Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

FOTOSINTESIS

Disusun Oleh:

Muhammad Hadi Al-Aziz (11200163000021)

Kelompok 6

Fauzi Ramadhan (11200163000046)

Rahmadita Aulia Ismi (11200163000061)

Siti Muthmainnah (11200163000040)

Fenti Algiantoro (11200163000047)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
FOTOSINTESIS
A. Tujuan
1. Memahami proses fotosintesis
2. Membuktikan intensitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis
3. Mengetahui produk hasil fotosintesis

B. Teori

Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya


menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjaditransformasi energi, yaitu energi cahaya
(foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa
ikatan senyawa organik pada glukosa (Setiowati dan Furqonita, 2007).

Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dengan bantuan energi cahaya matahari foton
dan berlansung dalam 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksigelap, adapun percobaan
yang membuktikan fotosintesis adalah sebagai berikut :Percobaan Engelmann, dengan
bakteri thermo dan Spirogyra, Fotosintesis menghasilkan oksigen, Percobaan Ingenhouse,
dengan hydrilla, Fotosintesis menghasilkan oksigen, Percobaan Sach’s, dengan daun yang
ditutup dan terbuka, fotosintesis menghasilkan karbohidrat (Maniam dan Syulasmi, 2006).

Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molekul makanan yang kompleks


dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhanaoleh tumbuhan hijau
dan organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan energicahaya. Dalam proses
fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap olehmolekul-molekul pigmen yang
spesifik (Fried dan Hademenos, 2005).

Fotosintesis merupakan reaksi sintesis glukosa pada organisme autotroph dengan


menggunakan sumber energi cahaya matahri. Jadi, fotosintesis dapat Sumber energi alami
yang digunakan pada fotosintesis adalah cahayamatahari. Cahaya matahari memiliki
berbagai spektrum warna. Setiap spektrum warna memiliki panjang gelombang tertentu.
Setiap spektrum warna memiliki pengaruh yang berbeda terhadap proses fotosintetsis. Sinar
yang efektif dalam proses fotosintesis adalah merah, ungu, biru dan oranye (Ferdinand dan
Ariebowo, 2007).
Fotosintesis adalah proses sintesis karbohidrat yang akan mengalami perubahan dari
bahan-bahan anorganik seperti CO2 dan H2O yang terdapat pada tumbuhan yang
mempunyai pigmen dan dibantu dengan adanya energi cahaya matahari (Ai, 2012).

Terdapat dua fase pada proses fotosintesis yakni, fase cahaya yang terdapat pada
proses fotosintesis yakni yang biasanya disebut dengan reaksi Hill dimana NADPH akan
bertindak untuk mereaksi cahaya yang akan mengubah energi cahaya menjadi ADP dan
selanjutnya akan diubah kembali menjadi ATP (adenin triposphat ). Sedangkan pada reaksi
gelap atau blackman akan mengubah ADP ke ATP dan selanjutnya mereduksi NADP
menjadi NADPH2 (Harjadi, 2008).

Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi cahaya


menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh tumbuhan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu energi cahaya
(foton) sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa
ikatan senyawa organik pada glukosa (Setiowati dan Furqonita, 2007).

Fotosistem ada dua macam yakni fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I
tersusun dari klorofil a dan klorofil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II perbandinga
klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara maksimum oleh cahaya pada panjang
gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).

Energi foton yang digunakan untuk menggerakkan elektron melawan gradient panas
di dalam fotosistem I dari sebuah agen dengan tenaga reduksi kuat, yang secara
termodinamis mampu mereduksi CO2 dari dalam fotosistem II dari air dengan pelepasan
O2, jika sebuah molekul pigmen menyerap sebuah foton masuk ke dalam sebuah keadaan
tereksitasi, karena satu elektronnya pada keadaan dasar pindah ke orbit (Anwar, 2009).

Fotosintesis merupakan reaksi sintesis glukosa pada organisme autotrof dengan


menggunakan sumber energi cahaya matahri. Jadi, fotosintesis dapat berlangsung jika ada
cahaya, klorofil, CO2 dan H2O. Secara ringkas, reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai
berikut :

CO2 + H2O + (cahaya+klorofil) –> C6H12O6 + O2 (Karmana, 2006).


Tumbuhan memerlukan cahaya sebagai syarat terjadinya fotosintesis. Tanpa
fotosintesis, tumbuhan tidak dapat menyintesis makanannya. Hal ini berakibat
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bukti yang sangat jelas terlihat
pada tumbuhan yang hidup di tempat gelap. Tumbuhan tersebut tumbuh cepat dengan
batang yang lebih panjang, ramping, dan rapuh serta daun yang tidak lebar dan pucat,
sedangkan tumbuhan yang tumbuh ditempat terang, tumbuh lebih pendek, batang kokoh,
dan daun hijau, lebar, serta lebih tebal (Firmansyah,et al ., 2007).

Lama penyinaran cahaya matahari juga berpengaruh terhadap intensitas cahaya


matahari yang dapat diserap oleh tanaman sehingga berpengaruh pula terhadap kegiatan
fotosintesis. Untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara baik, diperlukan lama
penyinaran sekitar 9 – 10 jam per hari (Juanda dan Cahyono, 2005).

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah intensitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis?
2. Apakah intensitas cahaya tinggi meningkatkan oksigen yang dihasilkan dari proses
fotosintesis?
3. Apakah ada perbedaan fotosintesis yang terjadi pada intensitas cahaya tinggi,sedang
dan rendah?
D. Hipotesis
1. Intensitas cahaya yang tinggi mempengaruhi proses fototsintesis
2. Intensitas cahaya yang tinggi menghasilkan oksigen lebih banyak
3. Intensitas cahaya yang rendah memperlambat fotosintesis.
E. Alat-alat dan Bahan

Tabel 1 : Alat dan Bahan Fotosintesis

No Nama Alat dan Bahan Gambar Jumlah


1. Gelas Air Mineral 3 buah

2. Satu Jenis Tumbuhan 3 buah

3. Air jernih 300 ml

4. Karet gelang 3 buah


5. Gunting 1 buah

6. Penggaris 1 buah

7. Batu 3 buah
F. Cara Kerja

Tabel 3 : Langka Kerja Praktikum Fotosintesis

No. Gambar Langkah Kerja


1. Susunlah gelas air mineral sebanyak 3 buah.

2. Isilah gelas air mineral dengan air

3. Potong tanaman dengan panjang 5 cm


dengan menggunakan Pisau/gunting

4. Masukkan tanaman ke dalam gelas aqua


yang sudah diisi air secara terpisah
5. Beri label pada setiap gelas air mineral :
a. Gelas A = yang ditempatkan di
bawah terik sinar matahari
b. Gelas B = yang ditempatkan di
dalam ruangan
c. Gelas C = yang ditempatkan
ditempat yang tidak ada cahaya

6. Setelah diamati di bawah terik matahari, di


dalam ruangan, dan di tempat tertutup
sekitar 60 menit, amati dan hitunglah
gelembung oksigen yang terbentuk pada
perangkat percobaan A, B, C.
G. Hasil Pengamatan

Tabel 3 : Jumlah oksigen yang dihasilkan bergantung intensitas cahaya yang


mempengaruhi proses fotosintesis

Jumlah Gelembung Oksigen

Waktu
Daun
(Menit)
Sinar Matahari Dalam Ruangan Tidak ada Cahaya

10 15 5 0

20 30 10 0

30 50 18 0

40 76 22 5

50 86 37 7

60 98 46 10

Total 98 46 10
Gelembung

Catatan pengamatan : Saat pengamatan dilakukan banyak gelembung pada botol dibawah
terik matahari langsung sangat banyak sehingga jumlah gelembung yang terhitung adalah
perkiraan jumlahnya, sedangkan pada ruangan redup gelembung baru bisa ditemukan pada
menit ke-40.

H. Pembahasan

Definisi Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap
dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan
untuk fotosintesa karbohidrat dari air dankarbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik
lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung
pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbondioksida dan air
dalam tubuh tumbuhan berklorofil yang diberi cahaya, dengan oksigen sebagai hasil
samping. Seperti halnya dengan proses-proses metabolik yang lain,fotosintesis tediri dari
rangkaian reaksi yang panjang. Karena proses ini membutuhkan cahaya, pada keadaan yang
demikian intensitas dan kualitas cahaya menjadi faktor pembatas. Percobaan pada
fotosintesis setiap tanaman menghasilkan oksigen yang berbeda-beda. Praktikum ini
menggunakan tanaman bayam sebagai bahan pengamatan karena tanaman ini merupakan
tanaman hijau kecil yang cukup jelas melakukan proses fotosintesisnya, sehingga
memudahkan untuk mengetahui berapa banyak gelembung udara (oksigen) yang dihasilkan
dari suatu proses fotosintesis pada saat ditaruh dibawah terik matahari, dalam ruangan dan
ditempat gelap.

Percobaan ini tentang proses fotosintesis pengaruh intensitas cahaya dengan


mengamati tumbuhan bayam yaitu apabila dilakukan percobaan terang dengan ditaruh
dibawah terik matahari dapat dilihat dari hasil dimana, gelembung yangdihasilkan pada 30
menit pertama adalah 50 gelembung tetapi bentuknya besar dan volume airnya tetap 100
ml, namun ketika waktu yang digunakan 60 menit diperoleh gelembung-gelembung udara
yaitu 98 gelembung yang besar dan kecil dan volume airnya juga tetap.

Percobaan selanjutanya dengan menaruhnya diruangan dengan pencahayaan normal


sehingga intensitasnya menurun. Pada pengamatan 30 menit pertama ada perubahan dengan
adanya gelembung yang dihasilkan yaitu 18 gelembung yang kecil disekitar tabung reaksi
dengan volume yang terjadi ada tetap 100 ml. sedangkan untuk 30 menit kedua gelembung
yang dihasilkan bertambah menjadi 46 gelembung yang kecil dan besar juga terdapat
disekitar tabung reaksi dengan volume sama. Berdasarkan kedua perlakuan yang berbeda
dapat dikatakan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi fotosintesis semakin besar
intensitas cahayanya maka gelembung-gelembung yang dihasilkan semakin sedikit
sedangkan semakin rendah intensitas cahaya maka gelembung yang dihasilkan semakin
banyak. Seharusnya hasil percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan fotosintesa antara
Tanaman yang berada di tempat terang lebih cepat berfotosintesa daripada di tempat yang
kekurangan cahaya. Hal ini terjadi karena proses fotosintesis dibantu dengan adanya
cahaya. Sehingga tinggi intensitas cahaya semakin banyak energi yang terbentuk sehingga
akan mempercepat proses fotosintesis, sehingga hasil percobaan menghasilkan kecepatan
fotosentesa berada ditempat banyak cahaya lebih cepat berfotensintesa dari pada ditempat
kekurangan cahaya. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan dan telah diakui.

Pada perlakuan yang ketiga tanaman bayam yang dimasukan kedalam gelas ditaruh
pada ruangan gelap. 30 menit pertama pada gelas ini tidak ditemukan adanya gelembung
oksigen hasil fotosintesis, gelembung oksigen baru bisa ditemukan pada menit ke 40
sebanyak 5 gelembung. Pada 30 menit ke dua ditemukan 10 gelembung yang ada pada gelas
ini.

Hasil percobaan dapat diketahui bahwa kecepatan fotosintesa yang paling cepat adalah
pada menit ke 30-60 ditempat yang kurang mendapatkan cahayanya tinggi dan kecepatan
fotosintesa yang paling lambat adalah pada menit ke 0-30 ditempat yang tidak mendapatkan
cahaya. Sehingga pada percobaan tinggi intensitas cahaya semakin sedikit energy yang
terbentuk sehingga akan mempercepat proses fotosintesis.

Berdasarkan hasil percobaan pengaruh intensitas cahaya terhadap laju fotosintesis


mempegaruhi tempat yang terkena sinar matahari langsung sehingga memilki laju
fotosintesis yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang diletakkan pada tempat yang
teduh. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah gelembung O2 yang dihasilkan pada proses
fototsintesis tersebut. Gas oksigen ini terbentuk karena proses fotolisis. fotolisis adalah
berubahnya air menjadi oksigen yang menunjukkan meningkatnya intensitas cahaya akan
mempengaruhi laju fotosintesis dimana meningkatnya intensitas cahaya ini juga akan
meningkatkan laju fotosintesis.

I. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan percobaan fotosintesis pengaruh


intensitas cahaya adalah Intensitas cahaya maupun terang ataupun redup mempengaruhi
fotosintesis semakin besar intensitas cahayanya maka gelembung-gelembung yang
dihasilkan semakin banyak sedangkan semakin rendah intensitas cahaya maka gelembung
yang dihasilkan semakin sedikit. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan ini
menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen. Semakin terang cahaya dan semakin
lama waktu penyinarannya maka intensitas cahaya yang dihasilkan akan semakin rendah
juga sebaliknya. Sehingga tinggi intensitas cahaya semakin sedikit energy yang terbentuk
sehingga akan mempercepat prosesfotosintesis. Pengaruh intensitas cahaya terhadap laju
fotosintesis mempegaruhi tempat yang terkenasinar matahari langsung sehingga memilki
laju fotosintesis yang lebih tinggi jikadibandingkan dengan yang diletakkan pada tempat
yang teduh.

J. Daftar Pustaka

Anwar, A. 2009. Ringkasan Biologi. Bandung: Ganeca Exact.

Ai, N. S. (2012). Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1).

Cahyono, B., 2003. Cabai Rawit Teknik Budi Daya & Analisis Usaha Tani.Kanisius :
Yogyakarta.

Firmansyah, R. Mawardi, A. dan Riandi, U., 2007. Mudah Dan Aktif Belajar Biologi.
Bandung: PT. Setia Purna Inves.

Ferdinand, F dan Ariebowo, M. 2007.Praktis Belajar Biologi. Visindo MediaPersada :


Jakarta.

Fried, G dan Hademenos, G. 2005. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua.Erlangga :


Jakarta.

Furqonita, D dan Biomed, M. 2007.Seri Ipa Biologi. Yudhistira : Jakarta.

Harjadi, S. S. 2008. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT Gramedia.

Juanda, D dan Cahyono, B. 2005. Wijen Teknik Budi Daya Dan Analisis UsahaTani.
Yogyakarta: Kanisius.

Karmana, O., 2006. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Maniam, Mbs dan Syukasmi, A., 2006.Persiapan Ujian Nasional Biologi.Grafindo Media
Pratama : Bandung.

Marzuki, I. Amirullah. dan Fitriana., 2010.Kimia Dalam Keperawatan. Pustaka As Salam


: Makassar.

Mulyani, S., 2006.Anatomi Tumbuhan. Kanisius : Yogyakarta


K. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai