Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Fisiologi Pohon Medan, oktober 2022

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU


FOTOSINTESIS

Dosen penanggungjawab :
Dr. Delvian SP., MP

Oleh :
Josiah Satya Yuda
201201178
BDH 5

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktikum Fisiologi
Pohon ini dengan baik. Laporan Praktikum Fosiologi Pohon yang berjudul
”Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Laju Fotosintesis” ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas Praktikum Pemanenan Hasil Hutan sebagai syarat masuk
dan lulus praktikum pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen
penanggungjawab Praktikum Pemanenan Hasil Hutan Dr. Delvian SP., MP
karena telah memberikan materi dengan baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki
isi laporan ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI
PEDANHULUAN

Tumbuhan yang ada di dunia ini sangat beraneka ragam, perbedaan


tersebut meliputi bentuk, ukuran maupun warna. Perbedaan bentuk maupun
ukuran dapat diamati secara keseluruhan pada satu tanaman, sedangkan untuk
perbedaan warna tampak jelas pada warna bunga dan pada warna daunnya.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal. Faktor-faktor eksternal antara lain tanah, kelembapan, udara, suhu,
cahaya dan air. Faktor-faktor internal dapat mencakup gen, hormon, kandungan
klorofil serta struktur morfologi dan anatomi organ tumbuhan. (Widya, 2015).
Proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O)
pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari disebut
fotosintesis dengan persamaan reaksi kimia berikut ini. cahaya matahari 6 CO2 +
6 H2O C6H12O6 + 6 O2 pigmen fotosintesis Berdasarkan reaksi fotosintesis di
atas, CO2 dan H2O merupakan substrat dalam reaksi fotosintesis dan dengan
bantuan cahaya matahari dan pigmen fotosintesis (berupa klorofil dan pigemen-
pigmen lainnya) akan menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen. Cahaya
matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak dari merah hingga ungu,
tetapi tidak semua panjang gelombang dari spektrum tampak diserap (diabsorpsi)
oleh pigmen fotosintesis. Atom O pada karbohidrat berasal dari CO2 dan atom H
pada karbohidrat berasal dari H2O. Energi cahaya diubah menjadi energi kimia
oleh pigmen fotosintesis yang terdapat pada membran interna atau tilakoid.
Pigmen fotosintesis yang utama ialah klorofil dan karotenoid (song, 2012).
Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Cahaya matahari merupakan salah faktor yang mempengaruhi
produktivitas tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya
yang sama dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah reaksi penting pada
tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi energi
kimia yang disimpan dalam senyawa organic (Campbell &Reece, 2008). Cahaya
matahari diperlukan tanaman sebagai sumber energi untuk menjalankan 2 tahapan
reaksi pada fotosintesis yaitu reaksi terang atau light dependent reaction/LDR)
yang terjadi di tilakoid dan siklus Calvin atau light independent reaction/LIR)
yang terjadi di stroma (Yustiningsih, 2019).
METODOLOGI

Praktikum tentang Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Laju

Fotosintesis dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Hutan, Fakultas Kehuatan

Universitas Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 September 2022.

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah timbangan, alat ukur waktu,

erlenmeyer, dan pipet volume 5 mL. Alat tambahan yang digunakan adalaah

sungkup dengan penerusan cahaya berbeda, sungkup warna bening, merah,

kuning, hijau, dan ungu, 5 termometer, 3 tripot, 3 plat asbes, 3 lampu spiritus, dan

5 gelas piala volume 1 liter.  Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah

ganggang Hydrilla verticillata, aluminium foil, dan air. Bahan tambahan yang

digunakan adalah es. Praktikum ini dibagi menjadi tiga sub acara. Sub acara A

adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya. Sub acara B adalah untuk

mengetahui pengaruh cahaya warna. Sub acara C adalah untuk mengetahui

pengaruh suhu. Praktikum sub acara A dan B dilakukan dibawah sinar matahari

langsung sedangkan sub acara C dilakukan di laboratorium. Pengamatan tiap sub

acara dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil pengamatan berupa

hubungan antara laju fotosintesis dan intensitas cahaya serta laju fotosintesis dan

suhu ditampilkan dalam bentuk kurva regresi. Pengaruh warna cahaya

ditmapilkan dalam bentuk histogram.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Laju Fotosintesis
Kelompok perlakua Berat
Ulangan Ulangan Ulangan Rerat
perlakuan n hydrilla(gr)
1 2 3 a

Merah 0,63 0,31 0 0,31 1,18

Kuning 0,78 0 0,14 0,14 1,45


Warna
Hijau 0,15 0 0 0,05 1,31
Cahaya
Ungu 0,55 0,36 0,16 0,36 1,1

Bening 0,14 0,14 0,14 0,14 1,48

5 0 0 0 0 1,08

15 0 0 0 0 1,18

Suhu 25 0,09 0,05 0,05 0,06 -0,86

35 0,17 0,17 0,13 0,16 1,19

45 0,18 0,09 0 0,39 0,92

0 0,29 0,29 0 0,19 1,35

25 0,25 0,13 0,13 0,17 1,58


Intensitas
50 0 0,15 0,15 0,1 1,33
cahaya
75 0,35 0,35 0,35 0,35 1,15

100 0 0,23 0,23 0,15 0,74


Pembahasan
Pengaruh Warna Cahaya terhadap laju fotosintesis

Warna Cahaya
0.4

0.35

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
Category 1

merah kuning hijau ungu bening

Menurut Sopian & Azhar 2019, Warna cahaya memiliki peranan


penting dalam proses fotosintesis, karena selama proses fotosintesis klorofil
akan meneruskan warna cahaya yang spesifik yaitu sebagian besar spektrum
biru 450-475 nm dan spektrum merah dengan panjang gelombang 630-
675nm (Richmond, 2004). Menurut Rivkin (1989) warna cahaya merah
dan biru dapat meningkatkan pertumbuhan fitoplankton yang memiliki
pigmen hijau dan coklat. Selain itu, cahaya biru juga dapat
meningkatkan kandungan klorofil-a pada jenis fitoplankton tertentu
dibandingkan pemberian cahaya putih (Mecardo et al., 2004). Dari pernyataan
tersebut dapat dikatakan bahwa warna cahaya dapat meningkatkan klorofil dan
protein pada fitoplankton sehingga pertumbuhannya juga meningkat
apabila menggunakan warna cahaya yang tepat.
Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap fotosintesis

Intensitas Cahaya
0.4

0.35

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
0 25 50 75 100

Series 1

Menurut Lupitasari 2020, Laju fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas


cahaya matahari karena proses fotosintesis hanya akan terjadi jika ada cahaya dan
melalui perantara pigmen hijau klorofil yang terletak pada organel sitoplasma
yaitu kloroplas. Sebagian energi matahari yang di serap akan di ubah menjadi
energi kimia, yaitu berupa zat kimia berenergi tinggi. Selanjutnya, zat itu akan
digunakan untuk proses penyusun zat gula. Sebagian energi matahari juga
digunakan untuk fotolisis air (H2O) sehingga dihasilkan ion hidrogen (H+ ) dan
O2.Ion hidrogen tersebut akan digabungkan dengan CO2 membentuk zat gula
(CH2O)n, sedangkan O2 nya akan dikeluarkan berupa gelembung. Klorofil dan
beberapa pigmen lain seperti β-karoten yang terorganisir dalam kelompok-
kelompok di membran tilakoid dan terlibat dalam reaksi terang. Masing-masing
pigmen yang warnanya berbedabeda dapat menyerap warna cahaya berbeda dan
melepaskan energinya kepada molekul klorofil pusat untuk melakukan
fotosintesis. Klorofil a, klorofil b, dan karotenoid membentuk suatu kumpulan
sebagai “pengumpul cahaya” yang disebut kompleks antena. Sebelum sampai ke
pusat reaksi, energi dari partikel cahaya (foton) akan dipindahkan dari satu
molekul pigmen ke molekul pigmen yang lain. Pusat reaksi merupakan molekul
klorofil pada fotosistem, yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi kimiawi
(reaksi cahaya) fotosintesis pertama kalinya. Reaksi fotosintesis ditulis dengan
persamaan reaksi berikut [10]: CO2 + H2O Energi cahaya (CH2O)n + O2.
Pengaruh Suhu terhadap fotosintesis
Menurut Percobaan yang dilakukan oleh Lupitasari Air yang digunakan
sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 40-50 °C. Dipanaskan hingga
suhu 40-50 °C, suhu tersebut adalah merupakan suhu optimum tanaman atau
tumbuhan dapat melakukan fotosintesis ketika cahaya matahari yang diterimanya
kurang, sehingga tanaman tetap dapat melakukan proses fotosintesis maksimal.
Jika suhu air yang digunakan adalah suhu kamar atau di bawah 40-50 °C tanpa
bantuan cahaya matahari maka tanaman kurang maksimal melakukan fotosintesis,
sebaliknya jika suhu air yang digunakan di atas 40-50 °C maka tanaman tersebut
akan layu bahkan mati, karenapada suhu tinggi karbon dioksida kurang larut
dalam air dan kloroplas sehingga menurunkan laju fotosintesis. Hal ini terjadi
karena ada cekaman kekeringan dan penutupan stomata sehingga menghambat
fotosintesis juga menyebabkan kerusakan sementara atau permanen protoplasma
yang mengakibatkan menurunnya kecepatan fotosintesis, semakin tinggi suhu
semakin cepat penurunan laju fotosintesis. Oleh karenanya dibutuhkan suhu yang
optimal. Suhu optimal berpengaruh pada hidrolisis air dan difusi karbon dioksida
ke dalam daun, tetapi akan sangat berpengaruh terhadap reaksi- reaksi biokimia
fiksasi dan reduksi karbon dioksida. Oleh sebab itu, peningkatan suhu akan
menurunkan laju fotosintesis sampai terjadinya denaturasi enzim dan kerusakan
pada fotosistem.
Kesimpulan
1. Warna cahaya memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis,
karena selama proses fotosintesis klorofil akan meneruskan warna cahaya
yang spesifik, ) warna cahaya merah dan biru dapat meningkatkan
pertumbuhan fitoplankton yang memiliki pigmen hijau dan coklat. Selain
itu, cahaya biru juga dapat meningkatkan kandungan klorofil-a
pada jenis fitoplankton tertentu dibandingkan pemberian cahaya putih
2. Pengaruh suhu dapat mempengaruhi cepat lambatnya suatu fotosintesis, suhu
yang tinggi dapat menurunkan laju fotosintesis
3. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari karena proses
fotosintesis hanya akan terjadi jika ada cahaya dan melalui perantara pigmen
hijau klorofil
DAFTAR PUSTAKA

Yustiningsih, M. 2019. Intensitas cahaya dan efisiensi fotosintesis pada tanaman


naungan dan tanaman terpapar cahaya langsung. BIO-EDU: Jurnal
Pendidikan Biologi, 4(2): 44-49.
Widya, Lala N. 2015. “Analisis Kandungan Klorofil Daun Pucuk Merah
(Syzygium oleana) pada Warna Daun yang Berbeda Sebagai Sumber
Belajar Biologi SMA Kelas XI” Skripsi. Yogyakarta: FKIP UAD.
Song, A. N. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah
Sains, 12(1): 28-34.
Lupitasari, D., & Kusumaningtyas, V. A. 2020. Pengaruh Cahaya dan Suhu
Berdasarkan Karakter Fotosintesis Ceratophyllum demersum sebagai
Agen Fitoremediasi. Jurnal Kartika Kimia, 3(1): 33-38.
Sopian, T., Junaidi, M., & Azhar, F. 2019. Laju Pertumbuhan Chaetoceros sp.
pada pemeliharaan dengan pengaruh warna cahaya lampu yang
berbeda. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and
Technology, 12(1): 36-44.

Anda mungkin juga menyukai