Achmad Rosyadi
191810401017
R. LABORATORIUM MIKROTEK
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Bab 1. Pendahuluan
1.2 Tujuan
Mengetahui proses pembuatan preparat penampang melintang batang
tumbuhan tanpa embedding.
Preparat irisan merupakan preparat yang objeknya dari bagian irisan objek
yang diamati. Jika bahan yang diiris secara langsung menggunakan silet tajam
dengan bantuan gabus sebagai penahan tanpa diselubungi oleh parafin pada waktu
proses pengirisannya disebut sebagai preparat non-embedding (Rudyatmi, 2013).
Dalam praktikum ini preparat yang digunakan adalah preparat penampang non
embedding dimana merupakan preparat yang diiris tanpa diselubungi oleh parafin
seperti batang atau ranting. Pembuatan preparat batang tumbuhan tanpa embeding
dalam paraffin lebih efektif dan cepat bila dibandingkan dengan menggunakan
metode parafin untuk preparat yang memiliki struktur keras dalam melakukan
pengirisan secara langsung.Metode non embedding digunakan karena batang dan
ranting tidak cocok dibuat preparat irisan dengan penyelubungan parafin karena
harus melalui proses yang memiliki efek samping yaitu pengerasan bahan pada
proses fiksasi, dehidrasi, dealkoholisasi dan infiltrasi. Jika bahan yang keras
seperti batang dan ranting harus melalui proses tersebut maka dapat megakibatkan
bahan tidak dapat diiris karena terlalu keras. Dan memang seharusnya bahan
dilunakkan terlebih dahuli sebelum dilakukan pengirisan (Sutikno, 2016).
Diletakkan batang jagung dan pinus pada tempat preparat dan jepit dengan
memutar sekrup
Diatur diameter batang yang akan dipotong dengan ukuran 30-40 µm dan diatur
kemiringan pisau dengan ketinggian batang yang akan dipotong
Dipindahkan irisan yang diperoleh ke dalam petridish yang berisi alkohol 70%
dengan bantuan kuas kecil
Direndam irisan dengan alkohol 70% yang diambil dengan menggunakan pipet,
lalu ditunggu hingga 30 menit
Dibuang kembali alkohol 70% lalu diberi alkohol 80% kemudian direndam
kembali hingga 30 menit . Dilakukan hal yang sama untuk alkohol 96 % dan
alkohol absolut
Dilakukan dealkoholisasi dan clearing dengan menggunakan alkohol xylol
dengan perbandingan 3:1, 1:1, 1:3 dan Xylol masing-masing selama 30 menit
dengan tahapan yang sama saat dilakukan proses dehidrasi
Ditutup dengan menggunakan cover glass dan usahakan jangan sampai ada
gelembung
Hasil
Anjarwati, Sulis., Kusuma Wardany., Fitri April Yanti. 2020. Lokakarya dan
Pelatihan Pembuatan Preparat Biologi bagi Guru-Guru SMA di Lampung
Timur. Jurnal Abdimas. 2 (2): 57-63
Hidayani, Al, Tulus Ariyadi, dan Arya Iswara. 2018. Variasi Konsentrasi KOH
dan Waktu Clearing Terhadap Kualitas Preparat Awetan Caplak (Tick).
Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Unimus. Vol. 1.
Iswara, Arya., & Tri Wahyuni. 2017. Pengaruh Variasi Waktu Clearing Terhadap
Kualitas Sediaan Awetan Permanen Ctenocephalides felis. 1 (1): 12-15
Rudyatmi, Ely. 2013. Bahan AjarMikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi
FMIPA. UNNES
Sumarmin, Ramandhan., Elsa Yuniarti., Adelima Yaulandary. 2017. Pengaruh
Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Berbahan Bakar Pertamax 92
Terhadap Histologis Paru. Journal Biosains. 1 (2): 1-4
Sutikno. 2016. Buku Panduan Mikroteknik Tumbuhan (BIO 30603). Laboratorium
Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Fakultas Biologi Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta. hal. 24-27.