Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PERALATAN

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI


KELEMBAPAN RELATIF

Nama Kelompok :Kelompok 8 ( INS 2A)


1. ALDI BASTIAN TAMBUNAN (41.17.0005)
2. ANGGITA PUTRI M J (41.17.0010)
3. YAN REYNALDO PURBA (41.17.0030)

SEKOLAH TINGGI METEOROGI KLIMATOLOGI DAN


GEOFISIKA
Selasa, 8 Mei 2018
Tangerang Selatan
A.PENDAHULUAN

1.Pengertian dan jenis kelembapan

Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara.Angka konsentrasi ini

dapat di klasifikasikan dalam kelembapan absolut, spesifik atau relatif

Dapat dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu

udara.Perubahan tekanan sebagian uap air di udara berhubungan dengan

perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat permukaan laut dapat

mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5% pada 0 °C

Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat

dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit

tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dapat dinyatakan

dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan volum. Kelembaban nisbi

membandingkan antara kandungan/tekanan uap air aktual dengan keadaan

jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air.Kapasitas udara

untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu

udara.Sedangkan defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh

dan tekanan uap aktual. Masing-masing pernyataan kelembaban udara tersebut

mempunyai arti dan fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas.

Semua uap air yang ada di dalam udara berasal dari penguapan.Penguapan

adalah perubahan air dari keadaan cair kekeadaan gas. Pada proses penguapan

diperlukan atau dipakai panas, sedangkan pada pengembunan dilepaskan panas.

Seperti diketahui, penguapan tidak hanya terjadi pada permukaan air yang terbuka

saja, tetapi dapat juga terjadi langsung dari tanah dan lebih-lebih dari tumbuh-

tumbuhan. Penguapan dari tiga tempat itu disebut dengan Evaporasi. Tinggi
rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung pada beberapa

faktor sebagai berikut :

a. Suhu.

b. Tekanan udara.

c. Pergerakan angin.

d. Kuantitas dan kualitas penyinaran.

e. Vegetasi dsb.

f. Ketersediaan air di suatu tempat (air, tanah, perairan).

Suhu menunjukkan derajat panas benda.Mudahnya, semakin tinggi suhu

suatu benda, semakin panas benda tersebut.Secara mikroskopis, suhu

menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.Setiap atom dalam suatu

benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun

gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun

benda, makin tinggi suhu benda tersebut

Kelembaban udara dalam ruang tertutup dapat diatur sesuai dengan

keinginan.Pengaturan kelembaban udara ini didasarkan atas prinsip kesetaraan

potensi air antara udara dengan larutan atau dengan bahan padat tertentu. Jika ke

dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan tersebut

akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan

potensi air larutan. Demikian pula halnya jika hidrat kristal garam-garam (salt

cristal bydrate) tertentu dimasukkan dalam ruang tertutup maka air dari hidrat

kristal garam akan menguap sampai terjadi keseimbangan potensi air.

Kelembaban relatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

jumlah uap air yang terkandung di dalam campuran air-udara dalam fasa gas.

Kelembaban relatif dari suatu campuran udara-air didefinisikan sebagai

rasio dari tekanan parsial uap air dalam campuran terhadap tekanan uap jenuh air
pada temperatur tersebut.Perhitungan kelembaban relatif ini merupakan salah satu

data yang dibutuhkan (selain suhu, curah hujan, dan observasi visual terhadap

vegetasi) untuk melihat seberapa kering areal perkebunan sehingga nantinya dapat

ditentukan tingkat potensi kebakaran lahan.

B.Alat ukur kelembapan

Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengukur

kelembapan.Salah satunya yaitu menggunakan 2 termometer,yaitu termometer

basah dan kering.Prinsipnya semakin kering udara, maka air semakin mudah

menguap.karena penguapan butuh kalor maka akan menurunkan suhu pada

thermometer basah. Sedangkan termometer kering mengukur suhu aktual

udara.Akibatnya jika perbedaan suhu antara keduanya semakin besar, maka

artinya kelembaban relatif udara semakin rendah. Sebaliknya jika suhu

termometer basah dan thermometer kering sama, artinya udara berada pada

kondisi lembab jenuh.

Alat ukur kelembapan yang biasanya dipakai sebagai berikut:

a. Termometer bulb (air raksa atau alkohol)

Menggunakan gelembung besar (bulb) pada ujung bawah tempat menampung

cairan, dan tabung sempit (lubang kapiler) untuk menekankan perubahan volume

atau tempat pemuaian cairan.

Berdasarkan pada prinsip suatu cairan volumenya berubah sesuai temperatur dan

cairan yang diisikan terkadang alkohol yang berwarna tetapi juga bisa cairan

metalik yang disebut merkuri, keduanya memuai bila dipanaskan dan menyusut

bila didinginkan.

Pada termometer ini terdapat nomor disepanjang tuba gelas yang menjadi tanda

besaran temperatur.Keuntungan termometer bulb antara lain tidak memerlukan

alat bantu, relatif murah, tidak mudah terkontaminasi bahan kimia sehingga cocok
untuk laboratorium kimia, dan konduktivitas panas rendah. Kelemahan

termometer bulb antara lain mudah pecah, mudah terkontaminasi cairan (alkohol

atau merkuri), kontaminasi gelas/kaca, dan prosedur pengukuran yang rumit

(pencelupan).

b. Termometer spring

Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif

terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam)

mengembang sehingga pointerbergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam

mengkerut pointer bergerak turun.Secara umum termometer ini paling rendah

keakuratannya di banding termometer bulb dan digital.Penggunaan termometer

spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap

benturan/ gesekan.Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan

harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.

c.Higrometer

Hygrometer adalah sebuah alat untuk mengukur kadar kelembaban udara pada
lingkungan. Alat pengukuran kelembaban udara biasanya bergantung pada
pengukuran-pengukuran beberapa kuantitas lainnya seperti temperatur, tekanan,
masa atau perubahan mekanis atau elektris pada zat dimana kelembaban terhisap.
Dengan kalibrasi dan kalkulasi, pengukuran-pengukuran ini dapat merujuk pada
pengukuran humidity (kelembaban udara). Alat-alat elektronik modern
menggunakan kondensasi suhu, atau perubahan pada kapasitansi elektrikal atau
resistansi untuk mengukur perubahan kelembaban udara.
Tipe
Tipe logam/kumparan kertas
Hygrometer logam/kumparan kertas yang sudah sering kita lihat berguna untuk
memberikan indikasi dial perubahan kelembaban udara, tetapi alat ukur yang tidak
mahal ini jarang sekali terlihat serta akurasinya sangat terbatas. Pencarian melalui
banyak unit serupa pada tampilannya mungkin menampilkan perbedaan
-perbedaan indikasi kelembaban 10% atau lebih. Pada alat-alat ini, kelembaban
dihisap dengan strip kertas yang telah diresapi dengan larutan garam di pasang
pada kumparan logam, mengakibatkan-nya berubah bentuk. Perubahannya ialah
pada panjangnya (sama dengan yang terjadi pada termometer bimetal)
mengakibatkan indikasi pada dial.

Hygrometer regangan rambut

Alat ini menggunakan rambut manusia atau hewan yang diregangkan. Panjang
rambut berubah dengan kelembaban dan perubahan panjangnya dapat di perbesar
dengan mekanis dan atau di indikasikan pada skala atau dial. Alat seni tradisional
yang dikenal dengan "rumah cuaca" bekerja dengan prinsip ini.

Hygrometer elektronik
Titik cair adalah temperatur dimana sebuah contoh udara yang lembab (atau uap
air apapun) pada tekanan yang konstan mencapai uap air yang jenuh. Pada
temperatur jenuh ini, akibat pendinginan selanjutnya mengakibatkan terjadinya
kondensasi air. Hygrometer uap air kaca yang di dinginkan adalah salah satu alat
ukur presisi yang tersedia. Alat ini menggunakan kaca yang didinginkan serta
mekanis optoelektronik untuk mendeteksi kondensasi pada permukaan kaca.
Temperatur kaca dikontrol oleh umpan balik elektronik untuk menjaga
equilibrium dinamis diantara evaporasi dan kondensasi pada kaca, hingga
mendekati mengukur suhu titik cair. Akurasi 0.2 °C dapat dicapai dengan alat ini,
yang mana ber-korelasi pada tipikal lingkungan kantor hingga akurasi RH sekitar
±0.5%.
B ISI

1.Pengukuran kelembapan udara dengan termometer bola basah dan bola kering

Kelembapan udara dalam suatu periode waktu dapat diketahui dengan


menggunakan termometer bola basah dan kering dan kemudian melihat perbedaan
suhu diantara keduanya.Cara menghitungnya ada beberapa cara yaitu sebagai
berikut:

a.Menggunakan tabel RH (Relative Humidity)

Setelah memperoleh data suhu termometer bola kering dan bola basah,selisih suhu
keduanya dihitung yaitu suhu bola kering dikurangi suhu bola basah.Selisih
keduanya kemudian dicocokkan ke tabel rh dan diperolreh nilai kelembapan
relatifnya.
b.Menggunakan persamaan

Atau menggunakan persamaan berikut

2.Perhitungan RH dari data hasil percobaan

Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut:

Jam Suhu BB (℃) Suhu BK(℃) Selisih(℃)


15.56 26,9 28,8 2,9
16.01 25,6 28,8 3,2
16.06 25,8 29,1 3,3
16.11 25,7 29,0 3,3
16.16 26,0 29,2 3,2
16.21 25,7 28,9 3,2
Berdasarkan tabel RH maka nilai kelembapan relatif tiap tiap waktu diperoleh
sebagai berikut:

1.Jam 15.56 : Selisihnya 2,9 maka RH-nya sekitar 78 %

2.Jam 16.01 : Selisihnya 3,2 maka RH-nya sekitar 78 %

3.Jam 16.06 : Selisihnya 3,3 maka RH-nya sekitar 78 %

4.Jam 16.11 : Selisihnya 3,2 maka RH-nya sekitar 78 %

5.Jam 16.16 : Selisihnya 3,2 maka RH-nya sekitar 78 %

6.Jam 16.21 : Selisihnya 3,2 maka RH-nya sekitar 78 %

Dengan menggunakan persamaan dapat juga dihitung nilai RH –nya:

Persamaan yang digunakan adalah persamaan “ U”

1.Jam 15.56

Nilai Wet Bulb (pembilang) : 3302,2713

Nilai Dry Bulb (penyebut) : 39,59

Nilai U (RH) : 3302,2713 / 39.59 = 83,40 %

2.Jam 16.01

Nilai Wet Bulb (pembilang) : 3019,646

Nilai Dry Bulb (penyebut) : 39,5935

Nilai U (RH) : 3019 / 39,5935 = 76,26 %

3. .Jam 16.06

Nilai Wet Bulb (pembilang) : 3050,5005

Nilai Dry Bulb (penyebut) : 40,286225

Nilai U (RH) : 3050,5005 / 40,286225 = 75,7206 %

4.Jam 16.11

Nilai Wet Bulb (pembilang) : 3030,915

Nilai Dry Bulb (penyebut) : 40,05418


Nilai U (RH) : 3030,915 / 40,05418 = 75,67 %

5. .Jam 16.16

Nilai Wet Bulb (pembilang) : 3098,193

Nilai Dry Bulb (penyebut) : 40,51994

Nilai U (RH) : 3098,193 / 40,51994 = 76,46 %

6. .Jam 16.21

Nilai Wet Bulb (pembilang) : 3039,132

Nilai Dry Bulb (penyebut) : 39,823301

Nilai U (RH) : 3039,132 / 39,8233021 = 76,31 %

Rata rata nilai kelembapan dari keenam data diatas adalah

Ū = 463,8206 / 6 = 77,303 %
C.Kesimpulan dan penutup

1.Kesimpulan

Dari data dan pengolahan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan ;

1 Kelembaban Relatif mengacu pada jumlah kandungan uap air dalam ruang
tertentu pada suhiu tertentu dibandingkan dengan jumlah maksimum uap
air yang dapat dikandung ruang itu pada saat mencapai titik jenuhnya.
2 Termometer Bola basah dan bola kering dapat digunakan untuk
mengetahui nilai RH. Dengan membandingkan kedua pembacaan meter
tersebut, maka besarnya %RH dapat ditentukan dengan mem-plotkan
kedua pembacan tyersebut pada psikrometrik chart.
3 .Semakin besar selisih BB dan BK maka semakin kecil nilai RH nya dan
begitu juga sebaliknya
4 Suhu yang paling rendah dan RH yang paling tinggi adalah ruanga
terkondisikan sedangkan suhu paling tinggi dan RH paling rendah adalah
ruangan terbuka karena mendapat sinar matahari langsung
5 Ada beberapa alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan udara
yaitu hygrometer, psycrometer, termohygrograf, dan thermometer spling
6 Dalam mencari nilai RH dengan menggunakan psycrometer atau
thermometer bola basah dan bola kering, ada beberapa metode yang bisa
dilakukan yaitu menggunakan karta psikrometrik, tabrel RH, table
diffrensial, dan slide rule
7 .Berdasarkan tabel RH diperoleh nilai kelembapannya yaitu 78 %
sedangkan dengan menggunakan persamaan diperoleh nilai rata rata
kelembapan relatifnya sekitar 77,303 %

2.Daftar Pustaka

1.Sudiarta, I Wayan.2005.Pengantar Meteorologi.Jogjakarta:FMIPA UGM

2.Rafi,Suryatna.2003.Meteorologi dan Klimatologi.Bandung:ITB

3.gooogle.com/Relative Humidity

4.wikipedia/kelembapan

Anda mungkin juga menyukai