Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

FOTOSINTESIS

OLEH :

NAMA : ANITA
NIM : 08041382025078
KELOMPOK : 2 (DUA)
ASISTEN : ANGGELA WULANSARI

LABORATORIUM FISIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan dan produktivitas tanaman dipengaruhi oleh faktor lingkungan
sekitarnya. Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
produktivitas tanaman karena tidak semua tanaman memerlukan intensitas cahaya
yang sama dalam proses fotosintesis. Fotosintesis adalah reaksi penting pada
tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi energi
kimia yang disimpan dalam bentuk senyawa organic. Cahaya matahari diperlukan
oleh tanaman sebagai sumber energi untuk menjalankan dua tahapan reaksi pada
fotosintesis yaitu reaksi terang atau light dependent reaction/LDR yang terjadi di
bagian tilakoid dan siklus. Calvin atau light independen treaction/LIR yang terjadi
distroma (Yustiningsih, 2019).
Salah satu bagian dari proses kehidupan pada tanaman yang berpengaruh
besar terhadap keberlangsungan tanaman adalah adanya proses fotosintesis yang
terjadi dibagian daun tanaman. Fotosintesis merupakan suatu proses yang dimana
tanaman melakukan sintesis senyawa anorganik (CO2 dan H2O) menjadi senyawa
organik berupa gula. Laju fotosintesis sangat bergantung pada fungsi fisiologis
dan morfologi suatu tanaman. Oleh karena itu laju fotosintesis akan berbeda pada
setiap tanaman (Putri et al., 2021).
Intensitas cahaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan suatu tanaman. Cahaya matahari sangat berperan penting
bagi tumbuhan karena cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tanaman
untuk melakukan proses fotosintesis terutama pada bagian daun tanaman dengan
penyerapan langsung foton oleh molekul-molekul pigmen seperti klorofil. Tinggi
dan rendahnya jumlah intensitas cahaya matahari yang dapat diterima oleh suatu
tumbuhan akan sangat mempengaruhi terjadinya proses pertumbuhan maupun
reproduksi pada tumbuhan (Sigala et al., 2019).

1.2. Tujuan Praktikum


Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari
terhadap kecepatan fotosintesa pada intensitas cahaya yang berbeda.

Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klorofil
Klorofil merupakan pigmen hijau yang terdapat pada tumbuhan dan pigmen
ini akan digunakan oleh tanaman dalam proses fotosintesis. Selain untuk proses
fotosintesis pada tumbuhan, klorofil juga memiliki banyak manfaat yang dapat
digunakan oleh manusia sebagai obat alternatif kanker otak, paru-paru, dan mulut.
Konsentrasi klorofil yang dimiliki oleh suatu tanaman dapat bervariasi dan hal ini
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor genetik, cahaya, air, dan
umur tanaman. Konsentrasi klorofil umumnya akan meningkat pada saat daun
dalam fase awal pertumbuhan atau fase vegetatif dan konsentrasi klorofil akan
menurun pada fase penuaan (Hendriyani et al., 2018).

2.3. Reaksi Terang


Rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama reaksi
terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal
granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam reaksi terang,
terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen
(O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk
gula dari bahan dasar CO2. Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini
diperoleh dari reaksi terang (Suyatman, 2020).

2.4. Reaksi Gelap


Reaksi gelap pada tumbuhan terjadi melalui dua jalur yaitu siklus Calvin-
Benson dan jalur Hatch-Slack. Siklus Calvin-Benson tumbuhan akan mengubah
senyawa ribulosa-1,5-bisfosfat dan molekul karbondioksida menjadi dua senyawa
3-fosfogliserat oleh karena PGA memiliki tiga atom karbon, tumbuhan yang
menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C3. Penambatan
CO2 sebagai sumber karbon tumbuhan ini dibantu oleh enzim Rubisco. Tumbuhan
yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C4 karena
senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO 2 adalah asam oksalo asetat yang
memiliki empat atom karbon (Suyatman, 2020).

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Fisiologi Tumbuhan ini dilakukan pada hari Selasa, 25 Oktober
2022, pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB. Bertempat di Laboratorium
Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alat pemanas listrik atau
penangas air, cawan petri, gelas beaker, gelas ukur, gelas piala, kertas transparan,
spidol, pipet, tabung reaksi dan wadah. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu
air, alkohol 70 %, aluminium foil, daun Syzygium polyanthum, larutan fenol red,
larutan iodium, Hydrilla sp. dan NaHCO2.

3.3. Cara Kerja


3.3.1. Fotosintesa I
Masing-masing tabung reaksi diisi dengan air dan diteteskan fenol red,
maka larutan akan berwarna merah (basa), lalu diasamkan larutan dengan ditiup
dengan menggunakan corong, sehingga warna larutan menjadi kuning.
Dimasukan Hydrilla sp. sampai terendam seluruhnya. Diletakkan pada panas
matahari langsung, didalam ruang gelap dan ditempat gelap. Dicatat waktu yang
dibutuhkan untuk merubah warna kunig menjadi merah kembali dan dibuat
reaksinya.

3.3.2. Fotosintesa II
Hydrilla sp. dimasukkan ke dalam tabung sebanyak dua tangkai dengan
tangkai ke arah bawah tabung. Tabung diisi dengan 0,5% NaHCO2 sampai penuh,
lalu diletakkan terbalik didalam beaker glass sedemikian rupa sehingga tak
terbentuk ruangan udara. Beaker glass dibungkus dengan kertas berwarna dan
diletakkan pada sinar matahari selama 2 jam atau lebih. Dinding tabung dipukul-
pukul agar gelembung terlepas dari tanaman, berdirikan tabung, lalu bekas udara
ditandai menggunakan spidol. Isi tabung dikeluarkan dan diisi air dengan

Universitas Sriwijaya
menggunakan pipet sampai batas yang telah ditandai. Setelah itu, volume air yang
ada diukur menggunakan gelas ukur. Volume air ini sama dengan volume oksigen
yang terbentuk selama fotosintesa. Dibandingkan pengaruh warna terhadap reaksi
ini.

3.3.3. Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis (Uji Sach)


Petik daun yang ditutupi sebagian sebelum percobaan dimulai dan langsung
dimasukkan ke dalam kantung plastik yang telah diisi dengan alkohol 70% untuk
menghentikan aktivitas enzim yang ada di dalam daun tersebut. Disiapkan
penangas air yang telah dipanaskan diatas pemanas listrik. Dipanaskan diatas api
biasa, tetapi harus hati-hati karena alkohol mudah terbakar. Diambil daun dan
dimasukkan ke dalam gelas piala yang sudah berisi alkohol 70% sebanyak ½
volumenya. Dipanaskan daun dalam alkohol pada penangas air yang telah
disiapkan dan dibiarkan seluruh klorofil dalam daun larut dalam alkohol dan
daunnya berwarna putih pucat. Apabila daun sudah putih pucat, diambil daun
tersebut dan diletakkan pada cawan petri. Ditetesi larutan tersebut menggunakan
larutan iodium dan diperhatikan apa yang terjadi (pati dalam larutan iodium akan
berwarna biru tua).

Universitas Sriwijaya
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada percobaan maka
didapatkan hasil sebagai berikut.
4.1.1. Fotosintesa I
Lokasi Pengamatan Waktu Gambar dan Keterangan
Luar Ruangan 20 Menit

Terjadi perubahan warna


dari kuning berubah
menjadi warna kemerahan
Dalam Ruangan 35 Menit

Tidak menunjukkan
perubahan warna
Ruangan Gelap 37 Menit

Terjadi perubahan warna


kuning menjadi sedikit
kemerahan

Universitas Sriwijaya
4.1.2. Fotosintesa 2 (Uji ingenhous)
Gambar Keterangan

Ada banyak gelembung yang dihasilkan


sebanyak 1,4 ml

Kertas warna merah

Ada banyak gelembung yang dihasilkan


sebanyak 4 ml

Kertas warna putih

Ada banyak gelembung yang


dihasilkan, sebanyak 5 ml

Kertas warna biru

Ada banyak gelembung yang


dihasilkan, sebanyak 3 ml

Kertas warna hijau

Universitas Sriwijaya
4.1.3. Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis
Gambar Keterangan
Daun yang ditutup aluminium foil
menunjukkan warna yang lebih hijau
atau lebih gelap dibandingkan daun
yang tidak ditutupi aluminium foil.
Setelah dilakukan perebusan daun,
daun kemudian mengalami perubahan
warna dari warna hijau berubah
menjadi warna pucat.

Daun yang berwarna pucat setalah


mengalami perebusan kemudian
ditetesi larutan iodin/betadine dan
akan terlihat bintik-bintik kehitaman
pada permukaan daun. Adanya bintik-
bintik kehitaman dikarenakan daun
tidak terjadi proses fotosintesis atau
cahaya tidak dapat diserap oleh
klorofil karena tertutup oleh
alumunium foil.

Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai pengaruh cahaya pada
kecepatan fotosintesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tanaman air
yaitu Hydralla sp. Proses fotosimtesis yang dilakukan di tempat gelap fotosintesis
berlangsung lebih lama daripada proses fotosintesis di tempat terang. Fenol red
digunakan sebagai indikator dalam percobaan ini, yang mana larutan mengalami
perubahan warna menjadi kemerahan dengan cepat ketika ditempatkan di tempat
yang lebih terang. Menurut Tika dan Sudarti (2021), indikator yang digunakan
mempengaruhi kecepatan fotosintesis tanaman dan perubahan warna, sedangkan
jumlah sinar matahari sangat mempengaruhi aktivitas fotosintesis tanaman, karena
tanaman membutuhkan sinar matahari yang cukup..
Hydrilla sp digunakan dalam percobaan ini untuk melihat pengaruh warna
kertas. Setalah dilakukan pengujian diketahui bahwa warna kertas berpengaruh
terhadap fotosintesis karena proses fotosintesis menghasilkan spektrum cahaya
berwarna terang, kertas warna dengan gelembung paling banyak yakni berwarna
biru karena tumbuhan mengandung klorofil, yang menyerap warna terang kertas,
dan kertas merah dengan gelembung paling sedikit. Menurut Suryatman (2018),
kertas yang terang sangat berpengaruh pada proses fotosintesis, kertas yang paling
terang akan dapat menghasilkan gelembung udara yang paling banyak, dan juga
mempengaruhi pelepasan oksigen oleh tumbuhan fotosintesis melalui sistem akar
yang merupakan sumber utama oksigen. di badan air.
Percobaan selanjutnya dilakukan pada daun yang dilapisi aluminium foil.
Aluminium foil ini berperan sebagai penghalang yang menghalangi sinar matahari
masuk ke dalam daun. Daun yang ditutupi dengan aluminium foil sebelum direbus
dan setelah direbus memberikan hasil positif, dengan perubahan warna yang lebih
gelap setelah penambahan betadhin. Menurut Advinda (2018), proses fotosintesis
menghasilkan karbohidrat terutama dalam bentuk glukosa dan juga berbagai jenis
karbohidrat penting yang dapat dibentuk tanaman dari glukosa adalah sukrosa dan
pati atau amilum. Fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu faktor
yang terjadi dari luar tanaman yang berhubungan dengan lingkungan, maupun
faktor internal atau faktor dari tumbuhan.

Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai


berikut:
1. Cahaya matahri sangat mempengaruhi proses fotosintesis pada tanaman.
2. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari maka proses fotosintesis akan
berjalan dengan baik.
3. Kertas warna yang paling terang menghasilkan jumlah gelumbung yang
paling banyak dibanding kertas warna yang berwarna gelap.
4. Terjadinya perubahan warna pada daun yang telah direbus dan ditetesi
betadine menunjukan adanya rekasi amilum pada daun.
5. Tanaman hidrylla sp yang ditempatkan di tempat yang gelap mengalami
proses fotosintesis yang lebih lama dibandingkan dengan yang di letakan di
tempat yang memiliki intensitas cahaya yang tinggi.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Advinda, L. 2018. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Deepublish


Hendriyani, I. S., Nurchayati, Y dan Setiari, N 2018. Kandungan Klorofil dan
Karotenoid Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.) Walp.) pada Umur
Tanaman yang Berbeda. Jurnal Biologi Tropika 1(2): 38-43.
Putri, I. Y., Syamsoel, M. H., Kukuh, S dan Kamal, M. 2021. Evaluasi Karakter
Agronomi Dan Laju Fotosintesis Empat Genotipe Sorgum (Sorghum
bicolor [L.] Moench). Jurnal Kelitbangan. 9(1):1-14.
Sigala, C., Natasya, G. S., Karina, P. T., Regina, R. B dan Nio, S. A. 2019.
Konsentrasi Klorofil Total Pada Daun Tanaman Puring (Codiaeum
variegatum L.) Yang Diberi Perlakuan Naungan. Jurnal Ilmiah
Sains.19(2):70-73.
Suryatman. 2018. Menyelidiki Energi Pada Fotosintesis Tumbuhan. Jurnal
Pendidikan IPA. 9 (2): 134-140.
Suyatman. 2020. Menyelidiki Energi Pada Fotosintesis Tumbuhan. Jurnal
Pendidikan IPA. 9(2): 125-131.

Tika, Y dan Sudarti. 2021. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan


Tanaman Kunyit. Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya. 2 (2): 52-57.
Yustiningsih, M. 2019. Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis Pada
Tanaman Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. Jurnal
Pendidikan Biologi. 4(2): 41-49.

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Luar ruangan Dalam ruangan Ruangan gelap

Kertas warna merah Kertas warna putih

Kertas warna biru Kertas warna hijau

Daun yang ditutupi alumunium foil Daun yang telah direbus dan ditetesi
dan direndam alkohol 70% larutan iodin/betadine

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022)

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai