Anda di halaman 1dari 4

Nama : Josiah satya yuda

Nim : 20121178
Kelas : Hut 3B

KELEMBABAN UDARA

Kelembapan udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara
atau atmosfer. Besarnya tergantung dari masuknya uap air ke dalam atmosfer karena
adanya penguapan dari air yang ada di lautan, danau, dan sungai, maupun dari air
tanah. Disamping itu terjadi pula dari proses transpirasi, yaitu penguapan dari
tumbuhtumbuhan. Sedangkan banyaknya air di dalam udara bergantung kepada
banyak faktor, antara lain adalah ketersediaan air, sumber uap, suhu udara, tekanan
udara, dan angin5) . Uap air dalam atmosfer dapat berubah bentuk menjadi cair atau
padat yang akhirnya dapat jatuh ke bumi antara lain sebagai hujan. Kelembapan udara
yang cukup besar memberi petunjuk langsung bahwa udara banyak mengandung uap
air atau udara dalam keadaan basah. Berbagai ukuran dapat digunakan untuk
menyatakan nilai kelembapan udara. Salah satunya adalah kelembapan udara relative
(nisbi). Kelembapan udara nisbi (Wirjohamidjojo, 2006) memiliki pengertian sebagai
nilai perbandingan antara tekanan uap air yang ada pada saat pengukuran (e) dengan
nilai tekanan uap air maksimum (em) yang dapat dicapai pada suhu udara dan
tekanan udara saat pengukuran

Kelembaban udara mempunyai beberapa istilah, yaitu kelembaban mutlak,


kelembaban sfesifik dan kelembaban nisbi atau kelembaban relatif (Lakitan,
2002). Tinggi rendahnya kelembaban udara di suatu tempat sangat bergantung
pada beberapa faktor yaitu suhu, tekanan udara, pergerakan angin, kuantitas dan
kualitas penyinaran dan vegetasi (Santoso, 2007) Suhu atau temperatur adalah
derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer. Suhu dikatakan sebagai
derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan
menggunakan thermometer (Ance, 1986). Temperatur energi panas bumi
dapat dimanfaatkan sesuai dengan tingkatan suhu. Dimana dikatakan high
temperatur jika suhu berkisar antara 200 0C – 300 0C, pada kedalaman 1-3 km,
berhubungan dengan aktivitas vulkanisme dan batas-batas lempeng. Cocok
untuk produksi listrik konvensional, mengandung sedikit emisi hidrogen dan
hidrogen sulfida. Medium temperatur jika suhunya berkisar antara 120 0C – 200 0C,
pada kedalaman 1-5 km, sering ditemukan di daerah cekungan sedimen dan di
daerah vulkanik. Arus debit yang tinggi dan kelengkapan binary system
dibutuhkan untuk produksi listrik. Dan dikatakan low temperatur jika suhunya
berada dibawah 100 0C pada kedalaman 1-3 km, sering ditemukan di daerah
cekungan sedimen dan zona rekahan. Cocok dimanfaatkan untuk pengobatan,
dan rileksasi (Blodgett, L. Dan Slack, K, 2009)

Saat ini ada 2 cara untuk mendeteksi temperatur dan kelembaban udara yaitu
dengan berkontak langsung dengan kulit dan menggunakan alat yang dijual bebas di
pasaran. Cara pertama dengan menggunakan perasaan manusia tentu kurang akurat
karena tergantung dengan masing-masing individu, lalu cara kedua sudah akurat
tetapi tidak bisa menambah kelembaban udara secara otomatis. Cara lain yang
memungkinkan yaitu dengan menggunakan sensor yang dihubungkan pada Arduino
yang akan men-trigger mist sprayer untuk menambah kelembaban udara. Dengan
menggunakan Internet of things maka Arduino dapat dikontrol dan dikonfigurasi
secara jarak jauh tanpa mengenal jarak menggunakan website

Sensor temperatur dan kelembaban banyak digunakan untuk mendeteksi kadar


air pada udara/kelembaban udara dan temperatur udara. Sistem kerja dari sensor
temperatur dan kelembaban udara (SHT11) terletak pada single chip yang dibagian
dalamnya terdapat kapasitas polimer sebagai elemen untuk sensor untuk sensor
kelembaban dan sebuah pita regangan yang digunakan sebagai sensor temperatur.
Output nya digabungkan dan dihubungkan pada ADC 14 bit pada sebuah interface
serial pada satu chip yang sama

Salah satu cara untuk menyatakan kelembaban udara adalah kelembaban


relatif, yaitu perbandingan antara tekanan uap air aktual (yang terukur) dengan
tekanan uap air pada kondisi jenuh. Kelembaban udara dinyatakan dalam satuan
persen (Lakitan, B. 1997) Kelembaban udara juga dapat diketahui dari Psychometric
chart atau Psychometric calculate dengan menggunakan data suhu bola basah dan
suhu bola kering. Kelembaban udara ruangan dipengaruhi oleh suhu ruang
penyimpanan, semakin tinggi suhu ruang penyimpanan maka kelembaban udara pada
ruang penyimpanan tersebut akan menjadi rendah karena aktivitas air dalam udara
sedikit dan juga intensitas cahaya matahari yang diterima ruangan cukup tinggi,
begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah suhu ruang penyimpanan maka
kelembaban udara pada ruang penyimpanan semakin tinggi yang disebabkan oleh
aktivitas air dalam udara tinggi dan intensitas cahaya matahari yang diterima gudang
sangat sedikit.

Aspek-aspek yang mempengaruhi kenyamanan termal pada bangunan berdasarkan


hasil pengukuran menggunakan alat ukur antara lain: a) Suhu yang berada pada standar
nyaman yaitu suhu rata-rata pada pagi hari 26,994˚C dan pada siang hari 26,602˚C; b)
Kelembaban dengan ratarata pada pagi hari sebesar 37,494% dan pada siang hari 37,092%
adalah kurang nyaman menurut SNI dan kurang sehat menurut MENKES. Sedangkan
menurut standar Lippsmeir kelembaban dianggap sudah dalam kondisi nyaman relatif; c)
Jumlah pengunjung perpustakaan, sebanyak 10% berpendapat bahwa banyaknya
pengunjung berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan di dalam bangunan perpustakaan;
d) Pakaian yang dikenakan, sebanyak 15% berpendapat pakaian yang dikenakan
berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan di dalam bangunan

DAFTAR PUSATAKA

Hannif Izzatul Islam,2016. Sistem Kendali Suhu Dan Pemantauan


Kelembabanudararuanganberbasis Arduino Uno Dengan
Menggunakan Sensor Dht22 Dan Passive Infrared

surmi,asru lihsan, a.j.patandean,2016,204 analisis kelembaban udaradan temperature


permukaa dangkal dengan menggunaka hygrometer dan thermocouple

Akhmad fadholi,2011, pemanfaatan suhu udara dan kelembapan udara dalam persamaan
regresi untuk simulasi prediksi total hujan bulanan di pangkalpinang

Aligia Ricky Agusta, Justinus Andjarwirawan, Implementasi Internet of Things Untuk menjaga
kelembaban udara pada budidaya jamur

purnama hadi,2013 keterkaitan suhu dan kelembaban udara ruang penyimpanan terhadap
kadar air jagung pada bangunan penyimpanan ( studi kasus pada gudang
k.u.d. di desa pringgasela kecamatan pringgasela)

Amria Sukma Ringkeh, Gurum Ahmad Pauzi & Warsito,2016. Pengukuran Suhu dan
Kelembaban Udara Melalui Analisis Perubahan Tingkat Penyerapan Bunyi
dan Kecepatan Gelombang Bunyi di Udara

Rivena Elbes, Ai Siti Munawaroh,2019, Penilaian kenyamanan termal pada bangunan


perpustakaan Universitas Bandar Lampung

Musbikhin. 2011. Pengertian sensor dan macam-macam sensor


Islam, H. I., Nabilah, N., Atsaurry, S. S., Handy, D., Pradipta, G. M., Kurniawan, A., & Syafutra,
H. 2016. Sistem kendali suhu dan pemantauan kelembaban udara ruangan
berbasis arduino uno dengan menggunakan sensor dht22 dan passive
infrared

Efendi, I. 2014. Pengertian dan kelebihan arduino

Anda mungkin juga menyukai