KIMIA FISIK
PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN
METODE REFRAKTOMETRI
OLEH
Refraktor Abbe ditemukan oleh Ernst Abbe (1840 – 1905) yang bekerja
untuk Perusahaan Zeiss di Jena, Jerman pada akhir 1800-an. Refraktometer Abbe
adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias cairan, padatan dalam cairan
atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai 1,700 dengan ketelitian sampai
0,001 dan dapat diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala di dalam dan
Indeks bias merupakan salah satu dari beberapa sifat optik yang penting
dalam medium suatu bahan. Nilai indeks bias ini banyak diperlukan untuk
mengiterpretasi suatu jenis data spektroskopi. Indeks bias dari suatu bahan atau
larutan merupakan parameter karakteristik yang sangat penting dan berkaitan erat
dengan parameter lain seperti temperatur, konsentrasi dan lain-lain yang sering
dipakai dalam optik, kimia dan industri obat-obatan. Indeks bias juga berperan
penting dalam beberapa bidang di antaranya dalam teknologi film tipis dalam fiber
optik. Dalam bidang kimia, indeks bias dapat digunakan untuk mengetahui
dari oli, untuk menentukan kemurnian minyak goreng, (Hidayanto., dkk. 2010).
merupakan konsentrasi dari bahan terlarut dalam sampel(larutan air). Kadar zat
merupakan total dari semua zat atau bahan dalam air, termasuk gula.pada dasarnya
Brix(%) dinyatakan sebagai jumlah gram dari tebu yang terdapat dalam larutan
100 g gulatebu. Jadi pada saat mengukur larutan gula, Brix(%) harus benar benar
Hukum pembiasan cahaya adalah sinar datang, sinar bias, dan garis normal
terletak pada satu bidang. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias
cahaya yang memasuki bidang batas dua medium yang berbeda selalu bernilai
tetap (konstant). Jika cahaya masuk dari suatu medium ke medium lain frekuensi
Manfaat dari pembuatan laporan ini agar mahasiswa atau kita semua dapat
2.1 Refraktometer
atau kadar dari bahan terlarut dengan memanfaatkan indeks bias suat cahaya
seperti gula dan garam. indeks bias adalah kecepatan cahaya di ruang hampa
dengan kecepatan cahaya pada zat terebut atau perbandingan dengan sinus sudut
datang dengan sinus sudut bias. nilai pada indeks bias suatu zat terlarut selalu
berubah tergantung nilai suhu dan panjang gelombang yang dibiaskan. prinsip
larutan dengan konsentrasi rendah maka yang terjadi sudut refraksi akan lebar
dikarenakan perbedaan refraksi dan prisma dan sampel besar. maka skala yang
terbaca akan jatuh pada skala rendah. sedangkan, jika sampel dengan konsentrasi
tinggi maka sudut refraksi akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sampel
Indeks bias merupakan salah satu dari beberapa sifat optis yang penting
dari medium suatu bahan. Nilai indeks bias ini banyak diperlukan untuk
menginterpretasi suatu jenis data spektroskopi. Indeks bias dari suatu bahan atau
larutan merupakan parameter karakteristik yang sangat penting dan berkaitan erat
yang sering dipakai dalam optik, kimia dan industri obat-obatan. Indeks bias juga
berperan penting dalam beberapa bidang diantaranya dalam teknologi film tipis
dan fiber optik. Dalam bidang kimia, indeks bias dapat digunakan untuk
2010).
Indeks bias merupakan salah satu sifat optik yang banyak digunakan untuk
pada suatu panjang gelombang tertentu akan mengalami perubahan bila komposisi
menggunakan ukuran refractive index dalam penetapan kualitas produk solid atau
ruang hampa terhadap kelajuan cahaya di dalam bahan. Cepat rambat cahaya di
dalam ruang hampa sebesar c. Jika melalui suatu medium maka cahaya tersebut
merambat di dalam suatu bahan, kelajuaanya akan turun sebesar suatu faktor yang
ditentukan oleh karakteristik bahan yang dinamakan indeks bias (n), (Zamroni.
2013).
otak dan sel darah merah. Glukosa dihasilkan dari makanan yang mengandung
diserap oleh usus halus kemudian akan dibawa oleh aliran darah dan
dapat berupa glikogen yang disimpan pada plasma darah dalam bentuk
glukosa darah (blood glucose). Fungsi glukosa dalam tubuh adalah sebagai
bahan bakar bagi proses metabolisme dan juga merupakan sember utama bagi
Metode Refraktometri” dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Mei 2021 pukul 10.00
3.3.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :refraktometer, pipet ukur
10 mL, pipet volume 25 mL, gelas beker 50 mL, pengaduk dan tabung reaksi.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu pada percobaan ini yaitu glukosa, sirup ABC
3.3. ProsedurKerja
metode refraktometri ini diawali dengan 25 gram gula yang dilarutkan dan
gram gula yang dilarutkan dicampurkan dengan 25 ml air kedalam labu ukur lalu
labu takar, lalu dimasukkan kedalam tabung reaksi. kemudan diteteskan ke atas
prisma refraktometer. Dilakukan juga penetesan air murni yang di atas prisma
refraktometer.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Pembahasan
alat refactometer ,yaitu dengan meneteskan cairan tebu kesalah satu bagian
gula pada cairan tebu maka indeks biasnya akan semakin tinggi sehingga
refactometer akan menunjukan skala yang semakin besar .suatu kelemahan dari
alat ini adalah adanya pengaruh sinar matahari ketika pengukuran dilaksanakan di
lapang .semakin tinggi nilai intensitas sinar matahari maka semakin tinggi skala
Pada percobaan kali ini yaitu menentukan konsentrasi suatu larutan gula
melalui kurva kalibrasi. Praktikum ini berdasarkan pada prinsip bahwa penentuan
reaksi cahaya. Prinsip kerja dari alat tersebut adalah jika cahaya yang masuk
melalui prisma cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma
kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan
cahaya pada kecepatan vakum lebih cepat dari pada laju cahaya ketika sudah
melewati suatu medium. Perlambatan ini terjadi karena dalam medium terjadi
penyerapan atau absorbs dan hamburan cahaya saat bergerak dari atom ke atom.
digunakan persamaan y = Ax + B.
Perbandingan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (c) dengan cepat
rambat cahaya dalam medium (v) disebut indeks bias mutlak dari medium (n).
Cepat rambat cahaya dalam medium (v) lebih kecil dibandingkan cepat rambat
cahaya dalam ruang hampa (c). Hal ini disebabkan oleh redaman osilasi dari atom-
atom dalm medium tersebut. Atau dengan kata lain bahwa cepat rambat cahaya (v)
ditentukan oleh atom-atom dalam medium dan ini berakibat pada harga indeks
cahaya karena melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik yang berbeda.
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam, yakni: mendekati garis
normal, dimana cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat
dari medium yang optiknya kurang rapat kemedium optik yang lebih rapat,
contohnya cahaya merambat darri udara kedalam air. Dan menjauhi garis normal,
dimana cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari
medium yang optiknya lebih rapat kemedium optik yang kurang rapat, contohnya
cahaya merambat dari dalam air keudara. Pembiasan cahaya dapat terjadi apabila
perbedaan cahaya pada mediumyang rapat lebih kecil dibanding dengan laju
konsentrasinya yakni 0% ,5% , 10% , 15% ,20%, 25%, dan sampel x (jeruk dan
leci) yang belum diketahui konsentrasinya. Indeks bias dari kedelapan sampel
tersebut berturut-turut adalah 0; 3,3; 7,1 ; 10,3 ; 14,1 ; 17,8 dan 15,2 untuk sampel
Prinsip yang ada terbukti benar bahwa semakin besar konsentrasi gulanya
maka semakin besar pula indeks biasnya, ini di pengaruhi oleh kekentalan zat cair,
dimana semakin kental zat cair, indeks biasnya semakin besar. Begitu pula
sebaliknya, semakin encer zat cair maka indeks biasnya semakin kecil; kecepatan
rambat cahaya, dimana semakin besar cepat rambat cahaya dalam medium, maka
indeks biasnya semakin besar; suhu, dimana semakin besar suhu maka indeks
gelombang maka indeks biasnya semakin kecil, tekanan udara permukaan, dimana
semakin besar tekanan udara permukaan maka indeks biasnya semakin besar, dan
konsentrasi larutan, dimana semakin besar konsentrasi larutan maka indeks bias
semakin besar, sebaliknya jika semakin kecil konsentrasi larutan maka indeks
berbanding lurus dengan kadar gula yang terdapat dalam sampel, sehingga makin
besar atau tinggi kadar gula yang terdapat dalam minuman makin besar pula
indeks biasnya.Dan untuk sampel X (jeruk dan leci) merupakan larutan yang
untuk sampel leci yakni 0,044% dan untuk sampel jeruk adalah 0,2154% .
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas
antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas
tertentu oleh sudut batas antara cairan dan alas. Konsentrasi berbanding lurus
dengan indeks biasnya sehingga semakin besar konsentrasi larutan gula, maka
semakin besar pula indeks biasnya. Dari kurva kalibrasi diperoleh konsentrasi
larutan sampel dari sirup jeruk yaitu 0,2154% dan sirup leci 0,044%.
5.1 Saran
Saran yang dapat berikan pada praktikum kali ini yaitu agar kedepannya
y = 71,2x – 0,133
15,333 = 71,2x
x = 15,333/71, 2 x
x = 0,2154%
y = 71,2x – 0,133
3,133 = 71,2x
x = 3,133/71, 2 x
x = 0,044 %
25 % x 25 / 25 = 25 gram
20% x 25 / 25 = 20 gram
15% x 25 / 25 = 15 gram
5% x 25/25 = 5 gram