Disusun Oleh:
Golongan B
Kelompok 8
Agung : (A43220)
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan
menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi
cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi (Utomo, 2007).
Dalam reaksi fotosintesis, sebanyak 691.000 kalori energi radiasi diserap dan
dikonversi ke dalam bentuk glukosa. Kenyataan bahwa proses fotosintesis
memerlukan cahaya, menunjukkan adanya pengaruh intensitas cahaya yang besar
terhadap laju keseluruhan reaksi fotosintesis. Pada keadaan intensitas cahaya rendah,
laju fotosintesis akan akan rendah pula. Keadaan ini dapat dikatakan sebagai faktor
pembatas (Ismail, 2011).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang
kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain.
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cahaya
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Suhu
Enzim enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
maksimalnya. Umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu hingga batas toleransi enzim.
Kadar air
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh laju fotosintesis akan menurun.
Tahap pertumbuhan
Laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah
dibanding dengan tumbuhan dewasa Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh
E=h.v=b.c
=panjang gelombang
v = frekuensi (Sec-1.)
Karena energi photon tiap jenis sinar berbeda maka efek jenis sinar dan intensitasnya.
Cahaya yang dapat digunakan dalam fotosintesis mempunyai syarat kualitas (Jenis
gelombang) dan kuantitas (intensitas cahaya) tertentu. Dalam kondisi normal, cahaya
matahan memenuhi syarat itu. Sehingga secara alami cahaya matahan merupakan
sumber energi bagi fotosintesis, Pigmen fotosintetik sebagai penangkap energi cahaya
matahari berupa klorofil dan atau karotenoid. Energi surya merupakan penggerak
proses fotosintesis yang terjadi di daun atau jaringan fotosintetik lainnya.
Kemampuan organ atau jaringan ditopang oleh dimilikinya perangkat pigmen dan
aseptor elektron lain yang membentuk perangkat fotosistem dan sistem enzimnya
yang berperan mengubah energi surya menjadi energi kimia. Sistem pigmen ini
terutama berperan pada proses proses pada tahapan reaksi cahaya yang terkait dengan
fotolisis HO, fotofosforilasi, dan pembentukan reduktor kuat NADPH₂
BAB III
METODOLOGI
Praktikum dilakukan pada hari Selasa 9 Mei 2023 pada pukul 01.00 WIB. Bertempat
di lapangan Hijau Politeknik negeri Jember
Beaker glass
Tabung reaksi
Corong gelas
Kawat
Plastik mika warna merah, kuning, hijau, biru, nila, ungu, putih
Bahan
2. Potong satu cabang hydrilla verticillata yang sehat sepanjang kurang lebih 15cm,
masukkan kedalam corong kaca
3. Masukkan corong kaca kedalam beaker glass yang terisi air dengan posisi corong
menghadap kebawah. (Pastikan semua ruang terisi air)
4. Tutup bagian atas corong dengan tabung reaksi dalam keadaan terbalik (didalam
bak berisi air)
5. Masing-masing rakitan ditutup dengan plastik mika dengan warna yang berbeda
sesuai dengan perlakuan
6. Amati timbulnya gelembung gelembung gas yang muncul dari potongan cabang
selama 30 menit dengan 3 kali ulangan
7. Hitung Jumlah gelembung yang dihasilkan pada warna yang berbeda. Banyaknya
gelembung persatuan waktu dapat digunakan sebagai petunjuk laju fotosintesis.
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada 10 menit ulangan ke dua gelembung yang dikeluar tanaman hydrilla juga sama
banyaknya sebanyak 1.200. dengan ukuran yang kecil-kecil bergerombol, dengan
volume airnya juga tetap. Seharusnya hasil percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan
fotosintesa antara Tanaman yang berada di tempat terang lebih cepat berfotosintesa
daripada di tempat yang kekurangan cahaya. Hal ini terjadi karena proses fotosintesis
dibantu dengan adanyacahaya. Sehingga tinggi intensitas cahaya semakin banyak
energi yang terbentuk sehinggaakan mempercepat proses fotosintesis, tetapi hasil
percobaan menghasilkan kecepatan fotosentesa berada ditempat yang kekurangan
cahaya lebih cepat berfotensintesa daripada ditempat terang/cahaya. Hal ini tidak
sesuai dengan teori yang telah dikemukakan dantelah diakui
Kemudian pada 10mnt ulangan ke tiga jumlah gelembung yang naik keatas berjumlah
banyak juga yaitu sebanyak 1417. Perlakuan tersebut
dapat dikatakan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi fotosintesis semakin besar
intensitas cahayanya maka gelembung-gelembung yang dihasilkan semakin sedikit
sedangkan semakin rendah intensitas cahaya maka gelembung yang dihasilkan
semakin banyak. pada eksperimen.
Hasil percobaan dapat diketahui bahwa kecepatan fotosintesa yang paling cepat
adalah pada ulangan ke 1 ditempat yang kurang mendapatkan cahaya/ redup dan
kecepatan fotosintesa yang paling lambat adalah pada ulangan ke-2. Sehingga pada
percobaan tinggi intensitas cahaya semakin sedikit energy yang terbentuk sehingga
akan mempercepat proses fotosintesis.
Budi Utomo. (2007). Fotosintesis pada Tumbuhan. Karya Ilmiah. Fakultas Pertanian
USU.