Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI POHON

Rakli Piscae Hidayatullah


H1020065
B

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
ACARA 3
PERTUMBUHAN GENERATIF
A. Tujuan

Mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari dan panjang


gelombang cahaya terhadap laju fotosintesis
.
B. Tinjauan Pustaka
Fotosintesis atau asimilasi karbon merupakan proses konversi energi
cahaya menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama dalam tubuh
tumbuhan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas terjadi
transformasi energi, yaitu energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik berubah
menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa ikatan senyawa organik
pada glukosa (Setiowati dan Furqonita, 2007).
Fotosintesis terjadi dalam kloroplas dengan bantuan energi cahaya
matahari foton dan berlansung dalam 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap. adapun percobaan yang membuktikan fotosintesis adalah sebagai
berikut : Percobaan Engelmann, dengan bakteri thermo dan Spirogyra,
Fotosintesis menghasilkan oksigen, Percobaan Ingenhouse, dengan hydrilla,
Fotosintesis menghasilkan oksigen, Percobaan Sach’s, dengan daun yang ditutup
dan terbuka, fotosintesis menghasilkan karbohidrat (Maniam dan Syulasmi,
2006).
Fotosintesis adalah proses pembentukan molekul-molkul makanan yang
kompleks dan berenergi tinggi dari komponen-komponen yang lebih sederhana
oleh tumbuhan hijau dan organisme autotrofik lainnya dengan keberadaan
energi cahaya. Dalam proses fotosintesis, foton (paket satuan) cahaya ditangkap
oleh molekul-molekul pigmen yang spesifik (Fried dan Hademenos, 2005).
Tumbuhan memerlukan cahaya sebagai syarat terjadinya fotosintesis.
Tanpa fotosintesis, tumbuhan tidak dapat menyintesis makanannya. Hal ini
berakibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bukti
yang sangat jelas terlihat pada tumbuhan yang hidup di tempat gelap.
Tumbuhan tersebut tumbuh cepat dengan batang yang lebih panjang, ramping,
dan rapuh serta daun yang tidak lebar dan pucat, sedangkan tumbuhan yang
tumbuh di tempat terang, tumbuh lebih pendek, batang kokoh, dan daun hijau,
lebar, serta lebih tebal (Firmansyah,et al., 2007).
Lama penyinaran cahaya juga berpengaruh terhadap intensitas cahaya
yang dapat diserap oleh tanaman sehingga berpengaruh pula terhadap kegiatan
fotosintesis. Untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara baik, diperlukan
lama penyinaran sekitar 9 – 10 jam per hari (Juanda dan Cahyono, 2005).
Sumber energi alami yang digunakan pada fotosintesis adalah cahaya
lampu. Cahaya lampu dilapisi berbagai spektrum warna. Setiap spektrum warna
memiliki panjang gelombang tertentu. Setiap spektrum warna memiliki
pengaruh yang berbeda terhadap proses fotosintetsis. Sinar yang efektif dalam
proses fotosintesis adalah merah, ungu, biru dan oranye (Ferdinand dan
Ariebowo, 2007).

C. Metode pengamatan

a. Alat dan bahan


1. Gelas Beker
2. Statif
3. Tabung reaksi
4. Akuades
5. Tanaman hydrila
6. Plastik mika warna merah, biru, kuning, dan hijau
7. Lampu

b. Cara kerja
1. Siapkan statif dan tabung reaksi yang telah diisi dengan
aquades
2. Masukkan tanaman Hydrilla sp. ke dalam tabung reaksi
3. Letakkan lampu dengan jarak 10 cm dari tabung reaksi
4. Nyalakan lampu, kemudian hitunglah jumlah gelembung yang
dihasilkan selama 1 menit, diulang 3 kali.
5. Geser posisi lampu menjadi 20, 30, 40, dan 50 cm. lakukan
cara pada poin 4
6. Ulangi cara nomor 3 dan 4 dengan tambahan menempatkan
mika warna merah, biru, kuning, dan hijau
7. Catat jumlah gelembung yang dihasilkan
8. Catat hasil pada tabel pengamatan

D. Hasil pengamatan

1. Table jumlah gelembung yang dihasilkan pada jarak 30 cm dan 50


cm di sprectum bening

Ulangan Rata - rata


Jarak (cm)
1 2 3
10 cm 63 60 62 61
30 cm 30 35 34 33
50 cm 13 20 15 16

2. Table jumlah gelembung yang dihasilkan pada spectrum warna


dan pada jarak 10 cm

Ulangan Rata - rata


Jarak (cm)
1 2 3
Merah 32 34 30 32
Kuning 36 35 30 33
Hijau 27 24 24 25
Biru 29 26 29 28

E. Pembahasan

F. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai