Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN

ACARA 5 PERTUMBUHAN KECAMBAH DALAM CAHAYA DAN


GELAP

Achmad Rosyadi
191810401017

LABORATORIUM BOTANI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
PERTUMBUHAN KECAMBAH DALAM CAHAYA DAN GELAP
Achmad Rosyadi (191810401017)
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Jember 68121
Email : achmadrosyadi9f01@gmail.com
Abstrak
Praktikum fisiologi tumbuhan acara 5 (pertumbuhan kecambah dalam
cahaya dan gelap) dilakukan pada tanggal 27 September 2021 secara online.
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji
yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru.
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu, melihat pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan biji yang sedang berkecambah. Hasil dari praktikum diketahui
bahwa pertumbuhan kecambah dalam cahaya dan gelap dapat disimpulkan bahwa
cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.\
Kata Kunci : perkecambahan biji, gelap dan terang

PENDAHULUAN
Perkecambahan merupakan tahap yang tergolong kedalam rangkaian
proses pertumbuhan dan perkembangan biji sehingga menjadi tumbuhan baru.
Perkecambahan biji dipengaruhi oleh faktor internal dan juga eksternal.
Perkecambahan benih bergantung pada air, oksigen, suhu serta dapat dipengaruhi
oleh cahaya (Tustiningsih, 2019). Diketahui bahwa terdapat beberapa golongan
benih yang memerlukan cahaya untuk perkecambahannya untuk mempercepat
perkecambahan, dan ada juga yang tidak memerlukan cahaya yang justru akan
menghambat perkecambahan, namun ada pula yang berkecambah sama baik di
tempat terang maupun gelap (Mustika, 2010). Salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan untuk pengembangannya yaitu ketersediaan bibit
yang bermutu baik secara genetik, fisik maupun fisiologis. Pertumbuhan
merupakan proses bertambahnya jumlah sel serta volume sel yang bersifat tidak
dapat mengecil kembali (Nursanti, 2016). Proses pertumbuhan tidak dapat
dipisahkan dari makhluk hidup khususnya tanaman karena merupakan ciri yang
dapat membedakan antara organisme hidup dan tak hidup. Proses pertumbuhan
tanaman ditunjukkan dengan adanya perkecambahan biji yang yang mampu
dilihat dari munculya bakal akar serta radikal dari biji. Proses perkecambahan
pada tanaman dapat dibedakan menjadi dua diantaranya yaitu epigeal dan
hipogeal. Perkecambahan epigeal ditandai munculnya hipokotil yang tumbuh
memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas (permukaan tanah).
Sedangkan perkecambahan hypogeal ditandai dengan adanya epikotil yang
tumbuh memanjang dan kemudian plumula tumbuh ke permukaan tanah
menembus kulit biji. Biji memiliki sifat masa dormansinya lama serta ada juga
memiliki masa perkecambahan yang lama karena tempurung bijinya yang keras.
Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut hidup tetapi namun tidak dapat
berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap
dapat memacu persyaratan bagi suatu perkecambahan. Pertumbuhan tidak akan
terjadi selama benih belum melalui masa dormansinya, atau sebelum dikenakan
suatu perlakuan khusus terhadap benih tersebut.

METODE
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum fisiologi tumbuhan acara
5 (pertumbuhan kecambah dalam cahaya dan gelap) diantaranya yaitu: : Biji
kacang tanah, pasir, pot, oven, kertas atau amplop, timbangan, dan petridish

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum fisiologi tumbuhan acara 5 (pertumbuhan
kecambah dalam cahaya dan gelap) yaitu: Pilihlah 80 buah biji yang berukuran
sama dari sejumlah biji yang tersedia. Bagilah biji tersebut dalam tiga kelompok
(A,B &C), kelompok A 40 biji sedang kelompok B & C masing-masing terdiri
dari 20 biji. Kelompok A digunakan untuk menentukan kadar airdalam biji
dengan jalan menimbang berat biji segar, kemudian berat biji kering setelah
dimasukkan dalam oven dengan suhu 95oC selama 48 jam. Untuk kelompok biji
B dan C timbanglah berat segarnya dan tentukan volumenya. Sesudah itu
kecambahkan dalam petridish. Sesudah 48 jam tanamlah biji-biji tersebut dalam
pot yang berisi pasir yang telah dicuci bersih. Kelompok B ditempatkan pada
tempat yang mendapat cahaya, sedang kelompok C dalam tempat gelap Siramlah
pot-pot tersebut dalam waktu-waktu tertentu. Sesudah 2 minggu amatilah dan
catatlah sifat-sifat dari pertumbuhan di tempat cahaya dan di tempat gelap.
Dilakukan pengukuran data-data yang perlu diamati

HASIL
Tabel 1. pertumbuhan kecambah dalam cahaya dan gelap
PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum diketahui bahwa pada perkecambahan biji gelap


terdapat panjangrata rata batang yaitu 21,033 .panjang akar yaitu 2,6 ,berat segar
batang dan akar yaitu 0,35 ,berat kering batang dan akar yaitu 0,3133 ,untuk uji
Klorofil α 645 yaitu 0,2916 ,dan uji Klorofil α 663 yaitu 0,43533. Sedangkan pada
perkecambahan biji terang terdapat panjangrata rata batang yaitu
18,23333.panjang akar yaitu 2,16666,berat segar batang dan akar yaitu 0,23 ,berat
kering batang dan akar yaitu 0,2033 ,untuk uji Klorofil α 645 yaitu 0,3343 ,dan uji
Klorofil α 663 yaitu 0,4007. Dari data praktikum tersebut diketahui bahwa
perlakuan gelap dan terang berpengaruh besar terhadap perkecambahan biji.
Proses pertumbuhan biji dapat dipengaruhi oleh lingkungannya, yang dimana
merupakan faktor eksternal yang mengganggu pertumbuhan tanaman apabila
kondisi suatu lingkungan tidak sesuai dengan sifat tumbuh dari tanaman. Kondisi
lingkungan tersebut meliputi intensitas sinar matahari, suhu, dan tekanan udara
serta adanya mikroorganisme yang mengganggu tanaman. Pada praktikum kali ini
akan dibahas mengenai melihat pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji yang
sedang berkecambah. Tumbuhan yang ditempatkan pada ruangan gelap akan
tumbuh lebih cepat daripada yang ditempatkan pada ruangan yang terang atau
terkena cahaya. Akan tetapi tumbuhan akan menjadi pucat akibat kekurangan
klorofil, kurus serta daunnya yang tidak berkembang. Dalam keadaan tidak
adanya cahaya, hormone auksin dapat merangsang pemanjangan sel-sel sehingga
tumbuh lebih Panjang. Sebaliknya, jika terdapat dalam keadaan banyak cahaya,
hormone auksin akan mengalami kerusakan yang menimbulkan pertumbuhan
tanaman terhambat. Cahaya menyebabkan hormone auksin rusak dan laju tumbuh
tanaman berkurang sehingga batang lebih pendek, namun batang tanaman lebih
kokoh, daun berkembang sempurna, serta berwarna hijau segar. Selain
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, cahaya juga sangat diperlukan dalam
proses fotosintesis. Perbedaan kandungan klorofil pada tanaman gelap dan terang,
bila tumbuhan yang tidak terkena oleh cahaya maka tanaman tidak akan
membentuk klorofil yang mengakibatkan daun menjadi pucat. Tetapi, intensitas
cahaya yang terlalu tinggi juga membuat klorofil menjadi rusak. Klorofil
merupakan pigmen berwarna hijau yang ada dalam kloroplas (Maulid 2015). Pada
tanaman yang tumbuh di daerah naungan dan dibawah kanopi akan membungkus
klorofil dengan memberikan jarak yang lebih lebar di stroma daripada tanaman
yang langsung terkena paparan cahaya. Efek penyaringan menghasilkan total
penyerapan cahaya lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah total klorofil
(Ningsih, 2019)

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum yang telah dilakukan tentang
pertumbuhan kecambah dalam cahaya dan gelap dapat disimpulkan bahwa cahaya
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun,
banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan kecambah. Tumbuhan yang ditempatkan pada ruangan gelap akan
tumbuh lebih cepat daripada yang ditempatkan pada ruangan yang terang atau
terkena cahaya. Akan tetapi tumbuhan akan menjadi pucat akibat kekurangan
klorofil, kurus serta daunnya yang tidak berkembang. Dalam keadaan tidak
adanya cahaya, hormone auksin dapat merangsang pemanjangan sel-sel sehingga
tumbuh lebih Panjang. Selain berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, cahaya
juga sangat diperlukan dalam proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA

Ningsih, R.Siti Mustika. 2019. PENGARUH INTENSITAS CAHAYA


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
KACANG MERAH. Jurnal AGROSWAGATI 7 (1) : 1-6
Nursanti, Mujida dan Fadjryani. 2016. Analisis Varian Dua Faktor Dalam
Rancangan Pengamatan Berulang. Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan.
Vol 13(2): 48-61
Maulid, Rendy Rohmatul., Ainun Nikmati Laily. 2015. Kadar Total Pigmen
Klorofil dan Senyawa Antosianin Ekstrak Kastuba (Euphorbia pulcherrima)
Berdasarkan Umur Daun. Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Mustika, Sri, dkk. 2010. Perkecambahan Benih Pinang Pada Berbagai Cara
Penanganan Benih Dan Cahaya. Jurnal Agroland. Vol 17 (2): 108 – 114
Yustiningsih, Maria. 2019. Intensitas Cahaya dan Efisiensi Fotosintesis pada
Tanaman Naungan dan Tanaman Terpapar Cahaya Langsung. BIOEDU. 4
(2): 43-48
LAMPIRAN
Perhitungan
Pada masing masing pengamatan (Panjang batang, panjang akar, berat segar
batang dan akar, berat kering batang dan akar, uji Klorofil α 645, dan uji Klorofil
663α) yang dilakukan sebanyak tiga kali, dihitung rata ratanya yang hasil rata rata
pengamatan dapat dilihat pada hasil pengamatan diatas

Halaman Awal dan Abstrak Artikel Ilmiah yang Digunakan

Anda mungkin juga menyukai