NIM : 1902930
A. Tujuan
Praktikum ini dilakukan dengan tujuan Memisahkan Ni (Ii) Dan Zn (Ii) Dengan Cara
Kromatografi
B. Dasar Teori
| 1
Penukar ion basa lemah
Harga perbandingan distribusi untuk reaksi resin penukar kation secara umum
adalah :
D. Pembahasan
E. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang berjudul “Kromatografi Penukar Ion” memiliki
tujuan memisahkan Ni(II) dan Zn(II) dengan cara kromatografi penukar ion. Ion Ni2+
dan Zn2+ dapat dipisahkan karena perbedaan laju alirnya. Ion Ni2+ akan terelusi terlebih
dahulu karena tidak membentuk kompleks dengan Cl. Sedangkan Zn 2+ akan terelusi
| 4
dari kolom setelah penambahan aquades yaitu ligan yang lebih kuat dibandingkan
dengan ligan kompleks ZnCl3- dan ZnCl42-.
F. Daftar Pustaka
| 5
PENENTUAN KADAR LOGAM Ni
DALAM SISTEM KLOROFORM/AIR/DIMETILGLIOKSIMA
Tanggal Praktikum :
Praktikum dilakukan secara virtual atau menggunakan metode literatur saja pada
tanggal 26 april 2021
A. Tujuan
- Memisahkan logam Ni dari campuran dengan ekstraksi pelarut
- Menentukan kadar Ni dalam sampel
B. Dasar Teori
Ekstraksi pelarut adalah suatu metode untuk memisahkan zat dari satu atau
lebih zat lainnya dengan menggunakan pelarut. Metode ini bergantung pada variasi
kelarutan senyawa yang berbeda. Metode ini banyak digunakan di industry, dan di
laboratorium untuk penyulingan, pengisolasian dan pemurnian sebagai senyawa
bermanfaat.
(Anwar, 2017)
Ekstraksi cair-cair dengan pengkelat logam adalah salah satu aplikasi utama
ekstraksi cair-cair yaitu ekstraksi selektif ionlogam menggunakan agen pengkelat.
Agen pengkelat ditambahkan kedalam pelarut organic sebagai ganti fasa aqueous.
Agen pengkelat diekstrak ke fasa aqueous yang reaksinya membentuk kompleks
logam-ligan yang stabil dengan ion logam.
(Moersid, 1989)
Ion Ni dengan Dimetilglioksima (DMG) dapat membentuk kompleks
Ni(DMG)2 yang tak larut dalam air tetapi dapat larut baik dalam kloroform. Sejumlah
kecil Ni dapat dipisahkan dari campurannya dengan teknik ekstraksi pelarut, yaitu
dengan cara mengekstraksi Ni kedalam bentuk nikel-dimetilglioksim atau Ni(DMG) 2
dari pelarut air ke dalam pelarut khloroform.
Penentuan kadar nikel dilakukan dengan metode spektrofotometri, dimana
diketahui bahwa kompleks berwarna Ni(DMG)2 dalam khloroform mengikuti hukum
Lambert-Beer dalam range konsentrasi yang lebar.
C. A = Ɛ.b.C
Dimana:
A = Absorbansi
Ɛ = absorptivitas molar
b = lebar kuvet
C = konsentrasi.
D. Alat dan Bahan
Alat :
- Hotplate
- Labu ukur 100mL
- Neraca analitik
- Buret 25mL
- Spektrofotometer + kuvet
| 6
- Labu Erlenmeyer
- Corong kaca
- Pipet tetes
- Gelas ukur
Bahan :
- Larutan HNO3 6M
- Larutan NaOH 2,5M
- Larutan asam asetat 6M
- Natrium tiosulfat
- Natrium tartat
- Buffer asetat
- Hidroksilamin hidroklorida 10% dalam air
- Dimetilglioksim 1% dalam etanol
- Kloroform
E. Tabel Pengamatan
Data yang dihasilkan dalam praktikum adalah sebagai berikut
1. Tabel Absorbansi Larutan Standar Ni2+
F. Perhitungan
Perhitungan ppm Ni
0,22 g 220 mg
ppm standar NiSO4.6H2O = = =4400 mg L−1
50 mL 0,05 L
ppm∋¿ Ar∋ ¿ × ppm NiSO 4 .6 H 2 O¿
Mr NiSO 4 .6 H 2 O
| 7
59
ppm∋¿ × 4400 mg/L
262,8477
ppm∋¿ 987,6442 ppm
Perhitungan pengenceran
- 0 mL
0 mL
¿ × 987,6442 ppm=0,00 ppm
10mL
- 0,1 mL
0,1mL
¿ × 987,6442 ppm=9,8764 ppm
10 mL
- 0,2 mL
0,2mL
¿ × 987,6442 ppm=19,7529 ppm
10 mL
- 0,3 mL
0,3 mL
¿ × 987,6442 ppm=29,6293 ppm
10 mL
- 0,4 mL
0,4 mL
¿ ×987,6442 ppm=39,5058 ppm
10 mL
- 0,5 mL
0,5 mL
¿ × 987,6442 ppm=49,3822 ppm
10 mL
- 1 mL
1mL
¿ × 987,6442 ppm=98,7644 ppm
10mL
- 2 mL
2mL
¿ × 987,6442 ppm=197,5289 ppm
10mL
- 3 mL
3 mL
¿ × 987,6442 ppm=296,2933 ppm
10mL
- 3,5 mL
3,5 mL
¿ × 987,6442 ppm=345,6754 ppm
10 mL
R² = 0.91
250
200
150
100
50
0
0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
KONSENTRASI (ppm)
0,412+89,172
x= =0,099 ppm
902,2
| 9
G. Pembahasan
Percobaan yang berjudul Ekstraksi Pelarut Penentuan Kadar Logam Ni dalam Sistem
Kloroform/Air/Dimetilglioksima bertujuan memisahkan logam Ni dari campuran
dengan ekstraksi pelarut dan menentukan kadar Ni dalam sampel dengan metode
spektrofotometer. Ekstraksi Pelarut adalah suatu metode pemisahan berdasarkan
transfer suatu zat terlarut dari suatu pelarut kedalam pelarut lain yang tidak saling
bercampur.
Hal yang pertama dilakukan yaitu pembuatan larutan standar Ni. Larutan
standar dibuat dengan melarutkan kristal NiSO 4.6H2O ke dalam larutan HNO3 6 M.
Selanjutnya ditambah dengan NaOH 4M dan CH3COOH. Kemudian diencerkan ke
dalam labu ukur 50 mL.
Nikel (Ni) adalah logam yang tidak larut dalam senyawa non polar. Oleh
sebab itu, logam Ni harus diubah menjadi senyawa non polar dengan cara membentuk
menjadi senyawa kompleks. Agen pengompleks atau ligan yang digunakan dalam
percobaan ini, yaitu dimetilglioksin. Ion logam Ni2+ berikatan kovalen koordinasi
dengan DMG menghasilkan senyawa kompleks Ni(DMG)2 agar dapat terekstraksi
fasa organik yang akhirnya menghasilkan senyawa berwarna yang dapat diukur dalam
spektrofotometer dengan panjang gelombang 420nm.
Pada langkah pengekstrasian, dilakukan pengenceran standar Ni2+ dengan
masing masing 0,0; 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 1,0; 2,0; 3,0 dan 3,5 mL diencerkan sampai
10 mL dengan aquades dan sampel diencerkan dengan aquades hingga 100 mL.
Kemudian barulah di tambahkan dengan berbagai reagen. Penambahan pereaksi Na-
tartrat untuk membentuk kompleks Fe(III) yang ada dalam campuran. Sebelum
dilakukan ekstraksi, penting dilakukan penambahan buffer dengan tujuan untuk
membuat larutan menjadi sedikit asam, karena Ni2+ membentuk kompleks dengan
DMG pada suasana sedikit asam untuk mempertahankan pH yang ada dalam larutan.
Pembuatan larutan buffer dengan mengencerkan asam asetat kemudian ditambah
dengan larutan natrium asetat. Penambahan thiosulfat bertujuan untuk membentuk
kompleks anionic Cu(S2O3)2- yang tidak terekstrak dengan kloroform. Penambahan
hidroksilamin hidroksida untuk mencegah oksidasi Ni(DMG)2.
Pelarut yang digunakan adalah kloroform. Kloroform merupakan pelarut
organik yang memiliki sifat beracun oleh karena itu penggunaan kloroform harus
dilakukan di ruang asam dengan peralatan yang lengkap. Pada proses pemisahan,
pelarutnya digunakan sedikit demi sedikit agar hasilnya lebih maksimal. Pada saat
| 10
melakukan pengocokan di corong pisah, pastikan kran corong pisah tertutup. Lalu,
dilakukan pembuangan gas yang dihasilkan larutan sampel dengan cara membuka
kran.
Larutan blanko adalah larutan yang tidak berisi analit atau larutan tanpa
sampel. Larutan blanko berfungsi untuk mengetahui titik nol sebagai larutan
standarnya, tergantung pelarut. Prinsip dari spektrofotometer, yaitu bila cahaya
monokroanatik maupun campuran jatuh pada suatu medium homogen sebagian
cahaya ada yang di serap oleh medium tersebut dan juga yang dipantulkan.
H. Kesimpulan
Percobaan yang berjudul Ekstraksi Pelarut Penentuan Kadar Logam Ni dalam
Sistem Kloroform/Air/Dimetilglioksima bertujuan memisahkan logam Ni dari
campuran dengan ekstraksi pelarut dan menentukan kadar Ni dalam sampel dengan
metode spektrofotometer, dapat disimpulkan bahwa proses ekstraksi Ni dapat
dilakukan dengan menambahkan beberapa reagen, yaitu Na-Tartrat, buffer, Na-
Thiosulfat, Hidroksilamin HCl, DMG dalam etanol, dan kloroform. Kadar Ni yang
diperoleh pada sampel air A dan sampel air B, yaitu 0,099 ppm.
I. Daftar Pustaka
Anwar Thohari (2017) Sains Kimia - Ekstraksi Pelarut (daring) tersedia :
https://sainskimia.com/ekstraksi-pelarut/ [25 April 2021]
Avicennna Ardinda (2013) Praktikum Ekstraksi Pelarut (daring) tersedia :
https://www.slideshare.net/ardindaavicenna/laporan-ekstraksi-pelarut [25
April 2021]
Basset, J., Denney, R.C,Jeffery, G.H, dan Mendham, J alih Bahasa Hadyana
Pudjaatmaka, A dan Setiono, L (1994), Buku Ajar Vogel Kimia Analisis
Kuantitatif Anorganik, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
ChemicalAid (2008) Retgersite (NiSO4.6H2O) Molar Mass (daring) tersedia :
https://www.chemicalaid.com/tools/molarmass.php?
formula=NiSO4%2A6H2O [25 April 2021]
| 11