JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab,
A. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk mensistesis makanannya sendiri.
Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai
organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai
produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi
fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari
dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini
membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk.
Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses
fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya
matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut.
Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama
elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang
sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan
lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang
tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai
sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan
untuk proses tersebut. Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk
memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan
hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan
proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang
memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari. Tanpa adanya
cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis,
hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak dapat
menggunakan cahaya matahari karena kloropil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari.
Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat
memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang
tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi
organ yang penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya
peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya
matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor
lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh
secara langsung bagi laju fotosintesis.
Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi
gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di
dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya
menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa.
Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan
terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Air
melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan
O2. NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap
(siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai
karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari
tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka untuk lebih memahami mengenai proses
fotosintesis maka dilakukan praktikum yang menggunakan potongan kecil
daun yang dimasukkan kedalam larutan NaHCO3 dan diletakkan di cahaya
matahari.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses fotosintesis pada daun.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah mahasiswa akan lebih mudah
dalam memahami fisiologi tumbuhan khususnya proses fotosintesis yang
terjadi pada daun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5. M e l e t a k k a n
keping daun hingga keping daun tenggelam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati laju fotosintesis dengan
mengunakan potongan daun yang dimasukkan di dalam spoit yang berisi
larutan NaHCO3. Sodium bikabonat akan memenuhi ruang dalam jaringan
spons sehingga daun akan tenggelam pada dasar larutan. Akan tetapi pada
percobaan kelompok kami daun yang seharusnya tenggelam tetap mengapung
dan hanya beberapa yang tenggelam. Selanjutnya spoit tersebut diletakkan di
tempat yang terkena cahaya matahari, akan tetapi pada praktikum ini matahari
telah terbenam dan hanya menggunakan lampu senter sehingga kami tidak
mendapatkan data sebagaimana yang diharapkan.
Berdasarkan teori menurut Ismail (2014), bahwa jika intensitas cahaya
atau konsentrasi CO2 menjadi faktor pembatas fotosintesis, maka suhu tidak
akan mempengaruhi fotosintesis atau sangat kecil pengaruhnya, karena
reaksi-reaksi fotokimia tidak pekah terhadap suhu. Laju fotosintesis baru
bersifat tanggap terhadap suhu pada keadaan dimana cahaya bukan
merupakan factor pembatas. Pada reaksi selanjutnya reaksi enzimatik,
kenaikan suhu akan mempengeruhi laju dan keseluruhan reaksi fotosintesis.
Selain faktor-faktor luar (CO2, intensitas cahaya dan suhu) yang
mempengaruhi laju fotosintesis, factor dalam juga penting dalam mengontrol
proses ini adalah konsentrasi klorofil , visit air dan konsentrasi enzim.
Konsentrasi klorofil pada tingkat yang cukup rendah dapat membatasi laju
fotosintesis.
Fotosintesis merupakan aktivitas kompleks, dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal menyangkut
kondisi jaringan/organ fotosintetik, kandungan klorofil, umur jaringan,
aktivitas fisiologi yang lain seperti transpirasi, respirasi dan adaptasi
fisiologis yang lain yang saling kait mengkait. Faktor eksternal meliputi
faktor klimatik seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, hujan, dan juga
faktor cahaya, konsentrasi CO2, O2, kompetitor, dan organisme pathogen.
Selain itu juga faktor penyebab timbulnya stress seperti ketersediaan air, ada
polutan biosida dan zat-zat beracun lain. Kondisi excess pada berbagai factor
yang dibutuhkan dari lingkungan juga berpengaruh terhadap fotosintesis.
Misalnya, logam-logam berat beracun, biosida , SO2 dan juga O2.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 dapat menjadi faktor pembatas
fotosintesis, sedangkan suhu tidak mempengaruhi fotosintesis atau sangat
kecil pengaruhnya karena reaksi-reaksi fotokimia tidak peka terhadap suhu.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi fotosintesis adalah konsentrasi klorofil.
B. Saran
Sebaiknya sebelum melakukan percobaan praktikan benar-benar telah
memahami prosedur kerja yang akan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan
dalam pengambilan data, selain itu harus ada kerja sama antara praktikan dan
asisten demi kelancaran praktikum. Praktikan juga harus berhati-hati dalam
menggunakan alat-alat laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Loveless, A.R. 1991. Principles of Plant Biology for the Tropics. Logman Group
Limited.
Purba, Elida. 2012. Kajian Awal Laju Reaksi Fotosintesis untuk Penyerapan Gas
CO2 Menggunakan Mikroalga Tetraselmis Chuii. Jurnal Rekayasa Proses.6
(1) : 44-59.