REFRAKTOMETRI
REFRAKTOMETRI
WAHYUNI AMIR ( A1C410104)
REFRAKTOMETRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya dalam hampa
udara ”c) terhadap cepat rambat cahaya dalam zat tersebut ”v), atau perbandingan
sinus sudut datang terhadap sinus sudut bias. Harga indeks bias berubah-ubah
dalam ruang hampa ”c) dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut ”n). Hal ini
disebabkan oleh redaman osilasi dari atom-atom dalam medium tersebut. Jika cahaya
masuk dari suatu medium ke medium lain frekuensi cahaya tidak berubah tetapi cepat
rambatnya akan berubah. Standar ini berisi antara lain prosedur penentu indeks bias
”n) relative mineral transparan dalam bentuk butiran atau pecahan mineral
transparan berukuran ”+/-) 0,6 mm atau berat kir-kira 0,01 g dalam bentuk medium
rendam yang diketahui indeks biasnya dengan menggunakan mikroskop dan ilminasi
piring. Kecepatan cahaya dalam sebuah vakum adalah 299.792.458 meter perdetik
cahaya memantul kesemua arah yang disebut pantulan baur. Untuk keperluan cukup
kita melukiskan satu sinar saja, mustahil ada atau hanya merupakan abstrasi
geometrical saja.
pada skala sesuai dengan penggunaannya. Sebagai contoh refraktometer yang dipakai
untuk mengukur konsentrasi larutan gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga
dengan refraktometer untuk larutan garam, protein dan lain-lain.
B. Tujuan Praktikum
Setelah menyelesaikan percobaan ini diharapkan mahasiswa:
C. Rumusan Masalah
D. Prinsip Percobaan
Penentuan kadar gula didasarkan atas indeks bias larutan gula dengan
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Metode standard dalam pengukuran indeks bias yang paling sederhana yaitu
dengan mengukur sudut pembelokan cahaya yang melewati wadah berbentuk prisma
berisi larutan uji. Meskipun metode ini akurat, namun membutuhkan ruangan yang
kemudian dibandingkan dengan indeks bias standar. Sampel yang digunakan adalah
cairan murni yaitu aquades, alkohol, aseton, toluene, bensin, minyak tanah, solar,
paraffin oil dan paraffin liquid dan campuran cairan yaitu bensin murni-minyak tanah,
bensin SPBU swasta-minyak tanah dan solar-minyak tanah. Campuran cairan dibuat
dengan variasi konsentrasi 3%, 5%, 8%, 13%, 15%, 18%, 20%, 23%, 25%. Dari hasil
terhadap indeks bias campuran dapat ditunjukkan dengan baik. Metode ini juga cukup
peka terhadap ketidakmurnian cairan ”Dina, 2009).
Spektroskopi indeks bias dari suatu bahan atau larutan merupakan parameter
karakteristik yang sangat penting dan berkaitan erat dengan parameter-parameter
lain seperti temperatur, konsentrasi dan lain-lain yang digunakan dalam optik, kimia
cahaya ketika melalui suatu larutan. Ketika cahaya datang dari udara ke dalam
larutan maka kecepatannya akan berkurang. Refraktometer memakai prinsip ini untuk
berkembang lebih pesat dan lebih luas, menggantikan metode yang volumetrik dan
gravimetri yang lebih banyak memakan waktu dan kurang akurat. Refraktometer
modern berbeda-beda antara satu dengan yang lain dalam berbagai aspek jangkauan
perangkat sampling, pengukuran sel dan lain-lain. Indeks bias mutlak suatu medium
adalah rasio dari kecepatan gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa dengan
kecepatannya dalam media tersebut. Indeks bias relatif adalah rasio dari kecepatan
cahaya dalam satu medium ke dalam medium lain yang berdekatan. Refraksi terjadi
pada semua jenis gelombang tetapi umumnya terjadi pada gelombang cahaya. Indeks
merupakan fungsi dari konsentrasi. Nilai indeks bias refraktometer, juga dikenal
sebagai nilai oBrix ”BV), adalah konstan untuk suatu zat pada kondisi suhu dan
Bahan cair yang sama memiliki nilai kekentalan dan nilai indeks bias tertentu.
Keduanya merupakan parameter berbeda, namun sama-sama merupakan fungsi suhu
cairan. Pengukuran indeks bias zat cair dengan refraktometer hanya memerlukan
cairan dengan volume kecil, dan eksperimen pengukuran indeks biasnya dapat
berlangsung cepat. Pengukuran indeks bias zat cair dengan refraktometer ABEE dapat
dilakukan bila bahan cair itu bersifat tembus cahaya. Indeks bias zat cair ”n)
merupakan ukuran kelajuan cahaya ”v) di dalam zat cair dibanding ketika di udara ”c),
dan dinyatakan:
Artinya, bila v semakin kecil maka n semakin besar, disebut kerapatan optisnya lebih
arah rambat cahaya, disebut dengan pembiasan cahaya. Peristiwa ini digunakan
sebagai dasar mengukur n zat cair dengan alat refraktometer ”Karyono, 2010).
Gula adalah zat padat terlarut yang terbanyak terdapat dalam jus buah-buahan
dan karenanya zat padat terlarut dapat digunakan sebagai penafsiran rasa manis.
Sebuah refraktometer tangan dapat digunakan di luar rumah untuk mengukur % SSC
”derajat ekuivaln oBrix untuk larutan gula) dalam sampel jus buah yang kecil. Suhu
akan mempengaruhi pengukuran ”meningkat sekitar 0,5% total padatan terlarut atau
TPT untuk setiap peningkatan 5oC atau 10oF), sesuaikan pengukuran dengan suhu
dengan air distilasi ”seharusnya terbaca 0% TPT pada 20oC atau 68oF).
Jika pada alat pengukur terbaca % TPT yang lebih tinggi, maka pengukur lebih baik
Indeks bias merupakan salah satu dari beberapa sifat optis yang penting dari
umumnya cenderung rumit dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga dibutuhkan
suatu alat yang dapat mengukur indeks bias secara lebih mudah dan cepat. Portable
Brix Meter merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi
larutan sukrosa. Selain itu, Portable Brix Meter juga dapat digunakan untuk
terhadap indeks bias secara luas telah digunakan antara lain untuk mengetahui
konsentrasi larutan dan mengetahui komposisi bahan-bahan penyusun larutan. Indeks
bias juga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas suatu larutan ”Rofiq, 2010).
aquades tadi dibersihkan menggunakan tisu tanpa menekan permukaan kaca optik.
Larutan gula diteteskan ke permukaan kaca optik 2 hingga 3 tetes, lalu ditutup agar
tidak terkena cahaya dari luar. Tekan tombol meas untuk melihat nilai % obrix
larutan gula tersebut. Untuk menguji nilai % obrix konsentrasi larutan gula
menggunakan alat refraktometer. Semakin besar nilai konsentrasi larutan gula, maka
nilai %brix yang diperoleh semakin besar. Nilai indeks bias masing-masing
konsentrasi larutan gula ”n2) ditentukan dari nilai % brix terhadap nilai indeks bias
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Spatula : 1 buah
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aquadest dan gula.
B. Prosedur Kerja
Larutan Gula 30%
Larutan Gula 30%
”15 gram gula dalam 50 mL
aquadest)
n1 = 23,30
n2 = 23,30
n3 =23,33
= 23,31
Catatan : dilakukan perlakuan yang sama untuk larutan gula 25% ”n1= 18,40; n2=
18,40; n3= 18,40; = 18,40). Larutan gula 20% ”n1= 15,20; n2= 16,30; n3=
17,00; = 16,16). Larutan gula 15% ”n1= 12,00; n2= 12,00; n3= 12,00; =
12,00). Larutan gula 10% ”n1= 8,00; n2= 8,10; n3=8,10; = 8,06). Larutan
gula 0% ”n1= 0,1; n2= 0,1; n3= 0,2; = 0,13). Larutan Sampel c ”n1= 3,38; n2=
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
B. Perhitungan
y = 0.624x + 8.5377
n = 0.624C + 8.5377
0.624C = n - 8.5377
0.624C = 13 - 8.5377
C=
7.15% ”Konsentrasi untuk c sampel)
Tabel 3. Indeks Bias dan Konsentrasi Larutan Gula dan Larutan Sampel yang telah
diketahui
Larutan Gula ”C) % Indeks Bias
5 4,566
10 8,66
15 12,66
20 17,1
25 20,866
0 0,9
Sampel = 13
C. Pembahasan
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan
terlarut dengan memanfaatkan reaksi cahaya. Prinsip kerja dari alat tersebut
adalah jika cahaya yang masuk melalui prisma cahaya hanya bisa melewati
bidang batas antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak
dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan
alas.
Perbandingan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa ”c) dengan cepat
rambat cahaya dalam medium ”v) disebut indeks bias mutlak dari medium ”n).
Cepat rambat cahaya dalam medium ”v) lebih kecil dibandingkan cepat
rambat cahaya dalam ruang hampa ”c). Hal ini disebabkan oleh redaman osilasi
dari atom-atom dalm medium tersebut. Atau dengan kata lain bahwa cepat
rambat cahaya ”v) ditentukan oleh atom-atom dalam medium dan ini berakibat
pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang memiliki kerapatan optik
yang berbeda. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam, yakni:
mendekati garis normal, dimana cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika
cahaya merambat dari medium yang optiknya kurang rapat kemedium optik yang
lebih rapat, contohnya cahaya merambat darri udara kedalam air. Dan menjauhi
garis normal, dimana cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya
merambat dari medium yang optiknya lebih rapat kemedium optik yang kurang
rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air keudara. Pembiasan cahaya
dapat terjadi apabila perbedaan cahaya pada mediumyang rapat lebih kecil
garam, protein, dan sebagainya. Prinsip kerja dari refraktometer adalah dengan
memanfaatkan refraksi cahaya. Alat ini sangat mudah dalam penggunaan dan
perawatannya. Untuk menjaga keakuratan pembacaan dari refraktometer ini
maka kita harus mengenal tiap bagian-bagian dari alat ini. Bagian-Bagian Alat :
Day light plate ”Kaca) berfungsi untuk melindungi prisma dari goresan akibat
debu, benda asing, atau untuk mencegah agar sampel yang diteteskan pada prisma
tidak menetes atau jatuh. Prisma ”Biru) merupakan bagian yang paling sensitif
terhadap goresan, berfungsi untuk pembacaan skala dari zat terlarut dan
arah jarum jam hingga didapatkan skala paling kecil ”0.00 untuk refraktometer
refraktometer dan menjaga suhu agar stabil. Biomaterial strip terletak pada
bagian dalam alat ”tidak terlihat) dan berfungsi untuk mengatur suhu sekitar 18–
28OC. Jika saat pengukuran suhunya mencapai kurang dari 18OC atau melebihi
28OC maka secara otomatis refraktometer akan mengatur suhunya agar sesuai
dengan range yaitu 18–28OC. Lensa pembesar berfungsi untuk memperbesar skala
yang terlihat pada eye piece. Eye piece merupakan tempat untuk melihat skala
langsung dibaca kadarnya. Alat ini digunakan hanya untuk mengukur kadar zat
tertentu saja dan terbatasi jika kadar tidak terbaca misalnya, kadar terlalu pekat
maka harus diencerkan. Hasil akhir dikalikan dengan pengenceran. Macam-
macam Hand Refraktometer yaitu Hand Refraktometer brik untuk gula 0–32 % dan
ditunjukan batas biru putih sebelum ditetesi zat, setelah ditetesi zat atau larutan,
indeks bias suatu larutan dan dapat juga digunakan untuk mengukur kadar tetapi
kita harus membuat kurva standar. Syaratnya, hanya bahan yang jernih,
transparan dan opaque dapat diukur pada sinar yang ditransmisikan dan
direfleksikan. Suatu zat atau larutan kadarnya berbeda maka dapat memberikan
indeks bias berbeda.
Dari gambar terdapat 3 bagian yaitu prisma, papan dan skala dimana
refrective indeks jauh lebih besar dibandingkan dengan sample. Jika sample
akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample besar. Maka
pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah. Dan jika sampel
merupakan larutan pekat atau konsentrasi bertinggi, maka sudut refraksi akan
kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sampel kecil. Pada sampel terlihat
sinar b jatuh pada skala besar. Dari penjelasan ini, jelas bahwa konsentrasi
larutan gula akan ditera pada skala gula. Begitu juga dengan refraktometer untuk
larutan garam, protein dan lain-lain. Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan
dalam satuan oBrix ”%) yaitu merupakan pronsentasi dari bahan terlarut dalam
sampel ”larutan air). Pada dasarnya oBrix”%) dinyatakan sebagai jumlah gram
dari cane sugar yang terdapat dalam larutan 100 gram cane sugar. Jadi pada saat
konsentrasinya.
Dengan arti bahwa jika larutan yang dicari indeks biasnya sama, tapi
konsentrasinya berbeda, maka akan diperoleh hubungan bahwa semakin besar
temperatur atau semakin rendah tekanan maka kerapatan median semakin kecil.
Pada percobaan ini alat refraktometer yang digunakan yaitu hand refraktometer
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
dari prisma dan sample besar dan jika sampel merupakan larutan pekat atau
berkonsentrasi tinggi, maka sudut refraksi akan kecil karena perbedaan refraksi
prisma dan sampel kecil.
Semakin besar konsentrasi larutan glukosa, maka semakin besar pula indeks
biasnya. Dari kurva kalibrasi konsentrasi dan indeks bias larutan gula diperoleh
persamaan n = 0,757C + 0,387. Dengan mengaplikasikan persamaan tersebut
indeks bias sampel yang mengandung glukosa dapat dihitung yaitu dengan
1 komentar:
Keluar
‹ Beranda
Mengenai Saya
Yuni Fina
Ikuti 23