Anda di halaman 1dari 12

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PERENCANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN

Acara Praktikum : Pengaruh Penambahan Substrat Co2 Terhadap Laju Fotosintesis


Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu;
1. Untuk mengetahui hubungan intensitas dengan laju fotosintesis.
2. untuk mengetahui pengaruh tambahan substrat terhadap laju fotosintesis.
Nama Praktikan :
1. M. Iqbal Maulana. (A43210305)
2. Nadira Aulia Ningrum (A43210500)
3. Siska Amilia (A43211232)
4. Novilatul Aliyah. (A43210945)
5. Maulana Risqul B.A. (A43210397)
6. Arya Lucky Pratama. (A43210651)
7. Rocky Rusandi P. (A43210237)
8. Dwi Krisna Y. (A43210317)
GOLONGAN :A
Pogram Studi Budidaya Tanaman Perkebunan
Jurusan Produksi Pertanian

Hari/Tanggal : Rabu, 24 Mei 2022


Tempat : Laboratorium Tanaman
Dosen Pembimbing : Rahmawati,S.P.,M.P
Teknisi : Marmiatul Hasanah,A.Md

LABORATORIUM TANAMAN
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
MEI 2022

Telah Diperiksa Dan Dinilai


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anabolisme adalah suatu acara perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah acara sintesis atau penyusunan. Anabolis
memembutuhkan energi, misalnya energi cahaya, untuk fotosintesis.
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik dari senyawa anorganik dengan
bantuan energi cahaya matahari. pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan doa senyawa
yaitu glukosa dan oksigen.
Untuk mengetahui fotosintesis menghasilkan intensitas dengan laju fotosintesis, maka
dilakukan percobaan Ingenhousz dengan memberikan pengobatan yang berbeda, yakni
dengan tempatkan set percobaan ditempat yang terpapar cahaya matahari dan yang ternaung.
Adapun untuk mengetahui pengaruh tambahan substrat terhadap laju fotosintesis, maka
dilakukan juga percobaan Ingenhousz dengan memberikan pengobatan tambahan NaHCO
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan intensitas dengan laju fotosintesis.
2. Untuk mengetahui pengaruh tambahan substrat terhadap laju fotosintesis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis terjadi pada semua bagian tubuh tumbuhan yang berwarna
hijau karena memiliki kloroplas, akan tetapi tempat utama berlangsungnya
fotosintesis adalah daun. Pigmen warna hijau yang terdapat pada kloroplas disebut
dengan klorofil dan dari zat inilah warna daun berasal. Klorofil menyerap energi
cahaya yang menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas untuk
menghasilkan energi (Campbell, 2010).Proses sintesis karbohidrat dari bahan-bahan
anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan cahaya disebut
fotosintesis.
Organ utama tumbuhan tempat berlangsungnya proses fotosintesis adalah
daun. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas, dimana fotosintesis berlangsung tepatnya pada bagian stroma. Meskipun
seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun
sebagian besar energi dihasilkan di daun. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis
dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu reaksi terang karena memerlukan
cahaya dan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida. Terdapat perbedaan morfologi daun yang berhubungan dengan proses
fotosintesis: ketebalan daun, kloroplas, anatomi daun, dan enzim siklus Calvin.
Perubahan ini di respon tumbuhan dengan laju fotosintesis turun, berfotosintesis
dengan laju tinggi walaupun dengan cahaya rendah, titik kompensasi cahayanya
sangat rendah sehingga pertumbuhannya sangat lambat (Salisbury dan Rose, 1995).
Daun biasanya memiliki area permukaan yang luas dan rasio
permukaan terhadap volume yang tinggi. Area permukaan yang luas berfungsi untuk
meningkatkan absorpsi cahaya saat fotosintesis. Rasio permukaan terhadap volume
yang tinggi membantu absorpsi CO2 selama proses fotosintesis serta pelepasan O2
sebagai produk sampingan fotosintesis. Sewaktu berdifusi melalui stomata, CO2
memasuki rongga-rongga udara yang terbentuk oleh sel-sel mesofil berongga. Karena
bentuk sel-sel ini tidak teratur maka permukaan internal daun mungkin 10 hingga 30
kali lebih besar daripada area pemukaan internal mesofil. Adapun morfologi daun
yang mempengaruhi laju fotosintesis terjadi dengan 4 cara yaitu intersepsi cahaya,
pengaturan temperatur, keseimbangan air dan difusi CO2 (Sopandie, 2001).

Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis, yaitu:


1. Konsentrasi karbondioksida
Konsentrasi karbondioksida yang rendah akan mempengaruhi laju fotosintesis hingga
kecepatanya sebanding dengan konsentrasi karbondioksida. Namun bila konsentrasi
karbondioksida tersebut naik, maka laju fotosintesis mencapai maksimum kira-kira
pada konsentrasi 1%, dan ketika berada pada persentase ini maka laju fotosintesis
akan konstan pada kisaran lebar dari karbondioksida.
2. Intensitas cahaya
Ketika intensitas cahaya rendah, maka akan menyebabkan perputaran gas pada proses
fotosintesis lebih kecil daripada proses respirasi. Pada keadaan ini titik kompensasi
yaitu konsentrasi karbondioksida yang diambil untuk fotosintesis dan dikeluarkan
untuk respirasi seimbang, maka meningkatnya intensitas cahaya menyebabkan
kenaikan sebanding dengan laju fotosintesis. Pada intensitas cahaya sedang
peningkatan laju fotosintesis menurun, sedangkan pada intensitas cahaya tinggi laju
fotosintesis cenderung konstan.
3. Suhu
Laju fotosintesis pada tumbuhan tropis meningkat dari suhu minimum 5°C sampai
35°C, di atas kisaran tersebut laju fotosintesis akan menurun. Suhu di atas 35°C akan
menyebabkan kerusakan sementara atau permanen protoplasma yang mengkibatkan
menurunnya kecepatan fotosintesis, semakin tinggi suhu maka semakin cepat
penurunan laju fotosintesis (Handoko, 2013).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Hubungan Intensitas Cahaya dengan Laju Fotosintesis dilakukan pada
hari Rabu, 18 Mei 2022 pukul 10.23 – 11.00 WIB yang dilaksanakan di laboratorium
tanaman dan lapangan hijau Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan


Alat:
1. Beaker glass
2. abung reaksi
3. corong gelas
4. petunjuk waktu
5. mika warna-warni
Bahan:
1. Tanaman hydrilla
2. air

3.3 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan praktikum;
2. Potong satu cabang Hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kira kira 15 cm,
masukan ke dalam corong kaca;
3. Masukan corong kaca ke dalam beaker glass yang terisi air dengan posisi corong
menghadap ke bawah;
4. Tutup bagian atas corong dengan tabung reaksi dalam keadaan terbalik (didalam
bak berisi air.
5. Masing masing rakitan ditutup dengan plastik mika dengan warna yang berbeda
sesuai dengan perlakuan;
6. Amati timbulnya gelembung-gelembung gas yang muncul dari potongan cabang
yang terjadi selama 30 menit;
7. Hitung jumlah gelembung yang dihasilkan pada warna yang berbeda. Banyaknya
gelembung persatuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
Dari hasil pengamatan yang sudah kita lakukan dengan menggunakan
2 perlakuan yaitu dengan out door dan indor juga penambahan substrat
CO2 terhadap laju fotosintesis
Kelompok 1 out door (substrat CO2)
PR
ea
nt
ga
a
mr
aa
tt
aa
n

m
e
n
i
t

k
e
B6
a4
n,
y3
a3
k

g
e
l
e
m
b
u
n
g
Kelompok 2 in door
PR
ea
nt
ga
a
mr
aa
tt
aa
n

m
e
n
i
t

k
e
B0
a
n
y
a
k

g
e
l
e
m
b
u
n
g

Kelompok 3 out door


PR
ea
nt
ga
a
mr
aa
tt
aa
n

m
e
n
i
t

k
e
B1
a0
n0
y,
a3
k3

g
e
l
e
m
b
u
n
g

Kelompok 4 in door
PR
ea
nt
ga
a
mr
aa
tt
aa
n

m
e
n
i
t

k
e
B0
a
n
y
a
k

g
e
l
e
m
b
u
n
g

4.2 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari eksperimen yang sudah dilakukan dapat kami simpulkan bahwa, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis tanaman. Tanaman yang diletakkan di tempat yang cukup
cahaya, lebih besar laju fotosintesisnya dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di
tempat yang kekurangan cahaya, maupun yang tidak ada cahaya. Karena, cahaya digunakan
untuk memecah molekul air yang menghasilkan oksigen, ATP, dan NADPH, semakin banyak
intensitas cahaya, maka semakin cepat pula laju fotosintesisnya

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Ai, Nio Song. 2012. Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains.
Vol.12, No.1.
Campbell, Neil A, dkk. 2010. Biologi Edisi kedelapan Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Handoko, Pabib. 2013. Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju
Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla verticillata.Jurnal FKIP Kediri.2013.
Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar- Dasar Fisiologi Tanaman. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Salisbury, F.B. & C.W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan Jilid 3. Bandung: ITB.
Sopandie, Didy. 2001. Fisiologi Adaptasi Tanaman. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai