Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“Praktikum Fotosintesis”

Dosen Pengampu:

Hj. Asrianty Mas’ud, S.Si, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok III/Kelas VC

Ilma Marchamah (1212060057)


Intan Lidia Citra (1212060059)
Meisya Suwarno (1212060076)
Nanda Rifaliansyah (1212060086)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2023

A. TOPIK PRAKTIKUM
Judul Praktikum : Fotosintesis
Tanggal Praktikum : Senin, 16 Oktober 2023
Tempat Praktikum : Laboratorium Dasar Kampus I UIN SGD Bandung
Tujuan Praktikum : 1. Membandingkan pengaruh dari perbedaan penyimpanan
tempat dan suhu pada gelas kimia percobaan terhadap hasil
fotosintesis

B. LANDASAN TEORI
Tumbuhan mengalami suatu proses kehidupan yang tidak dialami oleh
manusia dan hewan sebagai organisme autotrof yaitu proses yang dikenal dengan
fotosintesis. Proses fotosintesis merupakan proses biokimia yang berguna dalam
memproduksi energi atau zat makanan berupa karbohidrat. Fotosintesis ini terutama
terjadi pada tumbuhan yang mengandung klorofil atau zat hijau daun beserta pigmen
fotosintesis lainnya. Reaksi yang terjadi fotosintesis yaitu pengubahan suatu energi
cahaya matahari (foton) menjadi energi kimia yang akan disimpan dalam senyawa
organik. Selama fotosintesis, tumbuhan mengalami 2 reaksi atau tahapan yang
dilaluinya yaitu reaksi terang dan reaksi gelap atau biasa dikenal dengan siklus Calvin
(Yustiningsih, 2019:45). Secara umum reaksi fotosintesis yang terjadi pada dua tahap
tersebut, sebagai berikut:
6H2O (Air) + 6CO2 (Karbondioksida)  C6H12O6 (Karbohidrat) + 6O2 (Oksigen)
Reaksi terang merupakan reaksi yang membutuhkan cahaya dalam prosesnya
yang akan digunakan untuk memecah H2O (air) menjadi 2H+ + ½ O2. Reaksi ini
terjadi di membran tilakoid pada organel kloroplas dan terjadi lebih dahulu dibanding
reaksi gelap. Hal tersebut dikarenakan bahan dari reaksi gelap didapatkan dari hasil
reaksi terang ini. Maka dari itu, hasil dari reaksi terang sendiri yaitu NADPH
(Nicotinamida Adenin Dinucleotida Hydrogen) dan ATP (Adenosin Tri Phosphate)
yang akan digunakan dalam siklus Calvin. Selain itu, juga dihasilkan oksigen yang
akan langsung dikeluarkan menuju lingkungan sebagai hasil dari fotosintesis. Pada
reaksi terang terjadi dua aliran elektron yaitu fotofosforilasi siklik (aliran elektron
yang siklik) dan fotofosforilasi non-siklik (aliran elektron linear) (Fauziah, 2021:77).
Aliran elektron siklik hanya melibatkan Fotosistem I (PI) dengan memacu
proton (H+) kembali ke ruang tilakoid dari kompleks sitokrom (cyt). Aliran ini
bertujuan untuk terus-menerus membentuk ATP atau energi melalui ATP sintetase
yang sebanyak mungkin untuk kebutuhan reaksi gelap sehingga alirannya tidak akan
berakhir dan membentuk siklus. Sementara itu, aliran non-siklik melibatkan kedua
Fotosistem yaitu dimulai dari Fotosistem II (PII) menuju Fotosistem I (PI). Aliran
elektron non-siklik ini tidak terjadi siklus di dalamnya dan aliran ini lebih panjang
dibanding aliran siklik karena mencapai enzim NADP + reduktase dengan proses
eksitasi elektron. Hasil yang diperoleh yaitu berupa ATP pada plastosianin dan
NADPH oleh NADP+ reduktase pada kompleks ferodoksin (fd) (Khairuna, 2019:44).
Kemudian, tahap selanjutnya yaitu reaksi gelap yang terjadi di stroma atau
ruang kosong yang berada di kloroplas. Reaksi gelap ini terjadi secara siklik atau
terdapat siklus sehingga juga dikenal dengan siklus Calvin. Reaksi pada siklus
tersebut pada dasarnya hanya mempunyai satu bahan utama dari lingkungan yaitu
karbondioksida (CO2). Sementara hasil yang diperoleh dalam satu kali siklus ini yaitu
CH2O (karbohidrat yang belum sempurna jumlah atom karbonnya), ADP, NADP, dan
satu molekul fosfat. Sehingga, secara umum reaksi gelap ini bertujuan untuk
mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi satu molekul gula
karbohidrat (Handoko & Anisa, 2020). Reaksi gelap mempunyai tiga proses utama
yaitu fiksasi karbon, reduksi, dan regenerasi RuBP (Ribulosa BiPhosphate) (Ai &
Ludong, 2023:31).
Proses fotosintesis pertama kali ditemukan oleh Jan Ingenhousz. Ingenhousz
melakukan percobaan dengan menggunakan tanaman Hdyrilla verticillata yang
dimasukkan ke dalam suatu bejana yang berisi air. Kemudian, bejana gelas tersebut
ditutup dengan menggunakan corong yang sengaja diletakkan terbalik. Sementara itu,
bagian atasnya ditutup dengan tabung reaksi yang diisi oleh air sampai penuh.
Selanjutnya, gelas tersebut disimpan di bawah sinar matahari sampai tak lama akan
muncul gelembung udara dari tumbuhan air tersebu. Maka dari itu, percobaan ini
menandakan adanya oksigen sebagai salah satu dari hasil fotosintesis pada reaksi
terang (Kimball, 1993 dalam Rizaludin, et al., 2020). Sehingga, sampai saat ini
percobaan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis beserta zat
yang dihasilkannya dikenal dengan percobaan Ingenhousz (Sondang, et al., 2020:2).

C. VARIABEL BEBAS (X) DAN VARIABEL TERIKAT (Y)


Variabel Bebas (X) : Perbedaan Tempat (Tempat Terang & Gelap), NaHCO 3 (soda
kue), dan Temperatur
Variabel Terikat (Y) : Hasil Fotosintesis (gelembung oksigen)
D. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah terdapat pengaruh dari perbedaan penyimpanan tempat dan temperatur
pada gelas kimia percobaan terhadap hasil fotosintesis?

E. HIPOTESIS
H0 : Tidak terdapat pengaruh dari perbedaan penyimpanan tempat dan temperatur
pada gelas kimia percobaan terhadap hasil fotosintesis
H1 : Terdapat pengaruh dari perbedaan penyimpanan tempat dan temperatur pada
gelas kimia percobaan terhadap hasil fotosintesis

F. ALAT DAN BAHAN

G. LANGKAH KERJA

H. DOKUMENTASI LANGKAH KERJA

I. TABEL HASIL PENGAMATAN


Tabel III. Hasil Pengamtan Praktikum Imbibisi Pada Biji

Tabel IV. Dokumentasi Hasil Pengamatan Praktikum Imbibisi Pada Biji

J. GRAFIK HASIL PENGAMATAN

K. PEMBAHASAN

L. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Berapakah potensial osmosis dari masing-masing larutan yang digunakan?
Jawaban:
2. Pada larutan mana dan suhu berapa kecepatan imbibisi tertinggi dan terendah?
Jelaskan mengapa demikian!
Jawaban:

3. Bisakah anda mengaplikasikan percobaan di atas pada kehidupan sehari-hari?


Kira-kira kegiatan apa yang memerlukan pengetahuan ini?
Jawaban:

4. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan tersebut?


Jawaban:

M. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terkait peristiwa imbibisi pada biji,
dapat disimpulkan bahwa:
1.

N. REKOMENDASI
Praktikum yang telah dilakukan dengan topik imbibisi pada biji ini dapat
dikembangkan kembali pada jenis biji-bijian yang digunakan, seperti kacang kedelai,
kacang tanah, dan kacang polong. Nantinya, kecepatan imbibisi yang didapatkan
dapat dijadikan perbandingan antara bij-bijian tersebut. Kemudian, larutan yang
digunakan untuk perendaman juga bisa diberikan perlakuan misalnya bahan kimia,
larutan garam, dan larutan lain yang mampu berpindah ke dalam struktur biji tersebut.

O. DAFTAR PUSTAKA
Ai, N., S., & Ludong, D., P. (2023). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Penerbit Widina
Media Utama.
Fauziah, A. (2021). Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Tulungagung: Penerbit Biru
Atmajaya.
Handoko, A., & Anisa, M., R. (2020). Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Lampung:
Prodi Pendidikan Biologi FTK UIN Raden Intan Lampung.
Khairuna. (2019). Diktat Fisiologi Tumbuhan. Medan: Prodi Pendidikan Biologi
FITK UIN Sumatera Utara.
Kimball, J., W. (1993). Biologi Umum. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rizaludin, A., Melina, & Kusumaningtyas, V., A. (2020). Pengaruh Penyinaran
Lampu LED Terhadap Proses Fotosintesis Menggunakan Percobaan
Ingenhousz. Jurnal Kartika Kimia, 3(2), 77-80.
Sondang, Y., Elita, N., & Anidarfi. (2020). Buku Ajar Praktek Fisiologi Tanaman.
Payakumbuh: Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.
Yustiningsih, M. (2019). Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis Pada Tanaman
Naungan dan tanaman Terpapar Cahaya Langsung. BIO-EDU: Jurnal
Pendidikan Biologi, 4(2), 44-49.

Anda mungkin juga menyukai