Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

STOIKIOMETRI

OLEH :

YESSICA NATALIA BR GINTING

2013071008
JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2020

I. LATAR BELAKANG
Materi terbagi menjadi tiga wujud yaitu padat, cair, dan gas. Padatan merupakan materi
yang kaku dengan bentuk tidak pasti, lalu cairan adalah materi yang tidak sekaku padatan dan
bersifat fluida yaitu mengalir dan mengambil bentuk sesuai dengan bentuk wadahnya, sedangkan
gas bersifat fluida, tetapi tidak seperti cairan, gas dapat mengembang tanpa batas. Reaksi kimia
biasanya antara dua campuran zat, bukannya antar dua zat murni. Suatu bentuk yang paling sering
dalam campuran adalah larutan reaksi kimia yang telah mempengaruhi kehidupan kita. Di alam
sebagian besar reaksi berlangsung dalam larutan air.
Dalam kehidupan sehari-hari tak pernah lepas dari yang namanya hitungan, termasuk
dalam mempelajari ilmu kimia. Perhitungan biasanya meliputi missal berapa banyak bahan
reaktan yang diperlukan bila ingin memperoleh sejumlah produk tertentu. Atau sebaliknya, bila
tersedia sejumlah bahan reaktan berapa hasil produk maksimal yang dapat diperoleh. Yang mana
dalam perhitungannya menyangkut reaksi-reaksi kimia. Masalah tersebut dapat kita pecahkan
dengan stoikiometri. Stoikiometri sendiri merupakan hubungan kuantitatif antara zat-zat yang
terkait dalam suatu reaksi kimia. Sedangkan reaksi stoikiometri adalah suatu reaksi yang semua
reaktan nya habis bereaksi dan reaksi non stoikiometri adalah suatu reaksi yang salah satu
diantaranya tidak habis bereaksi (bersisa) dan reaktan yang lain habis bereaksi.
Pada stoikiometri persamaan reaksi akan sangat dibutuhkan dalam pembuatan reaksi dan
perhitungannya dalam kehidupan sehari-hari ilmu kimia sangat dibutuhkan dalam berbagai
bidang industri seperti industri, tekstil makanan, dan industri farmasi. Dalam industri farmasi dan
obat-obatan dihasilkan barang yang berupa obat, baik dalam bentuk padat maupun cair.
Pembuatan obat-obatan tersebut biasanya dilakukan dengan reaksi kimia dan melibatkan
perhitungan kimia yang rumit. Selain itu hubungan kuantitatif zat-zat dalam reaksi kimia juga
sangat berpengaruh dalam perhitungan kimia.
Oleh karena itu praktikum kali ini diperlukan untuk memahami lebih dalam mengenai
prinsip dan cara kerja dari stoikiometri dalam hal ini untuk mengetahui hasil reaksi dari sistem
NaOH dan HCl beserta jumlahnya dan perubahan temperatur sistem tersebut, untuk mengetahui
hasil reaksi dan sistem NaOH dan H2SO4 beserta jumlahnya dan perubahan temperatur sistem
tersebut, serta untuk mengetahui konsep dari reaksi stoikiometri dan reaksi non stoikiometri.

II. TUJUAN PERCOBAAN


 Untuk mengetahui teknik atau cara dalam perhitungan jumlah produk reaktan dalam
sebuah reaksi stoikiometri.
 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi stoikiometri.
 Untuk mengetahui konsep dari reaksi stoikiometri dan reaksi non stoikiometri.
 Untuk menetukan reaksi stokiometri dan non stokiometri

III. TINJAUAN PUSTAKA


Stoikiometri adalah ilmu kimia yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif
dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia didasarkan pada hukum hukum dasar dan persamaan
reaksi. Sederhananya stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia. Reaktan itu
sendiri adalah zat yang diperoleh sebagai hasil reaksi kimia.
Stoikiometri bergantung pada kenyataan bahwa unsur unsur berperilaku dengan cara
yang dapat diprediksi, dan materi yang tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, karena itu ketika
unsur digabungkan menghasilkan reaksi kimia, sesuatu yang dikenal dan spesifik yang akan
terjadi dan hasil reaksi dapat diprediksi berdasarkan unsur unsur yang terlibat. Stoikiometri dapat
menemukan bagaimana unsur unsur dan komponen diencerkan dalam larutan yang
konsentrasinya diketahui, bereaksi dalam kondisi eksperimen.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom yang bermuatan positif
dan neutron Yang tidak bermuatan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Ione adalah
sebuah atom atau sekelompok atom yang mempunyai muatan. Terbagi menjadi kation dan Anion.
Kation adalah ion yang mempunyai muatan positif dikit Anion adalah ion yang mempunyai
muatan negatif. Sedangkan molekul adalah suatu kumpulan atau mie terdiri dari sedikitnya dua
atom dalam susunan tertentu yang terikat bersama oleh ikatan kimia. Molekul terbagi menjadi
molekul diatomik dan molekul Poliatomik. Poliatomik adalah suatu molekul yang memiliki atom-
atom yang berbeda jenis misalnya seperti molekul H2SO4 dan lain sebagainya.

IV. ALAT DAN BAHAN


 Alat
o Batang pengaduk
o Gelas kimia 25 mL
o Gelas Kimia 50 mL
o Gelas kimia 10 mL
o Pipet Volum 50 mL
o Pipet Volum 20 Ml
o Termometer

 Bahan
o H2SO4 0,5M (50mL)
o NaOH 1 M (50mL)

V. LANGKAH KERJA
1. Memasukkan 20 mL NaOH 1M kedalam gelas kimia dan mencatat temperaturnya (suhu
awal).
2. Menyiapkan 5 mL H2SO4 0,5 M (yang sudah diketahui suhunya).
3. Menuangkan secara perlahan (sambil mengaduk) larutan H2SO4 kedalam gelas kimia
yang berisi larutan NaOH.
4. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut.
5. Mengerjakan langkah 1 sampai 4 diatas sebanyak 3 kali dan menghitung suhu rata-rata
tahap 1,2,3 dan 4.
6. Memasukkan 15 mL NaOH 1M kedalam gelas kimia dan mencatat temperaturnya (suhu
awal).
7. Menyiapkan 10 mL H2SO4 0,5 M (yang sudah diketahui suhunya).
8. Menuangkan secara perlahan (sambil mengaduk) larutan H2SO4 kedalam gelas kimia
yang berisi larutan NaOH.
9. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut.
10. Memasukkan 10 mL NaOH 1M kedalam gelas kimia dan mencatat temperaturnya (suhu
awal).
11. Menyiapkan 15 mL H2SO4 0,5 M (yang sudah diketahui suhunya).
12. Menuangkan secara perlahan (sambil mengaduk) larutan H2SO4 kedalam gelas kimia
yang berisi larutan NaOH.
13. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut.
14. Memasukkan 5 mL NaOH 1M kedalam gelas kimia dan mencatat temperaturnya (suhu
awal).
15. Menyiapkan 20 mL H2SO4 0,5 M (yang sudah diketahui suhunya).
16. Menuangkan secara perlahan (sambil mengaduk) larutan H2SO4 kedalam gelas kimia
yang berisi larutan NaOH.
17. Mencatat suhu optimum (suhu akhir) dari pencampuran tersebut
18. Buat kurva antara suhu rata-rata vs volume H2SO4 atau volume NaOH.
19. Tentukan titik stoikhiometri.
20. Tuliskan reaksi yang terjadi.
21. Tentukan konsentrasi hasil reaksi.

VI. PEMBAHASAN
Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang
terlibat dalam reaksi. Reaksi stoikiometri adalah suatu reaksi kimia dimana pereaksi dalam reaksi
tersebur habis bereaksi, sehingga tidak ada mol sisa dalam pereaksi atau tidak ada pereaksi
pembatas. Dala suatu reaksi juga terdapat reaksi eksoterm dan endoterm. Reaksi eksoterm apabila
kalor berpindah dari system ke lingkungan sehingga suhu disekitar larutan menjadi panas
sedangkan reaksi endoterm adalah apabila kalor berpindah dari lingkungan ke sisitem, sehingga
suhu system menjadi lebih dingin.
Apabila suatu larutan berbeda dicampurkan biasanya terjadi perubahan sifat fisik, seperti
perubahan warna, suhu, bentuk, dan lain – lain. Dalam parktikum ini yang dibahas adalah
perubahan suhu. Suhu terendah dari suatu campuran disebut titik minimum sedangkan suhu
tertinggi dari suatu campuran disebut titik maksimum. Biasanya titik maksimum didapat apabila
reaksi tersebut adalah stoikiometri.

VII. KESIMPULAN
 Perubahan suhu, warna dan endapan (wujud) dapat terjadi jika 2 zat dicampurkan.
 Pada stoikiometri system perubahan temperature dipengaruhi oleh besarnya volume
campuran. Dan pada stoikiometri asam basa perubahan suhu tidak dipengaruhi oleh
volume.
 Reaksi stokiometri adalah reaksi yang pereaksinya habis bereaksi membentuk hasil
reaksi/produk.

Anda mungkin juga menyukai