Oleh:
Fahmi Faisal R
Amalia Indrawati
Adryan Fahri Z
21060113083017
21060113083018
21060113083019
A. PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut dan lebih terperinrinci mengenai sensor
kelembaman yang berfungsi dibidang pengering mesin cuci. Dimana saat ini pengembangan
produk teknologi yang sangat pesat mengakibatkan banyak kemudahan yang diperoleh oleh
manusia. Salah satunya adalah dengan adanya mesin cuci yang disertai dengan pengering
sehingga waktu yang diperukan untuk mengeringkan pakaina menjadi lebih singkat dikarenakan
sudah dilengkapi dengan pengering. Jadi para konsumen mesin cuci dengan pengering tidak
terlalu bergantung kepada cahaya matahari lagi.
Mesin Pengering sendiri merupakan mesin pengering pakaian setelah
proses pencucian dengan menggunakan mesin cuci. Mesin pengering ini biasanya
tergabung dalam satu paket mesin cuci, dan banyak masyarakat yang lebih
menyukai dan memilih mesin cuci yang dilengkapi dengan mesin pengering di
dalamnya. Biasanya mesin pengering ini banyak di miliki oleh para pengusaha
jasa laundry, karena dapat memudahkan dan mempercepat proses laundry yang
sedang dilakukan. Apalagi cuaca tidak bisa di prediksikan, kadang siang panas
terik namun sore hari hujan lebat dengan angin. Sehingga susah untuk dapat
mengeringkan pakaian dengan bantuan sinar matahari.
memiliki
kelembaban yang cukup tinggi. Oleh karena itu, informasi mengenai kelembaban
udara pada suatu area tertentu menjadi sesuatu hal yang penting untuk diketahui
karena menyangkut efek - efek yang ditimbulkannya.
dan
material
telah
dikembangkan
sebagai
sensor
kelembaban
II.
Dasar Teori
Kelembaban
Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang
disebabkan oleh adanya uap air. Tingkat kejenuhan sangat dipengaruhi oleh
temperatur. Grafik tingkat kejenuhan tekanan uap air terhadap temperatur
diperlihatkan pada gambar berikut :
Kelembaban adalah ukuran jumlah uap air di udara, jumlah uap air mempengaruhi
proses-proses fisika, kimia dan biologi di alam, oleh karena itu akan mempengaruhi lingkungan.
Jika besarnya kandungan uap air melebihi atau kurang dari kebutuhan yang diperlukan maka
akan menimbulkan gangguan atau kerusakan. Saat ini banyak alat ukur kelembaban yang telah
dikembangkan, salah satu yang biasa digunakan adalah alat untuk mengukur kelembaban udara
yang disebut higrometer. Namun seiring dengan perkembangan kebutuhan akan kecepatan,
keakuratan dan ketelitian hasil pengukuran yang lebih tinggi maka diperlukan pengembangan
alat ukur baru. Oleh karena itu dikembangkan sensor kelembaban dengan kekurangan dan
kelebihannya masing-masing. Sensor kelembaban adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk
membantu dalam proses pengukuran atau pendefinisian yang suatu kelembaban uap air yang
terkandung dalam udara. Jenis-jenis sensor kelembaban diantaranya Cspacitive Sensors,
Electrical conductivity Sensors, Thermal Conductivity Sensors, Optical Hygrometer, dan
Oscillating Hygrometer.
ditampung
oleh
atmosfer.
Kelembaban
relative
atau
Reltive
tekanan uap aktual (ea) yang relative sama antara siang dan malam, RH siang <
malam. RH maks pengembunan pada tempat terbuka.
Proses
pengembunan
terjadi
bila
( Irwan , 1994 )
udara
bersentuhan
dengan
bidang/permukaan yang suhunya lebih rendah dari suhu titik embun. Variasi RH
udara di Indonesia (tropika basah) tidak terlalu besar sepanjang tahun; RH > 60%,
Daerah pantai RH tinggi, karena air banyak tersedia untuk diuapkan ke udara
akibat suhu yang tinggi (ea tinggi). Daerah pegunungan RH tinggi karena suhunya
rendah sehingga kapasitas udara untuk menampung uap air relatif kecil (es
rendah). RH dipengaruhi suhu yang menentukan besarnya es dan ea, sedangkan ea
ditentukan
oleh
ketersediaan
air
tempat
tersebut
serta
energi
untuk
atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat dapat mencatat suhu dan
kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias. Melalui suatu koreksi dengan
psikrometer kelembapan udara dari saat ke saat tertentu.
Psikrometer (termometer bola basah dan termometer bola kering)
digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Prinsip kerja yang digunakan
psikrometer adalah didasarkan pada prinsip termodinamika, terutama tentang
hubungan suhu dan tekanan jenuh udara. Pembacaan alat ini yaitu berdasarkan
suhu yang ditunjukkan oleh bola basah dan bola kering, maka dapat diketahui
selisih suhu antara bola kering terhadap bola basah. Pembasah termometer bola
basah harus dijaga agar jangan sampai kotor. Gantilah kain pembasah bila kotor
atau daya airnya telah berkurang. Dua minggu atau sebulan sekali perlu diganti,
tergantung cepatnya kotor. Musim kemarau pembasah cepat sekali kotor oleh
debu. Air pembasah harus bersih dan jernih. Pakailah air bebas ion atau aquades.
Air banyak mengandung mineral akan mengakibatkan terjadinya endapan garam
pada termometer bola basah dan mengganggu pengukuran. Waktu pembacaan
terlebih dahulu bacalah termometer bola kering kemudian termometer bola basah.
Suhu udara yang ditunjukkan termometer bola kering lebih mudah berubah
daripada termometer bola basah. Semua alat pengukur kelembapan udara ditaruh
dalam sangkar cuaca terlindung dari radiasi surya langsung atau radiasi bumi serta
hujan.( Bayong Tjasyono, 1999)
Nilai selisih ini kemudian menghasilkan presentase kelembaban nisbi
dengan bantuan tabel kelembaban atau mistar geser Relatif Humidity (RH). Jika
semua syarat penggunaan terpenuhi, maka psikrometer mempunyai ketelitian
yang tinggi sehingga alat ini lebih sering digunakan dibandingkan dengan
higrometer maupun higrograf. Alat ini ditempatkan dalam sangkar meteorologi
dalam kedudukan tegak. Salah satu bola termometernya terbuka dan disebut
termometer bola kering dan yang lainnya bola termometer dibungkus dengan kain
kasa. Ujung dari kain kain kasa ini dimasukkan ke dalam bejana yang diisi dengan
air suling (aquadest).
2) Kelembaban absolut / mutlak yaitu banyaknya uap air dalam gram pada 1 m 3,
atau kandungan uap air (dapat dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya)
per satuan volume (kg/m3).
B. MATERI
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai pengering pakaian pada
mesin cuci yang memiliki sensor kelembaban. kelembaban sendiri adalah salah
satu faktor yang menentukan kandungan air pada suatu benda atau udara.
Kelembaban dapat diukur dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah
dengan menggunakan sensor kelembaban. Sebelumnya kami akan membahas
beberapa faktor yang berkaitan dengan sensor kelembaban.
A.Kelembaban
Kelembaban adalah konsentrasi uap air diudara atau pada bahan,
kandungan uap air dapat berubah tergantung pada temperatur, tekanan dan iklim.
Pada bahan,
kelembaban merupakan ukuran banyaknya air yang terkandung dalam suatu
bahan. Banyaknya air dalam suatu bahan dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain:
a. Air yang meresap melalui celah kapiler.
b. Embun pada saat malam hari.
c. Air hujan yang tersapu oleh angin. Air dalam suatu bahan makanan
terdapat dalam berbagai bentuk, yaitu:
d. Air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antar sel dan inter granular dan
pori-pori yang terdapat dalam bahan.
e. Air yang terikat secara lemah karena terserap pada permukaan koloid
makromolekuler seperti protein, pectin pati, selulosa. Selain itu air juga
terdispersi diantara koloid tersebut dan merupakan pelarut zat-zat yang ada
dalam sel. Air yang ada dalam bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air
bebas dan dapat dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air
dengan koloid tersebut merupakan ikatan hydrogen.
f. Air dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat. Ikatannya bersifat
ionik sehingga relative sukar dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak
membeku meskipun pada 0oF.
Kelembaban menjadi bahan pertimbangan penting dalam bidang pangan.
Karena kelembaban berhubungan dengan aktivitas air (aw) bebas didalam pangan
yang dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Mikroba mempunyai
kebutuhan aw minimal yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Di bawah aw
minimal tersebut mikroba tidak dapat tumbuh atau berkembang biak. Sehingga
salah satu cara untuk mengawetkan makanan dan menjaga mutu pangan adalah
dengan menurunkan aw bahan tersebut.
Jenis-jenis kelembaban adalah:
1. Kelembaban absolut
Bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam
satu meter kubik udara
2. Kelembaban relatif
Bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara uap air
yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum
yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
B. Kapasitor
Kapasitor (pada awalnya disebut kondensator) yang dalam rangkaian
elektronika dilambangkan dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat
menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik. Kapasitor adalah piranti
elektronika yang mampu menyimpan muatan listrik (kapasitansi). Umumnya, nilai
kapasitansi sebuah kapasitor ditentukan oleh bahan dielektrik yang digunakan.
Bahan dielektrik bisa apa saja, termasuk biji-bijian yang apabila diletakkan di
antara kedua plat kapasitor keping sejajar akan mempengaruhi nilai kapasitansi
dari kapasitor tesebut. Bahan dielektrik bisa apa saja, termasuk biji-bijian yang
apabila diletakkan di antara kedua plat kapasitor keping sejajar akan
mempengaruhi nilai kapasitansi dari kapasitor tersebut. Hal tersebut telah
dibuktikan oleh para ilmuwan yang telah melakukan penelitian di bidang ini,
antara lain Hartana dkk pada tahun 2001 melakukan penelitian untuk mengamati
Gambar Proses yang terjadi dalam kapasitor saat diberikan beda potensial
Kapasitor mempunyai bentuk dan jenis yang beragam. Namun secara
umum dapat dibedakan menjadi kapasitor polar dan nonpolar. Kapasitor polar
identik mempunyai dua kaki yang masing-masing mempunyai kutub positif dan
negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Sedangkan
kapasitor nonpolar kebanyakan mempunyai nilai kapasitansi yang lebih rendah,
tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, bentuknya bulat pipih
berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya.
C. Dielektrik
Dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil
atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik dapat berwujud padat, cair dan
gas. Tidak seperti konduktor, pada bahan dielektrik tidak terdapat elektronelektron konduksi yang bebas bergerak di seluruh bahan oleh pengaruh medan
listrik. Medan listrik tidak akan menghasilkan pergerakan muatan dalam bahan
dielektrik. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan isolator
yang baik. Dalam bahan dielektrik, semua elektron-elektron terikat dengan kuat
pada intinya sehingga terbentuk suatu struktur regangan (lattices) benda padat,
atau dalam hal cairan atau gas, bagian-bagian positif dan negatifnya terikat
bersama-sama sehingga tiap aliran massa tidak merupakan perpindahan dari
muatan. Karena itu, jika suatu dielektrik diberi muatan listrik, muatan ini akan
tinggal terlokalisir di daerah di mana muatan tadi ditempatkan.
D. Karakteristik Sensor
Karakteristik sensor menunjukkan seberapa baik kinerja sensor dalam
mengukur suatu stimulus. Secara umum, karakteristik sensor dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu karakteristik statik dan karakteristik dinamik.
hubungan
antara
sinyal
keluaran
dan
sinyal
masukan
tanpa
merupakan
penentuan
variabel-variabel
khusus
yang
Apabila fungsi transfer tidak linear maka sensitivitas sensor tidak memiliki nilai
yang tetap. Sensitivitas sensor di setiap titik masukan dinyatakan dengan
persamaan:
e. Saturasi
Setiap sensor mempunyai batas operasi, termasuk sensor yang mempunyai
linieritas tinggi. Sensor mengalami titik saturasi ketika sensor tidak lagi
memberikan perubahan keluaran ketika diberikan stimulus.
F. LCR Meter
LCR meter adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk
mengukur induktansi (L), kapasitansi (C), dan resistansi (R) dari suatu komponen.
Sebenarnya prinsip kerja dari alat ini nilai sebenarnya dari beberapa jenis
pengukuran tidak diukur, melainkan yang diukur adalah impedansi, impedansi
diukur secara internal dan dikonversikan ke layar penampil pengukuran yang
dikonversikan ke kapasitansi atau nilai induktansi yang sesuai. Pembacaan akan
cukup akurat jika kapasitor atau induktor perangkat yang diuji tidak memiliki
impedansi komponen resistif yang signifikan. Selain itu alat ini dapat digunakan
untuk pengukuran induktansi atau kapasitansi, dan juga resistansi seri yang sama
dari kapasitor dan faktor Q dari komponen induktif. Berikut gambar contoh dari
LCR Meter:
Dimana
ketentuan
suhu
adalah
Ps
tekanan
udara
(dalam
basah
(dalam
K)
mHg)
pergeseran posisi salah satu keping dan luas keping yang berhadapan
langsung
300
kelembaban
pengering
untuk
mendeteksi
pakaian
pakaian
dalam
tersebut,
15
Rentang:
0-130
Output:
0-13
Akurasi:
Diabaikan
VDC
g
mV
0,5
Suhu Operasional:
Diatur,
mV
m3(0-56,8
40mA
butir
(tergantung
pada
Ft3)
suhu)
Perubahan kapasitansi:
0,2-0,5 pF untuk RH 1%
Kapasitansi:
pada 25 C.
Rentang waktu respon:
63%
Stabilisasi Waktu:
120
Kekuatan Dielektrik:
500
casing Sensor:
Aluminium
Kabel Baja
Konduktor
Sec
Setelah
Vac
22
daya
untuk
di
kenakan
Sec
AWG,
ABS -300 pada umumnya memiliki panjang
28-31
inci.
** khusus sensor ABS-300-15 memiliki
panjang 15 kaki.
Grafik- Grafik
Pengendalian Akurat dan berulang Massa Terhadap Volume Rasio Uap Air.
Kelembaban mutlak adalah rasio massa uap air dengan volume udara atau
gas diukur dalam gram per meter kubik. Sensor ABS 300 memberikan
proporsional tegangan output ke absolut kelembaban di sekitarnya. Tidak seperti
kelembaban relatif sensor yang mengukur jumlah uap air relative ke titik jenuh
pada temperatur tertentu, kelembaban absolut dapat digunakan untuk memelihara
atau memonitor konstan uap air massal -ke-volume rasio. sensor ABS - 300 dapat
digunakan untuk mengontrol material tingkat kelembaban yang cocok dalam
operasi pengeringan. kapan bahan dikeringkan dengan pemanasan atau dengan
pembersihan udara kering, peningkatan kelembaban mutlak udara secara langsung
sebanding dengan jumlah air yang hilang oleh materi. Sensor ini juga dapat
memberikan sinyal umpan balik ke controller untuk mempertahankan tingkat
kelembaban optimal dengan menyuntikkan uap atau air dikabutkan ke atmosfer.
Selain itu, ABS - 300 dapat digunakan untuk memonitor kimia atau reaksi
pembakaran di mana salah satu oleh - produk adalah uap air; seperti dalam
destilasi, mesin, dan - sel bahan bakar. ABS - 300 Sensor Kelembaban Absolute
yang terdiri dari dua elemen cocok termistor ( thermistor Type PB4 - 38 ). Salah
satunya adalah tertutup kaca dikemas dalam nitrogen kering, yang lain terkena
lingkungan. Ketika termistor adalah energi, panas hilang dari disegel thermistor
lebih besar dari thermistor terkena karena konduktivitas termal. Perbedaan
perlawanan antara termistor secara langsung sebanding dengan kelembaban
absolut. Sebuah resistor sederhana jaringan menyediakan output 0 - 13mV sama
dengan berbagai 0-130 g/m3. Selain sensor ABS - 300 tunggal dapat dikalibrasi
untuk AHT - 200-01 sinyal OHM kartu pengkondisian untuk memberikan 0-5
atau 0-10Vdc output, atau ke AHT - 200-02 kartu pengkondisian sinyal untuk
memberikan 4-20 keluaran mA . Kalibrasi dilakukan dengan menempatkan sensor
ke dalam RH ruang dan menyesuaikan output. Sensor mungkin juga dikalibrasi
untuk setiap standar referensi kelembaban dengan satu titik kalibrasi
potensiometer . Sensor ini sangat tahan lama . Mereka beroperasi pada tinggi suhu
dan tahan terhadap uap kimia karena penggunaan bahan -of - konstruksi lembam;
yaitu kaca, bahan semikonduktor untuk termistor, tinggi plastik suhu, dan
aluminium.
Cara Kerja Sensor ABS 300
ABS-300 adalah konduktivitas termal kelembaban absolut sensor. Sensor ini
mengukur kelembaban absolut dengan mengukur perbedaan konduktivitas termal
dari udara kering dan udara yang mengandung uap air(pada pengering pakaian
berdasar pada uap air dalam pakaian). Sensor ini terdiri dari dua elemen cocok
termistor NTC dalam rangkaian jembatan. Satu sensor tertutup dirumuskan dalam
nitrogen kering sedangkan sensor lain terkena lingkungan. Seperti saat melewati
termistor, pemanasan resistif meningkatkan suhu mereka. Sensor disegel
menghilang panas lebih dari sensor terkena. Perbedaan dalam hasil pembuangan
panas dalam dua termistor memiliki perbedaan dalam perlawanan. Perbedaan ini
berbanding lurus dengan kelembaban absolut. Jika suhu dan tekanan yang dikenal
kelembaban mutlak dengan mudah mengkonversi ke kelembaban relatif. Secara
prinsipsional:
Prinsip kerja:
Terdiri dari film tipis polimer / oksida logam antara dua elektroda konduktif.
Permukaan penginderaan / sensor dilapisi dengan logam berpori elektroda
untuk melindunginya kontaminasi. bahan kaca, keramik, atau silikon.
SENSOR SHT 11
Sensor suhu dan kelembaban adalah peralatan atau perlengkapan yang
digunakan untuk merubah besaran panasmenjadi besaran
listrik yang nantinya dapat dianalisis hasil besarannya dari suhu yang di keluarkan
oleh suatu tempat yang dipantau keadaan suhunya oleh sensor suhu itu.
Untuk membuat alat monitoring suhu dan kelembaban ini digunakan lah
sensor SHT 11 karena sensor ini merupakan sensor suhu dan kelembapan relatif.
Sensor ini dapat di gunakan sebagai sensor pengendali suhu dan kelembapan
ruangan maupun aplikasi monitoring
suhu untuk ruangan. Spesifikasi sensor
SHT 11 :
1. Berbasis sensor suhu dan kelembaban relatif Sensirion SHT11.
2. Mengukur suhu dari -40C hingga +123,8C, atau dari -40F hingga +254,9F dan
kelembaban relatif dari 0%RH hingga 1%RH.
3. Memiliki ketetapan (akurasi) pengukuran suhu hingga 0,5C pada suhu 25C dan
ketepatan (akurasi) pengukuran kelembaban relatif hingga 3,5%RH.
4. Jalur antarmuka telah dilengkapi dengan rangkaian pencegah kondisi sensor
lock-up.
5. Membutuhkan catu daya +5V DC dengan konsumsi daya rendah30 W.
6. Modul ini memiliki faktor bentuk 8 pin DIP 0,6sehingga memudahkan
pemasangannya.
Prinsip Kerja Sensor SHT 11
SHT11 adalah sebuah single chip sensor suhu dan kelembaban relatif dengan
multi modul sensor yang outputnya telah dikalibrasi secara digital. Dibagian
dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai eleman untuk sensor kelembaban
relatif dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur.
Output kedua sensor digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit dan sebuah
interface serial pada satu chip yang sama. Sensor ini mengahasilkan sinyal 10
keluaran yang baik dengan waktu respon yang cepat. SHT11 ini dikalibrasi pada
ruangan denagn kelembaban yang teliti menggunakan hygrometer sebagai
referensinya. Koefisien kalibrasinya telah diprogramkan kedalam OTP memory.
Sensor TCG-3880
Prinsip kerja
Satu ruang yang ditutup dan diisi dengan gas referensi, dan yang lainnya
menerima gas sampel.
Saran
Dalam memilih pengering perlulah memeperhatikan beberapa faktor
seperti :
Periksa faktor energi tertinggi(daya listrik dan gaya pemakaian gas) ketika kita
membandingkan model yang berbeda. Ingat bahwa ada dua biaya untuk
pembelian mesin laundry harga pembelian awal(harga produk dan instalasi), dan
biaya operasi alat itu selama bertahun-tahun Anda memilikinya (after use cost).
* Ketahui apakah Laundry anda memiliki daya yang cukup, ventilasi udara,dll.
anda perlu menambahkan instalasi gas dan ventilasi untuk mengoperasikan mesin
pengering gas, Anda bisa menghabiskan lebih banyak uang pada saat instalasi
awal,walaupun Anda akan menghemat dengan biaya operasi yang lebih murah
karena menggunakan mesin pengering gas.
* Carilah pengering pakaian dengan sensor kelembaban yang menutup secara
otomatis dari mesin ketika pakaian anda kering. Hal ini tidak hanya menghemat
energi; itu mengurangi keausan pada pakaian disebabkan oleh pengeringan yang
berlebihan.
Pengering terbaik memiliki sensor uap air dalam drum untuk merasakan
kekeringan/kelembabab, sementara sebagian besar hanya perkiraan kekeringan
dengan merasakan suhu udara knalpot. Berbanding dengan waktu pengeringan,
Anda dapat lebih hemat sekitar 10 persen dengan merasakan kontrol suhu , dan
15 persen dengan merasakan kontrol kelembaban.
* Carilah pengering dengan siklus yang mencakup sebuah periode pendinginan,
kadang-kadang dikenal sebagai perma-press siklus. Dalam beberapa menit
terakhir dari siklus, udara sejuk, bukan udara panas, ditiup pada pakaian untuk
menyelesaikan proses pengeringan.
Setelah memasukkan cairan pemutih, hidupkan mesin cuci dan jalankan proses
TUB CLEAN. JANGAN MENCAMPUR PEMUTIH DENGAN CAIRAN
ADITIF LAINNYA.
Catatan : Jika mesin cuci anda tidak memiliki fitur TUB CLEAN, cukup
mengatur proses
mesin cuci anda ke posisi WASH atau program pencucian yang menggunakan
air panas.
D. DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/kuliah/Semester%202/Tugas%20Sensor%20Kelembaban.htm
http://shinobiapuy.blogspot.com/2013/06/perawatan-untuk-mesinpengering.html
http://elektro-tehnik.blogspot.com/2011/09/cara-kerja-mesin-cuci-toploading-full.html
http://kuliah.andifajar.com/sensor-kelembaban/
file:///D:/kuliah/Semester%202/SENSOR%20%20Artikel%233.htm
file:///D:/kuliah/Semester%202/shininglikeastar%20%20Sensor
%20Kelembaban%20%28Humidity%29.htm
http://eprints.undip.ac.id/25317/1/ML2F002584.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-26111-1108100065-Paper.pdf
http://kampungrobot.wordpress.com/2011/10/23/1583/
http://eprints.upnjatim.ac.id/4293/2/file2.pdf