Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

STOIKIOMETRI TITRASI

Oleh:

Nama : Imasya Nurhalimah

NIM : D1A181557

Partner

1. Nama/NIM : Aldi Gilang Ramadan/D1A181602


2. Nama/NIM : Naufal Fahmi/D1A181534
3. Nama/NIM : Nevi Siti Nurohimah/D1A181646
4. Nama/NIM : Tari Andani/D1A181538
5. Nama/NIM : Windy Mulyani Asri/D1A181539

LABORATORIUM DASAR JURUSAN FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AL – GHIFARI
BANDUNG
2018
BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN

1.1 Prinsip Pecobaan


Beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan
metode JOB atau metode variasi kontinu, yang mekanismenya yaitu
dengan dilakukan pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang
berubah ubah, namun moral totalnya sama.

1.2 Tujuan Percobaan


1. Untuk memahami berbagai reaksi kimia berdasarkan perubahan yang
terjadi.
2. Untuk mengamati perubahan kimia sebagai petunjuk terjadinya suatu
reaksi.
3. Menentukan koefisien reaksi berdasarkan pembentukan endapan
dengan metode variasi kontinu.

1
BAB II

TEORI PENUNJANG

2.1 Dasar Teori


Ilmu kimia adalah ilmu yang dikembangkan berlandaskan eksperimen
melalui pendekatan ilmiah. Dalam ilmu kimia dipelajari perubahan-
perubahan zat baik secara fisik maupun secara kimia. Perubahan
dimana terbentuknya, disebut sebagai perubahan kimia atau reaksi
kimia. Perubahan yang menjukkan reaksi kimia dapat diamati dari
terbentuknya hasil reaksi, seperti gas, endapan, warna, dan perubahan
faktor.

Dalam menuliskan persamaan kimia, rumus kimia pereaksi diletakkan


di ruas kiri persamaan. Antara kedua ruas tersebut dihubungkan oleh
tanda panah yang menyatukan perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi.
Selain itu, untuk menunjukkan jumlah bahwa reaksi setara,
diungkapkan dengan koefisien reaksi. Koefisien reaksi menunjukkan
jumlah atom atau molekul yang terlibat dalam reaksi, atau menyatakan
pula jumlah mol senyawa yang bereaksi.

2
2.2 Reaksi-reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur
kimia yang melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang
umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia.
Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, dimana atom zat
mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk).
Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi
endotermal) atau melepaskan energi (reaksi eksotermal).

2.3 Stoikiometri
Stoikiometri berasal dari dua suku kata bahasa yunani yaitu stoicheion
yang berarti unsur dan metron yang berarti pengukuran. Stoikiometri
adalah suatu pokok bahasan dalam kimia yang melibatkan keterkaitan
reaktan dan produk dalam sebuah reaksi kimia untuk menentukan
kuantitas dari setiap zat yang bereaksi.

2.4 Pengendapan
Reaksi pengendapan adalah suatu jenis reaksi yang dapat berlangsung
dalam cairan, misalnya air. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi
pengendapan apabila reaksi tersebut menghasilkan endapan. Endapan
yaitu zat padat yang tidak larut dalam cairan tersebut.

3
2.5 Persamaan Reaksi
Dalam ilmu kimia, persamaan reaksi atau persamaan kimia adalah
penulisan simbolis dari sebuah reaksi kimia. Rumus
kimia pereaksi ditulis di sebelah kiri persamaan dan rumus
kimia produk dituliskan di sebelah kanan. Koefisien yang ditulis di
sebelah kiri rumus kimia sebuah zat adalah koefisien stoikiometri, yang
menggambarkan jumlah zat tersebut yang terlibat dalam reaksi relatif
terhadap zat yang lain

4
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Cara Kerja


1. Siapkan 8 gelas ukur yang berukuran @25 ml
2. Dibagi menjadi 4 gelas ukur yang berisi NaOH (5 ml, 10 ml,
15 ml, dan 20 ml) dan 4 gelas ukur lainnya di isi dengan
CuSO₄ (20 ml, 15 ml, 10 ml, dan 5 ml).
3. Campurkan kedua larutan tersebut secara bersamaan
4. Biarkan campuran tersebut agar endapan yang terbentuk
berada di dasar gelas ukur.
5. Hitung dan catat masing-masing gelas berapa menit larutan
dari tiap gelas ukur tersebut terbentuk endapan.

3.2 Alat-alat
1. Gelas ukur 25 ml
2. Pipet tetes
3. Tabung reaksi

3.3 Bahan-bahan
1. NaOH
2. CuSO₄

5
BAB IV

HASIL PERCOBAAN

4.1 Hasil Percobaan

NO SOAL VOLUME WARNA WAKTU


1 5 ml NaOH 0,1M 25 ml Biru muda 5 menit
dan 20 ml CuSO₄
0,1M
2 10 ml NaOH 25 ml Biru 8 menit
dan
0,1M dan 15 ml
Hijau
CuSO₄ 0,1M
3 15 ml NaOH 25 ml Biru 7 menit
(sedikit)
0,1M dan 10 ml
dan Hijau
CuSO₄ 0,1M (pekat)
4 20 ml NaOH 25 ml ½ Biru 2 menit
dan ½
0,1M dan 5 ml
Hijau
CuSO₄ 0,1M

6
4.2 Pembahasan
Secara laboratorium, untuk mengetahui koefisien dalam persamaan kimia
diperlukan sederetan data hasil percobaan. Salah satu cara sederhana untuk
menentukan koefisien reaksi adalah metode variasi kontinu. Prinsip dasar dari
metode ini adalah, apabila dalam sederetan percobaan yang dilakukan, jumlah
molar total campuran pereaksi dibuat tetap, sedangkan jumlah molar masing-
masing pereaksi dibuat berubah secara teratur, maka perubahan yang terjadi akibat
adanya reaksi antara campuran pereaksi, seperti massa, volume, dan suhu dapat
digunakan untuk menentukan koefisien reaksi atau stoikiometri reaksi.
Jika perubahan yang terjadi dialurkan terhadap jumlah molar masing-masing
pereaksi dalam suatu grafik, maka akan diperoleh titik potong maksimum atau titik
potong minimumdari masing-masing pereaksi yang dicampurkan. Titik potong
yang terbentuk menyatakan perbandingan koefisien dari masing-masing pereaksi.

7
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah :


1. Apabila terdapat 2 zat yang dicampurkan maka akan menyebabkan
terjadnya perubahan suhu, warna dan endapan (wujud)
2. Perubahan suhu yang terjadi dipengaruhi oleh jumlah/volume reaktan
yang dicampurkan dan juga oleh konsentrasi masing-masing reaktan.

Lampiran

1. Perhitungan
1. 5 ml NaOH 0,1M dan 20 ml CuSO₄ 0,1M
Mol NaOH = molaritas NaOH x volume NaOH
= 0,1M x 5 ml
= 0,5 mol
Mol CuSO₄ = molaritas CuSO₄ x volume CuSO₄
= 0,1M x 20 ml
= 2 mol
2. 10 ml NaOH 0,1M dan 15 ml CuSO₄ 0,1M
Mol NaOH = molaritas NaOH x volume NaOH
= 0,1M x 10 ml
= 1 mol
Mol CuSO₄ = molaritas CuSO₄ x volume CuSO₄
= 0,1M x 15 ml
= 1,5 mol
3. 15 ml NaOH 0,1M dan 10 ml CuSO₄ 0,1M
Mol NaOH = molaritas NaOH x volume NaOH
= 0,1M x 15 ml
= 1,5 mol
Mol CuSO₄ = molaritas CuSO₄ x volume CuSO₄
= 0,1M x 10 ml
= 1 mol
4. 20 ml NaOH0,1M dan 5 ml CuSO₄ 0,1M

8
Mol NaOH = molaritas NaOH x volume NaOH
= 0,1M x 20 ml
= 2 mol
Mol CuSO₄ = molaritas CuSO₄ x volume CuSO₄
= 0,1M x 5 ml
= 0,5 mol

9
2. Dokumentasi

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Kusumawardini,Novia.2015.,Laporan Pratikum Kimia Dasar[online].


Tersedia:
https://www.academia.edu/18195345/Laporan_Praktikum_Kimia_Dasar_
Stoikiometri_Reaksi. (20 Desember 2018).
2. Fikri,M.2014.,Praktikum KIMDAS Laporan[online].
Tersedia:
https://www.academia.edu/16933904/praktikum_KIMDAS_STOIKIOME
TRI. {20 Desember 2018).
3. Setiawan,Iwan.2010.,Stoikiometri[online].
Tersedia: https://www.slideshare.net/zulfi3101/s-t-o-i-k-i-o-m-e-t-r-i. (20
Desember 2018).
4. Mahfuz.2014.,Materi Stoikiometri Kimia[online].
Tersedia: https://mystupidtheory.com/materi-stoikiometri-kimia-dasar-
lengkap/. (20 Desember 2018).
5. Kasanah,Uswatun.2017.,Reaksi Stoikiometri Larutan[online].
Tersedia: http://catatanmahasiswakupukupu.blogspot.com/2017/01/reaksi-
stoikiometri-larutan-laporan.html?m=1. (20 Desember 2018).

11

Anda mungkin juga menyukai