Canna Suprianova
M. Bahrul Ulumuddin
Millahi Nur Syafaah
Riska
Tri Utami Putri
Vinta Mefisa

061330401007
061330401009
061330401012
061330401017
061330401023
061330401026
061330401028

KELAS : 2KD
KELOMPOK : 2
DOSEN PEMBIMBING : Yuniar, S.T., M. si.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN 2013/2014

TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat:

Mengukur temperatur bola basah maupun temperatur bola kering.


Mencari humidifitas dengan menggunakan grafik.
Mencari relatif humidifitas dengan menggunakan grafik.

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat yang digunakan

Seperangkat alat TM
Termometer bola basah
Termometer bola kering
Gelas kimia 250 ml

1 buah
1 buah
1 buah

Bahan yang digunakan

Aquadest
Tissue
Kasa
Gunting

DASAR TEORI
Temperatur bola kering dan temperatur bola basah dalam pemprosesan sering
diperlukan untuk menentukan uap air di dalam aliran gas. Operasi ini lebih dikenal
dengan proses humidifikasi. Penggunaan yang paling sederhana dan luas dalam
proses humidifikasi adalah proses pengeringan padatan basah dengan pengukuran
jumlah kandungan air dan pemakaian Ac. Untuk menentukan relatif humidifitas dan
humidifitas dari campuran air-uap digunakan grafik humidifikasi.
Cara penggunaan grafik humidifikasi adalah buat garis perpotongan antara
temperatur bola kering dan bola basah dari titik perpotongan tarik garis sampai
memotong garis relatif humidifitas sedangkan untuk menentukan humidifitas tarik

garis perpotongan temperatur bola kering dan bola basah sampai memotong garis
humidifitas.
Humidifitas (kelembaban) adalah nilai kuantitas air yang terkandung dalam
udara lembab. Nilai tersebut dapat ditampilkan sebagai Humiditas absolut (mv)
Rasio Humidifitas dan Humidifitas relatif 0. Humiditas absolut mv: total massa uap
air yang terkandung dalam suatu sistem campuran udara lembab dalam suatu
kuantitas volume tertentu. Humiditas relatif (lebih dikenal dalam meteorologi
sebagai relatif humiditi-RH) adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air
aktual terhadap tekanan parsial uap air pada keadaan saturasi dengan suhu yang sama
(suhu tabung kering).
Rasio humiditas (Humiditas spesifik) xv didefinisikan sebagai rasio jumlah
massa air yang terkandung dalam setiap satuan massa udara kering. Rasio humiditas
dalam udara lembab memiliki nilai antara xv = 0 (udara kering) dan nilai maksimum
xv = xvs (udara saturasi atau jenuh). Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di
udara pada suhu tertentu dibandingkan dengan uap air maksimum yang udara
mampu menahan tanpa itu kondensasi, pada suhu tertentu.
Humiditas saturasi didefinisikan melalui persamaan :
Hs =

Dimana : Hs = Humiditas saturasi ( kg/kg dry air)


Ps = Tekanan uap air pada suhu ts
P = Tekanan absolut

Persen relatif humiditas ( % RH ) persamaannya :


%RH =

Dimana %RH = % Humiditas saturasi


Ps = Tekanan uap air pada suhu ts
P = Tekanan absolute

Termometer bola basah ( wet-bulb ) merupakan suhu yang didapat bila udara
didinginkan pada tekanan konstan sampai jenuh ( 100% kelembaban ) oleh
penguapan air dengan panas laten yang berasal dari udara tersebut.

Temperatur bola kering merupakan suhu yang diperoleh dari pengukuran suhu
yang terjaga dari sinar matahari dan embun ( udara bebas )
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap
air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh
atmosfer, yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini
merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim
Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu
bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang
melayang-layang di udara. Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah,
sedangkan awan melayang-layang di angkasa. Banyaknya uap air yang di kandung
oleh hawa tergantung pada temperatur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelembapan :
1. Ketingian Tempat
Apabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi
karena suhunya rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya semakin
tinggi dan kelembabannya pun menjadi rendah.
2. Kerapatan Udara Kerapatan udara.
Ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila kerapatan udara pada
daerah tertentu rapat maka kelembabanya tinggi. Sedangkan apabila kerapatan udara
di suatu daerah renggang maka tinggkat kelembabannya juga rendah. Diketahui pula
antara kerapatan,suhu,dan ketinggian tempat juga saling berkaitan..
3. Tekanan Udara.
Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila takanan
udara pada suatu daerah tinggi maka
kelembabanya juga tinggi,hal ini disebabkan oleh kapasitas lapang udaranya yang
rendah.
4. Radiasi Matahari.

Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan air di


udara yang tingkatannya tinggi sehingga kelembaban udaranya semakin besar.
5. Angin
Adanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air laut
menguap ke udara. Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air dan
terjadi pembentukan awan.
6. Suhu
Apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan sebaliknya
apabila suhu rendah maka kelembaban tinggi. Dimana hal ini antara suhu dan
kelembaban ini juga berkaitan dengan ketinggian tempat.
7. Kerapatan Vegetasi
Jika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka kelembabannya
juga tinggi hal ini di sebabkan oleh adanya seresah yang menutupi pada permukaan
tanah sangat besar sehingga berpengaruh pada kelembabannya.Bahkan sebaliknya
apabila kerapatannya jarang maka tinggkat kelembabannya juga rendah karena
adanya seresah yang menutupi permukaan tanah ini sedikit
PROSEDUR KERJA

Menyiapkan alat TM dengan menggunakan blower


Menyiapkan termometer bola basah dengan cara membungkus ujung

termometer dengan kain kasa atau tisue dan di lilit isolasi bening.
Menghidupkan blower pada alat TM
Mencelupkan termometer bola basah ke dalam gelas kimia yang berisi air
Mengukur temperatur bola basah dan bola kering secara bersamaan selama
lebih kurang 5 menit

DATA PENGAMATAN
Percobaan

Bola Basah

Bola Kering

To

T1

T0

T1

29

31

37

61

30

31

38

60

28

31

37

59,5

29

30

38

59

29

30

37

62

30

31

37

59

=30,67

Ctt: T0=T1=OC

=60,08

ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan humiditas kali ini bertujuan untuk mengamati kandungan air
yang ada dalam udara. Percobaan dilakukan sebanyak 6 kali. Masing-masing
percobaan dilakukan selama 10 menit. Hal tersebut guna melihat nilai pada skala
thermometer (boala basah dan bola kering).
Pada thermometer bola basah, digunakan tissue yang dililit pada ujung
thermometer yang kemudian dicelupkan dalam air. Temperature yang didapat dari
pengukuran menggunakan bola basah lebih kecil bila dibandingkan dengan
temperature yang didapat dari pengukuran menggunakan bola kering. Hal tersebut
dikarenakan pengaruh kelembaban dari tissue yang dililitkan pada ujung
thermometer.
Pengukuran menggunakan bola kering dan bola basah memiliki perubahan
suhu yang tidak stabil (mengalami peningkatan dan penurunan suhu). Hal tersebut
disebabkan oleh suhu udara yang dihembuskan oleh blower dari alat TM.

KESIMPULAN

Temperature yang terbaca pada alat pengukuran menggunakan bola basah


lebih kecil dibandingkan pengukuran menggunakan bola kering.
Kelembaban yang dialami pada bola basah yang dikarenakan adanya lilitan
tissue pada ujung thermometer yang kemudian dicelupkan ke air dapat
memengaruhi suhu yang terukur oleh thermometer.
Humiditas relatif adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air
aktual terhadap tekanan parsial uap air pada keadaan saturasi dengan suhu
yang sama (suhu tabung kering).

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2014.Penuntun Praktikum Instrument dan Pengukuran. Palembang:
Politeknik Negeri Sriwijaya.
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai