Anda di halaman 1dari 5

Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap2023 1

Nama : Bakhita Wahyu Safania Asisten PJ Materi


: 1. Juniarto GS
(G3502211005)
2. Ketrina P
(F1401201045)
3.Tanzilla PP
(E1401201048)
4. Aldy M Zulfiqri
(G3501222023)
NIM : F3401221027 Nilai :
Kelompok : ST30.1 / 4 Tanggal Praktikum : 17 Februari 2023
==================================================================

LAPORAN PRAKTIKUM
PERUBAHAN ENERGI CAHAYA MENJADI ENERGI KIMIA
(FOTOSINTESIS)
Pendahuluan
Fotosintesis adalah pemanfaatan energi cahaya matahari (cahaya matahari buatan)
oleh. tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi
karbohidrat. Tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Daun merupakan tempat utama
terjadinya fotosintesis. Dalam sel tumbuhan, fotosintesis terjadi di klorofil, dimana klorofil
terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Fotosintesis berlangsung tepatnya pada bagian
stroma. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama,
yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
Fotosintesis terdiri atas dua fase. Fase I berlangsung pada grana dan
menghasilkan ATP dan NADPNH2. Fase II berlangsung pada stroma dan
menghasilkan karbohidrat. Mekanisme fotosintesis terjadi dalam dua tahapan
reaksi. Pertama, reaksi terang yang peka terhadap cahaya tapi tidak bergantung pada
suhu. Kemudian yang kedua, reaksi gelap yang tidak peka cahaya tetapi bergantung
pada suhu. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor
hereditas dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan terdiri dari suhu, intensitas
cahaya, kandungan H2O dan kadar CO2 di udara (Wardhani 2019).
Fotosintesi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal penting dalam mengendalikan fotosintesis, faktor internal tersebut seperti
konsentrasi klorofil, konsentarasi enzim, dan jenis tanaman. Selain itu, faktor eksternal juga
sangat membantu dalam proses fotosintesis yang meliputi air, CO2, energi cahaya, dan suhu.
(Anwar et al. 2013). Terdapat beberapa faktor internal lain, seperti kadar air, kadar fotosintat,
dan tahapan pertumbuhan. Kadar air berpengaruh karena saat tumbuhan kekurangan air atau
kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan CO2 sehingga
mengurangi laju fotosintesis. Pada kadar fotosintat, bila kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik dan sebaliknya. Sedangkan pada tahapan pertumbuhan,
terlihat saat laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah
dibandingkan tumbuhan dewasa.
Semakin banyak CO2 di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Energi cahaya merupakan salah satu faktor
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap2023 2

penting, karena laju fotosintesis akan maksimum ketika banyak cahaya. Pada faktor suhu,
enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya.
Reaksi fotosintesis dapat digambarkan sebagai berikut:
energi matahari
6CO2 + 12H2O C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
klorofil

Gambar 2 Struktur kloroplas


Sumber: Chacha 2017

Gambar 1 Fotosintesis
Sumber: Bafadal 2021

Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan mengamati pengaruh intensitas cahaya terhadap laju
fotosintesis pada tumbuhan tumbuhan air.

Hasil dan Pembahasan


Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap2023 3

Berdasarkan data yang didapat, untuk melakukan fotosintesis dan


menghasilkan gas oksigen, Semakin dekat jarak rangkaian alat terhadap sumber cahaya tau
semakin besar intensitas cahaya, semakin besar pula volume gelembung udara yang
diasumsikan sebagai oksigen yang dihasilkan dan semakin cepat kelajuan fotosintesis
tersebut, begitupun sebaliknya. Dengan kata lain, banyaknya cahaya dan ketersediaan CO2
memiliki peranan dalam mempercepat kelajuan fotosintesis (Handoko dan Fajariyanti
2013).
Berdasarkan data hasil percobaan, faktor yang paling berpengaruh dalam proses
fotosintesis adalah faktor intensitas cahaya. Hal ini dapat dibuktikan dengan
membandingkan diagram pada percobaan 3 dan 5. Pada diagram, terlihat bahwa percobaan
5 yang diberikan 2gr NaHCO3 dengan jarak lampu 15 cm menghasilkan volume
gelembung yang lebih banyak dibandingkan percobaan 3 yang diberikan 3gr NaHCO3
dengan jarak lampu 60 cm. Hal ini terjadi karena percobaan 5 memiliki intensitas cahaya
yang lebih tinggi dibandingkan percobaan 3 meskipun memiliki kadar NaHCO3 yang lebih
sedikit. Hal ini pun didukung oleh hasil penelitian Yustiningsih (2019) yang memaparkan
bahwa intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap efisiensi fotosintesis suatu tanaman
dalam menyerap CO2. Semakin tinggi intensitas cahaya, maka kemampuan tumbuhan
untuk menyerap CO2 pun semakin tinggi. Sehingga, jika kadar CO2 melimpah, tetapi
tanaman memiliki intensitas cahaya yang rendah, maka tumbuhan tidak dapat menyerap
CO2 untuk berfotosintesis secara maksimal.
Pemberian Na-bikarbonat dengan tingkat konsentrasi yang berbeda akan
mempengaruhi ketersediaan jumlah CO2 yang dapat digunakan dalam proses fotosintesis.
Peningkatan ketersediaan CO2 tersebut sesuai dengan sifat natrium bikarbonat yang
mampu menghasilkan gas CO2 dengan adanya panas (Nandhani dan Yunianta 2015).
Semakin tinggi konsentrasi NaHCO3 yang ditambahkan, semakin cepat pula laju
fotosintesis tumbuhan tersebut dan semakin banyak pula oksigen yang dihasilkan.
Dengan persamaan reaksi berikut
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O

Selain dipengaruhi oleh ketersediaan CO, dan intensitas cahaya, fotosintesis pun dapat
dipengaruhi oleh faktor lainnya, diantaranya yaitu persediaan air, kandungan klorofil,
penimbunan hasil fotosintesis, suhu, protoplasma, dan resistensi daun terhadap difusi gas
bebas (Handoko dan Fajariyanti 2013).
Faktor yang dapat diubah adalah jarak lampu ke Hydrilla sp. Mulai dari jarak 1 meter,
0,75 meter, 0,5 meter, dan yang paling dekat 0,1 meter. Menurut hasil laporan yang di
dapat jarak dapat mengubah hasil fotosintesis tersebut,semakin dekat maka semakin
banyak gelembung yang di dapat, semakin jauh maka sedikit gelembung yang diperoleh.
Faktor yang tidak diatur atau tetap adalah konsentrasi natrium bikarbonat dan volume
air. Konsentrasi natrium bikarbonat diatur yaitu 0,5% dan volume air yaitu 100 mL.
Keduanya diatur sama pada setiap perlakuan shingga disebut variabel tetap. Selain itu,
penggunaan larutan NaHCO3 yang sesuai juga dapat meningkatkan laju reaksi fotosintesis.
NaHCO3 akan bereaksi dengan H2O dan terurai menjadi CO2. Semakin banyak karbon
dioksida (CO2) sebagai bahan baku utama fotosintesis terbentuk, maka aktivitas
fotosintesis yang dilakukan semakin sering, sehingga gelembung udara (O2) yang
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap2023 4

dihasilkan semakin banyak yang menunjukkan laju reaksi fotosintesis yang semakin tinggi.
(Handoko dan Fajariyanti 2013).
Praktikum BIO102 Biologi Dasar – Genap2023 5

Daftar Pustaka

Anwar S, Slamet W, Setyanti YH. 2013. Karakteristik fotosintetik dan serapan


fosfor hijauan alfalfa (Medicago sativa) pada tinggi pemotongan dan pemupukan nitrogen
yang berbeda. Animal Agriculture Journal. 2(1): 86-96.
Bafadal KM. 2021. Fotosintesis pada tumbuhan.
Chacha. 2017. Anabolisme.
Esteban, R., O. Barrutia, U. Artetxe, B. Fernández-Marín, A. Hernández, and J.I.
García-Plazaola. 2014. Internal and external factors affecting photosynthetic pigment
composition in plants: a meta-analytical approach. New Phytologist, 206:268–280. doi:
http:/dx.doi.10.1111/nph.13186.
Harahap. 2019. Bioilmi. Jurnal pendidikan. 5(1):1-9.
Wardhani SPR. 2019. Intisari Biologi Dasar. Yogyakarta: Diandra Kreatif
Yustiningsih M. 2019. Intensitas cahaya dan efisiensi fotosintesis pada tanaman naungan dan
tanaman terpapar cahaya langsung. JBE. 4(2): 44-49.
DOI: https://doi.org/10.32938/jbe.v42.385.
Handoko P, Fajariyanti Y. 2013. Pengaruh spektrum cahaya tampak terhadap laju fotosintesis
tanaman air Hydrilla verticillata. Seminar Nasional X Pendidikan Biologi FKIP UNS;
2013 Jun 6; Solo, Indonesia. Solo: UNS: 1-9.

Anda mungkin juga menyukai