Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

SEMESTER GENAP 2023/2024

“Reaksi-reaksi kimia”

Disusun oleh :
1. Ilham Taufik Saputra

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BATAM
2023/2024

Bab I
Tujuan Pratikum

a. Mengetahui dan memahami terjadinya reaksi-reaksi kimia dengan cara mengamati semua
perubahan yang terjadi
b. Menentukan stoikiometri rekasi kimia berdasarkan sifat fisik yang teramati
Bab II
Landasan Teori

Reaksi kimia adalah suatu proses perubahan suatu senyawa kimia menjadi senyawa kimia baru.
Pengertian lainnya adalah proses perubahan atom-atom dalam suatu senyawa menjadi senyawa
lainnya jika direaksikan dengan senyawa atau molekul lainnya. Suatu reaksi dapat dikatakan
reaksi kimia jika terdapat beberapa perubahan kimia dan menghasilkan suatu produk baru.
Sementara, senyawa yang merupakan starting material dalam suatu reaksi kimia disebut reaktan.
Berikut adalah beberapa perubahan kimia yang dapat diamati dari suatu reaksi kimia:

1. Perubahan warna
2. Perubahan bau
3. Perubahan suhu
4. Terbentuknya endapan
5. Terbentuknya gas
6. Perubahan bentuk

Reaksi kimia menggabungkan unsur-unsur menjadi senyawa, penguraian senyawa


menghasilkan unsur-unsurnya, dan transformasi mengubah senyawa yang ada menjadi senyawa
baru. Oleh karena atom tidak dapat dimunahkan dalam reaksi kimia, maka jumlah atom (atau
mol atom) dari setiap unsure sebelum dan sesudah reaksi harus sama. Kekekalan materi dalam
perubahan kimia terlihat dari persamaan kimia yang seimbang untuk proses tersebut Reaksi
kimia dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal berikut harus teramati yaitu reaksi
tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan warna. Reaksi kimia adalah
suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang
disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti
perubahan warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas.
Beberapa pereaksi atau hasil reaksi dapat berada dalam bentuk larutan. Satu komponen yang
menetukan keadaan larutan apakah sebagai padatan, cairan, atau gas disebut pelarut (solvent),
dan komponen lainnya disebut zat terlarut (solute). Lambing NaCl misalnya,menunjukkan bahwa
air sebagai pelarut dan natrium klorida sebagai zat terlarut. Jumlah zat terlarut yang dapat
dilarutkan dalam suatu pelarut sangat beragam. Itulah sebabnya, perlu mengetahui komposisi
atau konsentrasi yang tepat dari suatu larutan jika harus berhubungan dengan perhitungan
stoikiometri dalam larutan.
Salah satu reaksi yang umunya berlangsung dalam larutan adalah reaksi pengendapan dengan
cirri terbentuknya produk yang tak terlarut atau endapan. Endapan adalah padatan tak terlarut
yang terpisah dari larutan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionik.
Untuk meramalkan apakah endapan akan terbentuk jika dua larutan di campurkan dapat
digunakan konsep kelarutan dari zat terlarut, yaitu jumlah maksumum zat terlarut yang akan larut
dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu. Zat dikatakan dapat larut jika sebagian besar zat
tersebut larut bila di tambahkan air. Jika tidak zat tersebut digambarkan sebagai sedikit larut atau
tidak dapat larut. Semua senyawa ionik merupakan elektrolit kuat tapi daya larutnya tidak sama.
Bab III
Alat & Bahan

a. Alat
b. Tabung reaksi (15 buah)
c. Rak tabung (2 buah )
d. Pipet tetes (1 buah )
e. Tisue

f. Bahan

• • 𝐾2𝐶𝑟𝑂4
• • 𝐻𝐶𝐿
• • NAOH
• • 𝐵𝑎𝐶𝐿2
• • 𝐾2𝐶𝑟𝑂7
• • 𝐴𝑙2(𝑆𝑂4)
• • 𝐶2𝐻2𝑂4
• • 𝐻2𝑆𝑂4
• • 𝑍𝑛𝑆𝑂4
• • 𝐶𝑢𝑆𝑂4
• • 𝐹𝑒ᶟ+
• • 𝐾𝑆𝐶𝑁
Bab IV
Cara Kerja

1. Masukkan 10 tetes larutan 𝐾2𝐶𝑟𝑂4 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 1, lalu
tambahkan 10 tetes larutan HCl 1M, amati!
2. Masukkan 10 tetes larutan 𝐾2𝐶𝑟𝑂4 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 2, lalu
tambahkan 10 tetes larutan NaOH 1 M, amati!
3. Masukkan 10 tetes larutan 𝐾2𝐶𝑟𝑂7 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 3,lalu
tambahkan 10 tetes larutan HCl 1 M, amati!
4. Masukkan 10 tetes larutan 𝐾2𝐶𝑟𝑂7 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 4, lalu
tambahkan 10 larutan NaOH 1M, amati!
5. Masukkan 10 tetes larutan 𝐵𝑎𝐶𝐿2 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 5, lalu
tambahkan 10 tetes larutan 𝐾2𝐶𝑟𝑂4 0,1 M, amati!
6. Masukkan 10 tetes larutan 𝐵𝑎𝐶𝐿2 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 6, lalu
tambahkan 10 tetes larutan 𝐾2𝐶𝑟𝑂7 0,1 M, amati!
7. Masukkan 10 tetes larutan 𝐵𝑎𝐶𝐿2 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 7, lalu
tambahkan 10 tetes larutan HCl 1 M, kemudian tambahkan lagi 10 tetes larutan 𝐾2𝐶𝑟𝑂4 0,1 M
amati!
8. Masukkan 10 tetes larutan 𝐴𝑙2(𝑆𝑂4)₃ 0,1 M kedalam tabung reaksi yang berlebel 8, lalu
tambahkan 10 tetes larutan NaOH 1M, amati!
9. Masukkan 10 tetes larutan 𝐴𝑙2(𝑆𝑂4)₃ 0,1 M kedalam tabung reaksi yang berlebel 9, lalu
tambahkan 10 tetes larutan NH4OH 1M,10 tetes larutan NH4OH, amati!
10. Masukkan 10 tetes larutan 𝑍𝑛𝑆𝑂4 0,1 M kedalam tabung reaksi yang berlebel 10, lalu
tambahkan 10 tetes larutan NaOH 1 M, Amati!
11. Masukkan 10 tetes larutan 𝑍𝑛𝑆𝑂4 0,1 M kedalam tabung reaksi yang berlebel 11, lalu
tambahkan 10 tetes larutan NH4OH 1 M,kemudian tambahkan lagi 10 tetes larutan NH4OH,
amati!
12. Masukkan 10 tetes larutan 𝐶𝑢𝑆𝑂4 kedalam tabung reaksi yang dieri label 12, lalu tambahkan
10 tetes larutan NaOH,amati!
13. Masukkan 10 tetes larutan 𝐶𝑢𝑆𝑂4 kedalam tabung reaksi yang dieri label 13, lalu tambahkan
10 tetes larutan NH4OH,,amati!
14. Masukkan 10 tetes larutan 𝐹𝑒ᶟ+ 0,1 M kedalam tabung reaksi yang diberi label 14, lalu
tambahkan 10 tetes larutan KSCN, amati!
Bab VIII
Daftar Pustaka

Brady, James E. 1994. Kimia Universitas. Jakarta : Erlangga.


Campbell, Neil A. 2008. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Oxtoby, D.W. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, R.H. 2008. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai