FISIOLOGI TUMBUHAN
FOTOSINTESIS
OLEH
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
matahari dapat mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan tanaman
meskipun kebutuhan cahaya matahari bervariasi dan tergantung pada jenis
tanaman (Zannah et al., 2023).
Reaksi gelap memiliki istilah berupa Siklus Calvin-Benson, dalam reaksi ini
tidak membutuhkan cahaya matahari dalam proses menghasilkan gula serta
oksigen. Fenomena reaksi gelap ini kemudian terjadi setelah reaksi terang, yang
merupakan proses ATP dan NADPH. Lalu dibuahi oleh CO2 dan menjadi gula.
Stroma juga merupakan tempat berlangsungnya reaksi gelap, di tempat ini terjadi
fiksasi, reduksi hingga regenerasi. Adapun fase yang terjadi pada stroma antara
lain seperti fiksasi CO2, reduksi dan pembentukan RuBP. RuBP merupakan
substrat untuk pembentukan karbohidrat pada fotosintesis (Cahyo et al., 2020).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
menggunakan pipet sampai batas yang telah ditandai. Setelah itu, volume air yang
ada diukur menggunakan gelas ukur. Volume air ini sama dengan volume oksigen
yang terbentuk selama fotosintesa. Dibandingkan pengaruh warna terhadap reaksi
ini.
3.3.3. Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis (Uji Sach)
Petik daun yang ditutupi sebagian sebelum percobaan dimulai dan
langsung dimasukkan ke dalam kantung plastik yang telah diisi dengan alkohol
70% untuk menghentikan aktivitas enzim yang ada di dalam daun tersebut.
Disiapkan penangas air yang telah dipanaskan diatas pemanas listrik. Dipanaskan
diatas api biasa, tetapi harus hati-hati karena alkohol mudah terbakar. Diambil
daun dan dimasukkan ke dalam gelas piala yang sudah berisi alkohol 70%
sebanyak ½ volumenya. Dipanaskan daun dalam alkohol pada penangas air yang
telah disiapkan dan dibiarkan seluruh klorofil dalam daun larut dalam alkohol dan
daunnya berwarna putih pucat. Apabila daun sudah putih pucat, diambil daun
tersebut dan diletakkan pada cawan petri. Ditetesi larutan tersebut menggunakan
larutan iodium dan diperhatikan apa yang terjadi (pati dalam larutan iodium akan
berwarna biru tua).
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada percobaan maka
didapatkan hasil sebagai berikut.
4.1.1. Fotosintesa I
Lokasi Pengamatan Waktu Gambar dan Keterangan
Universitas Sriwijaya
pertama
Tidak menunjukkan
perubahan warna setelah
dilakukan peniupan
Universitas Sriwijaya
Ruangan Kultur 20 menit terakhir
Jaringan
4.1.2. Fotosintesa II
Gambar Keterangan
Universitas Sriwijaya
Ada banyak gelembung yang
dihasilkan, sebanyak 1,2 ml
Universitas Sriwijaya
4.1. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum pada percobaan fotosintesis I diketahui
perubahan warna air ke warna merah butuh waktu yang lama pada sampel yang
diletakkan di dalam ruang, sedangkan pada sampel yang diletakkan di luar
ruangan terjadi perubahan warna dan terdapat gelembung udara dengan waktu
yang lebih cepat. Menurut Sarjani et al. (2022), proses mengubah CO2 dan H2O
menjadi amilum dan gas CO2 dibutuhkan cahaya matahari. Cahaya matahari
berperan dalam membantu proses tranfer elektron.
Hasil penelitian menunjukkan saat corong gelas ditutup dengan tabung reaksi,
gelembung udara bermunculan di sekitar tanaman Hydrilla sp. Gelembung yang
dihasilkan adalah gas oksigen yang terbentuk karena proses fotolisis ketika air
diuraikan menjadi gas oksigen, sehingga kadar air didalam tabung berkurang.
Pada bagian luar botol berisi Hydrilla sp. di tutupi kertas berwarna berbeda. Dan
hasilnya masing-masing warna menghasilkan gelembung yang berbeda pula. Pada
kertas berwarna merah gelembung yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan
dengan warna lain. Menurut Lupitasari et al. (2020), tanaman lebih banyak
menyerap sinar berwarna biru dengan panjang gelombang antara 440-470 nm dan
sinar berwarna merah antara 640-660 nm.
Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
laju fotosintesis. Menurut Pramadana et al. (2021), namun jika kuantitas cahaya
terlalu tinggi, klorofil dapat mengalami kerusakan. Cahaya matahari berasal dari
cahaya putih yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen warna karena
panjang gelombang cahaya yang berbeda untuk setiap warna yang berbeda.
Komponen-komponen warna tesebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila dan ungu. Gelombang cahaya pada sinar biru dan merah memiliki gelombang
yang tinggi. Spektrum warna inilah yang paling efektif bagi chlorophyl untuk
melakukan fotosintesis.
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Dari penelitian
yang dilakukan, diketahui bahwa masing masing perlakuan warna spektrum
cahaya tampak ada perbedaan laju fotosintesis pada tanaman air Hydrilla.
Sebagian energi matahari yang di serap akan di ubah menjadi energi kimia, yaitu
berupa zat kimia berenergi tinggi. Selanjutnya, zat itu akan digunakan untuk
Universitas Sriwijaya
proses penyusun zat gula. Menurut Lupitasari et al. (2020), pada intensitas cahaya
sedang peningkatan laju fotosintesis menurun sedangkan pada intensitas cahaya
tinggi laju fotosintesis menjadi konstan. Karena, semakin rendah intensitas
cahaya, semakin rendah pula ATP yang terbentuk, sehingga memperlambat laju
reaksi fotosintesis.
Penggunaan NaHCO3 pada proses fotosintesis berguna untuk mempercepat
reaksi atau laju fotosintesis. Menurut Ilhami et al. (2020), pada saat fotosintesis
berlangsung, tumbuhan air akan menggunakan karbon dari HCO 3 untuk
menggantikan CO2 sehingga laju fotosintesis dapat terjadi dengan cepat.
Penggunaan senyawa kimia ini dapat memberikan dampak yang sangat besar
terhadap laju fotosintesis, karena natrium bikarbonat apabila dilarutkan dalam air
akan membentuk karbon dioksida yang menjadi bahan fotosintesis. Laju
fotosintesis di pH yang lebih rendah cenderung lebih cepat dibandingkan pada pH
basa diatas 7.
Percobaan 2 bagian daun tidak bereaksi atau mengalami perubahan warna
setelah di rebus dan ditetesi iodin. Menurut Zahara dan Fuadiyah (2021), setelah
daun yang direbus menggunakan alkohol dan ditetesi iodin, bagian bawah daun
yang ditutupi alumunium foil akan berwarna lebih terang dibandingkan dengan
bagian daun yang tidak ditutupi dengan aluminium foil. Hal ini disebabkan pada
bagian daun yang tertutup tidak mengalami fotosintesis dan tidak menghasilkan
amilum sehingga warnanya lebih terang. Sedangkan pada daun yang tidak ditutupi
alumunium foil tampak berwarna lebih gelap, pada bagian itu tidak terbentuk
amilum karena sinar matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis terhalang
oleh alumunium foil.
Daun yang telah direbus dengan alkohol hingga daun layu, kemudian ditetesi
lugol tidak mengalami perubahan apapun Menurut Sarjani et al. (2022), daun
yang menjadi sampel direbus didalam aquades, setelah layu, dibilas dengan
aquades kemudian dididihkan kembali dengan larutan alkohol 70% hingga
alkohol berubah warna. Namun pada percobaan ini tidak dilakukan perebusan
dengan aquades terlebih dahulu. Hal tersebut dapat menjadi faktor tidak
terdeteksinya amilum yang ada di dalam daun karena klorofil dalam daun belum
hilang sepenuhnya, sehingga saat ditetesi lugol amilum tidak bereaksi.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Cambaba, S., dan Kasi, P. D. 2022. Karakteristik Stomata Daun Pucuk Merah
(Syzygium oleana) Berdasarkan Waktu Pengambilan Sampel yang
Berbeda. Cokroaminoto Journal of Biological Science, 4(1): 19-25.
Dacosta, Y. O., dan Daningsih, E. 2022. Ketebalan Daun dan Laju Transpirasi
pada Tanaman Hias Dikotil. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 27(1): 40-
47.
Fausan, A., Setiawan, B. I., Arif, C., dan Saptomo, S. K. 2020. Analisa Model
Evaporasi dan Evapotranspirasi Menggunakan Pemodelan Matematika
pada Visual Basic di Kabupaten Maros. Jurnal Teknik Sipil dan
Lingkungan. 5(3): 179-196.
Hanik, NR, Syafitri, D., Ningati, RK, Astari, LZ, Syifaiyah, AA, dan Nurhayati,
S. 2023. Hubungan Kecepatan Transpirasi Dengan Jumlah Stomata
Tanaman Adam Hawa (Rhoeo discolor) Di Kampus Universitas Veteran
Bangun Nusantara. Jurnal Biologi Tropis. 23 (4): 127-132.
Hutapea, C. I., Kalesaran, L., dan Ludong, D. P. 2023. Kajian Penggunaan LED
pada Pertumbuhan Tanaman Kailan dengan Sistem Hidroponik Dalam
Ruangan. Jurnal Bios Logos. 13(2): 84-91.
Liu, J. J., Zhang, Y., Niu, S., Bao, L., Yu, W., Chen, D., dan Xiang, D. 2023.
Response of Dahlia Photosynthesis and Transpiration to High-
Temperature Stress. Holticulturae. 9(1): 1-18.
Marantika, M., Hiariej, A., dan Sahertian, D. E. 2021. Kerapatan dan distribusi
stomata daun spesies mangrove di Desa Negeri Lama Kota Ambon. Jurnal
Ilmu Alam dan Lingkungan. 12(1):1-6.
Ningsih, C. S., dan Daningsih, E. 2022. Ketebalan Daun dan Laju Transpirasi
Tanaman Hias Monokotil. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 27(4): 514-
520.
Yustiningsih, M. 2019. Intensitas Cahaya Dan Efisiensi Fotosintesis Pada
Tanaman Naungan Dan Tan Aman Terpapar Cahaya Langsung. Bio-Edu:
Jurnal Pendidikan Biologi. 4(2): 44–49.
Zannah, H., Evie, R., Sudarti, S., dan Trapsilo, P. (2023). Peran Cahaya Matahari
Dalam Proses Fotosintesis Tumbuhan. Cermin: Jurnal Penelitian. 7(1),
204-214.
Setiawati, T., dan Syamsi, I. F. 2019. Karakteristik Stomata Berdasarkan Estimasi
Waktu dan Perbedaan Intensitas Cahaya pada Daun Hibiscus tiliaceus
Linn. di Pangandaran, Jawa Barat. Jurnal Pro-Life. 6(2): 148-159.
Universitas Sriwijaya
Ulfa, H. L., Falahiyah, R., dan Singgih, S. 2020. Uji Osmosis pada Kentang dan
Wortel Menggunakan Larutan Nacl. Sainsmat: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pengetahuan Alam. 9(2): 1-10.
Cahyo, A. N., Murti, R. H., dan Putra, E. T. S. 2020. Dampak Kekeringan
Terhadap Proses Fisiologis, Pertumbuhan, Dan Hasil Tanaman Karet
(Hevea brasiliensis Arg.). Warta Perkaretan. 39(1): 57-72.
Zahara, F. dan Fuadiyah, S. 2021. Pengaruh cahaya matahari terhadap proses
fotosintesis. Prosiding Semnas Bio. 1(1): 1-4.
Sarjani, T. M., Muriza, A., Damayanti, D., Hasibuan, F. U., Nuzhula, L., Balqis,
N., dan Yurida, Y. 2022. Kadar Simpanan Amilum Dalam Daun Suruhan
(Peperomia pellucida), Daun Kelor (Moringa oleifera) Dan Daun Kitolod
(Hippobroma longiflora). Bioma: Jurnal Biologi dan Pembelajaran
Biologi. 7(2): 171-183.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
Gambar 9. Fotosintesa 2 kertas warna Gambar 10. Fotosintesa 2 kertas warna
hijau biru
Jurnal Internasional
Universitas Sriwijaya