PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kelembaban merupakan salah satu faktor lingkungan abiotik yang
berpengaruh terhadap aktifitas organisme di alam, dimana kelembaban
adalah salah satu unsur penting bagi manusia, hewan dan tumbuhan
yang menentukan bagaimana makhluk tersebut dapat beradaptasi
dengan kelembaban yang ada di lingkungannya. Kelembaban adalah
konsentrasi uap air di udara. Angka konsentrasi ini dapat diekspresikan
dalam kelembaban absolut, spesifik dan relatif. Alat ukur kelembaban
disebut higrometer.
Kelembaban udara dapat dinyatakan oleh tekanan uap air oleh
koefisien hygrometrik/kelembaban relatif atau temperatur titik embun
karena sesungguhnya tekanan uap tidaklah cukup mencirikan
kelembaban sebenarnya. Ada banyak hal yang menunjukkan akan
kelembaban itu sendiri. Namun, secara umum semakin bertambah
ketinggian maka kelembaban udara juga akan semakin tinggi. Keadaan
udara di Indonesia rata- rata adalah lembap. Di dataran rendah dekat
pantai, rawa-rawa dan sungai- sungai besar, kelembapan udaranya
relatif tinggi yaitu di atas 60%, sedangkan di daerah-daerah yang
tinggi di lereng gunung, kelembapan udara itu relatif lebih rendah.
Kelembapan udara yang tinggi, lebih memungkinkan terjadinya hujan,
dibandingkan dengan kelembapan udara yang rendah.
I.2 Tujuan
Mempelajari cara penentuan RH ruangan dengan menggunakan kurva
psikometrik.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Kelembaban relatif didefinisikan sebagai perbandingan fraksi molekul
uap air di dalam udara basah terhadap fraksi molekul uap air jenuh pada
suhu dan tekanan yang sama, atau perbandingan antara tekanan persial uap
air yang ada di dalam udara dengan tekanan jenuh uap air yang ada pada
temperatur yang sama. Kelembaban relatif dapat dikatakan sebagai
kemampuan udara untuk menerima kandungan uap air, jadi semakin besar
RH semakin kecil kemampuan udara tersebut untuk menyerap uap air.
Pengerian lain, Kelembaban udara relatif (atau RH, Relatif Humidity),
adalah rasio antara tekanan uap air aktual pada temperatur tertentu dengan
tekanan uap air jenuh pada temperatur tersebut. Alat untuk mengukur
kelembaban adalah higrometer yang menggunakan temperatur suhu bola
kering dan temperatur suhu bola basah. Cara penggunaannya dengan
meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu
dan bacalah skalanya. Dengan cara pengukuran kelembaban (suhu bola
basah-suhu bola kering) setelah mengetahui selisihnya maka kelembaban
dapat dilihat pada tabel kelembaban relatif yang telah ditentukan.
Menentukan kelembaban relatif % dari suhu bola kering dan suhu bola
basah adalah dengan melihat perhitungan berikut:
%Kelembaban Relatif = Suhu Bola Kering Suhu Bola
Basah
Tabel kelembaban relatif (RH) (%) dari suhu bola kering dan bola basah.
Suhu
Selisih suhu bola kering dan bola basah (0C)
bola
kering
(0C)
40
39
38
37
36
35
34
33
32
31
30
10
11
12
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
94
94
94
94
93
93
93
93
93
93
92
88
88
88
88
87
87
87
86
86
86
85
82
81
81
81
80
80
80
80
79
79
79
76
76
76
75
75
74
74
73
73
73
72
71
71
70
70
69
69
68
67
67
66
65
66
65
65
64
64
63
62
62
61
60
59
61
60
60
59
59
58
57
56
55
54
53
56
55
54
54
53
52
51
50
50
49
48
52
51
50
49
48
47
46
45
44
43
42
47
46
45
44
43
42
41
40
39
38
37
43
42
40
39
38
37
36
35
34
33
32
39
38
37
36
35
33
32
31
30
29
27
29
28
27
26
25
24
23
22
21
100
100
100
100
100
100
100
100
100
92
92
92
92
92
91
90
90
90
III.
METODE PRAKTIKUM
III.1
78
78
77
77
76
76
75
74
73
71
71
70
70
69
68
67
67
66
65
64
63
63
62
61
60
59
58
59
58
57
56
55
54
53
52
50
52
51
50
49
48
47
45
44
43
47
45
44
43
42
40
38
37
36
41
40
38
37
36
34
32
31
29
36
34
32
31
30
28
26
24
22
31
29
27
26
24
22
20
18
16
25
23
22
20
18
16
14
12
9
Bahan
III.2
III.3
85
85
84
84
84
83
83
82
82
Desikator
Hasil
IV.2
Termometer
Suhu
Bola Kering
31 oC
Bola Basah
30 oC
Pembahasan
Berdasarkan
percobaan
yang
dilakukan,
diketahui
bahwa
bola
kering
(0C)
31
10
11
12
100
93
86
79
73
66
60
54
49
43
38
33
29
Berikut
ini
adalah
kurva
psikrometrik
yang
membantu
V.
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :
V.2 Saran
Percobaan penentuan kelembaban relatif sebaiknya dikerjakan
menggunakan
alat
DAFTAR PUSTAKA
http://sustainabilityworkshop.autodesk.com/buildings/psychrometric-charts. Diakses
tanggal 15 April 2016.
Sianturi H. 2012. Pengukuran Suhu dan Kelembaban Udara. https://onoe21.word
press.com/laporan-agroklimatologi-tentang-stasiun-klimatologi/pengukuran-suhu-dan
-kelembaban-udara/. Diakses tanggal 15 April 2016.
Putra D. 2013. Higrometer dan Kelembaban Relatif. http://www.academia.edu/
8033212 /Higrometer-dan-kelembaban-relatif. Diakses tanggal 15 April 2016.