Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“Fotosintesis pada Potongan Daun”

Widya Setyani P. Parerungan


1314042007
Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Fisiologi Tumbuhan Unit IX dengan Judul


“Fotosintesis pada Potongan Daun” disusun oleh :
nama : Widya Setyani P. Parerungan
NIM : 1314042007
kelas : A (Pendidikan Biologi)
kelompok : VI
telah diperiksa dengan teliti oleh asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, Mei 2015

Koordinator Asisten, Asisten,

Moh. Sahrul T. Husnaeni


NIM. 101414001 NIM. 1214040011

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab,

Andi Rahmat Saleh S.Pd.,M.Pd


NIP. 198510102008121004
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk mensistesis makanannya sendiri.
Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai
organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai
produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari
dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini
membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk.
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses
fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya
matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut.
Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama
elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang
sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan
lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang
tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai
sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut. Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Tanpa adanya
cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis,
hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari.
Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat
memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang
tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi
organ yang penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya
peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya
matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor
lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh
secara langsung bagi laju fotosintesis.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di
dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya
menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa.
Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan
terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Air
melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan
O2. NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap
(siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai
karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari
tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka untuk lebih memahami mengenai proses
fotosintesis maka dilakukan praktikum yang menggunakan potongan kecil
daun yang dimasukkan kedalam larutan NaHCO3 dan diletakkan di cahaya
matahari.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses fotosintesis pada daun.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa akan lebih mudah
dalam memahami fisiologi tumbuhan khususnya proses fotosintesis yang
terjadi pada daun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fotosintesis merupakan penambatan zat karbon dari udara untuk diubah


menjadi senyawa organik dan menghasilkan suatu energi yang digunakan
tumbuhan hijau untuk pertumbuhan. Proses fotosintesis dapat berlangsung karena
adanya organ pada tumbuhan yang disebut klorofil. Di dalam klorofil terdapat
organel yang disebut kloroplas. Kloroplas berwarna hijau disebabkan adanya
empat tipe utama pigmen yaitu klorofil a dan b yang berwarna hijau serta
xanthofil dan karoten yang berwarna kuning-oranye. Klorofil sangat berperan bagi
kelangsungan proses fotosintesis karena klorofil mampu menangkap cahaya
matahari yang merupakan radiasi elektromaknetik pada spektrum kasat mata.
Proses fotosintesis dapat berlangsung secara cepat maupun lambat. Proses
fotosintesis yang berlangsung dengan cepat dapat menghasilkan energi yang besar
hingga tidak keseluruhan dari energi yang dihasilkan dari proses fotosintesis
terpakai semuanya. Sebagian dari energi yang dihasilkan disimpan dalam bentuk
cadangan makanan. Proses fotosintesis yang berlangsung secara cepat disebabkan
oleh adanya beberapa faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis yaitu cahaya,
konsentrasi karbondioksida, persediaan air, kandungan klorofil, penimbunan hasil
fotosintesis, suhu, resistensi daun terhadap difusi gas bebas dan faktor
protoplasma (Handoko, 2013).
Jumlah CO2 yang dipakai oleh mikroalga untuk berfotosintesis sebanding
dengan jumlah materi organik C6H12O6 yang dihasilkan. Dengan kata lain,
reaksi ini merupakan reaksi elementer. Dalam peristiwa ini ada dua proses yang
terjadi yaitu absorpsi CO2 oleh media kultur air laut dan reaksi fotosintesis. Akan
tetapi karena media kultur sudah dijenuhkan dengan CO2 terlebih dahulu, maka
yang mengontrol proses secara keseluruhan adalah reaksi kimia (Purba, 2012).
Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam laju fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang dapat
diuraikan menjadi komponen-komponen warna karena panjang gelombang cahaya
yang berbeda untuk setiap warna yang berbeda. Komponen-komponen warna
tesebut adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Cahaya matahari
memiliki sifat polikromatik bila dibiaskan akan menghasilkan cahaya-cahaya
monokromatik. Cahaya-cahaya monokromatik inilah yang ditangkap oleh klorofil
dan digunakan dalam proses fotosintesis. Dalam suatu percobaan diketahui bahwa
gelombang cahaya biru dan cahaya merah adalah yang paling efektif dalam
melakukan proses fotosintesis. Hal ini memotivasi untuk dilakukannya suatu
percobaan pula untuk mengetahui pengaruh spektrum cahaya tampak terhadap
laju fotosintesis (Handoko, 2013).
Menurut A.R.Loveless (1991) terdapat adanya beberapa faktor yang
mempengaruhi laju fotosintesis, antara lain :
1. Konsentrasi Karbondioksida
Konsentrasi karbondioksida yang rendah dapat mempengaruhi laju
fotosintesis hingga kecepatannya sebanding dengan konsentrasi
karbondioksida. Namun bila konsentrasi karbondioksida naik maka dapat
dicapai laju fotosintesis maksimum kira-kira pada konsentrasi 1% dan diatas
persentase ini maka laju fotosintesis akan konstan pada suatu kisaran lebar
dari konsentrasi karbondioksida.
2. Intensitas Cahaya
Ketika intensitas cahaya rendah, perputaran gas pada fotosintesis lebih
kecil daripada respirasi. Pada keadaan diatas titik kompensasi yaitu
konsentrasi karbondioksida yang diambil untuk fotosintesis dan dikeluarkan
untuk respirasi seimbang, maka peningkatan intensitas cahaya menyebabkan
kenaikan sebanding dengan laju fotosintesis. Pada intensitas cahaya sedang
peningkatan laju fotosintesis menurun sedangkan pada intensitas cahaya
tinggi laju fotosintesis menjadi konstan.
3. Suhu
Laju fotosintesis pada tumbuhan tropis meningkat dari suhu minimum
5ºC sampai suhu 35ºC, diatas kisaran suhu ini laju fotosintesis menurun. Suhu
diatas 35ºC menyebabkan kerusakan sementara atau permanen protoplasma
yang mengakibatkan menurunnya kecepatan fotosintesis, semakin tinggi suhu
semakin cepat penurunan laju fotosintesis.
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen
fotosintetik. Dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang
dimana dalam jaringan tersebut mengandung klorofil (pigmen hijau) yang
merupakan salah satu pigmen fotosintesis yang mampu menyerap energi
cahaya matahari. Klorofil terdapat di dalam kloroplas. Kloroplas berwarna
hijau disebabkan oleh adanya klorofil a dan b yang menyerap sinar
lembayung dan merah. Kloroplas pada tumbuhan hijau selain mengandung
klorofil a dan b juga mengandung Karotenoid. Molekul-molekul ini juga
merupakan pigmen, mempunyai warna yang berkisar antara merah dan
kuning. Cahaya yang diserap paling kuat dibagian biru dan spektrum yang
tampak. Karotenoid sering kali merupakan pigmen dominant pada bunga dan
buah. Warna merah buah tomat dan warna jingga wortel dihasilkan oleh
karotenoid. Pada daun, adanya karotenoid sering ditutupi oleh klorofil yang
jauh lebih banyak. Dalam musim gugur karena jumlah klorofil dalam daum
berkurang, karotenoid mulai nampak dan menghasilkan warna kuning dan
merah pada daun-daunnya (Handoko, 2013).
Reaksi terang terjadi pada tumbuhan yang dipelihara terus pada
penyinaran sinambung dengan prasyarat lain seperti konsentrasi
karbondioksida dan suhu memedai untuk kecepatan fotosintesis tinggi,
ternyata diketahui bahwa jumlah fotosintesis sebanding dengan jumlah
cahaya yang menimpa tumbuhan yaitu sebanding dengan hasil kali intensitas
cahaya dan lama penyinaran (Loveless, 1991).
Tilakoid pada kloroplas tidak dapat mengubah CO2 menjadi
karbohidrat. Namun hal tersebut dapat tercapai oleh stroma tak berwarna bila
diberi CO2, NADPH dan ATP. Jadi ada pembagian kerja di dalam kloroplas
dimana reaksi terang adalah tanggung jawab grana sedangkan reaksi gelap
dilakukan oleh enzim-enzim di dalam stroma. Di dalam suatu proses
fotosintesis terjadi pembentukan energi dengan menggunakan energi cahaya.
Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya
infra merah, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu
(Handoko, 2013).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Jumat/22 Mei 2015
Waktu : Pukul 16.00 s/d 18.00 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi FMIPA UNM Lantai III Timur
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pelubang kertas
b. Spoit
c. Gelas kimia
2. Bahan
a. Daun hijau
b. Larutan NaHCO3
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Membuat keping daun dengan menggunakan pelubang kertas sebanyak 5


keping.
3. Mengisi spoit dengan keping daun.

4. Mengambil larutan NaHCO3 dengan spoit yang berisi keping daun


sebanyak 5 mL. Mengusahakan agar tidak ada udara yang masuk ke
dalam spoit.

5. M e l e t a k k a n
keping daun hingga keping daun tenggelam.

6. Meletakkan spoit pada daerah yang terkena sinar matahari.


7. Mengamati hingga keping daun naik ke permukaan dan mencatat waktu
yang dibutuhkan keping daun untuk naik ke permukaan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan

NO Leaf Disc Waktu


1 I -
2 II -
3 III -
4 IV -
5 V -
Total -

B. Pembahasan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati laju fotosintesis dengan
mengunakan potongan daun yang dimasukkan di dalam spoit yang berisi
larutan NaHCO3. Sodium bikabonat akan memenuhi ruang dalam jaringan
spons sehingga daun akan tenggelam pada dasar larutan. Akan tetapi pada
percobaan kelompok kami daun yang seharusnya tenggelam tetap mengapung
dan hanya beberapa yang tenggelam. Selanjutnya spoit tersebut diletakkan di
tempat yang terkena cahaya matahari, akan tetapi pada praktikum ini matahari
telah terbenam dan hanya menggunakan lampu senter sehingga kami tidak
mendapatkan data sebagaimana yang diharapkan.
Berdasarkan teori menurut Ismail (2014), bahwa jika intensitas cahaya
atau konsentrasi CO2 menjadi faktor pembatas fotosintesis, maka suhu tidak
akan mempengaruhi fotosintesis atau sangat kecil pengaruhnya, karena
reaksi-reaksi fotokimia tidak pekah terhadap suhu. Laju fotosintesis baru
bersifat tanggap terhadap suhu pada keadaan dimana cahaya bukan
merupakan factor pembatas. Pada reaksi selanjutnya reaksi enzimatik,
kenaikan suhu akan mempengeruhi laju dan keseluruhan reaksi fotosintesis.
Selain faktor-faktor luar (CO2, intensitas cahaya dan suhu) yang
mempengaruhi laju fotosintesis, factor dalam juga penting dalam mengontrol
proses ini adalah konsentrasi klorofil , visit air dan konsentrasi enzim.
Konsentrasi klorofil pada tingkat yang cukup rendah dapat membatasi laju
fotosintesis.
Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut
kondisi jaringan/organ fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan,
aktivitas fisiologi yang lain seperti transpirasi, respirasi dan adaptasi
fisiologis yang lain yang saling kait mengkait. Faktor eksternal meliputi
faktor klimatik seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, hujan, dan juga
faktor cahaya, konsentrasi CO2, O2, kompetitor, dan organisme pathogen.
Selain itu juga faktor penyebab timbulnya stress seperti ketersediaan air, ada
polutan biosida dan zat-zat beracun lain. Kondisi excess pada berbagai factor
yang dibutuhkan dari lingkungan juga berpengaruh terhadap fotosintesis.
Misalnya, logam-logam berat beracun, biosida , SO2 dan juga O2.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 dapat menjadi faktor pembatas
fotosintesis, sedangkan suhu tidak mempengaruhi fotosintesis atau sangat
kecil pengaruhnya karena reaksi-reaksi fotokimia tidak peka terhadap suhu.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi fotosintesis adalah konsentrasi klorofil.
B. Saran
Sebaiknya sebelum melakukan percobaan praktikan benar-benar telah
memahami prosedur kerja yang akan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengambilan data, selain itu harus ada kerja sama antara praktikan dan
asisten demi kelancaran praktikum. Praktikan juga harus berhati-hati dalam
menggunakan alat-alat laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Pabip. 2013. Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju


Fotosintesis Tanaman Air Hydrilla Verticillata. Jurnal Ilmu Pertanian.10
(2) : 15-147.

Loveless, A.R. 1991. Principles of Plant Biology for the Tropics. Logman Group
Limited.

Purba, Elida. 2012. Kajian Awal Laju Reaksi Fotosintesis untuk Penyerapan Gas
CO2 Menggunakan Mikroalga Tetraselmis Chuii. Jurnal Rekayasa Proses.6
(1) : 44-59.

Anda mungkin juga menyukai